Alhamdulillah sudah
bulan desember (enggak kerasa ya?) dan ini jadi bulan favoritku karena birthday (tebak tanggal berapa?) Tapii
kali ini daku mau cerita tentang kehidupan tahun 2025 dan segala dinamikanya.
Seperti kata sebuah lagu dangdut: “hidup penuh liku-liku, ada suka ada duka.”
Tahun 2025 datang
dengan cepat dan Alhamdulillah di awal tahun daku masih melanjutkan proyek dari
akhir tahun 2024. Karena ikut nulis di 3 blog maka fee lumayan banget, apalagi ada lebih dari 1 artikel per blog. Tapi
kebahagiaan ini berlanjut, bagaikan naik roller
coaster
Lamaran
Pekerjaan yang Gagal
Gara-gara terlalu
konsentrasi job blog maka daku lupa untuk mengirim berkas lamaran pekerjaan
sebagai content writer. Sempat menyesal
sih, apalagi fee yang dijanjikan
lebih banyak daripada agenku yang lama. Tapi apa yang terjadi saudara-saudaraa?
Ternyata dapat bocoran
dari sana-sini kalau di sana error alias sering terlambat kasih gaji pegawai.
Oalah, memang tidak boleh menyesal karena ini sudah jadi jalan yang diberikan
oleh Tuhan. Dijauhkan dari berbagai hal yang negatif.
Ditinggal
Kakek untuk Selamanya
Desember kelabu
mengharu-biru karena kakekku meninggal dunia. Beliau memang sudah tua, hampir
93 tahun usianya. Dengan 6 anak, 20 cucu, dan 6 cicit. Umur panjang dan semoga
bahagia. Diampuni dan kemudian masuk firdaus.
Yang bikin sedih adalah daku tidak bisa ikut takziah karena rumah kakek beda provinsi (perjalanan darat 9 jam dari Malang) sedangkan Saladin masih sekolah. Akhirnya hanya mama, papa, adik-adikku, dan adik sepupu yang berangkat ke Jepara. Tapi ternyata ada yang membuat terharu.
Alhamdulillah kala hari
ini berduka, ada penghiburan dari beberapa orang. Padahal mereka belum tahu
kalau kakekku tiada. Tapi mereka berbaik hati mengirim berbagai makanan. Mulai
dari nasi uduk, ayam goreng, pisang goreng, sayur asem, dll.
Sakit
Tahun 2025 daku
beberapa kali sakit gondongan. Ternyata daya tahan tubuh yang turun bikin sakit
dan emang bengkaknya tidak terlalu besar. Tapi telinga rasanya ditusuk pensil
yang tajam, sampai susah tidur.
Daku sekeluarga juga
pernah kena influenza tipe A, selama hampir 2 minggu. Ditambah Saladin juga
diare. Tapi Alhamdulillah paksuami lebih cepat sembuh sehingga beliau bisa
merawat kami dan membuatkan makanan serta minuman hangat.
Read: Pengalaman Kena Gondongan
Pertama
Kali jadi Penanggungjawab Job
Walau ada hal yang
kurang enak (sakit) tapi 2025 juga membawa tantangan baru berupa penanggung
jawab job blogger (bersama seorang teman). Rasanya deg-degan karena tugasnya
banyak: seleksi para blogger, membuat brief,
jadwal, mengecek ulang artikel, dll. Pihak brand
juga baik banget karena memberi fee dengan
nominal yang lumayan.
Yuk baca juga cerita Mbak Lala tentang 2025 di sini:
Dapat
Endorse Lagi
Beda tahun ini dan tahun lalu adalah daku lebih sering nongkrong di medsos Threads. Alhamdulillah dapat endorse berupa buku-buku, martabak telur, lasagna, dll.
Walau kala itu follower belum sampai 1.000 tapi sudah dipercaya oleh banyak
pebisnis UMKM untuk di-endorse.
Read: Review Martabak BARA
Olahraga
Lagi
Salah satu kelemahan
dari bekerja dari rumah (as a writer and
blogger) adalah mager dan daku
mulai merutinkan diri untuk jalan pagi. Masih dekat sih jaraknya, sekitar 1,5
kilometer. Sekalian antar Saladin ke sekolahnya. Badan segar, hati bahagia.
Mengapresiasi
Diri Sendiri
Kesimpulan dari tahun
2025 adalah daku harus lebih banyak mengapresiasi diri sendiri. Alhamdulillah
sudah bisa handle proyek bernilai
jutaan rupiah. Sudah baca lebih dari 30 buku selama setahun (ada yang aktif di
Goodreads juga?) Daku juga berhasil menulis lebih dari 120 artikel tahun 2025
ini dan teratur juga blogwalking.
Walau hidup belum
seperti yang kubayangkan tapi tahun ini daku belajar untuk berselancar di
tengah dinamika kehidupan. Jangan berlarut-larut menangis di tengah hujan
badai. Tapi tetap tegak berdiri, cari peluang lain, dan berdoa serta berusaha.
Bagaimana dengan
2025-mu?





Keren banget mba Avi, sangat menginspirasi sekali kisah di tahun 2025. Seperti sebuah lagu, penuh lika-liku tetapi tetap positif vibes dan berkarya secara maksimal.
BalasHapusAlhamdulillah, threads membuka banyak peluang baik untuk mba Avi, turut senang membaca kisahnya dan turut berduka atas kehilangan yang pasti meninggalkan kesedihan, Al-fatihah untuk almarhum.
Semangat terus mba Avi, tetap mengapresiasi diri sendiri secara tulus, supaya semakin bersinar dan menyala dengan karya. Tetap menjadi Ibu terbaik buat Saladin. Semakin berbahagia dengan segala kebaikan yang diterima. 2026 semoga semakin bersinar, banyak peluang baik dan cuan.