Siapa suka makan dan
masak? Anak sekolah zaman sekarang pada happy
ya karena ada praktek memasak dan
Saladin juga senang karena bisa jalan-jalan. Karena cooking class diselenggarakan di Kane Kafe, Soekarno-Hatta, Kota Malang.
Tanggal 15 November
2025, jam 8 pagi, kami meluncur ke kafe. Menurut G-Maps, hanya butuh 15-20
menit ke sana. Alhamdulillah juga lokasinya juga dekat dengan rumah ibu mertua,
jadi ayahnya Saladin bisa menunggu di sana. Sementara daku ikut masuk ke kafe.
Lhoo kok anaknya
ditungguin? Memang diperbolehkan kok, bahkan ada ruangan untuk para wali murid
yang ingin melihat anaknya di kelas memasak. Apalagi para peserta kebanyakan
murid kejar paket A jadi masih kecil (kalau Saladin kejar paket B). Terima kasih
para tutor PKBM.
Pembukaan
Kelas
Kami langsung masuk
kafe, isi absensi, dan naik ke lokasi cooking
class di lantai 2. Saat kami datang, acara baru saja dimulai. Saladin duduk
dan pindah ke meja lain karena para murid dibagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian
semua murid diberi baking paper dan
sarung tangan plastik.
Acaranya seru karena
ada chef yang menjelaskan ke para murid. Jadi mereka diberi dough pizza yang sudah jadi (bundar
pipih). Kemudian ada juga saus pizza, daging giling, sosis, dan keju parut,
yang sudah dikemas dalam plastik kecil-kecil.
Saladin dan
teman-temannya mengoleskan saus dan menata topping.
Tapii daku batal nungguin di ruang wali murid karena dia sudah menunjukkan
tanda-tanda mau tantrum (dia ADHD jadi begitulah). Memang bu guru minta daku
ikut untuk mengawal Saladin.
Mulai
Tantrum
Saladin mulai nangis
dan ndeprok di lantai ketika melihat
baterai HP-ku hanya 21 persen. Waduhh, kayaknya butuh ke psikolog lagi, apa dia
kena panic attack? Mana daku lupa
tidak bawa charger HP.
Alhamdulillah ada bu
guru yang datang dan menenangkan. Eh dia langsung diam dong. Memang ya ada tipe
anak yang lebih nurut apa kata guru daripada ortunya?
Membuat
Minuman
Setelah tantrumnya
selesai (Alhamdulillah Cuma bentar), Saladin dan teman-temannya ke lantai 1
untuk belajar membuat es teh leci. Jadi mereka bikin minuman sambil menunggu
pizza-nya dipanggang oleh chef. Antri duluu, yang tertib yaaaa.
Saladin langsung happy karena melihat gelato yang dijual di kafe. Kubilang iya, ikut bikin minuman dulu. Setelah itu dia pilih satu scoop gelato rasa kopi dan dimakan dengan nikmat.
Alhamdulillah dapat rezeki berupa voucher diskon 15%.
Kane
Café yang Cozy
Kapan-kapan boleh deh
nongkrong di Kane Café (sambil me time gituu).
Karena di sana tidak hanya jual kopi, gelato, dan snack (seperti pizza dan croissant). Tapi jual makanan berat juga.
Cek di google maps untuk lokasi tepatnya yaaaa.
Nyaris
Tantrum Lagi
Setelah makan gelato,
para murid antri untuk mengambil pizza. Eh Saladin hampir tantrum, mungkin
karena kecapekan. Kok pas kulihat ada salah satu teman blogger Malang yang anak-anaknya
sekolah di PKBM yang sama (Cuma mereka full
homeschooling) dan kuajak Saladin untuk menyapanya. Kebetulan beliau bawa
si bungsu yang masih baby dan Saladin
tuh seneng lihat bayi.
Para murid diajak foto
bersama lalu Saladin takjub saat melihat drone
yang dipakai untuk memotret. Malah mau pinjam remote drone juga, dan langsung kutegur. Untung dia nurut lalu mau
foto bareng.
Kami lalu diperbolehkan
pulang dan ternyata masih jam 10:34 pagi, padahal sudah janjian minta dijemput
suamiku jam 11. Ya sudahlah, duduk dulu di bagian luar kafe sambil menikmati
pizza. Tidak bisa sambil main HP karena masih low battery, jadi Saladin inisiatif menulis aksara di bukunya.
Saladin habis itu berdiri
(sebenarnya daku takut dia menyebrang jalan atau melakukan hal lain),
ternyataaaa. Dia lihat ada bungkus kue (yang tidak dibuang oleh temannya) lalu
menaruh bungkus itu ke tempat sampah. Aiih, betapa bangganya punya anak yang
inisiatif seperti ini. Acara cooking
class-pun ditutup dengan indah.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar