Siapa yang sudah nonton
drama Korea When Life Gives You Tangerines? Ceritanya seru banget dan jumlah
episodenya tidak terlalu banyak (hanya 16). Latar tempatnya di Pulau Jeju,
Korea Selatan, tahun 1970-an. Ini ringkasan ceritanya.
Dikisahkan ada gadis
bernama Ae Sun yang terpaksa tinggal bersama keluarga mendiang ayahnya. Akan
tetapi dia ingin kembali ke rumah ibunya karena mengalami ketidak-adilan dari
sang paman. Padahal ibunya ingin agar Ae Sun hidup di sana, agar disekolahkan
dan punya masa depan yang baik.
Singkat cerita, Ae Sun
tumbuh jadi anak yatim piatu (ibunya meninggal ketika dia masih SD) dan
bertahan hidup dengan menjual kubis. Dia bercita-cita jadi penyair tapi kandas
karena gagal kuliah. Akhirnya gadis itu menikah dengan Gwan Sik, cinta
pertamanya.
Ae Sun dan Gwan Sik
membangun rumah tangga dari nol besar, bahkan hidup di bawah garis kemiskinan.
Ketika hidup sudah lumayan tenang maka badai pun datang. Anak kedua Ae Sun
meninggal dunia. Dia berusaha melanjutkan hidup walau dengan terseok-seok.
Cerita berlanjut ke kehidupan anak-anak Ae Sun sampai akhirnya Gwan Sik
meninggal dunia.
Ada yang berpendapat
bahwa When Life Gives You Tangerines hanya menjual kesedihan. Akan tetapi drama
ini menampilkan sesuatu yang kuat. Ketika perempuan-perempuan menunjukkan bahwa
mereka bukan warga kelas dua, dan bisa melakukan sesuatu demi kehidupan yang
lebih baik.
1.
Ibunya Ae Sun
Gwang Rye, ibunya Ae
Sun patut diacungi jempol karena bekerja keras sebagai penyelam tradisional,
demi bisa menghidupi anak-anaknya. Padahal ada resiko ke-ma-ti-an yang
mengintai, karena dia masuk ke laut tanpa bantuan tabung oksigen. Dia juga
mencari wanita yang hampir menculik Ae Sun lalu meng-ha-jar-nya.
2.
Ae Sun
Kemudian yang paling
kuat tentu saja sang tokoh utama yaitu Ae Sun. Dia berprestasi di sekolah. Saat
Ae Sun menikah dengan Gwan Sik dan terpaksa tinggal seatap dengan ibu mertua
dan nenek mertua, dia tetap tegar padahal dianggap sebagai pembawa sial.
Ae Sun juga berusaha
bangkit lagi pasca anak keduanya meninggal dunia. Wanita ini bekerja lebih
keras lagi, dan menjaga anak-anaknya sekuat tenaga. Ae Sun kemudian mencalonkan
diri sebagai Ketua Desa di Dodong-Ri dan berhasil, akhirnya dia menjadi ketua
perempuan pertama di Jeju. Mengalahkan Bu Sang Gil yang congkak.
3.
Neneknya Ae Sun
Salah satu tokoh yang
kuat dan berpengaruh di drama When Life Gives You Tangerines adalah nenek
kandung Ae Sun. Meski awalnya dia terlihat jahat, tapi ternyata baik. Buktinya
si nenek memberikan tabungannya agar Ae Sun dan Gwan Sik bisa membeli kapal,
dan mencari nafkah dengan lebih bebas di lautan.
Para perempuan di When
Life Gives You Tangerines digambarkan terjebak dalam sistem patriarki yang
masih mengakar. Akan tetapi sebagian dari mereka berani mendobrak, dan berusaha
agar suaranya didengar. Drama When Life Gives You Tangerines bukan sekadar
cerita roman dan menjual kesedihan. Namun menggambarkan kemampuan wanita di
negeri ginseng, yang ingin lebih maju tanpa meninggalkan kodratnya.
aku belum nonton mbak, padahal udah masuk wishlist, rasanya masih belum sempet nih
BalasHapuswaktu aku liat temen aku nonton, dia sampe nangis-nangis, padahal aku duduk disebelahnya, tapi sengaja aku gak intip dulu dramanya, biar penasaran gitu
asli dah aku tuh penasaran pengen liat langsung penyelam wanita tradisional dari Pulau Jeju, nggak nyangka wanita disana pemberani ya. Termasuk karakter dari ibunya Ae Sun ini