Sabtu, 31 Desember 2022

Mengatasi Trauma Ibu agar Pengasuhan Anak Lancar

 

Siapa sih yang tidak punya trauma? Rasanya semua orang punya trauma akan tetapi ada yang sembuh dan ada yang masih ke-trigger. Nah kali ini daku mau cerita beberapa trauma yang berakibat buruk karena membuat pengasuhanku ke Saladin kurang benar.

Enggak bisa dipungkiri jadi orang dewasa itu berat, apalagi menyandang status sebagai orang tua. Salah satu tugasnya adalah MENGASUH ANAK dan sengaja di-capslock karena tugas ini dilakukan sampai ia dewasa. Berarti bisa sampai 18-20 tahun dong.

Selama masa pengasuhan maka wajib dipastikan seorang ibu sudah selesai dengan dirinya sendiri alias sembuh dari trauma. Namun daku mau jujur kalau punya beberapa trauma yang belum 100% sembuh dan akhirnya membuat Saladin terkena imbasnya.

Semoga tahun 2023 dan seterusnya kami bisa berhubungan lebih erat dan Saladin tumbuh sehat secara fisik dan mental. Ini beberapa traumaku yang wajib disembuhkan:

1. Trauma Dibully

Dulu daku enggak dibully secara fisik sih tapi secara mental. Penyebabnya apa? Karena tidak fasih bahasa Jawa (astagaa)! Padahal keturunan Jawa tapi gak bisa karena bahasa ibunya ya bahasa Indonesia.



Karena pernah dibully maka daku sempat trauma bergaul meski lama-lama sembuh ketika sudah SMA. Namun ada kejadian lagi ketika sudah melahirkan dan otomatis badan melar, dibully lagi. Dibilang gendut, hamil lagi, bla bla bla.

Semua trauma ini menjadikan daku sempat menyembunyikan Saladin di kamar saja atau pintu rumah selalu dalam keadaan terkunci. Dia tidak bisa bergaul dengan anak tetangga, karena takut dia juga bakal dibully. Padahal sebenarnya enggak kan?

2. Trauma Makanan Pedas

Nah kalau ini ceritanya waktu daku masih TK dan kala itu di rumah ada banyak kakak sepupu. Salah satu dari mereka mengerjai dan bilang kalau cabe itu permen. Dengan polosnya kumakan dan akhirnya kepedesan. Sejak saat itu daku trauma dengan segala macam cabe.

Sekarang masih mending sih udah bisa makan nasi padang asal enggak terlalu banyak samal ijonya. Nah trauma pedas ini bikin daku juga enggak pernah masak yang pedes-pedes. Untung paksuami juga gak doyan.  Saladin jadi kurang suka makanan pedas karena tidak pernah diajak makan pedas oleh bundanya.

Mengatasi Rasa Trauma agar Anak Sehat Mentalnya

Nah, bagaimana cara mengatasi trauma-trauma sang ibu? Butuh bertahun-tahun agar yakin bahwa Saladin tak dibully, apalagi ketika kami pindah rumah. Daku biarkan ia main dengan anak tetangga walau diawasi.



Mengatasi trauma bisa dengan self healing misalnya belajar mindfulness. Kalau traumanya parah, sang ibu bisa datang ke psikolog / konselor keluarga. Tauma wajib disembuhkan ya karena seperti yang daku bilang, bisa berakibat buruk ke perkembangan anak.

Misalnya nih ya ada ibu yang dulu kena marah karena main pasir. Ia jadi trauma kotor dan akhirnya sang anak juga geli saat kena pasir. Padahal dalam hidup tidak bisa 100% higienis dan misalnya saat main pasir ke pantai apa mau balik ke rumah gara-gara trauma?

Oleh sebab itu mari sembuhkan trauma agar sekeluarga sehat fisik dan mentalnya. Kalau teman-teman apa punya trauma?

Rabu, 28 Desember 2022

Review Buku Kumpulan Dongeng Klasik Yunani, Belajar dari Cerita Kuno

Penulis: Cerviena Susilo

Jumlah halaman: 90

Kamu narsis?

Teman-teman pasti pernah dengar istilah narsis dong dan ternyata kata ini diambil dari dongeng klasik Yunani tentang Narcissus. Dia adalah pemuda yang sangat tampan namun menolak cinta peri dan akhirnya dihukum dengan mencintai pantulan wajahnya sendiri. Dia binasa karena kecemplung ke air.

Ada juga dongeng lain yakni ‘kisah sang Raja Midas’. Kita tahu kan ceritanya si Midas, seorang raja yang tergila-gila dengan emas bahkan alat makannya juga emas. Lantas Midas mendapatkan kekuatan untuk menyentuh benda apa saja dan jadi emas murni.



Masalah datang saat dia mau minum eh airnya jadi emas. Makanannya jadi emas. Bahkan putri kesayangannya juga jadi emas karena tidak sengaja menyentuh tangannya. Midas menangis dan bertobat lalu semua  kembali seperti biasa.

Masih ada cerita lain yang menarik dari buku dongeng ini dan walau ada yang sedikit mengerikan (karena menggambarkan kekejaman para dewa) tetapi cukup bagus sih. Apalagi ilustrasinya juga apik.

Dari cerita-cerita di buku ini para pembaca bisa mendapatkan banyak pelajaran dan insight baru. Misalnya cerita tentang Narcissus, pesannya adalah jangan terlalu mengagumi diri sendiri karena akan mencelakakanmu. Kemudian cerita mengenai Raja Midas dan pesannya adalah: jangan terlalu serakah.

Walau buku dongeng ini untuk anak-anak tetapi orang dewasa juga bisa menikmatinya plus mendapatkan pelajaran darinya. Kamu suka baca buku dongeng?

Buku ini bisa dibaca juga di aplikasi Ipusnas (for free yaaa).


Minggu, 25 Desember 2022

Review Buku Antologi a Cup of Tea for Working Mom, Kumpulan Kisah Ibu Pekerja yang Bikin Terharu

 Penulis: Gea Aulia, Haya Aliya Zaki, dll

Tahun: 2020

Penerbit: Stiletto

Menjadi ibu adalah pekerjaan seumur hidup yang kadang membuat para mommy tertekan. Bagaimana tidak? Saat memilih untuk berkarir malah dibilang tidak sayang anak. Namun ketika kukuh menjadi 100% ibu rumah tangga dibilang “sayang sekolah tinggi malah hanya mengasuh anak”.

MAKSUD LOE?

Eh kenapa daku yang jadi ngegas gini? Sorry. Bagiku tiap ibu yang bekerja pasti ada alasannya. Namun ibu yang jadi IRT juga ada alasannya.

Walau statusku saat ini adalah housewife plus freelancer tetapi angkat topi setinggi-tingginya kepada para working mom. Terlebih ketika membaca buku A Cup of Tea for Working Mom: 14 Kisah Nyata Inspiratif untuk Ibu Bekerja.



Ketika membuka lembaran-lembaran buku yang diberi oleh salah satu penulisnya (kak Haya) aku tertegun. Ternyata dunia kerja ada yang begitu kerasnya meski status pegawai tersebut adalah seorang wanita.

Ya, di buku ini ada kisah dari Kak Gangsar yang jadi working mom dan blio harus menghabiskan waktu sampai 3 jam untuk datang ke tempat kerjanya. Sepulang kerja blio memacu motor dengan speed tinggi sampai suatu hari tidak sengaja kecelakaan dan giginya patah.

Blio ngebut karena tentu rindu akan anak-anak dan keluarganya. Pekerjaan yang meletihkan tetap dijalani. Semata-mata agar anaknya jangan sampai menangis karena ingin minum susu sedangkan uangnya habis.

Berjuang demi Keluarga

Alasan uang menjadi faktor mengapa banyak working mom bekerja dengan giat sampai senja, bahkan malam hari. Bahkan ada yang rela kerja berjauhan karena diterima sebagai ASN di provinsi lain, seperti salah satu kontributor di buku ini.



Blio berhasil membelikan anaknya sepeda motor dan punya penghidupan yang bagus. Namun jangan ditanya sedihnya saat sibuk lalu lupa ulang tahun anak sendiri! Anak yang diasuh oleh sang nenek juga pengertian lalu merayakan birthday dengan sahabatnya.

Dilema Ibu Bekerja

Dalam buku ini diperlihatkan ibu bekerja yang dalam hati ingin sekali mendampingi anak-anaknya. Namun keadaan memaksa mereka untuk terus bekerja, karena  jadi single mom atau karena penghasilan suami memang kurang mencukupi.

Dilema seperti ini wajar ya dan setelah baca buku A Cup of Tea for Working Mom: 14 Kisah Nyata Inspiratif untuk Ibu Bekerja, daku jadi paham bagaimana perasaan mama  (mbah utinya Saladin) ketika dulu harus menitipkanku pada baby sitter sementara beliau mengajar.

Rasanya ingin menangis lalu meminta maaf pada mama karena mengira beliau tidak sayang padaku. Padahal working mom sama dengan ibu lainnya, tetap sayang walau secara fisik berjauhan dengan anaknya (selama beberapa jam). Maafkan aku, Ma!

Menjadi ibu bekerja, ibu rumah tangga, maupun freelancer adalah sama-sama jadi IBU. Sama hebatnya dan sama mulianya. Tidak usah ada peperangan mana yang terbaik karena tiap keluarga kondisinya berbeda.



Ada ibu yang nyaman di rumah saja. Namun ada yang malah stress berat lalu memutuskan untuk tetap bekerja, walau ia sudah punya anak. Aku yakin anak-anaknya pasti mengerti mengapa mamanya bekerja di kantor.

Ibu pekerja tetap menyayangi anaknya dengan caranya sendiri. Mendampingi saat bikin PR, memasakkan makanan kesukaan, memantau kegiatan anak lewat HP, dll. Seorang ibu pekerja tetap mengasuh anaknya walau waktunya lebih terbatas. Kasih sayangnya tetap 100% dan tidak akan tergantikan dengan pekerjaan.

Sebagai anak dari seorang ibu pekerja, daku mau mengucapkan terima kasih ke penerbit Stiletto yang telah membuat buku antologi ini.

Kamu sudah baca buku ini?

 

 

Selasa, 20 Desember 2022

Spesifikasi Asus Expertbook B3000, Laptop Detachable Serba Bisa

 

-Apalah aku tanpa laptop-

Saat ini laptop jadi gawai andalan ya untuk mempermudah pekerjaan. Apalagi bagi freelancer sepertiku yang tiap hari pasti buka laptop untuk mengetik maupun membuat konten. Butuh laptop yang speknya maksimal untuk meningkatkan kinerja. Syukurlah Asus sudah launching laptop terbaru mereka yakni Expertbook B3000. Aku pun makin semangat dalam mencari spesifikasi Asus Expertbook B3000 dan gadget ini benar-benar idaman.



Gathering Bersama Blogger Malang dan Komunitas Lain

Hari Sabtu tanggal 17 Desember 2022, aku berkesempatan menghadiri Asus Expertbook B3000 Gathering yang diselenggarakan di Ascent Premiere Hotel and Convention, Kota Malang. Dalam acara ini para blogger dan perwakilan dari komunitas lain melihat (dan boleh mencoba) langsung laptop Asus Expertbook B3000.



Begitu datang, semua peserta terpesona dengan laptop Asus Expertbook B3000. Laptopnya tuh bikin mupeng karena ukurannya compact.  Ditambah lagi, gadget ini bisa difungsikan jadi tablet juga karena detachable alias bisa dipisah antara bagian layar dengan keyboard. Woww, kalian penasaran ama laptop ini?



Spesifikasi Asus Expertbook B3000 yang Memukau

Ini aku kasih bocoran spek laptop Expertbook B3000 yang langsung bikin auto jatuh cinta:

Ukuran dan Berat

Kalau kerja, aku cari laptop yang ukurannya compact karena kadang perlu untuk bikin konten di luar rumah (misalnya di kafe atau perpustakaan).  Jadinya butuh gawai dengan spek super tetapi kalau bisa ukurannya imut-imut, agar bisa dibawa ngetik ke mana-mana.



Asus Expertbook B3000 ukurannya hanya 26,03x17,21x21 cm. Sedangkan tebalnya Cuma 0,9 cm. Ukuran compact bikin kita mudah membawanya ke mana-mana dan enggak bikin tas menggembung karena ada laptop di dalamnya.

Spesifikasi Asus Expertbook B3000 yang selanjutnya adalah beratnya cuma 590 gram. Asli ringan banget pas aku pegang gawai ini beberapa hari lalu. Kalau kita mau ngeblog on the spot di event, nulis di co-working space, atau traveling, tinggal bawa gawai ini saja. Dengan bobot yang ringan bikin pekerjaan makin lancar karena bisa dibawa ke mana saja.

Laptop Sekaligus Tablet



Pernah gak sih pengen beli tab tapi pengen upgrade laptop juga? Enggak usah bingung karena semuanya ada di laptop Asus Expertbook B3000. Laptop ini bisa dipisah antara layar dan keyboardnya dan difungsikan sebagai tablet. Dengan harga 7 juta rupiah, sangat worth it to buy karena kita dapat laptop sekaligus tab juga.

Touchscreen



Sebagai laptop sekaligus tab, maka Asus Expertbook B3000 punya fitur layar sentuh alias touchscreen. Enggak usah pakai mouse, tinggal sentuh aja layarnya dengan jari atau dengan pen. Asyiknya pakai gadget  touchscreen tuh gampang banget kalau mau menggambar digital atau bikin tanda tangan digital.

Kamera

Laptop Asus Expertbook B3000 punya dual camera. Di kamera belakang resolusinya 13 MP, sedangkan kamera depan 5 MP. Kamu yang suka ngonten, bisa langsung lepasin aja laptopnya dan difungsikan jadi tab, dan asyik rekaman. Sedangkan kamera depannya menghasilkan gambar yang detail, jadi pas dipakai sesi Zoom, foto kita lebih jelas serta enggak buram.

Snapdragon



Kalian sudah pakai HP dengan Snapdragon? Dalam CPU Asus Expertbook B3000 dilengkapi dengan Qualcomm Snapdragon 7C Gen 2. Keunggulannya, performa gawai jauh lebih cepat dan anti nge-lag. Kita kan biasanya ngetik sambil dengerin lagu, sesekali balas chat di WA Web, dll. Dengan Asus Expertbook B3000 maka semua bisa berfungsi tanpa lemot, plus ditambah RAM-nya yang 8 GB.

Ketahanan Baterai

Spesifikasi Asus Expertbook B3000 yang berikutnya adalah memiliki ketahanan baterai yang super strong. Jika sudah terisi 100% maka baterainya tahan hingga 21 jam. Aku jadi pengen banget punya laptop ini karena bakal tahan dipakai ngetik selama berjam-jam tanpa takut ketinggalan charger atau listrik mati.

Keyboard Anti Bakteri

Keunggulan lain dari Asus Expertbook B3000 adalah keyboardnya yang berukuran compact tetapi dilengkapi dengan anti bakteri. Sering tuh ya kita enggak sengaja megang ini-itu lalu ngetik aja. Dengan keyboard ini maka dijamin enggak ada bakteri nakal yang bikin penyakit.

Jangkauan Wifi Luas

Siapa sering cari wifi gratisan? Asus Expertbook B3000 dilengkapi dengan wifi 5 GHz yang menjamin kecepatan berinternet dan jangkauannya sampai 50 feet.



Sudah pengen laptop keren ini setelah mengetahui Spesifikasi Asus Expertbook B3000? Gadget super lengkap dengan spek gahar tetapi ukurannya sangat compact. Ditambah ada garansi setahun, wah Asus benar-benar mantap! Tahun baru, laptop baru dong.

Senin, 19 Desember 2022

Happy Birthday to Me!

 

Apa yang kuharap di usia 30+? Selain lebih peduli pada perawatan wajah dan tubuh, ternyata aku harus lebih peduli ke banyak hal lain: ambisi dan pengaturan waktu.

Tapi tentu saja hal pertama yang kupikir setelah bangun tidur adalah: seharusnya aku lebih bersyukur. Ya, di usia ini aku bersyukur karena banyak impian yang telah terwujud.

Pertama, sudah punya rumah sendiri dan enggak pusing karena sudah lunas. Kedua, tentu saja bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk bernafas dan memeluk Saladin. Ketiga, punya keluarga yang suportif dan mengekspresikan cinta dengan cara masing-masing.

Perayaan Ulang Tahun Versiku

Naah sejak menikah, daku baru sadar kalau bapaksuami tipe yang tidak merayakan ulang tahun. Lha ultahnya sendiri aja lupa, wkwkw. Pas baru beberapa bulan nikah aku ngambek dong lalu blio bawain bunga mawar putih sebagai kado.



Sampai ulang tahun berikutnya terulang: tidak ada tradisi ulang tahun. Jadi yaa woles aja lah. Aku nyanyi-nyanyi sendiri, pesan makanan atau masak, bikin kue, dll. Tadi masak tumis jamur kancing lalu pesan jus melon. Saladin senang karena makan jamur kesukaannya. Gitu aja perayaan ultah tahun ini, simple banget!

Lalu daku ingat perkataan salah satu sohibku: ngerayain ultah di usia dewasa tuh kayak anak kecil aja. Wkkwk. Yaa gimana ya? Kalau dirayain emang happy tapi gak dirayain juga enggak masalah. Dibawa happy aja.

Kalau klean ngerayain ultah dengan cara apa?

Sabtu, 17 Desember 2022

Menitipkan Anak ke Neneknya, Emangnya Kudu Gimana?

 

Anak kan titipan dari-Nya, kenapa dititipkan lagi ke neneknya?

Pernah gak sih klean dengar ungkapan itu? Bagiku nitipin anak ke neneknya sih enggak masalah, dengan banyak syarat tapinya. Pertama, kondisi fisik neneknya kuat. Kedua, neneknya kalau bisa didampingi ama suster/baby sitter buat bantu pegang anak. Ketiga, neneknya bukan wanita karir.



BTW daku tuh jarang banget nitipin Saladin ke neneknya. Karena mamaku wanita karir yang masih aktif (beliau pengajar). Kemudian, ibu mertua masih aktif jualan dan pernah mengelola kereta kelinci (masa sebelum pandemi). Namun kalau weekend mamaku agak longgar dan sesekali bisa jagain Saladin (kalau aku ada event/ngejob ke luar).

Pengalaman Nitip Saladin di Usianya yang ke-10

Saladin sudah 10 tahun, bukan? Memang dia sudah berani jaga rumah sendiri tetapi hanya dalam durasi 1-2 jam. Sedangkan kalau event di luar bisa lebih dari 2 jam dan makanya dia dititipin ke neneknya. Lagipula beberapa tahun lalu dia pernah ngabur dan bikin heboh di sosial media (nanti kuceritakan di postingan lain), jadi lebih baik dia dalam pengawasan neneknya.



Nah, kemarin (Sabtu siang) daku ada acara ke luar dan alhamdulillah mama bisa bantu jaga Saladin (karena beliau gak ada dinas ke luar kota, tetapi hanya mengoreksi pekerjaan mahasiswa di rumah). Setelah dapat restu dari bapaksuami akhirnya aku dan Saladin meluncur ke rumah mama naik taksi online.

Setelah sampai rumah mama, istirahat bentar, lalu jam 12 kurang cuss ke lokasi acara. Saladin tenang karena sudah makan brownies dan dia asyik main game di HP. Sampai selesai acara alhamdulillah enggak ada laporan negatif dari neneknya Saladin. Sebelumnya sih kutanya ke om-omnya (yang masih tinggal bareng mama). Katanya Saladin anteng dan enggak tantrum / godain mereka.

Persiapan Sebelum Penitipan

Sebelum Saladin dititipkan ke rumah neneknya, jauh-jauh hari sudah di-briefing. Mama ada acara di luar ya nak, kamu enggak ikut. Kamu di rumah nenek ya, kan ada 2 om juga di sana. Dia sih mau aja tapi habis itu memeluk erat sekali.


--Belum ada foto Saladin yg terbaru ama neneknya, maaf. Ini foto bareng nenek buyutnya.--

Sabtu pagi sudah disiapkan semua barang yang mau dibawa (karena kami menginap sampai hari minggu malam). Di tasnya Saladin sudah ada baju dan celana ganti, buku, bolpen, roti, biskuit, dan susu cair kotakan. Juga sikat gigi+pasta gigi anak-anak.

Nah, kalau mau nitip anak kudu disiapin ya semua barangnya. Jangan sampai ngerepotin neneknya (meski nenek/kakeknya dengan senang hati beliin makanan/barang kesukaan cucunya). Pikirku, iya kalau neneknya pas pegang uang atau ada waktu luang buat nemenin beli makanan ke warung. Kalau enggak gimana?

Syukurlah setelah event selesai, Saladin enggak rewel. Pas daku sampai rumah dia langsung menyogsong dengan gembira. Rasanya jadi ingat masa SD dulu, saat sore hari dan daku nunggu mama pulang kerja (dan ngarep beliau bawa kue kotakan wkwkwk).

Jadi, pernah gak sih klean nitipin anak ke neneknya?

Kamis, 15 Desember 2022

Asus Zenfone 9, HP yang Compact Size Big Possibilities, Wujudkan Cita-Cita Saladin Jadi Multi Language Content Creator

 You should change your handphone!

Komentar netizen bagai menghujam dada, saat daku membaca kolom komentar. Video yang diunggah ke channel Youtube-ku jarang mendapat komentar tetapi sekali ada netizen yang datang, perkataannya terngiang-ngiang. Well, sebenarnya bukan daku yang membuat video itu tetapi Saladin, anakku yang berusia 10 tahun.



Bagaimana bisa kerja kerasnya mendapat komentar seperti itu? Untungnya ia tipe anak yang cuek-bebek. Ekspresinya tetap sama setelah membaca komentar buruk, tersenyum tanpa ada raut kesedihan. Ia tetap asyik mempersiapkan video selanjutnya.

Saladin tetap membuat konten berisi huruf-huruf dari negara lain, seperti huruf cyrillic (yang digunakan di Rusia dan negara-negara Eropa Timur lainnya). Ia juga membuat video berisi mainan yang dibuat seolah-olah jadi hidup dan membuat cerita sendiri. BTW ia meminjam channelku karena masih di bawah umur dan belum punya email sendiri.

Saat melihat Saladin yang asyik syuting rasanya campur-campur. Daku senang karena ia terus berusaha mewujudkan cita-citanya menjadi multi language content creator. Ia memang suka belajar berbagai bahasa mulai dari English, bahasa Jepang, Rusia, dll. Selain bahasa, ia juga menghafalkan huruf-hurufnya. Setelah hafal ia membuat konten berisi jenis-jenis huruf tersebut agar lebih banyak orang yang mengetahuinya.



Namun daku juga sedih karena baru bisa meminjamkan HP dengan kualitas yang ala kadarnya, sehingga ‘dirujak’ netizen alias mendapat komentar negatif. Mereka tak puas dengan kualitas video karena memang warnanya kurang menarik dan kameranya agak buram.

Perjalanan Mencari HP Terbaik untuk Content Creator

Lalu HP apa yang cocok untuk content creator? Pertama yang dilihat tentu kualitas kameranya,  ketahanan baterainya, dan juga RAM-nya. Setelah mencari informasi di berbagai situs tekno akhirnya aku mendapatkan jawabannya: Asus Zenfone 9 yang baru saja rilis di tanggal 17 November  2022. Daku pun mencari-cari spesifikasi Zenfone 9 karena makin penasaran.



Mengapa harus Asus? Well, sebenarnya daku sudah pakai laptop Asus dan berpikir mengapa tidak sekalian memakai HP Asus? Lagipula Zenfone 9 sangat cocok untuk mendukung kinerja content creator seperti Saladin. Beratnya juga hanya 169 gram dan dimensinya 146,5x68,1x9,1 milimeter. Ukuran yang compact dan enggak terlalu berat jika dibawa oleh seorang anak SD seperti Saladin.

Kemudian, Zenfone 9 dibekali dengan Qualcomm Snapdragon 8+ gen 1 yang membuat performanya makin cepat. Dengan Android 12 maka HP ini cocok dipakai buat youtuber maupun pekerja di bidang lain. Warnanya juga banyak pilihan, mulai dari midnight black, monlight white, sunset red, dan starry blue.



Fitur apa lagi di HP Zenfone 9 yang bikin penasaran? Mari kita kupas apa saja spesifikasi lengkapnya.

RAM dan Memori

Pernah enggak sih lagi asyik syuting eh memorinya habis! Dengan Asus Zenfone 9 enggak usah khawatir lagi karena HP ini punya pilihan RAM 6, 8, dan 16. Sedangkan pilihan memorinya ada 128 dan 256.



Aslii daku penasaran dengan spesifikasi Zenfone 9, terutama di bagian RAM dan memori. HP yang RAM 6 aja sudah bagus, bagaimana dengan yang RAM 16? Pasti lebih kece badai dan memuat berbagai video untuk nanti di-upload ke channel Youtube. Ada lebih banyak video edukasi mengenai huruf-huruf yang dibuat oleh Saladin.

Daya Baterai

Sekarang, kalau mau beli HP tuh yang dilihat daya baterainya. HP Asus Zenfone 9 punya daya baterai 4.300 mAh dan diklaim bisa tahan sampai 1,9 hari. Itu kalau kondisi nyala dan hanya buka-buka WA ya. Kalau buat nonton Youtube full bisa tahan sampai 8 jam.



Dengan daya baterai sebesar ini cocok banget buat youtuber seperti Saladin. Dia bisa syuting, ngedit video, bikin shorts, selama berjam-jam. Kan lucu kalau HP-nya masih dicas dan kabelnya malah kerekam. Namun dengan Zenfone 9 baterainya awet, enak makenya dan enggak dikit-dikit ngecas.

Fast Charging

Kalian masih mencari lebih detail mengenai spesifikasi Zenfone 9? Nih daku kasih bocorannya lagi. Charger Asus Zenfone 9 tipe C dan termasuk fast charging, karena hanya dalam 1 jam bisa langsung full daya baterainya. Dengan daya sebesar 30 watt maka bisa ngecas sebentar saja, syuting jadi lancar, subscriber channel Youtube moga-moga nambah juga ya.

Kamera

Kalau mau jadi content creator, kamera HP juga berpengaruh. Zenfone 9 punya 2 kamera belakang dengan resolusi 50 mega pixel lensa wide, dan satunya 12 mega pixel dengan lensa ultra wide. Kamera depannya punya resolusi sebesar 12 mega pixel. Dijamin ciamik videonya kalau syuting pakai HP Asus Zenfone 9 karena hasil rekamannya sangat detail.



Kameranya juga kece buat foto-foto karena Zenfone 9 memberikan berbagai mode. Mulai dari night, pro, panorama, slow motion, sampai time lapse. Jadi, HP ini enggak hanya cocok untuk syuting tetapi juga asyik dipakai belajar fotografi. Cocok juga buat selfie wkwkwk.

6-Axis Hybird Gimbal

Istimewanya lagi, Asus Zenfone 9 dilengkapi dengan 6-Axis hybird gimbal. Kalau lagi syuting dijamin stabil, enggak goyang dan enggak ngeblur. Jadinya lebih fokus dan hasil rekaman bisa langsung  diunggah tanpa editing dulu.  Tanpa tambahan gimbal videonya sudah stabil lalu siap-siap syuting nih, “Hi guys!”

Audio

Salah satu poin penting dalam spesifikasi Zenfone 9 adalah fitur ozo audio noise reduction. Dengan fitur ini maka suara-suara di sekeliling HP, yang sekiranya akan mengganggu, akan jauh berkurang. Enggak ada lagi ceritanya lagi mau take gambar eh ada tetangga karaokean lagu, “Hanya dia dia dia diaa”.  Rekaman jadi lancar, Saladin senang dong.

Zenfone 9 juga punya speaker stereo ganda, yang khusus dirancang oleh Dirac. HP-nya benar-benar multifungsi, bisa buat rekaman, bisa juga buat hiburan. Saat menonton video hasil rekaman, suaranya bisa menggelegar tanpa bantuan speaker eksternal.

Layar

Layar Zenfone 9 kece banget karena sudah super Amoled, dan gambar dan video dan ditampilkan sangat jernih. Ukurannya 5,9 inchi dan cocok dibawa ke mana-mana dan memudahkan bagi para youtuber untuk syuting outdoor.

Teman-teman enggak perlu takut karena Asus Zenfone 9 layarnya sudah dilapisi Corning Gorilla Glass Victus. Dengan proteksi ini maka dijamin anti retak atau pecah, meski jatuh dari ketinggian 1,5 meter. Cocok buat yang punya anak balita karena HP-nya akan aman mesti enggak sengaja kebanting.

Anti Air

Sekarang sudah musim hujan ya? Enggak usah takut karena Zenfone 9 anti air dengan sertifikasi IP 68. Kalau kehujanan tinggal dilap aja dengan tisu. Kalau kecemplung? Tinggal ambil saja dan aman, asal kedalaman maksimal 1,5 meter dan dalam waktu setengah jam saja.

Wah, jadi makin pengen beli Zenfone 9. Buat kalian yang mau beli Zenfone 9, udah bisa kalian dapatkan melalui partner dan channel pembelian resmi produk ASUS antara lain Erafone, Tokopedia, ASUS Exclusive Store, ASUS Online Store. Daku rencananya mau beli di ASUS Store, biar praktis.

 Menurutku, tak ada HP yang harganya terlalu mahal, asal sesuai dengan kualitasnya. Kalau dengan Zenfone 9 Saladin bisa berkarya di Youtube, tidak masalah dengan harganya. Nanti dengan gadget idaman, akan makin produktif dalam membuat video huruf-huruf dunia, dan semoga viewersnya juga bertambah.

Seperti kata pepatah Jawa: Jer Basuki Mawa Beya. Di mana setiap keinginan dan cita-cita pasti butuh biaya. Asus Zenfone 9, compact size, big possibilities.  


Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenfone 9 Blog Writing Competition di Blog Widyanti Yuliandari.

Minggu, 11 Desember 2022

Anaknya Ujian dan Dipaksa Belajar Sampai Nangis?

 

Hola amigo, ada yang sibuk mendampingi anaknya sebelum ujian akhir semester? Saladin sudah mulai ujian mulai senin kemarin dan dia woles ajaa. Bundanya stress? Enggaak, biasa aja, wkwkkw. Yang penting dirayu biar mau belajar, terutama science.

Dia tuh suka belajar tapii khususon bahasa (inggris) dan matematika. Padahal butuh pelajaran yang lain juga kan. Nah ternyata banyak teman yang senasib karena mendampingi anaknya belajar sebelum UAS.

Mau UAS, Belajar apa Santai?

BTW tulisan ini terinspirasi dari status seorang kawan. Beliau bilang kalau apa salahnya mendampingi anak belajar dengan serius selama 2 minggu, dalam 6 bulan? Maksudnya kalau mau UAS ya bener-bener diperhatikan belajarnya, agar hasilnya maksimal.



Yaa daku setuju sih.  Tiap ibu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Lagipula kalau anak berprestasi, orang tuanya juga bangga.

Namun daku enggak setuju kalau anak dipaksa belajar sampai dia stress, marah-marah, nangis. Gak Cuma sebelum UAS (eh sekarang namanya PAS – penilaian akhir semester) tetapi di-push untuk belajar setiap hari. Garap PR didampingi mamanya atau guru les. Pulang sekolah les ini-itu sampai anak puyeng sendiri.

Tipe Seloow

Kemudian pas buka-buka story di media sosial, ada ibu yang malah mengajak anaknya jalan-jalan dan makan-makan. Sebelum anak ujian semester diajak rileks dulu. Biar pikirannya enggak tegang? Maybe....

Kita enggak bisa nge-judge ya kalau ada situasi seperti ini. Bisa jadi anaknya sudah kecapekan belajar lalu diajak jalan-jalan biar dia happy. Saat ujian pun jadi lancar.

Jadi intinya apa nih? Ya kalau anak mau ujian atau ulangan, boleh lah didampingin, atau dicarikan guru les. Dibelikan ensiklopedia dan dibacakan tiap malam.

Pemaksaan Terhadap Anak

Namun alangkah sedihnya jika anak dipaksa belajar. Disuruh menghafal perkalian sampai pusing. Dia tidak mengerti karena sang ibu hanya menyuruh, bukannya mendampingi dengan sabar.

Keadaan psikis anak sangat berpengaruh terhadap pelajaran. Bagaimana dia bisa mengerti dan ujian dengan lancar kalau belajarnya sambil dipelototin, dibentak, bahkan dicubit? Memang benar, anak wajib mempelajari buku-buku, tetapi jangan dipaksa.

Jangan disuruh les terus sampai tiap hari, sampai malam, sampai capek dan tertekan karena sebenarnya ia tidak suka les dan lebih suka main lego. Beneran lho dulu pernah ada yang curhat sampai nangis dan teriak-teriak karena dipaksa belajar terus oleh sang mama.

Apa yang terjadi jika anak dipaksa belajar, baik tiap hari atau sebelum ujian? Dia bisa benci sekolah. Benci pelajaran. Padahal ilmu sangat penting bagi masa depannya.

Peluk erat anak-anak sesayang-sayangnya. Ajarkan mereka untuk belajar tetapi jangan ditekan. Kalau diikutkan les, pastikan ia memang benar-benar menyukainya. Saat sebelum ujian, ditemani belajar tanpa bentakan atau cubitan. Kalau hasilnya belum memuaskan? Sabaar, jangan marah dulu. Masih bisa diperbaiki.

Mengasuh dan menemani anak belajar memang butuh kesabaran tingkat tinggi. Kalau anak-anak dipaksa, bisa-bisa ia trauma, sedih deh.

Kalau anak-anak di rumah gimana nih, sebelum ujian woles aja atau latihan terus?

 

Minggu, 04 Desember 2022

Serunya Mengasuh Anak Tunggal

 

Anaknya kok cuma satu? Nambah dong!

Wkwkkw daku udah beribu kali dapat komentar kayak gini. Punya anak tunggal masih dianggap aneh bagi masyarakat yang rata-rata punya anak 2 (atau lebih). Padahal tuh ya daku 4 bersaudara. Paksuami malah 6 bersaudara. Namun kami punya 1 anak dan rasanya biasa aja.

Baca: Punya anak 1 memangnya kenapa?

Oh ya daku kasih bocoran nih: punya anak satu ini udah jadi cita-cita jauh sebelum nikah dan sebelum kenal suami. Plus ternyata pas pemeriksaan pra-nikah ada masalah kesehatan jadi bisa dibilang kami punya 1 anak aja udah bersyukur banget.



Justru punya satu anak itu seru banget. Ini beberapa ceritanya:

1. Enggak Ada Sibling Rivalry

Persaingan antar saudara bisa mengerikan. Daku masih lega karena kompak dengan adik-adik (walau tinggal di kota yang berbeda). Namun ada sibling rivalry yang memusingkan (kalau pas masih kecil) misalnya rebutan channel TV, rebutan HP, dll. Kalau gitu bundanya jadi pusing karena semua anak minta keadilan.

Kalau anaknya Cuma 1, mau rebutan ama siapa? Ama bundanya (kadang-kadang) wkwkwk. Saladin enak nih enggak punya adik jadi enggak pernah rebutan HP. Eh dia juga enggak mau bundanya hamil lagi, BTW.

2. Bisa Fokus ke Anak

Ada yang pusing kalau anaknya 2,3,4,5 dst lalu si sulung minta diajarin matematika, adiknya minta ditemenin beli kue ke warung, lalu bungsu minta digendong? Ya bisa dipecahkan masalahnya kalau ada baby sitter atau suster. Tapi kalau enggak?



Justru dengan 1 anak bisa fokus mendampingi kegiatannya. Eh kalau anaknya banyak kan enak, sulung bisa jagain bungsu, dll. Iya kalau mau, kalau enggak gimana? Kasian. Jangan maksa anak, ah.

3. Lebih Hemat? Relatif sih....

Kalau anaknya Cuma 1 berarti bayar SPP Cuma 1, uang sakunya hemat, dll. Hmm sebenarnya relatif karena Saladin sekolah di SD swasta. Kemudian, makannya bisa 2-3 kali lipat anak lainnya (karena dia banyak gerak jadi gampang lapar). Enggak selalu hemat.

4. Lebih Kompak

Anaknya Cuma 1 ya kudu kompak jadi tim yang hebat. Bisa berdua bareng bundanya ke mana-mana. Atau bertiga dengan ayahnya juga dan jadi The Three Musketeers.



Eits, daku enggak bilang klean yang punya anak 2-3-4-5 dst enggak kompak, enggak hemat, dll ya. Semuanya relatif dan kondisional. Yang mau punya anak 2 aja ya sesuai dengan saran pemerintah. Yang punya anak 3 atau lebih ya silakan.

Yang tidak boleh adalah membully ibu dengan anak tunggal wkwkwk.

Namun kadang serba salah sih. Punya anak 1 dibilang kurang. Anak 2 cewek semua dianggap  kurang juga karena butuh anak cowok buat pemimpin. Anak 2 cowok semua dianggap kurang juga karena anak cewek lebih care (katanya siih daku kan gak punya anak cewek). Namun kalau anaknya 3-4-5 dibilang banyak anak?

Ya, nuruti omongan orang memang tidak ada habisnya. Lebih baik kita fokus ya mau punya anak berapa saja, yang penting mereka bahagia.

Rabu, 30 November 2022

Review Novel Proviso, Bikin Pengen Ngopi Terus

 

Siapa suka minum kopi?

Akuu, suka ngopi tapi sebatas minum kopi sachet wkwkk. Di novel Proviso by kak Suzie Rain, dijelasin tuh kalau sebenarnya ada minuman yang hanya berisi perisa kopi. Bukan terbuat dari kopi asli. Seperti ini kutipannya (semoga daku gak salah kutip ya).

“Kopi Itu digiling, bukan digunting!”

Kak Suzie Rain bikin novel Proviso yang bercerita tentang Ajeng, cewek yang masih kuliah dan punya passion besar terhadap kopi. Ayahnya pemilik perkebunan kopi di Jateng. Ia diberi tugas untuk mencari biji kopi terbaik.



Sambil puyeng dan menyelesaikan misi dari sang ayah, Ajeng ikut lomba barista. Padahal ia hanya pecinta kopi dan tahu cara bikin kopi dengan mesin, dengan belajar dari Youtube.

Akhirnya ia malah juara 1! Ajeng dan sahabatnya Dena bersorak gembira. Apalagi setelah itu ia mendapatkan pekerjaan di Kafe Omega, langsung dari ownernya, si Adit.

Di Omega, Ajeng enggak dilatih oleh Adit, tetapi oleh Gerry. Ia adalah sahabat kental Adit dan sama-sama jalanin bisnis ini berdua. Ajeng belajar cara jadi barista dan dalam sekejap menjadi favorit banyak pengunjung.

Termasuk Gerry yang diam-diam mencintainya.

Cinta Segi Empat yang Rumit

Sayangnya Adit diam-diam juga naksir Ajeng. Dia bingung karena sebenarnya naksir Gerry. Sementara Dena malah suka ama Adit. Jadi cinta segi empat yang rumit ya.

Ajeng berusaha jaga jarak kepada mereka, lalu malah dapat izin untuk datang ke acara di Bali (festival perkopian gitu deh). Di sana dia dan Gerry jadian, eh tapi ada bule yang juga naksir Ajeng, namanya Ian.

Dena tiba-tiba marah karena mengira Ajeng jadian dengan Adit, bukan Gerry. Adit dan Gerry bertengkar (rebutan Ajeng ceritanya). Di tengah kemelut, ia pulang kampung.

Di rumahnya, Ajeng merasa tenang. Lalu ia kecelakaan dan....Akankah ia selamat? Bagaimana nasib Gerry dan Dena? Baca yuuk.

Bikin Pengen Ngopi Terus

Ciyyus baca novel Proviso bikin pengen ngopi dan cobain kopi yang disebutin di buku ini. kopi asli yaa yang dibikinin ama barista di kafe. Eh daku pernah 2 kali sih nyicip kopi giling dan hasilnya ketika sudah selesai, enak bangeet.

Klean yang pecinta kopi pasti suka ama novel Proviso. Kalau belum suka ngopi, akan dapat pengetahuan tentang dunia perkopian.

Kesanku Setelah Baca Novel Proviso

Proviso ditulis dengan bahasa sehari-hari tetapi punya pesan menyentuh. Kisah cintanya juga enggak cheesy. Suzie Rain berhasil menuliskan novel ini dengan sangat apik. Ciyuus wajib banget dibaca! Udah daku mau ngopi dulu ya, wkwkw.

Minggu, 27 November 2022

Pelajaran Parenting dari Film Ramen Shop

 

Sutradara: Eric Khoo

Pemain: Takumi Saito (sebagai Masato), Jeanette Aw (sebagai Mei Lian- ibunya Masato)

               Seiko Matsuda (sebagai Miki), Mark Lee (sebagai Paman Wee)

Tahun: 2018



Siapa suka makan mie ramen? Makanan Jepang yang berkuah hangat dan disantap srupuut-srupuut, pas di musim hujan. Nah kali ini daku mau sedikit review tentang film Ramen Shop (Ramen Teh) sekaligus kasih tau kalau ada pelajaran parenting di dalamnya.

Review Film Ramen Shop (Ramen Teh)

Masato adalah pemuda yang mengelola kedai ramen bersama ayah dan pamannya. Kedainya kecil tetapi ramai. Sang ayah selalu terlihat murung setelah pulang kerja. Masato mengira ini karena kematian ibunya, dan sebelumnya mereka berpisah tidak secara baik-baik.



Tak disangka sang ayah meninggal lalu Masato membuka koper berisi barang-barang peninggalan mendiang ibunya. Di sana ia menemukan sebundel surat yang dikirim oleh sang ibu dari Singapura, tetapi tak pernah disampaikan ke Masato oleh sang ayah.

Setelah itu ia mengambil keputusan besar: terbang ke Singapura, untuk mencari keluarga ibunya, sekaligus menemukan resep ramen yang lebih enak daripada buatan ayahnya.

Petualangan di Singapura

Meski judulnya ramen tetapi sebagian besar syutingnya dilakukan di Singapura. Jadi, dulu ayah Masato dikirim ke sana untuk jadi koki di resto Jepang. Ia bertemu dengan Mei Lian (ibu Masato) di kedainya. Mei Lian mengelola warung Bak Kut Teh bersama keluarganya. Mereka menikah dan akhirnya Masato lahir.



Back to Masato. Di Singapura ia sudah janjian dengan Miki, kawannya yang dikenal dari blog. Miki adalah food blogger yang sering mengulas masakan Singapura. Miki membantu Masato untuk menemukan pamannya.

Akhirnya Masato bertemu paman dan keluarganya. Ia lantas minta diajari membuat Bak Kut Teh (sup iga – silakan cek di Google ini iga binatang apa). Masato juga memohon pada pamannya agar dikenalkan ke neneknya, karena sejak lahir belum pernah bertemu.

Dulu ayah dan ibu Masato menikah tanpa restu orang tua. Nah, akankah Masato bertemu neneknya? Bisakah ia bikin Bak Kut Teh dan mengkombinasikannya dengan mie ramen? Nonton yuk , Cuma 89   menit kok.

Pelajaran Parenting dari Ramen Shop

Walau film ini bertema kuliner tetapi ada beberapa pelajaran mengenai pengasuhan yang kita bisa petik hikmahnya:

1. Ajari Anakmu untuk Mandiri

Masato bisa mandiri dan memasak sendiri, karena tentu diajari ayahnya bikin ramen. Jangan jadikan anak terlalu meraja dan dilayani semua kebutuhannya. Namun jadikan ia mandiri, at least bisa masak nasi, mie instan, telur ceplok. Eh Masato laki-laki kan, jadi kemandirian dan skill memasak tidak tergantung gender.



2. Jangan Membenci Secara Sepihak

Di film Ramen Shop tuh diliatin kalau nenek Masato tidak merestui pernikahan putrinya, karena berbeda suku dan kewarganegaraan. Mei Lin dari keluarga chinese dan bermukim di Singapura. Sedangkan ayah Masato asli Jepang.

Walau ada sejarah buruk di antara kedua negara tetapi jangan mengecap kalau semua orang Jepang itu jelek. Seharusnya sang nenek kenalan dulu lalu yakin bahwa pria itu baik, makanya Mei Lin jatuh cinta.

3. Jadilah Contoh yang Baik untuk Anak

Ayah Masato suka minum tetapi ia juga kasih contoh yang baik. Misalnya dengan bekerja keras, tidak menjelek-jelekkan alm ibunya, dll. Sudah kasih contoh baik belum, Bun? Yah?

4. Beri Kepercayaan pada Anak

Ada adegan yang daku suka adalah ketika Masato kecil membantu ibunya menumbuk bumbu dengan alu kecil. Kepercayaan yang diberikan orang tua akan menumbuhkan rasa percaya diri kepada anak.

Ya, misalnya ketika anak ingin belajar masak, jangan dilarang. Saat ia mencuci piring tetapi hasilnya kurang bersih, jangan dicela lalu dimarahi. Namun diajari caranya yang benar.

Gimana, sudah pengen nonton dilm Ramen Shop? Siapin cemilan ya soalnya banyak adegan yang bikin lapaaar, wkwkwk.