Pagi ini kubuka mata dan melihat tumpukan mainan yang belum dibereskan oleh anakku. Rupanya dia membawa lego dan barang-barang lain ke tempat tidur. Sambil bangun, kulangkahkan kaki dengan hati-hati, takut menginjak mainan yang tajam.
Freepik
Setelah
mandi dan beribadah, segera kubuat kopi hitam kesukaan suamiku. Tapi gasnya
habis! Setelah susah-payah mengganti gas, aku segera membuat bekal untuk makan
siang anak, dan selanjutnya harus membangunkan adiknya.
Segera kulihat stoples berisi teh celup kesukaanku. Kosong. Bahkan saat belanja, daku lupa membelinya.
Freepik
Yang diingat hanya sembako, keperluan suami dan anak. Acara
ngeteh pagi pun batal. Diganti dengan mengepel lantai karena si bungsu ngompol
lagi.
Merasa
familiar dengan cerita di atas? Yaa, itu hanya fiksi, saudara-saudara. Tapi ini
caraku untuk menggambarkan betapa lelah dan stressnya menjadi ibu rumah tangga.
Stress
Banget Jadi Housewife
Lantas
mengapa IRT stress berat? Ini beberapa penyebabnya:
Rutinitas
yang Membosankan
Di
pagi hari, seorang ibu rumah tangga hanya punya sedikit waktu untuk dirinya
sendiri, saat mandi lalu beribadah. Lalu dia berjibaku di dapur dan lanjut
mengurus anak-anak dan suami. Ketika anak sudah berangkat sekolah, dia tidak
bisa rebahan, tapi masih harus beberes rumah dan mengerjakan yang lain sampai
sore, bahkan malam hari.
Semua
rutinitas ini dilakukan dalam waktu tak hanya sebulan atau dua bulan, tapi
sampai bertahun-tahun. Tak heran IRT bisa bosan dan stress karena ‘jamuran’, di
rumah saja. Apalagi kalau pas uang terbatas, double combo!
Beban
Kerja yang Terlalu Berat
Tidak
semua orang punya asisten rumah tangga jadi semua di-handle sendiri oleh IRT. Segunung baju harus disetrika, tumpukan
cuci piring sudah menanti, dll. Padahal ketika umur bertambah maka akan lebih
mudah lelah (apalagi jika jarang olahraga).
Kurang
Self Love
Stress
bisa datang karena tubuh yang capek dan kurangnya cinta dan perhatian pada diri
sendiri. Karena apaaa? Karena ada tipe ibu yang terlalu memprioritaskan anak-anak
dan suaminya. Dia sampai lupa akan kesehatan jiwanya, keadaan fisiknya, dan
kewarasannya sendiri.
Padahal
self love bukan egois lho. Mengisi
tangki cinta itu WAJIB karena ibu
yang penuh cinta akan memberi kasih dengan bahagia pada anak-anaknya. Mencintai
diri sendiri dengan beli baju bagus atau creambath
di salon bisa dilakukan sesekali, karena dirimu berharga wahai IRT!
Jangan
lupa juga untuk makan dengan teratur sebagai bentuk cinta ke diri sendiri.
Sarapan dulu biar waras, ngepel bisa belakangan. Daripada kena maag, hayo! Sesekali masak yang disukai
(meski anak-anak kurang suka).
Lelah
Batin
Selain
capek fisik, IRT yang stress bisa jadi karena dia lelah batin. Sedih karena
dinyinyirin orang lain, dimarahi orang, atau ikut marah karena anak tidak mau
makan. Sudah gitu, tidak ada support
system.
Kalau
sudah merasa lelah, jangan ragu untuk datang ke psikolog atau konselor
keluarga. Datang ke psikiater bukan berarti kita ini gila, darling. Justru dengan cara ini IRT terhindar dari ketidakwarasan.
Jadi
IRT memang tak mudah karena bisa terserang stress. Nahh seharusnya keadaan ini
cepat-cepat diatasi karena jika menumpuk berbahaya – bisa menyebabkan depresi.
Nanti di artikel selanjutnya akan kutuliskan tentang cara mengatasi stress bagi
IRT. Makasih yaa sudah setia baca blog Catatan Bunda Saladin.
Iya benar, housewives ni selalu utamakan anak dan suami, lantas diri sendiri terabai. Apapun kena kuat mental dan fizikal ya 🤗
BalasHapusLove yourself first before loving others....
HapusBegitulah gambaran keseharian ibu rumah tangga.
BalasHapusSemoga siapapun sebagai rumah tangga, sabar dan ikhlas dalam menjalaninya.
Salam,
aamiin
HapusSayapun ibu rumah tangga saja bund... Kadang memang timbul rasa jenuh, tapi balik lagi... Kalo kelewat di pikirin malah tambah puyeng, syukurnya suami saya bukan tipe orang yang selalu minta di ladenin, bahkan kalo saya mau keluar rumah atau ngapain keq buat nyenengin diri sendiri, dia mah nggak masalah.. Justru bilang ya lakuin aja yg kamu suka yg penting urusan rumah dah beres.
BalasHapusAlhamdulillah suamiku lebih sering bikin kopi sendiri, bantuin masak tiap pagi juga, jadi lumayan ngurangin kerjaan rumah tangga 😄
BalasHapusFaktor U kali yaa.. dan jarang berolahraga. Jadi aku mudah capek.
Tapi bagiku, obatku adalah banyak istighfar dan banyak bersyukur. Masih banyak yang lebih berat hidupnya dari aku, setidaknya begitulah yg kulihat di sekelilingku dan di banyak berita 😉
Di mana2 pun kita harus mengutamakan diri sendiri dulu, baru orang lain. Kayak dalam safety di pesawat, ibu harus pasang masker oksigen lebih dulu, baru bisa pasangin anaknya dlm keadaan emergency.
BalasHapusBukan hal yg egois kok kalo mendahulukan kepentingan sendiri.
Lagian kalo kita sendiri ga bahagia, gimana caranya mau bahagiain orang lain kan. Lah diri sendiri aja ga happy 😁
Para ibu rumah tangga menurut saya Salah wanita super. Seperti punya 10 pasang tangan. Semua pekerjaan rumah bisa ditangani.
BalasHapusTapi ini rumah tangga juga manusia. Pasti akan merasa lelah dan jenuh juga. Jadi harus ada waktu me time juga. Ada saatnya rehat. Dan orang-orang terdekat harus memahami dan membantu juga meringankan tugas Ibu. Misalnya snak-znak, diajarkan membereskan mainannya
bener banget...meskipun keliatannya sepele cuma bebersih rumah tapi ternyata itu juga menghabiskan tenaga dan pikiran loo..jadi seorang IRT juga harus tetap bisa memperhatikan kebahagiian jiwa raganya..karena IRT yang bahagia otomatis rumah juga jadi lebih nyaman utk keluarga
BalasHapusJadi ibu itu stressor-nya itu banyak, bahkan yang katanya sepele, bisa bikin kita stress. Kadang kalau ada yang njulid itu "IRT Self-love itu egois" kadang aku nyeletuk, "Gimana kalau gantiin aku aja!" sambil senyum lebar innocence gitu. :D
BalasHapusIbuku banget nih, Kak. Selalu mengutamakan anak dan suaminya. Kadang nggak perduli sama dirinya sendiri.
BalasHapusBiasanya, akulah yang lebih mengutamakan ibuku. Jadi, aku berusaha melakukan semua pekerjaan domestik yang bisa kulakukan biar ibuku bisa istirahat.
Nggak terlalu lelah. Berharap semoga bisa mengurangi atau malah menghindarkan ibuku dari stres.
rata2 wanita setelah menikah hidupnya dihabiskan untuk jadi ibu dan istri saja, saya lihat teman2 saya setelah nikah benar2 tidak ada moment untuk diri sendiri, bahkan untuk makan tenang saja tidak sempat karena anaknya minta juga padahal mau makan yang pedes alhasil harus sembunyi2 biar gk diminta. benar2 bikin stres ya terutama rutinitas keseharian memang dirumah dan gk ada pelarian, suami kalau stres bisa keluar ngopi atau mancing, tapi istri kalau stres mau keluar anak juga minta ngekor lagi.
BalasHapusBener mbak, jadi IRT itu rentan stress dan burnout ya. Karena hampir gk punya waktu untuk diri sendiri. Alhamdulillah kalau suami mau mengizinkan sesekali istrinya untuk me time. Lumayan banget, pergi beberapa jam untuk refreshing supaya tangki cintanya bisa full lagi dan siap menghadapi anak-anak lagi.
BalasHapusMemang bener banget untuk tetap memperhatikan kebahagiaan diri sendiri. Kalau diri sendiri sudah mulai stress, bagaimana caranya membahagiakan orang lain? seorang ibu saat lg gak enak badan pun harus bs standby agar kebutuhan anak dan pasangannya terpenuhi. Harus ada support system agar tidak merasa sendirian dan kesehatan mental pun terjaga.
BalasHapusMakanya kalau aku lagi 'full energy', biasanya pagi2 semua kerjaan rumah aku kerjain dulu mbak. Mulai dari beres2, nyapu, ngepel, nyuci baju dan piring kukerjakan semua.. biar nantinya pas berangkat kerja tuh rumah rapi, dan istri bisa lebih santuy.
BalasHapusTrus kalo pulang kerja, aku sering ngajak anak istri muter2 aja keliling naik motor. Meski kadang gak ada tujuan, tapi at least biar gak sumpe2 amat gitu lho.
Rutinitas itu yang tidak diselingin melunasi rasa senang, akan timbul bosan dan jika tidak di olah dengan tepat, jadilah stress.
BalasHapusKenali lebih awal dan perdulilah pada rasa itu, kalau itu sudah bisa dilakukan dan masih tidak nyaman. Ceritalah. Mungkin itu waktunya untuk terhubung dengan orang lain.
Pokoke kalo lagi stres, ya kudu bisa mengenali emosi sendiri.
BalasHapusUntuk solusinya macam macam ya.
aku biasanya CURHAT ama kucing :)
Puk puk puk sama IRT yang lebih banyak melakukan aktivitas di rumah. Aku juga gitu kadang bosan, tapi kalau jalan-jalan malah pengen cepet-cepet sampai rumah, haha. Pokoknya harus sering me time untuk diri sendiri, soalnya kalau kita happy hari berlalu tanpa terasa, hehe.
BalasHapusSetiap orang, termasuk IRT perlu juga pastinya me time. Pernah dengar langusng dari teman yang sudah berkeluarga, "Bolehlah sekali-kali me time, biar waras".. Hemm, ternyata memang se-ngaruh itu ya
BalasHapusMemang yang namanya rutinitas sering bikin jenuh
BalasHapusApalagi pekerjaan rumah tangga yang seolah tak ada habisnya itu
Biar g stress dan jenuh, sediakan waktu untuk me time sejenak mbak
Saya jadi teringat almarhum ibu saya, saat dulu waktu anak-anak masih kecil beliau sering bilang ke saya, "Sabar...masa mereka merepotkan dan ingin nempel terus sama kita itu hanya sebentar" nanti juga mereka besar." Jadi saat saya stress dengan segala pekerjaan rumah dan mengurus anak saya dikuatkan dengan kata-kata itu. Duuh, jadi kangen ibu. Semangaaat bunda Saladiin....
BalasHapusKadang sebagai ibu "yg terpaksa" bekerja kantoran, banyak yg melihat jadi ibu rumah tangga itu enak banget. Gak ada bos ngomel², bisa bobo siang hahaha. Padahal aku sering bgt denger curhatan teman yg IRT, klo pekerjaan di rumah malah lebih berat & bikin stress. Penyebabnya antara lain ya seperti yg disebut di atas. Semangat yuk ibu², apapun pekerjaannya klo niatnya ikhlas untuk ibadah insyaallah jd ringan. Yaa tapi ttp perlu jeda me time juga..krn kita bukan robot :)
BalasHapusIbuk rumah tangga emang rawan stress apalagi kalau aktivitas berulang itu2 aja. Emang kudu pinter nyari kegiatan buat aktualisasi diri. Aku pribadi berterima kasih kepada netplik, viu, dll karena minimal terhibur liat drakor pemerannya cakep2 haha.
BalasHapusTapi bener kalau emang lagi jenuh dan penuh esmosi kalau emang butuh bantuan tenaga profesional maka datang aja ke sana, jangan sampai dibiarkan berlarut hingga jadi depresi ya.
Puk puk mbak, paham banget deh rasanya menjadi ibu rumah tangga, rawan stress.
BalasHapusOleh karena itu kita harus pintar-pintar mengatasinya. Saya sedang belajar dari buku mindfulness for mom, tujuannya untuk mengurai stres dan mengisi tanki cinta