Selasa, 23 Desember 2025

A Day in My Life: Ulang Tahun dan Air Mata yang Mengembun

 

Hari jumat tanggal 19 Desember menjadi hari yang istimewa. Bukan hanya karena daku ultah tapi juga karena Saladin rapotan. Bagaimana rasanya menerima rapor anak SMP untuk pertama kalinya?

Pagi menjelang, daku bangun dengan penuh rasa syukur. Di usia yang bertambah ini Alhamdulillah hati dipenuhi cinta dari keluarga, sahabat, dan banyak orang. Saladin sudah hafal ultah bundanya, tapi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun adalah papaku.





Waktu berlalu begitu cepat, dan daku harus gercep untuk mandi, bersiap-siap, dan memasak dengan kilat karena Saladin menerima rapor jam 9 pagi. Acara diadakan di kantor PKBM (sekolah Saladin) yang berada di daerah Blimbing, Malang. Mumpung deket, sekalian mau ke rumah utinya Saladin alias ibu mertuaku.

Teman-teman sudah tahu PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat)? Jadi istilah lamanya adalah “kejar paket” dan karena Saladin sudah SMP, dia ambil pendidikan paket B. Intermezzo dulu ya.



Daku memilih gamis warna merah dengan kerudung yang aslinya adalah syal, dengan warna yang sama. Saladin sudah bangun juga lalu dia mandi, dan kami sarapan nasi goreng+lele goreng. Beneran ni bocah dibikinin nasi goreng hampir tiap hari pun tak bosan.

Rapotan yang Padat

Jam 8:30 kami berangkat naik sepeda motor, Alhamdulillah cuaca cerah. Di perjalanan daku terus berdoa, bismillah jangan hujan dulu ya, soalnya mau ke rumah mertua. Beneran deh ketika awal desember ada banjir besar di daerah Sutoyo (sekitar 4 KM dari tempat mertua) daku jadi takut kalau ada hujan plus banjir.



Syukurlah matahari bersinar dengan terik. Saladin masuk ke kantor PKBM, ke kebun belakang tempat berlangsungnya acara. Sebelum acara inti alias rapotan, foto-foto dulu lalu menyaksikan teman-teman Saladin yang sedang presentasi.

Yaa, ada tugas akhir berupa karya seni atau sains dan dipresentasikan di depan semua wali murid. Saladin mengumpulkan kacamata yang terbuat dari kardus bekas dan gambar yang dibuat pakai aplikasi Paint. Bangga sekali karena dia mengerjakannya sendiri.

Sambil menunggu giliran, Saladin duduk di luar (karena di dalam ruangan sudah penuh). Alhamdulillah ada banyak camilan yang disajikan seperti sosis solo, roti unyil, dan martabak telur. Pas panas dan habis ngemil jadi haus, eh ada booth yang jual es kopi. Harganya Cuma 8.000 pula.

Guru Saladin sempat khawatir, apa dia ngambek / tantrum karena situasi yang ramai? BTW anak ADHD memang sensitif sekali pendengarannya. Ternyata kali ini aman, karena ada banyak jajan yang jadi slimuran, wkkwwk.



Setelah itu rapor dibagikan jam 10:50 pagi dan buru-buru karena mau jumatan. Tapi kami ke rumah mertuaku dulu, niatnya sih jalan kaki aja, eh ternyata dijemput kakanda. Di tengah perjalanan tiba-tiba beliau berhenti di depan warung jajanan. Kok tahu anaknya lagi haus? Kami pun beli beberapa kotak susu UHT.

Berbahagia Bersama Saudara Sepupu

Sampai di rumah mertua, Saladin langsung minum susu dan kuingatkan untuk membagi susu yang lain ke sepupunya. Ada 3 adik sepupu (anak adik ipar – yang masih serumah dengan mertuaku) dan 1 kakak sepupu yang sebenarnya seumuran (anak mbak ipar). Mereka pun main bersama.



Bahagianya adalah ketika Saladin bisa main bareng adik bayi (sepupunya yang baru berusia 13 bulan), dan minta foto bareng. Tapi dia tidak mau kalau punya adik sendiri, hehehhe. BTW semua cucu mertua laki-laki dan ada 11 orang, bisa langsung main sepakbola.

Jam 13:30 kami pamit pulang karena cuaca sudah mendung dan ayahnya Saladin ada acara lagi. Alhamdulillah masih disanguin pisang oleh mertua. Bisa jadi pisang bakar atau pisang goreng.

Bahagia yang Mengembun

Beneran deh, tak disangka bisa merayakan ulang tahun secara tak sengaja di acaranya Saladin. Karena pas setelah para murid presentasi, mereka semua maju, membawa bunga artifisial (buatan sang guru) lalu menyanyikan lagu “Kasih Ibu”. Setelah itu baru memberi bunga ke masing-masing ibunya.



Jadi Saladin memberi bunga itu dalam rangka hari ibu dan kuanggap sebagai birthday present.



Kebahagiaan mengharu-biru, melihat dia makin besar dan paham bagaimana cara menyayangi orang tuanya. Beginilah a day in my life kala ulang tahun ke-30+ yang sangat berkesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar