Saladin happy banget karena bisa belajar di
sekolah baru, di sebuah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Cerita
tentang awal tahu PKBM ini sudah ada di postingan sebelumnya ya. Kali ini daku
mau berkisah tentang masa awal SMP.
Meski judulnya PKBM
alias sekolah non formal tapi ternyata ada seleksi! Jujur daku kaget banget
karena setelah survey, cocok dengan PKBM tersebut, dan pas mau bayar malah
diminta datang dulu untuk tes. Tapi tidak usah khawatir berlebihan karena tesnya
itu ‘hanya’ sebatas psikotes, bukan yang susah seperti ujian masuk kuliah.
FYI, di Malang ternyata
ada banyak PKBM tapi semua berstatus swasta. Sama seperti sekolah formal, ada
yang negeri, ada yang swasta. Daku kurang paham juga apa bedanya. Nanti kubuatkan
tulisan khusus tentang PKBM (sesuai pertanyaan Bang Nugie di postinganku
beberapa waktu lalu).
Psikotes
yang Menegangkan
Saladin benar-benar cool jelang tes tapi bundanya yang nervous. Sebelumnya kami sudah berlatih dengan soal-soal psikotes yang ada di internet.
Cukup susah sih menurutku, tapi
kalau psikotes itu sebenarnya untuk melihat kesiapan calon siswa di sekolah
baru. Jadi memang si murid yang harus tenang agar dia diterima di sekolah
tersebut.
Read: Berburu Sekolah untuk Saladin
Kami memilih jam 9 pagi
untuk psikotes dan datang ke pokjar PKBM tepat waktu. Jadii, pokjar alias
kelompok belajar merupakan ‘cabang’ dari pusat PKBM dan sebenarnya ini adalah
rumah sang guru. Kalau pagi jadi tempat belajar murid PKBM, sementara kalau
sore jadi les-lesan calistung.
Kembali ke psikotes, ternyata Saladin boleh ditunggui selama tes. Dia dengan tenang mengambil alat tulis lalu mengerjakan tes di beberapa lembaran yang diberi oleh pak guru. Setelah itu dia diminta untuk menyusun puzzle (itu lhoo yang bentuknya mirip dengan game Tetris).
Setelah tes selesai,
pak guru menunjukkan hasilnya. Daku tertawa karena Saladin yang disuruh
menggambar malah menulis gini: I can’t
draw human. Pak guru juga takjub karena ni bocah sudah bisa bahasa inggris.
Hasilnya langsung
diumumkan dan Alhamdulillah Saladin dinyatakan siap untuk belajar di SMP. Usia
mentalnya juga sesuai (12 tahun). Legaa sekali rasanya. Tapi kapan sekolahnya?
Sudah pertengahan Juli….
Masa
Percobaan
Ternyata ada satu lagi
tahapan yaitu masa percobaan selama seminggu. Nanti kalau Saladin sukses ikut
kelas di PKBM, akan masuk ke kelas regular. Kelas juga hanya seminggu 4 kali
(Senin sampai Kamis) dan pulangnya jam 11:30 siang.
Setelah masa percobaan
ternyata Saladin dinyatakan bisa ikut kelas regular. Tidak usah didampingi shadow teacher. Alhamdulillah!
Sebenarnya ada opsi full homeschooling
dengan kurikulum yang sudah disusun oleh PKBM. Namun Saladin ikut yang semi homeschooling aja alias 4 hari
belajar di kelas sedangkan sisanya belajar di rumah.
Saladin sudah resmi
jadi murid PKBM tersebut, sudah bayar uang masuk, uang kegiatan, dan juga SPP.
Kabar baiknya, tidak ada seragam. Yang penting datang ke PKBM pakai baju yang
rapi (kemeja dan celana panjang, serta sepatu). Asyik banget kan! Mana masuknya
jam 8:15 pagi jadi bisa tarik napas sekejap habis subuh. Ini cerita Saladin,
bagaimana dengan ceritamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar