Minggu, 03 Agustus 2025

Para Wanita Hebat dalam Drama When Life Gives You Tangerines

 

 

 

Siapa yang sudah nonton drama Korea When Life Gives You Tangerines? Ceritanya seru banget dan jumlah episodenya tidak terlalu banyak (hanya 16). Latar tempatnya di Pulau Jeju, Korea Selatan, tahun 1970-an. Ini ringkasan ceritanya.



 

Dikisahkan ada gadis bernama Ae Sun yang terpaksa tinggal bersama keluarga mendiang ayahnya. Akan tetapi dia ingin kembali ke rumah ibunya karena mengalami ketidak-adilan dari sang paman. Padahal ibunya ingin agar Ae Sun hidup di sana, agar disekolahkan dan punya masa depan yang baik.

 

Singkat cerita, Ae Sun tumbuh jadi anak yatim piatu (ibunya meninggal ketika dia masih SD) dan bertahan hidup dengan menjual kubis. Dia bercita-cita jadi penyair tapi kandas karena gagal kuliah. Akhirnya gadis itu menikah dengan Gwan Sik, cinta pertamanya.

 Read: Review When Life Gives You Tangerines


Ae Sun dan Gwan Sik membangun rumah tangga dari nol besar, bahkan hidup di bawah garis kemiskinan. Ketika hidup sudah lumayan tenang maka badai pun datang. Anak kedua Ae Sun meninggal dunia. Dia berusaha melanjutkan hidup walau dengan terseok-seok. Cerita berlanjut ke kehidupan anak-anak Ae Sun sampai akhirnya Gwan Sik meninggal dunia.



 

Ada yang berpendapat bahwa When Life Gives You Tangerines hanya menjual kesedihan. Akan tetapi drama ini menampilkan sesuatu yang kuat. Ketika perempuan-perempuan menunjukkan bahwa mereka bukan warga kelas dua, dan bisa melakukan sesuatu demi kehidupan yang lebih baik.

 

1. Ibunya Ae Sun



Gwang Rye, ibunya Ae Sun patut diacungi jempol karena bekerja keras sebagai penyelam tradisional, demi bisa menghidupi anak-anaknya. Padahal ada resiko ke-ma-ti-an yang mengintai, karena dia masuk ke laut tanpa bantuan tabung oksigen. Dia juga mencari wanita yang hampir menculik Ae Sun lalu meng-ha-jar-nya.

 

2. Ae Sun

Kemudian yang paling kuat tentu saja sang tokoh utama yaitu Ae Sun. Dia berprestasi di sekolah. Saat Ae Sun menikah dengan Gwan Sik dan terpaksa tinggal seatap dengan ibu mertua dan nenek mertua, dia tetap tegar padahal dianggap sebagai pembawa sial.



 

Ae Sun juga berusaha bangkit lagi pasca anak keduanya meninggal dunia. Wanita ini bekerja lebih keras lagi, dan menjaga anak-anaknya sekuat tenaga. Ae Sun kemudian mencalonkan diri sebagai Ketua Desa di Dodong-Ri dan berhasil, akhirnya dia menjadi ketua perempuan pertama di Jeju. Mengalahkan Bu Sang Gil yang congkak.

 

3. Neneknya Ae Sun



Salah satu tokoh yang kuat dan berpengaruh di drama When Life Gives You Tangerines adalah nenek kandung Ae Sun. Meski awalnya dia terlihat jahat, tapi ternyata baik. Buktinya si nenek memberikan tabungannya agar Ae Sun dan Gwan Sik bisa membeli kapal, dan mencari nafkah dengan lebih bebas di lautan.

 Read: Pelajaran Parenting di When Life Gives You Tangerines

Para perempuan di When Life Gives You Tangerines digambarkan terjebak dalam sistem patriarki yang masih mengakar. Akan tetapi sebagian dari mereka berani mendobrak, dan berusaha agar suaranya didengar. Drama When Life Gives You Tangerines bukan sekadar cerita roman dan menjual kesedihan. Namun menggambarkan kemampuan wanita di negeri ginseng, yang ingin lebih maju tanpa meninggalkan kodratnya.

1 komentar:

  1. aku belum nonton mbak, padahal udah masuk wishlist, rasanya masih belum sempet nih
    waktu aku liat temen aku nonton, dia sampe nangis-nangis, padahal aku duduk disebelahnya, tapi sengaja aku gak intip dulu dramanya, biar penasaran gitu
    asli dah aku tuh penasaran pengen liat langsung penyelam wanita tradisional dari Pulau Jeju, nggak nyangka wanita disana pemberani ya. Termasuk karakter dari ibunya Ae Sun ini

    BalasHapus