Minggu, 29 Juni 2025

Apa Keluarga Kecil Masaknya Dikit? Bagaimana Jika Anak Picky Eater? Ini Trik Jadi Koki Rumahan

  

Siapa yang suka makanan rumahan? Alhamdulillah ya keluargaku suka hidangan rumahan yang sederhana, jadi daku yang masak juga happy karena selalu dihabiskan. Tapi bagaimana dengan porsinya? Ini ceritaku dalam berjibaku di dapur mungil berukuran 2 kali 3 meter.

Masak Dalam Jumlah Besar

Sebenarnya daku sudah bisa masak sejak usia 20-an alias sebelum menikah. Tapi baru sebatas yang gampang-gampang aja misalnya ayam ungkep, udang dan cumi goreng, nasi goreng, menanak nasi, dll. Nah pas sudah menikah baru deh skill masak teruji karena harus masak buat suami.

                                 Pisang goreng

Tahun 2011 bulan September adalah awal debutku menjadi koki keluarga tapi tidak setiap hari memasaknya. Karena kala itu, daku dan suami yang berstatus newly wed masih tinggal serumah dengan ortuku. Jadi yang memasak biasanya Emak Sum (ART mama).

Namun kadang pengen juga masak sendiri, apalagi kalau bahan-bahannya juga lengkap. Atau, pas ada kiriman bahan mentah (misalnya daging dari tante atau udang galah dari keponakannya Papa yang tinggal di pesisir pantai utara). Jadinya masak dengan semangat karena yang makan ada lebih dari 7 orang!

                                         Beef and tofu teriyaki

Iyaa, kalian tidak salah baca. Saat itu masih full team, adikku Doni belum menikah, dan masih ada 2 adik lainnya. Ada juga 1 adik sepupu yang tinggal di rumah mama karena kuliah di Malang. Jadi sekali masak nasi bisa sekaligus 500-600 gram beras, dan masaknya 2-3 kali sehari.

Bagaimana dengan lauknya? Ayam cukup sekilo karena papa lebih suka makan seafood. Kalau ikan biasanya beli 1-1,5 kg. Untuk bumbunya masih dikira-kira, misalnya saat bikin soto ayam maka butuh 10 siung bawang merah dan 5 siung bawang putih.

                          Nugget tempe campur daging




Masak untuk keluarga besar sangat menantang karena bisa saja stok lauk habis padahal masih sore. Akhirnya daku putar otak dan buka kulkas. Saat ada tahu ya bikin tahu telur. Ada tempe, bikin tempe oreg. Sayuran bisa dirajang lalu jadi snack bakwan sayur.

Bagaimana Trik Masak untuk 3 Orang?

Tahun 2019 kami bertiga pindah rumah karena sudah punya hunian sendiri. Saat di dapur malah bingung bagaimana caranya karena terbiasa memasak dengan jumlah besar, hahahaa! Akhirnya beli ayam 500 gram saja, tahu 1 buah, atau tempe yang ukuran besar. Untuk bawang merah cukup 200-250 gram seminggu, karena kadang pakai hack bumbu instan.

                                          Samosa isi kentang dan daging

Akan tetapi ketika Saladin makin besar ternyata makannya juga tambah banyak. Jadi walau kami hanya bertiga, masaknya tidak bisa dikit aja. Sekarang beli ayam harus minimal 750 gram, begitu juga kalau belanja lele. Masih ditambah harus beli terigu, telur, coklat bubuk, dll karena bocah juga doyan ngemil.

Help! Anakku Picky Eater!

Salah satu hal yang sangat kusyukuri adalah suami yang tidak pernah protes mau dimasakkan apa saja. Bahkan beliau jarang sekali request makanan tertentu. Yang penting tidak pedas, tidak ada bawang yang diiris (jadi bumbu diuleg atau diparut), dan cenderung empuk.

                                     Pizza

Akan tetapi berkebalikan dengan anaknya. Saladin sempat picky eater dan bilang bahwa nasi putih itu bau! Sempat curiga apa dia punya masalah sensory tapi belum dibawa ke psikolog anak. akhirnya untuk sementara Saladin makannya pasta, kentang, roti, dll.

                                           Roti homemade isi empal suwir

Keadaan ini berjalan selama beberapa tahun dan ternyata setelah konsultasi ke psikolog, Saladin malah disarankan untuk diet gluten. Jadi dia berhenti makan roti dan pasta, minimal dikurangi (enggak tiap hari). Jadi mau tak mau makan nasi, tapi doi request nasinya digoreng atau diberi kuah kuning (soto atau opor).

Memahami Seleran Makan Anggota Keluarga

Jadi ternyata Saladin lebih berselera makan kalau makan nasi dengan kuah kuning atau nasi goreng, yang berasa bumbunya. Butuh waktu untuk memahami selera makannya, jangan sampai picky eater-nya keterusan. Sudah mau remaja, harusnya dia paham bahwa tidak semua orang bisa menuruti selera makannya.

                                                 Bubur ayam homemade

Jadi ingat pas masih serumah dengan orang tua. Kalau sudah sepuh maka ortu juga bisa picky eater. Ditawari makan ini dan itu tidak mau, ujung-ujungnya beli lauk via gofood. Sabarrr….

Memasak untuk seluruh anggota keluarga selain harus pintar mengolah bahan mentah (dan menyesuaikan dananya) juga harus sabar. Koki rumahan tak hanya jadi tukang makan. Akan tetapi juga jadi konsultan, penerjemah bahasa hati, tukang beberes dapur, pendekor makanan, dll. Bagaimana, kalian ada pengalaman memasak untuk keluarga?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar