Rabu, 26 November 2025

Membaca Buku Lupus saat Sudah Dewasa, Begini Rasanya

 

Siapa yang suka baca Lupus? Buku karya alm Hilman Hariwijaya ini sudah terjual sampai jutaan copy dan dibikin film serta sinetron. Eh tapi kali ini daku mau bahas versi bukunya ya, bukan film atau sinetronnya.

Berbagai versi Lupus

Kalau ngomongin Lupus maka bakal ada 3 kelompok serial, yakni versi Lupus kecil, ABG, dan SMA. Ada yang ditulis sendiri oleh Bang Hilman. Ada yang ditulis berdua dengan sohibnya, Boim Lebon.



Lupus kecil menceritakan tentang anak SD yang ekstrovert dan hobi mengusilin adiknya, Lulu. Si Lupus suka main tebak-tebakan dan bermain dengan temannya. Kalau di Lupus kecil ada bonus short comic yang digambar oleh Key Mangunsong (yang juga jadi sutradara sinetron Lupus Milenia).

Sedangkan Lupus ABG sudah mulai ada naksir-naksirannya. Cinta monyet gituu. Kalau Lupus yang sudah SMA, tetap sih menceritakan anak gaul yang punya banyak teman (Boim dan Gusur) dan suka mengunyah permen karet.



Si Lupus digambarkan lucu, gaul, dan gokil abis. Tapi walau suka ngerjain Lulu, dia tetap sayang ke adik semata wayangnya. Ketika Papi sudah meninggal, cowok itu berusaha cari uang dengan mengirimkan karya ke majalah remaja, kerja di kafe, dll.

Read: Resensi Lupus and Work

Lupus yang kelihatan tengil tapi cukup bertanggungjawab ke Lulu dan maminya dengan bekerja sampingan. Sang mami punya bisnis tapi Lupus tak mau merepotkan beliau. Patutlah ditiru oleh gen Z atau generasi di bawahnya, kalau mau uang ya harus usaha.

Papi yang Medit

Waktu sang Papi masih hidup, beliau ditulis sebagai tokoh yang medit. Maklum, hanya pegawai kantoran biasa. 



Jadi si Lupus uang sakunya terbatas, hanya bisa jajan permen karet. Tapi walau medit beliau tetap bertanggung jawab pada keluarga kecilnya.

Mami yang Sabar dan Pekerja Keras

Kesal enggak kalau punya suami medit? Maminya Lupus tidak digambarkan sebagai ibu yang suka marah walau suaminya pelit, paling sesekali ngomel doang. Coba kalau ibu-ibu zaman sekarang ya? Kemarahan bisa dengan mudah di-expose di sosial media.

Read: Parenting ala Mami Lupus

Setelah sang suami meninggal, maminya Lupus tidak putus asa. Beliau berbisnis katering dan punya beberapa asisten di dapur (yang lucu juga). Beneran deh, kalau kalian lagi stress, baca Lupus aja, dijamin ketawa.

Hidup di Era Pra Internet



Buku-buku Lupus diterbitkan tahun 80-an sampai 2000-an. Jadi kebanyakan setting di era pra internet. Sambil baca Lupus kecil, bisa tuh dibacakan juga ke bocils. Zaman dulu anak-anak bisa main dan happy walau tidak ada HP atau gadget canggih.

Kritik Sosial Lewat Buku

Walau genre-nya komedi, tetap ada percikan kritik sosial di serial Lupus. Misalnya di buku Lupus yang setting-nya di masa krisis moneter (tahun 1998). Lupus waktu masih kecil juga digambarkan sebagai anak yang kritis, jadi tidak hanya melawak saja.

Sebagai penulis, Bang Hilman sangat berhasil membuat karya yang bisa dinikmati anak kecil, remaja, maupun dewasa. Hebat banget lho karena ini tidak mudah, butuh banyak riset dan kekuatan otak untuk menulis. Al fatihah untuk beliau.

 

1 komentar:

  1. Dulu saat sma dan kuliah suka banget koleksi novelnya lupus, ceritanya ringan tapi menghibur banget.

    BalasHapus