Minggu, 05 Juni 2016

Sayonara Grandma

Malam ini aku bertemu dengan nenek dalam mimpi. Untuk ketiga kalinya. Ya, aku hanya bisa menemuinya dalam mimpi, karena kini ia telah tiada.

15 April 2016 adalah hari paling haru sekaligus menyedihkan dalam hidupku. Jam 7:30 pagi, tiba tiba mama yang baru saja masuk kantor, menelepon Papa. Mengabarkan kalau nenek meninggal dunia. Padahal nenek tidak sakit apa-apa. Memang beliau mengidap diabetes, tapi gula darahnya relatif normal dan pola makannya terkontrol.


Aku dan Nenek

Aku tak percaya

Nenek, yang kuanggap sebagai ibu kedua, meninggal dunia?

BRAKKKK !!

Dunia seakan runtuh. Oh Tuhan, bagaimana dengan perasaan Mama? Pasti beliau lebih sedih lagi.
Dan akhirnya kenangan akan nenek mulai membanjiri ingatan. Beliau yang memberikunama panggilan "vina", mungkin karena "avizena" susah diucapkan. Beliau juga yangmemberiku anting emas pertama, yang memberikan seekor kambing saat aqiqah Saladin, cicit pertamanya.


Nenek hanya dua kali bertemu Saladin, saat Adin aqiqah dan di akhir tahun 2014 lalu. Alhamdulillah Saladin sempat berfoto dengan mbah buyutnya.



Sekarang saat sedih aku hanya bisa membacakan surat yasin untuknya. Atau mengenang memori manis tentangnya. Meskipun nenek tinggal di Jepara, dan aku tinggal di Malang, namun beliau tak pernah lupa dan selalu mencurahkan perhatiannya.

Tahun 2004 saat aku akan kuliah, tiba tiba ada paket dari Jepara, ternyata Nenek emngirim sebuah pena yang bagus sekali. Tahun 2002, ketika adik bungsuku lahir, Nenek "terbang" dari Jepara ke Malang. Aku masih ingat, saat itu rumah sepi. Mama masih ada di rumah sakit, pasca operasi cesar. Namun Nenek menghangatkan suasana rumah dengan lumpia yang entah beliau beli di mana. Esoknya, ada paket berisi sepuluh buku tulis , bergambar personel F4, untukku dan Dek Doni.

Beberapa kali beliau menginap di rumah kami, dan memilih untuk tidur di kamar lantai 2. Padahal dilantai 1 ada kamar tamu, namun beliau memilih untuk tidur di atas. Karena lebih dekatdengan mushalla rumah.

Pernah sekali beliau bercanda "di sini uangku gak laku". Oh, tenryata karena Mama sibuk membayarkan ini dan itu, untuk keperluan Nenek.

Nenek selaluhadir di saat saat penting dalam hidupku. Ketika aku dilamar, ketika aku menikah, lalu saat Saladin aqiqah. Beliau selalu berpesan "sabar", ketika mengasuh Saladin.Memang Saladin adalah anak istimewa yang selalu berputar putar dan berlari di sekeliling rumah, sehingga menjaga dan mengasuhnya selalu membuat kakiku berasa remuk. 

Nenek, kau akan selalu hidup dalam hatiku. Akan kuingat sosokmu yang mengoleskan lipstik Revlon di bibir indahmu, kelincahanmu dalam mengikuti senam jantung sehat. Aku merindukanmu. Semoga Allah memasukkanmu ke dalam Surga.

7 komentar:

  1. turut berduka cita mba...
    saya jg jd kangen almarhum nenek, meninggalnya udah lama...

    BalasHapus
  2. Jadi kangen sama nenenk dan kakek ku :( hhiikkksss.. Semangat ya mba..

    BalasHapus
  3. sedih kalo mengingat org yang disayang udh ga ada ya mbak..lebih terasa dlm bulan ramadhan gini.. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya..apalagi nanti pas sungkem lebaran..ada yang hilang

      Hapus