Kamis, 21 Oktober 2021

8 Hal yang Saya Pelajari dari Dorama Beach Boys

 Anak pantai, hidup damai!

Pernah dengar lagu jadul itu? Ketahuan usianya wkwkw. Anak pantai emang rata-rata selow, asyik gitu. Pas nonton (ulang) Beach Boys jadi ingat lagu anak pantai karena sesuai dengan judulnya.



Beberapa hari ini nonton Beach Boys, niatnya sih ngabisin kuota midnight sekaligus buat me time tengah malam. Ini nonton untuk ketiga kalinya, dulu kan dorama ini pernah ditayangin di TV swasta, tahun 1999 apa 2000. Lalu nonton lagi di Yotube tahun 2016 tetapi sayang gak ada english subtitle-nya, dan baru bulan ini nemu yang ber-subtitle.

Nah, kita lihat dulu siapa saja pemain di J dorama ini:

Pemain: Takashi Sorimachi (Hiromi Sakurai)

Yutaka Takenouchi (Kaito Suzuki)

Ryoko Hirosue (Makoto Izumi)

Mike Maki (Masaru Izumi)

Tahun: 1997

Sutradara: Reiko Ishizaka, Kensaku Sawada

Episode: 13

Genre: Komedi

Sinopsis Singkat Beach Boys

Seperti judulnya, cerita drama ini bersetting di pantai. Dari episode awal sudah diperlihatkan kecantikan pantai di Jepang (katanya sih syuting di Perfektur Chiba). Hiromi Sakurai sedang galau karena diusir pacarnya, lalu dia memutuskan untuk berlibur ke pantai, karena summer=beach.



Sampai di sana ia yang sedang bokek malah jadi pegawai di sebuah minshuku (penginapan). Di minshuku itu manajernya seorang kakek gaul yang gondrong (Masaru San) dan dibantu oleh cucunya, Makoto.

Hiromi kerja bareng Kaito, cowok cool yang tidak sengaja ditemui di perjalanan menuju pantai. Waktu itu mobil Hiromi mogok karena bensinnya habis, lalu dia dan Kaito mendorong mobil di tengah terik mentari yang sangat panas. Lalu lucunya, mobil itu mereka naiki (karena jalanan menurun) dan byuur! Kecebur ke pantai. BTW adegan ini juga ada di episode 13.



Aslinya Kaito datang sebagai tamu, tetapi gara-gara kecebur, dompetnya hilang, dan ia jadi pegawai karena terpaksa. Namun akhirnya dompet itu ketemu, dan ia jadi tamu beneran. Pas di awal-awal episode tuh Kaito agak nyebelin, bolak-balik bilang “I am a customer!” Padahal Hiromi sedang rempong dan berharap dibantu.



Kaito liburan kilat dan balik ke kantornya, tetapi ia akhirnya back to the beach gara-gara Makoto dan Hiromi datang ke sana. Dia bukannya pria tanpa pendirian, hanya saja kata hatinya lebih memilih pantai daripada kantor. Beneran lho, ada adegan di episode-episode selanjutnya ketika sang boss berlibur ke minshuku dan merayu Kaito, tetapi ia menolak dengan halus.

Hiromi dan Kaito bersahabat dan bekerja keras di minshuku, walau bayaran mereka gak gede. Sebenarnya apa daya tarik dari minshuku? Padahal kakek Masaru kelihatan galak, tetapi lama-lama dia kebapakan, seperti menganggap duo cowok keren itu keponakannya sendiri.



Bekerja di minshuku berarti kerja keras, tetapi mereka menikmatinya, karena bisa bertemu dengan banyak orang. Makoto (yang sering dipanggil Mako-chan oleh Hiromi) juga dianggap sebagai adik sendiri. Mereka bertiga kompak membantu kakek Masaru mengelola minshuku.

Ada pula Haruka, cewek yang punya mini-bar, dan sering main ke minshuku. Dia dan Makoto bersahabat, dan ada adegan paling mengharukan. Saat Haruka ternyata adalah seorang widow-single mother tetapi sang anak tidak tahu bahwa ia ibunya. Karena waktu bayi ia langsung diambil oleh kakeknya, sediih deh.



Wow, sinopsisnya panjang juga. Maaf. Berikut ini pelajaran yang saya petik dari dorama Beach boys:

1. Berlibur adalah Obat dari Keruwetan

Kalau kamu sumpek, liburan aja! Kaito yang awalnya stress karena melakukan kesalahan di kantor, feeling better setelah berlibur beberapa hari ke pantai.

2. Persahabatan bisa Awet Walau Beda Sifat

Hiromi dan Kaito beda jauh, Hiromi super cerewet, tapi ramah dan jelas seorang ekstrovert. Sementara Kaito cenderung cool, pendiam, dan introvert. Perbedaan ini yang membuat mereka sering sahut-sahutan seperti orang bertengkar, padahal awalnya mengobrol biasa. Akan tetapi bukan jadi halangan untuk tetap bersahabat, karena bisa saling mengisi.



3. Saudara Tak Selalu Sedarah

Makoto dianggap adik oleh Hiromi dan Kaito, dan mereka sangat akrab walau bukan kandung. Haruka juga dianggap bagai saudara oleh Makoto. Hal ini membuktikan kalau saudara tak selalu sedarah, karena kamu bisa bersahabat dengan siapa saja dan menjalin hubungan persaudaraan.



4. Ikuti Kata Hatimu

Kaito ngotot kerja di minshuku dan menolak tawaran bossnya untuk back to the office. Dia mengikuti kata hatinya. Mungkin kalau di kantor terlalu banyak pressure ya? Etos kerja di Jepun emang jauh lebih tinggi daripada di sini.

5. Orang bisa Berubah dalam Waktu Singkat

Di episode 13 diperlihatkan adegan ketika Makoto kecewa. Ia (dan Haruka) yang datang jauh-jauh ke Kepulauan Selatan, demi menemui Hiromi dan Kaito, malah kecewa berat, karena merasa mereka berubah.



Hiromi jadi lebih formal (karena ia jadi manajer hotel dan selalu pakai setelan jas mahal). Sementara Kaito jadi pegawai di tempat penangkapan dan pemeliharaan Dolphin, dan terlihat lebih serius (walau penampilannya lebih macho).

Makoto memang masih remaja, anak SMA, dan mungkin ia belum paham bahwa orang bisa berubah dalam waktu singkat. Adaptasi itu perlu, dan jangan kaget melihat perubahan orang lain (dan semoga perubahan itu bukan ke hal negatif).

6. Kenyamanan Kerja lebih Utama daripada Gaji

Mengapa Kaito memilih kerja di pantai daripada di kantor? Mungkin ia suka dengan suasana kekeluargaan yang diciptakan oleh kakek Masaru, atau sudah kadung cocok dengan lingkungannya (Makoto, Haruka, dll). Memang kita butuh uang tetapi kalau kerjaannya tidak cocok, bahkan ditekan terus ama boss, ya lama-lama makan hati.



7. Kerja Keras Lagi dan Lagi

Di dorama ini saya kagum banget ama tokoh Hiromi, yang meski sempat dicap gagal (karena gagal berangkat ke olimpiade karena terluka), menunjukkan etos kerjanya. Ia mau mendorong mobil, mengangkat dus-dus yang berat, mencuci baju, bahkan memasak.

8. Tekad Kuat bisa Mengalahkan Segalanya



Di episode-episode terakhir mewek karena diperlihatkan akhir nasib dari kakek Masaru. Namun penonton dihibur dengan adegan-adegan yang memperlihatkan kekuatan kakek tua itu. Ia, yang dulu surfer pertama di Jepang, ingin surfing lagi. Untuk melatih fisik lalu rajin jogging dan olahraga narik ban (tentu ditemani oleh duo cowok kece).

Kakek Masaru menunjukkan bahwa tekad kuat bisa mengalahkan segalanya, dan ia berhasil surfing lagi. Adegan ini menyentil karena kadang saya masih moody, huhuu. Harus berusaha lagi dan lagi tanpa tergantung mood.

Seruu deh nonton Beach Boys karena genrenya komedi, dan romance hanya 5-10% (waktu adegan Kaito dan Sakura). Mereka naksir-naksiran tetapi belum berani move on lebih jauh. Ini aman banget ditonton bareng remaja 13+ karena tidak ada adegan k155, hanya saja ada banyak adegan merokoknya.



Yang disayangkan episodenya dikit banget, cuma 13. Bandingkan ama drakor yang bisa sampai 55 episode, dan bisa ada season 2-nya. Tapi tadi pas browsing sih mau dibikin proyek dorama Beach Boys 2, entah dengan pemain yang sama atau beda. BTW, Kamu suka nonton drama Jepang juga?

16 komentar:

  1. berlibur adalah obat keruwetan, setujuuu mbak :D
    ini drama favorit aku dulu pas awal awal tayang di tv, udah nggak mau ketinggalan kalau bisa
    ini "sepantara" sama anchor woman terus apalagi ya drama jepang waktu itu, SOS juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa Kak, jadul banget ni tapi masih bagus. Anchor Woman dan SOS aku lupa-lupa ingat ceritanya.

      Hapus
  2. halo bunda salam kenaaal~

    aku belom pernah mantengin drama jepang sih
    tapiiii kalo latarnya pantai gini mah aku jadi penasaran
    secara udah kangen banget sama pantaai huhu

    BalasHapus
  3. Salam kenal, yuk nonton, seru lho!

    BalasHapus
  4. Naah..setuju banget dg pelajaran pertama bhw berlibur adalah obat keruwetan! hehe.. Terima kasih ulasannya doramanya ya..

    BalasHapus
  5. Banyak pesan2 yang bisa diambil ya dari menonton film tersebut. Bisa jadi rekomendasi drama favorit nih buat ditonton. Ada sesi komedi juga ya, berasa hiburan.

    BalasHapus
  6. Saya nggak nonton drama ini, mungkin karena tahun segitu drama model begini bukan selera saya. Kalau dilihat dari foto-foto di sini, nampaknya sinematografinya memang nggak seindah drama jaman sekarang ya..

    BalasHapus
  7. Baru denger tentang drama Jepang Beach Boys ini kayaknya seru ya mba kalau baca ulasan ini. Duh baca tentang pantai jadi inget udah lama banget nggak ke pantai. Setuju sih kalau berlibur itu obat keruwetan hihi

    BalasHapus
  8. saya setuju sama poin pertama, berlibur adalah obat keruwetan. dulu saya kalo sudah buntu, jenuh, pasti keluar kota. liat jalanan aja udah seneeng :D

    BalasHapus
  9. Aku belum pernah nonton drama ini bahkan waktu dia tayang di tv. Hehe. Kalau dorama Jepang lumayan susah ya aksesnya dibanding drama korea makanya nggak terlalu banyak yang tahu dramanya

    BalasHapus
  10. Sepertinya dorama ini bagus sekali. Pelajarannya begitu berharga. Menonton film memang kudu bisa mengambil pelajaran dari setiap yang ditonton sih. Biar kerasa manfaatnya.

    BalasHapus
  11. Wah banyak hal yang bisa dipelajari dari serial film ini yaa, banyak quote-quote yang relate banget sama kehidupan kita saat ini.. Tapi sayang yaa cuma ada beberapa episode aja, andaikan bisa dikembangkan lagi dan bisa ditonton ulang

    BalasHapus
  12. Membaca tulisan ini jadi ingat bahwa acara ini sudah sedemikian jadulnya, ini film angkatan tante saya, sering bgt dia pulang dari tanah rantau membawa film2 drama Taiwan drakor dsbnya

    BalasHapus
  13. Maaf kak. Nonton dorama ini dimana ya yg bersub indo? Ya Allah aku nyari sampe depresot 😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya subtitle English. Yg sub Indonesia kayaknya aku belom Nemu.

      Hapus
  14. Entah knp kok sy lebih suka drama jepang drpd korea.apa krn sejak awal ngikuti hal-hal jejepangan.

    BalasHapus