Jumat, 02 September 2022

Ini Pengalamanku yang Nyaris Jadi Korban Kejahatan Siber, Ayo Lindungi Diri dan Jadi Nasabah Bijak

 “Selamat pagi ibuk, kami informasikan bahwa untuk mengakses layanan harus mengeklik link ini dan tulis kode OTP.”

Sebuah pesan singkat di media sosial langsung datang begitu aku menuliskan pertanyaan di akun medsos milik Bank BRI. Dalam hati aku memuji, wah cepat sekali respon CS-nya. Namun sepertinya ada yang salah. Mengapa CS online memanggilku ibuk bukannya ibu? Wah, jangan-jangan akun medsosnya palsu!

Karena penasaran aku melihat akun tersebut. Memang tampilannya mirip sekali dengan akun Instagram Bank BRI yang asli, bahkan foto profilnya juga sama. Bedanya, akun yang asli bernama @Bankbri_id. Sedangkan yang palsu bernama @Bankbri_id234952 (ada nomor di belakangnya).

Wah sudah enggak bener ini. Akhirnya demi keamanan, aku blokir saja akun palsu tersebut. Ternyata memang ada modus dari akun palsu di media sosial. Salah satu cirinya adalah CS palsu meminta nasabah untuk mengeklik link atau mengirimkan kode OTP. Padahal link tersebut palsu dan bisa berujung pada penipuan.

Kalau ini akun Instagram Bank BRI yang asli, wajib diingat ya. Pilih yang asli untuk difollow, hati-hati dengan yang palsu.



Sumber foto: akun Instagram @Bankbri_id

Ciri-Ciri Akun Media Sosial BRI Palsu

Lantas aku pergi ke akun Twitter @KontakBRI dan menemukan gambar ini. Sosialisasi terus dilakukan agar para nasabah mewaspadai akun-akun palsu yang mengatasnamakan Bank BRI.



Sumber foto: Akun Twitter @KontakBRI

Pihak Bank BRI selalu mengingatkan nasabahnya agar berhati-hati dan jangan sampai kena penipuan gara-gara akun palsu. Ini ciri-ciri akun media sosial palsu yang perlu diwaspadai:

1. Nama Akunnya Serupa Tapi Tak Sama

Nama akun media sosial baik di Instagram maupun Twitter yang mengatasnamakan Bank BRI adalah @Bankbri_id. Jika ada yang namanya @Bankbri_35427528 atau nomor lain maka dipastikan itu palsu. Pihak BRI tidak pernah menyertakan nomor di belakang akun media sosial mereka.

2. Menyapa dengan Panggilan Formal Tapi Salah

CS yang menyapaku melakukan kesalahan fatal dengan memanggil ibuk, padahal seharusnya ibu. Namanya juga CS abal-abal, beda jauh dengan yang asli. Malah kesalahan ini membuatku sadar bahwa akun tersebut palsu.

3. Meminta Nasabah untuk Mengeklik Link

Ketika dikirimi pesan oleh CS Bank, maka CS palsu akan meminta, bahkan setengah memaksa nasabah untuk mengeklik link. Padahal link tersebut merupakan penipuan karena nasabah harus mengisi data pribadi lalu isi rekeningnya bisa diambil. Nangis dong! Makanya teman-teman harus waspada dan jangan asal klik link.

4. Meminta Nasabah untuk Mengirim Kode OTP

Seorang CS Bank memiliki etika dan ia dilarang keras meminta kode OTP ke nasabah. Jika ada CS yang memaksa untuk mengirim kode OTP maka dipastikan akun medsosnya palsu.

5. Nasabah Diminta Mengetikkan Nomor Kartu ATM

CS Bank juga dilarang untuk meminta nasabah memberikan nomor kartu ATM. Teman-teman jangan mau jika ada CS palsu yang memaksa untuk memintanya karena sudah jelas ia penipu.

Waspada Pesan WA yang Mengatasnamakan Bank BRI

Selain akun media sosial Bank BRI yang ternyata palsu, teman-teman juga waspada jika mendapatkan pesan WA seperti di bawah ini.


Sumber foto: Web Turnback Hoax

Pesan tersebut sempat viral di media sosial karena dikirim ke banyak nasabah BRI. Padahal pihak Bank BRI tidak pernah mengeluarkan surat seperti itu, apalagi dikirim hanya via WA.

Jika teman-teman lebih teliti maka ada banyak kejanggalan dalam surat di WA tersebut. Misalnya ada salah ketik yang cukup fatal (rek yang merupakan singkatan dari kata ‘rekening’ malah ditulis reg). Kemudian penulisan suratnya sangat tidak rapi.

Jika ada pesan WA seperti itu maka abaikan saja lalu blokir nomornya. Teman-teman juga mengingatkan ke orang tua, keluarga, dan kawan-kawan lain agar tidak menganggap serius surat tersebut, karena suratnya palsu.

Ayo Jadi Nasabah Bijak dan Mewaspadai Kejahatan Siber

Internet ternyata disalahgunakan oleh para oknum untuk mendulang uang. Sebagai nasabah maka teman-teman diajak jadi nasabah bijak yang teliti dan tidak terburu-buru mempercayai pesan di media sosial atau WA, yang dikirim oleh pihak CS. Bisa jadi itu akun palsu dan jika dipercaya malah teman-teman jadi kena tipu.


Sumber foto: Akun Twitter @KontakBRI

Jangan sampai kita jadi korban kejahatan siber, serem banget deh! Oleh karena itu, ayo jadi nasabah bijak dan wajib membedakan antara akun media sosial Bank BRI yang asli dengan yang palsu. Yang asli memiliki centang biru dan followersnya banyak sekali. CS asli juga menyapa dengan sopan dan tidak pernah meminta nasabah untuk mengeklik link tertentu.

Menjadi Penyuluh Digital agar Lebih Banyak Orang yang Terlindungi dari Kejahatan Siber

Nasabah bijak juga jadi penyuluh digital. Jadi, kalau ada orang yang dikirimi WA yang mengatasnamakan Bank BRI atau dikirimi pesan di media sosialnya oleh CS palsu, teman-teman bisa memberi tahu bahwa semua itu palsu. Dengan cara ini maka akan ada lebih banyak orang yang selamat dari kejahatan siber.

Jadi penyuluh digital enggak susah kan? Bisa dimulai dari media sosial, dengan memberi tahu dan mengingatkan para followers agar jangan terkecoh akan akun media sosial BRI yang palsu. Makin banyak yang melihat konten tersebut maka makin banyak yang tidak kena tipu oleh penjahat siber.

Yuk lindungi diri sendiri, keluarga, dan kawan-kawan dari kejahatan siber. Saat berselancar di internet memang harus teliti dan jangan sampai berkontak dengan akun media sosial BRI yang palsu. Dengan menjadi penyuluh digital maka lebih banyak nasabah yang selamat dari penipuan dan kejahatan siber.

3 komentar:

  1. Harus selalu waspada ya mba, karena kejahatan siber sangat meresahkan

    BalasHapus
  2. Penipuan sekarang semakin canggih seiring kecanggihan teknologi. Harus semakin hati-hati.

    BalasHapus
  3. Mau nipu kok ya nanggung ya mba. Ga upgrade diri.. ejaan formal aja bisa salah 🤣🤣. Kliatan sekali bodohnya. Dikira CS bank itu kalo ngirim SMS atau surat resmi pake bahasa informal apa..

    Inget masa2 aku kerja di bank asing. Kami wajib ikut training tahunan ttg financial crime. Apapun bentuknya, dan kalo sampe gagal ujian training ini, siap2 aja dpt surat cinta dari management . Penaltinya bisa ga trima bonus dan performance dinilai jelek. Saking pentingnya semua staff aware ttg kejahatan perbankan. Kami disuruh menguasai itu, supaya bisa ngajarin nasabah juga, jgn sampai terjebak.

    Malah kdg management bikin tes ke semua staff, secara random. Dikirimin email aneh, yg minta kami utk klik link.

    Prosedurnya kalo ada email seperti itu, kami hrs lapor ke bagian yg khsus handle ttg financial crime. Jadi kalo sampe si staff malah klik linknya, dan ketahuan Ama management, hukumannya lebih berat lagi. Berarti dia ga paham prosedur.

    BalasHapus