Kamis, 13 November 2025

Mengatasi Anak Speech Delay dengan Sabar

Good time!

Saladin menunjuk kaleng berwarna merah yang kusimpan di atas lemari. Rupanya dia ingin makan biskuit cokelat yang ada di dalamnya. Alhamdulillah sudah hafal alphabet. Tapi dia baca tulisan atau bicara ya?

Iyaa, Saladin kala itu sudah berusia 3,5 tahun (ini kejadian tahun 2016). Tapi bicaranya masih dikit banget. Padahal normalnya anak usia 2 tahun sudah bisa ngomong.



Kami akhirnya membawa ni bocah ke dokter spesialis THT. Ternyata tidak ada masalah apa-apa di telinganya (karena anak bisa bicara dengan cara mendengar terlebih dahulu). Mengapa Saladin belum secerewet balita lain?

Penyebab Speech Delay

Karena tidak mau berspekulasi, akhirnya Saladin dibawa ke salah satu rumah tumbuh kembang dan akhirnya ketahuan speech delay. Jadi dia wajib ikut terapi wicara dan perilaku (karena ADHD dan kala itu masih emosional.

                                   Saladin dan neneknya (mamaku)

Sang psikolog juga mengingatkan kami karena jangan sampai ada 2 arahan yang berbeda (dari orang tua dan kakek-neneknya karena masih tinggal serumah). Tujuannya biar Saladin tidak bingung, nurut bunda atau nenek?

Read: Ketika Anak Serumah dengan Nenek

Lantas apa saja penyebab speech delay? Ini nih:

Bingung Bahasa

Saladin bingung karena ada 3 bahasa di rumah: daku ngajak ngomong pakai English, kakek-nenek pakai bahasa Indonesia, sedangkan Mak Sum (ART yang kadang gendong dia) pakai bahasa Jawa. Jadi dia tuh loading, pakai bahasa apa? Akhirnya milih buat mingkem.

Kurang Stimulasi

Anak yang kurang stimulasi bisa lambat bicara. Misalnya sang ibu asyik medsosan (sambil joget), anaknya malah keleleran sambil pakai singlet dan popok aja. Boro-boro diajari. Diajak ngomong aja kagak!

Terlalu Banyak Pegang Gadget



Ini salah satu penyebab Saladin jadi lambat bisa bicara: kebanyakan nonton TV. Jadi setelah pulang dari rumah tumbuh kembang, dia dilarang keras nonton TV. Dia juga tidak boleh nonton atau mainin HP/ laptop / gawai apapun.

Mengatasi Speech Delay pada Balita

Jangan nangis dulu bundaaa. Anak yang belum lancar bicara bisa diajari dan distimulasi dengan cara-cara ini:

No Gadget



Kala itu Saladin benar-benar diet gadget, tidak boleh nonton TV, HP, atau PC, walau hanya  menit. Menurut pak psikolog, anak-anak yang kebanyakan nonton atau main HP bisa susah berkomunikasi karena tinggal tunjuk atau pencet, ada respon. Jadi di dunia nyata dia susah mengekspresikan perasaannya lewat omongan.

Terapi Wicara

Di rumah tumbuh kembang ada terapis wicara dan Saladin selama beberapa bulan ambil kelas di sana. Selama hampir 1 jam dia distimulasi dan dilatih untuk bisa ngomong, dengan cara bermain sambil belajar. Saat itu daku tidak menemani di dalam, tapi bisa memantau via kamera CCTV.

Stimulasi dengan Membacakan Cerita

Kalau sudah terapi bukan berarti di rumah diam saja. Justru stimulasi juga dilakukan di rumah. Selain mengajak ngomong anak (dengan menatap matanya), caranya adalah dengan membacakan buku cerita atau majalah. Apakah langsunggg berhasil?



Saat daku bacakan salah satu cerita di majalah anak-anak, eh Saladin tidak betah diam. Dia kumat muter-muter kamar. Tapi walau sambil lari-lari, dia masih mau mendengarkan kok, dan mengerti isi ceritanya. Jadi memang tiidak boleh menyerah dalam stimulasi anak agar dia mau bicara.

Kompak Satu Bahasa di Rumah

Pak psikolog juga memberi pesan kalau anak harus diajak bicara (dan mendengarkan) hanya satu bahasa di rumah, alias bahasa Indonesia aja dulu. Jadi daku stop dulu ngomong English. Saladin juga untuk sementara dijauhkan dari Mak Sum yang lebih sering bicara dalam bahasa Jawa.



Jika anak masih tidak mau bicara atau hanya ngomong sepatah-sepatah padahal dia sudah berusia 3, bahkan 5 tahun, jangan marah-marah. Sabar ya Bu! Segera dibawa ke psikolog agar mendapatkan analisis dan saran yang tepat. Anak juga wajib distimulasi di rumah, jangan dicuekin gitu aja, kasihaan!

 


1 komentar:

  1. Maa syaaAllah abang Saladin kini udah remaja ya?
    Baca ni mirip kisah bungsu ku, usia 18 bulan mulai terapi wicara bukan karena indikasi speech delay, ngomong juga usia segitu mah wajar ya belum cerewet masih bubling, hanya saja ada riwayat bibir sumbing celah langit, jadi alat penunjang bicara nya kemang tidak seperti anak lain, dan iya unjukan terapis wicara mroemang butuh diseragamkan bahasa komunikasinya, sama juga tinggal sama kakek nenek (serumah) alhamdulillah kini usoanya 3tahun dan sudah 3 x operasi, tinggal fokus terapi artikulasinya,
    Mohon doanya ya

    Oh iya salam kenal saya Rini peserta klip non IIP

    BalasHapus