Minggu, 11 Mei 2025

Sudahkah Kalian Mencintai Anak Apa Adanya?

 Beberapa hari lalu, sohibku kirim link (kami memang biasa begini). Dia kaget karena ada seller yang jual lotion pemutih untuk anak. HAAAH? Daku juga ikut kaget.

Karena masih penasaran, daku cek di marketplace. Ternyata ada banyak merek lotion untuk anak dan bayi, yang diklaim tidak hanya melembutkan tapi juga memutihkan. Alamak!



Memang ada banyak skincare anak dan bayi. Misalnya pelembab, bedak bayi, hair lotion, sunscreen, dll. Akan tetapi kalau anak dituntut untuk jadi putih tapi dia harus memakai produk yang bermerkuri, apa tidak bahaya? Harus teliti sebelum membeli produk untuk anak-anak ya, apalagi kulit mereka masih sensitif.

Anak Harus Putih, Cantik, atau Ganteng?

Coba bayangkan jika klean ada di posisi anak. Dia harus cantik atau ganteng, rambutnya tebal dan lurus, bulu matanya lentik. Yang paling penting: kulitnya putih.



Masalahnya tidak semua bayi berkulit putih. Lantas jika kulitnya cokelat (atau sawo matang) apa harus dipaksa pakai pemutih padahal dia masih piyik banget? Saat dia berkulit gelap apa harus dibenci?

Sohibku kembali menimpali. Menurutnya, kalau ada orang tua yang ngotot ingin anaknya putih (dengan pemakaian skincare) malah mencurigakan. Lha kalau ayah dan ibunya berkulit gelap tapi anaknya putih gitu, anak siapa hayo? Jangan lupakan faktor genetik yang bisa membuat anak berkulit cokelat.

Apakah Berat untuk Mencintai Anak Apa Adanya?

Duhai orang tua, beratkah untuk mencintai anak apa adanya? Ketika dia tumbuh besar tapi kulitnya gelap, apa harus dipaksa pakai pemutih? Kalau seandainya produk pemutih ternyata ketahuan mengandung merkuri, apa tidak menyesal seumur hidup?



Anak lebih butuh untuk dicintai apa adanya. Ketika dia lahir dengan kulit sawo matang dan rambut ikal, bukan berarti dia jelek, bukan? Jangan malah di-bully oleh orang tuanya sendiri, nanti malah sakit hati dan mengambil jarak.

Bukankah orang asli Indonesia kulitnya cenderung kecokelatan? Sejak kapan standar kecantikan dan ketampanan berubah jadi kulit putih?

Perubahan Warna Kulit Anak

Jangan lupakan fakta bahwa warna kulit anak bisa berubah. Saat bayi bisa jadi kulitnya putih. Akan tetapi ketika dia sudah SD dan aktif berkegiatan di luar, jadi berkulit lebih gelap.



Kulit putih, kuning langsat, cokelat, atau sawo matang, sama bagusnya. Yang penting dirawat dengan cara mandi, pakai pelembab, dan sunscreen. Jangan paksakan anak jadi putih tapi dia jadi menderita, dan merasa tidak dicintai apa adanya.

24 komentar:

  1. ngeri sih kalau masih kecil dipaksa pakai krim pemutih
    soalnya efek sampingnya itu yang ngeri
    biarin lah yang penting dirawat aja kulit anak
    jangan pake diputihin gt,
    yang penting dirawat bersih aja udah cukup
    putih atau sawo matang itu kan perkara warna kulit
    yang penting bersih aja

    BalasHapus
  2. Benar tuh, semakin gede jika banyak aktivitas di luar ya kulit anak bisa jadi lebih gelap. Bukan masalah sebenarnya ya

    BalasHapus
  3. Betul mbak. Kelak anak punya pilihan, maka biarkan dia memilih nantinya bagaimana dia akan membentuk dirinya dan tubuhnya sendiri. Kita sebagai orangtua cuma bisa memberi masukan.

    Percuma juga kalo putih, tapi ternyata gak sehat. Yang ada malah nanti bahaya dan timbul benih penyakit.

    BalasHapus
  4. walah dalaaahhh ada ada aja cara orang² jaman now berburu cuan.
    sampai beneran bikin produk pemutih untuk anak, like whyyy hellaawww
    kebacut ya mba

    BalasHapus
  5. Kok aku juga baru tahu ada produk pemutih pada anak2?? kok bisa loo yaaa...anak2 aja sebisa mungkin minim produk2 bahan kimia la ini malah dikasih produk pemudtihhh...duhh ibu2 jangan yaaa..biarkan anak tumbuh dengan alami untuk nantinya mereka pakai produk2 apa nanti saja kalo mereka sudah bisa memutuskan sendiri

    BalasHapus
  6. Setuju aku bun ... anak2 jadi ga percaya diri kalau memandangnya fisik terus ya ... insyallah kalau kita tidak menuntut pasti anak2 akan.lebih bahagia apa adanya

    BalasHapus
  7. Gilaaaa aja kalo ada ortu yg begitu yaa. Seolah2 menyesal anak terlahir gelap. Atau malu. Jadi kepengen anaknya lebih putih.

    Aku selalu tekanin ke fylly, kulit itu yg penting terawat. Mau coklat, hitam atau putih. Pakai sesuai usia. Fylly skr ini pagi peduli bgt Ama Skincare. Tp aku pilihan pigeon teenager, yg memang utk anak seusia dia. Ga ada pemutih2.

    Kalo adiknya msh pake produk bayi, yg LBH aman. Dan memang fokusnya hanya melembabkan . Aku sadar kulit anakku yg bungsu dr lahir memang gelap kok. JD ga mungkin lah dia bisa putih kayak bule 😂

    BalasHapus
  8. Aneh ya kalo ada ortu yang kayaknya kepingin banget anaknya punya kulit putih, masih anak-anakloh.. Apapun itu warna kulit nya yang penting mah sehat terawat, enggak perlu maksa harus putih, lagian kulit asli orang Indonesia kan memang gak putih-putih amat, banggalah dengan warna kulit apa adanya... Orang luar terutama bule kepingin kulit yang coklat, lah orang kita kepingin putih kayak bule atau Korea ,ketuker😁

    BalasHapus
  9. hah, aku baru tahu ada pemutih untuk anak2. Buat apa? Dan walau dibilang aman, apakah perlu banget mutihin kulit anak? Masih mending pelembab atau lainnya yang diperlukan oleh si anak yg misalnya kulitnya sensitif. Tp ya masing2 ortu beda2 pemikiran sih.

    BalasHapus
  10. Anak ga perlu lotion pemutih ya Mbak. Apalagi kulit anak masih sensitif. Jangankan orang lain, 3 keponakan saya beda kulitnya. anak pertama dan kedua sawo matang kayak papanya. yang ketiga agak putih kayak mamanya. nanti seiring waktu juga berubah. apalagi aktivitas anak di luar rumah. Yang paling penting anak tumbuh sehat berkembang dengan potensinya masing-masing.

    BalasHapus
  11. Sepertinya jika orang tua belum bisa menerima apa adanya anaknya, sebenarnya dia belum menerima dirinya dengan baik.

    Agak miris memang ketika tahu ada orang tua memperlakukan anak-anaknya untuk tujuan diri dari orang tuanya sendiri, tidak membiarkan anaknya tumbuh apa adanya.

    Jika memang perlu berubah, biarkan nanti anaknya itu sendiri memilih jalannya sendiri. Semoga tulisan ini banyak dibaca oleh banyak orang tua. Lebih sadar merawat tidak harus merubah.

    BalasHapus
  12. Semua-mua sekarang dikomersialisasi. Insecurity seorang ibu-pun jadi objek bisnis krim pemutih ina inu, bukannya dikasih value malah makin dibenarkan bahwa "anak kamu perlu lho produk ini".

    Selain pengingat buat orang tua, pecut juga tuh orang lain yang suka ngomong "gapapa ya dek skrg item, ada skincare nanti besarnya juga putih", like hell?? ada masalah apa emang gue skrg??

    BalasHapus
  13. Wah terlalu beresiko sih Mb kalau makein lotion pemutih ke anak-anak. Kulit mereka kan sensitif ya, kalau salah atau tidak cocok kan malah berabe. Padahal anak-anak mah emang kulitnya original gitu ya, kalau terlalu putih malah aneh nggak sih. Ntr begitu dewasa mereka juga bisa dandan dan merawat kulit sendiri.

    BalasHapus
  14. Aduh anak tetanggaku kemaren hbs dari dokter anak karena kulitnya bruntusan pake skincare, kata DSA itu anak bahkan belum boleh pake sabun muka karena kulitnya masih sensitif. Paling bolehnya pake sunscreen doank. Alhamdulillah aku mencintai anakku apa adanya hehehe

    BalasHapus
  15. Iyaya menyayangi apa adanya ini mungkin hal yang susah. Suka bingung juga dengan apa yang dilakukan oleh orangtua terhadap anaknya, ada yang mendandani nya berlebihan, ada yang mengusahakan biar jadi putih.
    Kalau melihat perkembangan orang² di medsos, padahal ketika si anak beranjak remaja/dewasa apalagi bisa cari duit sendiri, mereka bisa juga kan merawat diri.

    BalasHapus
  16. Ada-ada saja produsen produk skincare ini ya masa anak pun nggak luput dari produk pemutih tapi nggak bisa dimungkiri juga banyak ortu terobsesi pengen anaknya putih.. pilu..

    BalasHapus
  17. Lihat Saladin makin kesini makin keliatan banget miripnya dengan Mba Avi, lucu dna cakep, btw ngomongin soal penerimaan, ada banyak orangtua yang merubah anaknya termasuk urusan kulit, yang mana standar cakep di negara kita itu putih

    BalasHapus
  18. aku tuh lebih ke gara-gara anakku kecil banget, jujur aku sempat merutuki diriku sendiri mbak apa salah ya aku jadi ibu. tapi akhirnya aku legowo, yang penting sudah berusaha yang terbaik untuk anak.

    btw iya cantik ganteng itu ga harus putih, yang penting sehat dan itu yang utama

    BalasHapus
  19. Astaga. Itu anak-anak sudah dibikinin skincare pemutih. Ampon dah.

    Apa yang ada di pikiran produsennya ya? Heran dah akuh.

    Yang mau beli yo keblinger ah. Anak dhewe dipaksa buat memenuhi semua fantasi tentang kecantikan dan ketampanan versinya...

    Padahal mah bocah kan mainnya suka di luar ruangan...

    Apa jadinya dikasih skincare pemutih juga...

    BalasHapus
  20. Orangtua memang semestinya yang paling mengajarkan cinta ke anak dengan apa adanya ya, supaya mereka bisa merasakan nikmatnya dicintai tanpa dihakimi.

    Untuk skincare yang memang menjaga kelembaban kulit, menjaga keindahan rambut dan mencegah bau badan sih, masih oke lah ya. Tapi kalau sampai "memaksakan" kulit jadi putih, wah, nanti dulu deh. Jadi kita pun harus tau batasan mana yang menjaga, mana yang mengubah dan bisa berpotensi tidak menerima anak apa adanya lagi ya.

    BalasHapus