Rabu, 20 Agustus 2025

Cerita Saladin di SMP Barunya

 

Saladin happy banget karena bisa belajar di sekolah baru, di sebuah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Cerita tentang awal tahu PKBM ini sudah ada di postingan sebelumnya ya. Kali ini daku mau berkisah tentang masa awal SMP.



Meski judulnya PKBM alias sekolah non formal tapi ternyata ada seleksi! Jujur daku kaget banget karena setelah survey, cocok dengan PKBM tersebut, dan pas mau bayar malah diminta datang dulu untuk tes. Tapi tidak usah khawatir berlebihan karena tesnya itu ‘hanya’ sebatas psikotes, bukan yang susah seperti ujian masuk kuliah.


FYI, di Malang ternyata ada banyak PKBM tapi semua berstatus swasta. Sama seperti sekolah formal, ada yang negeri, ada yang swasta. Daku kurang paham juga apa bedanya. Nanti kubuatkan tulisan khusus tentang PKBM (sesuai pertanyaan Bang Nugie di postinganku beberapa waktu lalu).

Psikotes yang Menegangkan

Saladin benar-benar cool jelang tes tapi bundanya yang nervous. Sebelumnya kami sudah berlatih dengan soal-soal psikotes yang ada di internet. 



Cukup susah sih menurutku, tapi kalau psikotes itu sebenarnya untuk melihat kesiapan calon siswa di sekolah baru. Jadi memang si murid yang harus tenang agar dia diterima di sekolah tersebut.

Read: Berburu Sekolah untuk Saladin

Kami memilih jam 9 pagi untuk psikotes dan datang ke pokjar PKBM tepat waktu. Jadii, pokjar alias kelompok belajar merupakan ‘cabang’ dari pusat PKBM dan sebenarnya ini adalah rumah sang guru. Kalau pagi jadi tempat belajar murid PKBM, sementara kalau sore jadi les-lesan calistung.



Kembali ke psikotes, ternyata Saladin boleh ditunggui selama tes. Dia dengan tenang mengambil alat tulis lalu mengerjakan tes di beberapa lembaran yang diberi oleh pak guru. Setelah itu dia diminta untuk menyusun puzzle (itu lhoo yang bentuknya mirip dengan game Tetris).


Setelah tes selesai, pak guru menunjukkan hasilnya. Daku tertawa karena Saladin yang disuruh menggambar malah menulis gini: I can’t draw human. Pak guru juga takjub karena ni bocah sudah bisa bahasa inggris.


Hasilnya langsung diumumkan dan Alhamdulillah Saladin dinyatakan siap untuk belajar di SMP. Usia mentalnya juga sesuai (12 tahun). Legaa sekali rasanya. Tapi kapan sekolahnya? Sudah pertengahan Juli….

Masa Percobaan

Ternyata ada satu lagi tahapan yaitu masa percobaan selama seminggu. Nanti kalau Saladin sukses ikut kelas di PKBM, akan masuk ke kelas regular. Kelas juga hanya seminggu 4 kali (Senin sampai Kamis) dan pulangnya jam 11:30 siang.



Setelah masa percobaan ternyata Saladin dinyatakan bisa ikut kelas regular. Tidak usah didampingi shadow teacher. Alhamdulillah! Sebenarnya ada opsi full homeschooling dengan kurikulum yang sudah disusun oleh PKBM. Namun Saladin ikut yang semi homeschooling aja alias 4 hari belajar di kelas sedangkan sisanya belajar di rumah.

Saladin sudah resmi jadi murid PKBM tersebut, sudah bayar uang masuk, uang kegiatan, dan juga SPP. Kabar baiknya, tidak ada seragam. Yang penting datang ke PKBM pakai baju yang rapi (kemeja dan celana panjang, serta sepatu). Asyik banget kan! Mana masuknya jam 8:15 pagi jadi bisa tarik napas sekejap habis subuh. Ini cerita Saladin, bagaimana dengan ceritamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar