Kamis, 10 Juli 2025

Saladin Membuat Jelly Sendiri dan Cara Mengajari Anak Mandiri

 Dengan penuh percaya diri Saladin (12 tahun) membuka bungkus jelly, menuangkan gula dan memberi air keran. Cetak! |Diaa menyalakan kompor. Daku yang ada di ruang lain langsung berlari ke dapur.

“Kamu bikin apa, Din?”

Saladin hanya cengengesan sambil menunjuk panci. Oalah! Rupanya dia gemas karena bundanya sudah beberapa hari lalu menyimpan sebungkus jelly bubuk instan di dapur. Tapi tidak segera dibikin.



“Gulanya seberapa?” tanyaku.

Ternyata Saladin hanya menambahkan satu sendok makan gula, saudara-saudara! Kubilang kalau bikin jelly harus baca instruksinya. Dia pun melirik bungkus dan menambah takaran gula. Tapi persediaan gula di dapur tinggal sedikit. Tidak apa-apa, malah bagus karena sebenarnya Saladin masih diet gula dan gluten.

Begitu daku di dapur eh Saladin ngacir ke ruang tamu. Langsung kutegur karena saat memasak jelly, panci tidak bisa ditinggal. Kutunjukkan bagaimana cara mengaduk adonan jelly. Harus sabar dan jangan terlalu besar apinya, karena takut meluap. Jika sudah selesai maka tinggal ditambah bubuk asam yang tersedia (nempel) di bungkus jelly.

                                             Saladin

Saladin langsung kusuruh ambil dua mangkuk lalu kubantu menuang adonan jelly yang panas. Dia ambil satu gelas karena ternyata adonan masih ada yang belum dicetak. Lalu kami pun pergi.

Pergi?

Iyaa karena itu hari minggu malam dan ada lomba bulu tangkis RW (dalam rangka perayaan tujuhbelasan) di lapangan depan masjid. Kami ke sana karena para atlet lokal alias warga RT 04 (RT kami) bertanding lawan RT sebelah. Saladin Alhamdulillah mau diajak nonton sambil menunggu jelly-nya jadi.

Tapi ternyata agak kecewa karena para atlet kalah. Kecewanya double karena ayahnya Saladin tidak jadi turun ke lapangan. Pertama karena beliau hanya atlet cadangan, lalu masih recovery (habis sakit).

Hasilnya Adalah

Saladin minta izin untuk pulang duluan karena dia penasaran dengan hasil jelly-nya. Sekitar 30 menit kemudian pertandingan bulu tangkis selesai dan daku pulang. Penasaran juga dengan jelly kreasi Saladin.

Ternyata jelly sudah jadi dan ketika kucicipi agak keras, wkwkw. Rupanya Saladin kurang menambahkan air. Jelly juga kurang manis karena memang hanya pakai sedikit gula.

                                               Saladin

Baiklaaaah! Tidak apa-apa karena yang penting Saladin sudah berani dan inisiatif membuat jelly sendiri. Dia juga belajar kalau bikin kue / jelly harus sesuai dengan resep / isntruksi.

Cara Membuat Anak Mandiri

Bunda masih bingung bagaimana cara membuat anak mandiri dan punya inisiatif? Begini caranya:

1. Beri Kepercayaan

Saladin bisa punya rasa percaya diri di dapur karena sejak balita kuberi kepercayaan. Pertama dengan melihat adegan bundanya menggoreng tempe. Kemudian dia belajar mematikan kompor, baru menyalakannya (yang ngajarin ayahnya). 



Jangan takut anak memberantakkan dapur, karena kalau enggak kotor, enggak belajar, kan?

2. Mau Makan? Usaha Dulu

Saladin juga bisa mengupas apel dan kentang dengan peeler karena daku percaya dia bisa. Karena saat dia ingin makan kentang goreng syaratnya harus mau kupas kentang dulu. 



Dia pun belajar bagaimana proses memasak, tidak ujug-ujug jadi.

Read: Review MOIAA Silky Pudding

3. Latihan Tiap Hari

Kalau mau anak mandiri ya harus dilatih tiap hari. 



Misalnya makan dan mandi sendiri, lalu sedikit-sedikit diajari cara mencuci gelas (pakai plastik biar aman).

4. Jangan Terlalu Sering Dibantu

Jadi orang tua kudu sedikit ‘tega’ biar anak tidak manja alias jangan terlalu sering dibantu. Anak-anak yang belajar makan sendiri memang nasinya berantakan, tapi lama-lama dia belajar mengendalikan tangan dan makan dengan rapi. 



Kalau anak sering dibantu maka dia akan tergantung pada orang tua / susternya.

Jadiii, apakah Saladin boleh masak atau bikin kue lagi? Boleh sajaa. Di SD alam dulu ada cooking class 3 minggu sekali. Karena sekarang dia sudah SMP maka harus lebih mandiri dan salah satu caranya dengan belajar masak sendiri. Anak-anak apa suka belajar masak?

 

 

Rabu, 09 Juli 2025

Review Buku Gojek, For Every Need: Buku yang Menceritakan Inovasi Nadiem Makarim

  

Judul: Gojek, For Every Need

Penulis: Dony Wijayanto

Tahun: 2019

Tebal: 196 halaman

Penerbit: Metagraf

 

Siapa tak pernah naik Gojek? Ojek online ini sudah sangat familiar di masyarakat. Belum banyak yang tahu kalau pada awalnya, Nadiem Makarim mendirikan Gojek untuk menolong para tukang ojek pengkolan. Mereka sudah bekerja dari pagi sampai malam tapi hasilnya jauh di bawah UMR.

 

Akhirnya Nadiem sadar apa kelemahan ojek konvensional, yakni terlalu lama menunggu calon penumpang. Buang waktu. Ia jadi membuat perusahaan Gojek yang awalnya melayani pesanan melalui telepon.

 


Nadiem mencari tukang ojek yang mau bergabung dengan Gojek. Banyak dari mereka yang menolak, namun alhamdulillah ada yang mau. Seiring dengan perkembangan Gojek, akhirnya muncul aplikasinya dan banyak pula pelanggannya.

 

Gojek melebarkan sayap dengan layanan gofood, goclean, dst. Seperti bisnis palugada, apa yang lu mau gue ada. Masalah sistem pembayaran juga jadi perhatian, sehingga muncul gopay sebagai solusi.

Untuk menyempurnakan aplikasi, Nadiem merekrut tim IT dan membuat kantor cabang di Jogja. Namun ketika Gojek dimasuki investor dan punya kantor di Bangalore, India, kantor Jogja ditutup.

 

Nadiem membuat kantor pusat gojek dengan beragam fasiltas, bahkan ada kamar khusus untuk tidur siang. Ada fasilitas makan gratis untuk para karyawan. Saat membaca bagian ini, saya langsung terpesona dan membayangkan betapa asyiknya jika bekerja di sana. Konon kantor Google juga seperti itu. Apa Nadiem menirunya? Entahlah.

 

Lucunya, ada salah satu sahabat Nadiem yang ikut membesarkan Gojek. Ia lulusan terbaik kampus luar negeri dan pulang ke Indonesia, dengan target agar jadi menteri pendidikan kelak. Namun yang pernah jadi menteri bukan dia, tapi Nadiem.

 

Buku ini cukup menarik karena tak hanya menceritakan jatuh bangunnya Nadiem saat membesarkan Gojek. Namun memberi pelajaran tentang bisnis. Gojek berani bersaing dengan perusahaan transportasi online lain dengan memberi diskon dan program-program lain. Sementara ojek online lokal banyak yang muncul namun akhirnya tumbang, karena tak mampu ‘membakar uang’ dengan promosi gila-gilaan.

 

Saya beri bintang 4 dari 5.

Senin, 07 Juli 2025

Review Coco, Sanggupkah Anak Kecil Jadi Musisi?

 Siapa suka mendengarkan musik? Miguel adalah anak di Mexico yang suka banget menyanyi dan bermain gitar. Sayangnya di keluarga musik itu diharamkan.



Haah, kok bisaaaa? Iyaa, karena dahulu kala, ayah dari nenek buyut Miguel meninggalkan keluarganya begitu saja. karena dia adalah musisi maka keluarganya langsung trauma pada musik. Saat ada pengamen langsung mereka marah dan menutup jendela.

BTW ini data-data film Coco:

Sutradara         : Lee Unkrich

Produsen         : Pixar Studio

Pengisi suara   : Anthony Gonzales, Gael Bernal

Tahun              : 2017

Tapi Miguel tidak menyerah. Dia belajar menyanyi dan main gitar secara otididak. Idolanya adalah mendiang Ernesto De La Cruz, seorang penyanyi yang sangat terkenal. Miguel ingin ikut festival musik dalam rangka Dia de Los Muoertos Tapi sayang sang nenek menghancurkan gitarnya.

                                         Miguel

Saat itu Miguel tidak menyesal karena mengaku bahwa dia ingin jadi musisi. Dia langsung lari ke makam Ernesto  De La Cruz. Saat itu pemakaman sedang ramai karena ada festival Dia de Los Muertos (hari orang mati).

Miguel nekat ke makam De La Cruz karena mengira bahwa dia adalah ayah dari nenek buyutnya. Jadi dia nyolong gitar (yang dipajang di dalam makam) dengan alasan pinjam ke saudara sendiri. Makamnya cukup besar, kayak rumah mini gituu.

Kutukan Dimulai

Akan tetapi para pengunjung makam sadar kalau gitar De La Cruz hilang. Mereka masuk ke makam dan Miguel panik. Tapi dia shock berat karena lolos dari tangkapan orang-orang, tubuhnya nembus manusia?



Miguel kecemplung secara tidak sengaja ke dalam lubang makam dan dia ditolong oleh seorang wanita. Dia kaget lagi karena yang menolong bukan manusia alias tengkorak! Jadi dia udah isdet?

Di hari Dia de Los Muertos ternyata para arwah bisa kembali ke bumi untuk bertemu dengan keluarga mereka. Miguel bertemu lagi dengan paman, bibi, dan saudaranya yang sudah meninggal. Tapi dia belum isdet karena kena kutukan: mencuri barang milik mayat.

Petualangan di Alam Baka

Para arwah (saudara Miguel) berusaha menolong agar bocah itu bisa kembali ke kehidupan nyata. Tapi mereka harus kembali ke alam baka, ke kantor adminsitrasi. Beneran di scene itu daku jadi ingat adegan di drakor Heavenly Ever After karena temanya mirip (life and death).

Read: Review Heavenly Ever After

Kembali ke Miguel. Di alam baka dia malah mengurus arwah Mama Imelda, ibu dari nenek buyutnya yang gusar karena tidak bisa datang ke alam nyata di hari dia. Penyebabnya karena fotonya tidak dipajang di ofrenda. Iyaa, karena pigura tidak sengaja pecah dan fotonya dibawa Miguel.

                        Foto Mama Imelda yang terbawa oleh Miguel           

Keterangan: ofrenda adalah altar tempat menyimpan foto keluarga yang telah meninggal. Biasanya dihias dengan cantik dan ada bunga marigold yang dipercaya sebagai bunga kematian. Jadi di hari Dia de Los Muertos, orang Mexico selalu memastikan foto-foto kakek, nenek, bibi, buyut dll terpajang di ofrenda sehingga mereka bisa ‘pulang’ ke alam nyata.

Mama Imelda mau memberi restu ke Miguel agar dia bisa kembali ke kehidupan nyata dengan syarat dia tidak boleh lagi bermusik. Tapi ni bocah ngotot mau nyanyi dan main gitar. Lalu dia ingin mencari arwah De La Cruz.

                         Miguel dan Hector

Miguel dibantu oleh Hector, arwah yang juga tidak bisa kembali ke dunia nyata. Karena fotonya tidak dipajang oleh keluarganya. Berhasilkah Miguel bertemu dengan arwah De La Cruz? Ternyata plot twist-nya adalah….apa tebak?

Festival Dia de Los Muertos

Apa itu festival dia de Los Muertos? Jadi menurut kepercayaan orang Mexico, para arwah bisa kembali selama sehari di hari itu. Syaratnya foto harus dipajang oleh keluarganya. Mereka juga bisa menerima kiriman dari keluarga yang masih hidup, misalnya makanan dan barang-barang lain.





Jadi, penting bagi keluarga yang masih hidup untuk memajang foto anggota keluarga lain yang sudah meninggal. Karena akan bertemu setahun sekali. Yaa meski keluarga yang hidup tidak bisa melihat arwah mereka.

Kesanku Setelah Nonton Coco

Jadi pengen belajar bahasa Spanyol! Beneran dehhh, kedengerannya sexy banget kalau bisa Spanish. Coco adalah film berbahasa inggris tapi karena settingnya di amerika latin, ada beberapa kata Spanyol yang muncul. Lalu habis nonton Coco daku langsung nonton video-videonya Carlos Santana.

Salah satu quote favorit di film ini adalah: jika kau ingin sesuatu, kau harus berusaha. Miguel ingin mengejar cita-citanya jadi musisi dan penyanyi. Dia berusaha ikut festival meski dimarahi neneknya dan dimusuhi keluarganya.



Keluarga adalah segalanya? Memang. Bahkan di masa terburuk. Walau keluarga Miguel anti musik tapi sebenarnya mereka melakukannya karena sayang. Juga trauma akibat leluhur Miguel yang tidak bertanggung jawab, memilih jadi musisi dan meninggalkan keluarganya begitu saja.

Jadii memang ada trauma keluarga yang bisa diwariskan ya. Misalnya trauma kemiskinan. Oleh karena itu sebaiknya seseorang yang mau menikah harus konsultasi ke psikolog dulu untuk mengetahui apa ada trauma? Jadi bisa disembuhkan dan tidak mengulangi trauma ke anak dan cucunya.

                                   Mama Imelda    

Adegan favoritku adalah ketika Mama Imelda, ibu dari nenek buyut Miguel, menyanyi di atas panggung. Mama Imelda tak sengaja naik panggung karena dia berusaha merebut foto dari tangan De La Cruz, lalu menyanyi dengan penuh pesona.

Jadii walau di alam baka tetap ada festival seni yaa seperti di dunia nyata. Para penontonnya adalah penghuni dunia itu alias orang-orang yang sudah isdet. Mereka kagum pada Mama Imelda yang beraksi, padahal sedang lari dari kejaran para pengawal. Sampai pura-pura dansa dan duet dengan De La Cruz.

                                  Coco, nenek buyut Miguel

Nahh, teman-teman sudah nonton Coco? Meski ini film tahun 2017 tapi masih asyik buat ditonton. Habis itu jadi pengen nyanyiii terus dan lagu-lagu di film ini sangat memorable.

Rabu, 02 Juli 2025

Review Buku Follow @MerryRiana, Bisakah Kita Sukses Tapi Mengabaikan Keluarga?

 

Siapa yang tak kenal Merry Riana? Wait, buku ini novel tentang kehidupan Miss Merry, tapi tentang Bella yang ngefans dengan motivator cantik tersebut. Merry Riana berhasil memotivasinya untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

Penulis             : Debbie Widjaja

Tahun              : 2013

Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Tebal               : 360 halaman

Bella dikelilingi oleh lingkungan yang positif, rekan kerja yang baik di divisi perekrutan, sahabat-sahabat baik, keluarga yang hangat, dan yang paling penting: pacar pilot yang ganteng! Akan tetapi semua berubah saat ada peraturan baru di kantor. Ada program bernama NEXT yang menjadi tangga kesuksesan dan menjaminnya punya jabatan tinggi plus gaji naik.

Awalnya Bella sangat berambisi masuk ke program NEXT dan menjadi peserta terbaik. Gadis muda ini belajar keras sampai rela ngekos dekat kantor. Dia juga berusaha mengikuti outbond walau fisiknya kelelahan sekali.



Akhirnya Bella rela kerja lembur tiap hari, sampai off dari kegiatan yang dia suka, yaitu paduan suara dan menari. Dia juga akhirnya jarang bertemu dengan sang kekasih. Yang paling menyedihkan, sang ibu didiagnosis kena penyakit dan harus dioperasi. Padahal dia sedang on site dan langsung cari tiket pesawat sesegera mungkin.

Inspirasi dari Merry Riana

Bella pusing berat, haruskah kehidupannya rusak karena ambisinya menjadi lulusan NEXT terbaik? Dia terus mendapatkan motivasi dari Merry Riana, yang awalnya dikenal dari buku, lalu seminar, dan juga ketemu langsung. Miss Merry menjelaskan kalau kegiatan tidak bisa dibagi sama rata. Tapi carilah passion yang paling utama alias harus memilih prioritas.

Bangkit dan Bertahan

Dengan suntikan motivasi dari Merry Riana, Bella berusaha bangkit lagi. Dia memperbaiki hubungan dengan ibu dan keluarganya. Sahabatnya perlahan mendekat lagi. Tapi sang kekasih minta putus!

                               Merry Riana   

Apakah Bella memutuskan resign atau meneruskan ambisinya untuk jadi yang terbaik di kantor? Baca sendiri aaaah, tahu kan daku paling ogah kasih spoiler.

Seberapa Penting Dorongan dari Seorang Motivator?

Dulu tahun 2005-2010 profesi motivator sangat booming. Salah satunya Merry Riana. Beliau membuktikan bahwa sukses adalah hasil dari keuletan dan kerja keras. Semua omongan Miss Merry bukan hanya pepesan kosong, karena beliau memang sudah berhasil. Di antaranya punya penghasilan 1 juta dollar di usia muda (sebelum 30 tahun) dan punya berbagai bisnis.



Kalau kita lagi lemah, lesu, lunglai, jangan malah mendengarkan lagu-lagu galau. Sudahi sedihmu, bangkit dan baca buku motivasi. Tontonlah film Merry Riana. Follow para orang sukses dan rasakan vibrasi positif mereka.

Bella di buku ini adalah tokoh fiksi. Tapi dia memaparkan bahwa kinerja belum bisa membawa seseorang ke tangga kesuksesan. Dibutuhkan passion, keuletan, dan niat yang kuat untuk terus bekerja keras, dan jangan pernah menyerah. Setelah gelap pasti ada cahaya fajar.

Minggu, 29 Juni 2025

Apa Keluarga Kecil Masaknya Dikit? Bagaimana Jika Anak Picky Eater? Ini Trik Jadi Koki Rumahan

  

Siapa yang suka makanan rumahan? Alhamdulillah ya keluargaku suka hidangan rumahan yang sederhana, jadi daku yang masak juga happy karena selalu dihabiskan. Tapi bagaimana dengan porsinya? Ini ceritaku dalam berjibaku di dapur mungil berukuran 2 kali 3 meter.

Masak Dalam Jumlah Besar

Sebenarnya daku sudah bisa masak sejak usia 20-an alias sebelum menikah. Tapi baru sebatas yang gampang-gampang aja misalnya ayam ungkep, udang dan cumi goreng, nasi goreng, menanak nasi, dll. Nah pas sudah menikah baru deh skill masak teruji karena harus masak buat suami.

                                 Pisang goreng

Tahun 2011 bulan September adalah awal debutku menjadi koki keluarga tapi tidak setiap hari memasaknya. Karena kala itu, daku dan suami yang berstatus newly wed masih tinggal serumah dengan ortuku. Jadi yang memasak biasanya Emak Sum (ART mama).

Namun kadang pengen juga masak sendiri, apalagi kalau bahan-bahannya juga lengkap. Atau, pas ada kiriman bahan mentah (misalnya daging dari tante atau udang galah dari keponakannya Papa yang tinggal di pesisir pantai utara). Jadinya masak dengan semangat karena yang makan ada lebih dari 7 orang!

                                         Beef and tofu teriyaki

Iyaa, kalian tidak salah baca. Saat itu masih full team, adikku Doni belum menikah, dan masih ada 2 adik lainnya. Ada juga 1 adik sepupu yang tinggal di rumah mama karena kuliah di Malang. Jadi sekali masak nasi bisa sekaligus 500-600 gram beras, dan masaknya 2-3 kali sehari.

Bagaimana dengan lauknya? Ayam cukup sekilo karena papa lebih suka makan seafood. Kalau ikan biasanya beli 1-1,5 kg. Untuk bumbunya masih dikira-kira, misalnya saat bikin soto ayam maka butuh 10 siung bawang merah dan 5 siung bawang putih.

                          Nugget tempe campur daging




Masak untuk keluarga besar sangat menantang karena bisa saja stok lauk habis padahal masih sore. Akhirnya daku putar otak dan buka kulkas. Saat ada tahu ya bikin tahu telur. Ada tempe, bikin tempe oreg. Sayuran bisa dirajang lalu jadi snack bakwan sayur.

Bagaimana Trik Masak untuk 3 Orang?

Tahun 2019 kami bertiga pindah rumah karena sudah punya hunian sendiri. Saat di dapur malah bingung bagaimana caranya karena terbiasa memasak dengan jumlah besar, hahahaa! Akhirnya beli ayam 500 gram saja, tahu 1 buah, atau tempe yang ukuran besar. Untuk bawang merah cukup 200-250 gram seminggu, karena kadang pakai hack bumbu instan.

                                          Samosa isi kentang dan daging

Akan tetapi ketika Saladin makin besar ternyata makannya juga tambah banyak. Jadi walau kami hanya bertiga, masaknya tidak bisa dikit aja. Sekarang beli ayam harus minimal 750 gram, begitu juga kalau belanja lele. Masih ditambah harus beli terigu, telur, coklat bubuk, dll karena bocah juga doyan ngemil.

Help! Anakku Picky Eater!

Salah satu hal yang sangat kusyukuri adalah suami yang tidak pernah protes mau dimasakkan apa saja. Bahkan beliau jarang sekali request makanan tertentu. Yang penting tidak pedas, tidak ada bawang yang diiris (jadi bumbu diuleg atau diparut), dan cenderung empuk.

                                     Pizza

Akan tetapi berkebalikan dengan anaknya. Saladin sempat picky eater dan bilang bahwa nasi putih itu bau! Sempat curiga apa dia punya masalah sensory tapi belum dibawa ke psikolog anak. akhirnya untuk sementara Saladin makannya pasta, kentang, roti, dll.

                                           Roti homemade isi empal suwir

Keadaan ini berjalan selama beberapa tahun dan ternyata setelah konsultasi ke psikolog, Saladin malah disarankan untuk diet gluten. Jadi dia berhenti makan roti dan pasta, minimal dikurangi (enggak tiap hari). Jadi mau tak mau makan nasi, tapi doi request nasinya digoreng atau diberi kuah kuning (soto atau opor).

Memahami Seleran Makan Anggota Keluarga

Jadi ternyata Saladin lebih berselera makan kalau makan nasi dengan kuah kuning atau nasi goreng, yang berasa bumbunya. Butuh waktu untuk memahami selera makannya, jangan sampai picky eater-nya keterusan. Sudah mau remaja, harusnya dia paham bahwa tidak semua orang bisa menuruti selera makannya.

                                                 Bubur ayam homemade

Jadi ingat pas masih serumah dengan orang tua. Kalau sudah sepuh maka ortu juga bisa picky eater. Ditawari makan ini dan itu tidak mau, ujung-ujungnya beli lauk via gofood. Sabarrr….

Memasak untuk seluruh anggota keluarga selain harus pintar mengolah bahan mentah (dan menyesuaikan dananya) juga harus sabar. Koki rumahan tak hanya jadi tukang makan. Akan tetapi juga jadi konsultan, penerjemah bahasa hati, tukang beberes dapur, pendekor makanan, dll. Bagaimana, kalian ada pengalaman memasak untuk keluarga?

Jumat, 27 Juni 2025

Saladin Lulus SD dan Bocah yang Makin Gede

 Alhamdulillah Saladin Al Ayyubi, putraku tersayang, sudah lulus SD. Kami menghadiri pelepasan murid pada hari sabtu lalu, tanggal 21 Juni 2025. Dalam hatiku, HAAH, LULUSNYA CEPAT AMAT?



Iyaa gimana enggak cepat, enam tahun di SD kagak kerasa. Lha kepotong masa pandemi dan semua murid di Indonesia jadi school from home, bukan? Makanya kok tahu-tahu sudah lulus lalu lanjut ke SMP.

Perasaan yang Mellow

Saladin sejujurnya biasa saja waktu diajak ke acara pelepasan di sekolah. Dia mau nurut, tertib, sarapannya dihabiskan, mandi yang bersih, lalu berangkat. Sementara bundanya agak mellow.





Yaa karena sebenarnya sejak Saladin kelas 3 SD, daku sudah ingin mendaftarkannya ke SMP di yayasan yang sama. Tapi karena ada alasan yang tidak bisa diceritakan di sini, akhirnya dia sekolah di tempat yang lain. sudahlah, rencana-Nya selalu lebih baik dari rencana manusia.

Di Venue Perpisahan

Kami datang agak terlambat dan acara sudah dimulai, sudah ada Bunda Wanda (kepala sekolah) yang sedang memberi sambutan. Saladin langsung ngacir ke aula sekolah dan melepas sepatu. Tapi dia masih berdiri, saudara-saudara! Padahal wali murid lain sedang duduk karena acara dilakukan dengan sistem lesehan.



Daku pun langsung menegur, sit down! Saladin langsung duduk, sementara wali murid lain memandangiku. Sorry yee bukannya kebarat-baratan, tapi ni bocah memang lebih paham isntruksi dalam bahasa Inggris karena memang itu bahasa pertamanya.

Tarian dan Nyanyian

Setelah sambutan dari kepala sekolah, ada hiburan dari teman-teman Saladin. Pertama ada Kayana yang menari tradisional. 



Kemudian ada beberapa murid lain yang membacakan dongeng, tebak-tebakan, presentasi tentang cita-cita, dll.



Lalu sampailah di acara utama yaitu pelepasan murid. Saladin dipanggil ke depan untuk menerima medali bersama teman sekelasnya. Daku langsung gercep merekam dan memotret momen tersebut.






Acara belum selesai yaa karena semua murid menyanyi lagu perpisahan (lagunya Shaggy Dog tapi daku lupa judulnya). Saat itu daku yang mewek karena di layar ditampilkan video dokumentasi ketika para murid sekolah selama 6 tahun. Ternyata habis itu semua murid bawa bunga dan diberikan ke orang tuanya masing-masing.

Rapotan

Setelah itu, baru masuk ke sesi penerimaan rapor. Alhamdulillah nilainya Saladin bagus. Sedangkan untuk hasil tes TKA (tes pengganti ujian nasional) juga bagus. Matematika dapat 80, pelajaran lain ada yang dapat 80, 90, dst. Ternyataaa TKA tidak ada tes bahasa inggrisnya (karena English tidak wajib diajarkan di SD, hanya muatan lokal).



Saladin benar-benar cool dan dia lega karena bisa lulus sekolah. Sedangkan daku yang masih mellow. Betapa sebenarnya dia sudah cocok belajar di SD alam, jadi mahir menanam (dan berhasil tumbuh), rajin beberes, punya inisiatif, dll. Tak apalah, kita cari SMP lain yang lebih bagus ya. Semoga dia bisa makin berkembang dan bertanggung jawab.

Kamis, 26 Juni 2025

Dari Bahasa ke Batu, Inilah Hobi unik Saladin dan Ayahnya

 Siapa yang punya hobi di dunia ini? Memiliki hobi atau kesukaan bisa jadi sarana relaksasi yang menyenangkan. Nahh dari dulu rasanya hobiku ya gitu-gitu aja. seperti membaca buku, memasak, bikin kue, menulis, dan menggambar.

Akan tetapi daku hidup dengan dikelilingi dua orang dengan hobi yang ‘tak biasa’. Saladin, anak tunggalku, punya hobi belajar bahasa dan huruf di seluruh dunia. Sedangkan ayahnya punya hobi koleksi batu. Haaah, batu? Sabarrr nanti kujelaskan di bawah ya.

Saladin si Profesor Linguistik

Jika ada satu kata yang menggambarkan Saladin (sekarang 12 tahun) maka itu adalah ‘AJAIB’. Bukan sulap ya tapi anak ini berbeda dari anak lain karena hobi belajar sendiri terutama belajar bahasa. Sampai kupanggil professor karena dia memang demen sekali learning.



Sejak Saladin usia 3 tahun dia sudah tertarik akan huruf (mengamati tulisan di pot bunga), lalu kubelikan mainan alphabet berbahan plastik. Lhaa kok habis itu dia bisa hafal huruf A-Z sekaligus menuliskannya, di umur 3,5. Padahal belum sekolah.

Belajarnya dari mana? Bukan daku yang ngajarin Cuma belajarnya dari Youtube. Kami nonton berdua lalu Saladin pinjam spidol dan langsung oret-oret huruf. Rupanya dia tipe pembelajar visual-kinestetik (belajar lewat penglihatan).



Setelah berhasil menghafal alphabet maka Saladin lanjut belajar huruf arab (hijaiyah). Lanjut dia cari video lain daaan akhirnya sukses juga paham akan huruf ciryllic (Rusia). Karena apaaaa? Karena dia suka nonton Masha and The Bear.

Sampai sekarang Saladin hafal huruf yunani (alpha, beta, gamma itu lhoo), huruf jawa (honocoroko) dan belajar huruf Korea, China, Jepang, dll. Tontonannya tiap hari adalah video tentang linguistic, phonology, morphology, history of English language.



Daku pun takjub sekaligus senang karena Saladin juga berminat di bidang bahasa (I learned English literature at University). Jadi yang dia pelajari di usia 10 tahun adalah materi kuliahku yang kubaca di usia 20 tahun. Cita-citanya adalah punya camper van lalu traveling dan belajar bahasa dari banyak tempat di dunia.

Bagaimana cara menstimulasi agar anak suka belajar? Tentu jangan dipaksa karena anak malah stress. Tapi beri contoh (misalnya baca buku di depannya, dibacakan cerita setiap malam, dll). Cari juga metode belajar yang sesuai dengan gayanya (visual, audio, atau kinestetik).

Ayah Saladin sang Arkeolog

Jika Saladin punya hobi belajar bahasa maka ayahnya suka mengumpulkan batu. Jadi ingat temannya Shinchan (Bo) yang suka koleksi batu unik? Tapi yang dimaksud batu adalah fossil saudara-saudara!

Jadi suamiku tuh punya minat di bidang arkeologi (tapi bukan kuliah di jurusan tersebut). Malah sekarang beliau jualan pisau alias jadi pande besi. Sedangkan minatnya adalah sejarah, kehidupan kuno, palaentologi, dan arkeologi.

Ilmunya dapat dari mana? Otodidak. Syahdan lebih dari 15 tahun lalu, beliau merantau ke Kalimantan. Di tanah borneo, misinya adalah mengajar bahasa inggris di sebuah sekolah. Akan tetapi ketika eksplorasi di sana ternyata….



Di suatu tempat (daku enggak dikasih tahu tepatnya di mana) ada batu yang bentuknya aneh dan ternyata itu adalah fossil kelautan. Lihat saja, mirip kerang, kan? Ternyata selain fosil dinosaurus juga ada fosil satwa laut, dan letaknya tak hanya di pantai. Tapi juga di sekitar area pertambangan, di gua, dll.



Selain fosil kelautan, ayahnya Saladin juga pernah nemu fosil serangga. Lihat di bawah untuk gambarnya. Ada juga keterangan dari Google (daku search via Google lense). Semua fosil ini sudah ada pada tempatnya alias diberikan ke salah satu museum sejarah di Jawa Timur.




Punya hobi yang unik memang menyenangkan dan membuat orang sekitar jadi penasaran. Beneran deh, jadi pengen ikut suami hunting fosil lagi. Juga belajar bahasa dan aksara bersama Saladin tercinta. Kalau hobimu apa?