Rabu, 30 April 2025

Kolak Pisang Error

  

Sebagai seorang istri, Patime ingin menyenangkan suaminya. Sejak kemarin Parjo, sang suami, ingin berbuka puasa di hari pertama Ramadan dengan kolak pisang. Patime dengan semangat membawa dompet warna merah jambu bergambar hello kitty, berisi beberapa lembar uang warna ungu, hijau dan kuning.

 

Di depan penjual buah, Patime langsung mengambil pisang dan ditukar dengan selembar uang warna ungu. Kemudian dia bergeser ke lapak sebelah untuk beli santan instan berbentuk segitiga warna hijau (tapi dalamnya putih, nah lho!). Patime tak lupa beli sebungkus kecil vanilla bubuk dan seperempat kilogram gula merah.



 

Patime sudah menghafal resep kolak yang diberi oleh Mpok Sumi, tetangganya. Diambilnya panci dan diisi dengan air keran (bukan air terjun). Sambil menunggu air mendidih, Patime mengupas pisang dan memotongnya. Kemudian dimasukkan pisang, gula merah, vanilla bubuk, dan santan instan.

 

Tak sampai 30 menit, kolak hampir matang. Tapi Patime heran. Mengapa begini bentuknya? Ah sudahlah, nanti biar Parjo yang mencicipi.

 

Parjo datang 5 menit jelang maghrib. Dia langsung mandi, ganti baju, dan melihat panci berisi kolak.

“PATIME? INI APA?”

 

Patime sangat kaget karena selama 3 bulan menikah, sang suami tidak pernah berteriak. Apa salahnya?

 


“Maaf Bang. Ubur-ubur ikan lele. Kolak pisang sudah siap, le! Apa salahku dan apa dosaku, mengapa kau berteriak padaku? Akuu tak sanggup lagi, menerima semuanyaaa….”

 

Patime terus bernyanyi sampai Parjo pusing tujuh keliling. Dia hanya pekerja bangunan. Bukan Mas Anang yang jadi juri acara lomba nyanyi di tv.

 

“Patime, istriku sayang. Maafkan abang. Tapi, kolak apa yang kau hidangkan?” Parjo mencoba untuk bicara lebih lembut.

 

“Anu, Bang. Tadi aku bikin kolak pakai pisang yang warna hijau, habis itu yang paling murah. Lalu gula merahnya kucemplungin aja bulat-bulat, biar cepat matang.”



 

Astagaaa! Parjo langsung ngakak guling-guling. Ternyata Patime tidak bisa membedakan antara pisang tanduk dengan pisang ambon. Pantesan kolaknya error!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar