Kamis, 01 Mei 2025

Kesenjangan Sosial dan Fenomena FOMO yang Mencengangkan

 Lagi viral bahas tentang “kesenjangan sosial” di media sosial. Bagaimana lagi, kita hidup di lingkungan yang heterogen dan tentu punya latar belakang keuangan yang berbeda-beda. Saat bergaul akan memunculkan kesenjangan sosial, yang mengejutkan dan kadang bikin miris.

Tapi daku sih tipe yang cuek-bebek ya, ke mana-mana naik angkot, ojek, atau jalan kaki. Ada sepeda motor tapi gak bisa mengendarai. Baru pas punya anak naik taksi online. Jika ada kesenjangan sosial maka diterima dengan lapang dada.

Ceritaku Mengenal Kesenjangan Sosial

Mau cerita dulu, daku datang dari keluarga menengah yang Alhamdulillah masih bisa makan, dan bertahun-tahun belajar di sekolah negeri. Nah waktu SD, sekitar tahun 1997 (ketahuan umur, wkwkwk), dulu pernah viral mainan game watch (anak SD menyebutnya gembot). Juga ada tamagotchi yang katanya seru karena bisa punya peliharaan virtual.



Ada juga sepatu keren yang ketika diinjak, lampunya bisa menyala. Apa daku punya tamagotchi dan sepatu itu? Kagak!

Sampai SMP kehidupan masih biasa-biasa saja. Malah dulu juga bingung (saat tahap awal mengenal kesenjangan sosial). Mengapa ada murid lain yang pulang sekolah jalan kaki, padahal rumahnya berjarak sekitar 3 KM? Ternyata hemat ongkos! Tidak usah naik mobil angkot 2 kali.

Kesasar di SMA Artis

Waktu SMA baru deh kelihatan banget kesenjangan sosialnya. Banyak murid yang ke sekolah bawa mobil sendiri. Bahkan harganya jauh lebih mahal daripada mobil pak / bu guru. Selain itu, mereka pada pakai sepatu sport bermerek terkenal (yang logonya 3 garis ituu).



Yaa namanya juga sekolah di SMA artis. Kanan-kiri cantik dan tampan. Kalian tahu Andika Pratama? Atau Mey Chan (Dita) yang pernah jadi vokalisnya Bunda Maia? Mereka adalah teman seangkatanku (tapi tidak pernah sekelas).

Kesenjangan Sosial di Masa Dewasa

Saat sudah bekerja dan menikah maka kesenjangan sosial bisa terpampang nyata. Mulai dari yang menikah di gedung vs yang di rumah, periksa kandungan di dokter mana, baju merek apa untuk bayi, dll. Rasanya? Hmmm, daku berada di tengah-tengah dan bodo amat dengan penilaian orang lain yang menyayangkan keputusan mengapa harus belanja merek tertentu.



Lantas kalau ada yang nyinyir karena merasa jadi korban kesenjangan sosial? Cuekin aja! Lha dia saja yang merasa jadi korban alias playing victim. Misalnya kita nih habis upload foto di IGS tentang pengalaman periksa di klinik tertentu. Ehh malah dibalas gini: Buat apa ke sana, sakit mending beli obat di warung. Yaa siapa eluu? Bidi imit….

Hubungan Antara Kesenjangan Sosial dan FOMO

Istilah FOMO (fear of missing out) belakangan ini juga sedang viral. Misalnya saat ada konser artis luar negeri. Ternyata tidak semua penonton paham lagu-lagunya. Ada yang nonton demi terlihat keren dan dia takut untuk dinilai sebagai orang yang tidak “gaul” karena tidak menyimak konser itu (walau bayarnya mahal).



Apa hubungan antara FOMO dan kesenjangan sosial? Yaa bisa dilihat lah, yang mudah FOMO adalah kaum yang biasanya (maaf) masih menengah ke bawah. Mereka bela-belain nonton konser musik mahal, beli barang branded, atau melakukan hal-hal yang di luar jangkauan dompet. Hanya demi terlihat kaya-raya.

Kesenjangan sosial memang menyakitkan bagi sebagian orang. Lalu mereka merasa malu menjadi ‘miskin’ (dalam anggapannya sendiri). Lantas nekat berbuat hal negatif seperti pinjam uang ke P1Nj0L hanya untuk memenuhi nafsu FOMO-nya.

Sudahlah, kesenjangan sosial adalah hal yang wajar. Jangan malu jika masih berada di level menengah (atau ke bawah). Jangan malah nekat pnjl atau malah melakukan tindakan kriminal demi “uang panas”, yang digunakan hanya untuk terlihat keren. Bagaimana menurutmu, sobat Bunda Saladin?

 

3 komentar:

  1. Jaman saya SMA terasa banget sih, yang the have lebih suka ngumpul sesama mereka. Kita rakyat jelata yang ngumpulnya juga sesama :D

    BalasHapus
  2. Ini penyakit zaman modern....

    BalasHapus
  3. Kaalu aku gak terlalu mentingin merek tertentu saat beli barang atau apapun yang penting suka dan nyaman digunakan

    BalasHapus