Rabu, 30 Juni 2021

Tips Daur Ulang Masakan ala Bunda Saladin

 “Mas, sisa lauk aku kasih kucing aja ya?”

“Jangan, Dek! Nih Mas aja yang masak!”

Dengan sigap bapaksuami langsung mengambil ayam sisa dari kulkas lalu dibalur tepung bumbu dan digoreng hingga kering. Ayam itu yang jadi lauk makan siang kami. Alhamdulillah nikmat.

Ya, setelah beberapa hari makan opor dan gak habis-habis (karena dapat kiriman banyak sekali saat lebaran) ayamnya masih sisa dan beliau mencontohkan bahwa makanan yang masih layak makan tidak boleh dibuang, tetapi dimodifikasi.

Setelah kejadian itu akhirnya saya juga belajar daur ulang masakan, seperti contoh di bawah ini:

1. Nasi Kuning

Ada nasi sisa tetapi bosan dijadikan nasi goreng? Jadikan nasi kuning aja. Masukkan nasi di dalam wajan/panci serbaguna lalu beri santan secukupnya, garam secubit aja, kunyit bubuk kira-kira setengah sendok teh, kalau ada kasih 1 batang serai, lalu aduk rata. Masak dengan api kecil. Kalau ada telur ya masukkan saja biar sekalian jadi poached egg ala ala.



2. Kalio Campur Baur

Mengapa campur baur? Karena bahannya tergantung dari stok sisa lauk, wkkwkwk. Kalau ada tempe dan tahu goreng sisa kemarin, potong dadu lalu goreng sebentar.

Belilah 1-2 ati ampela goreng (biasanya di lapak yang jual lauk matang) lalu potong sesuai selera. Masak di panci dengan santan (instan aja biar praktis, misalnya merek Kara dan diberi air secukupnya) dan bumbu rendang BMM (andalan para mama). Masak dengan api kecil.

3. Bakwan Sayur

Ada sisa sop atau capcay? Jangan dibuang ya, kalau misal pas diicip masih enak. Buang kuahnya lalu beri tepung bakwan secukupnya, beri sedikit air, lalu goreng. Jadi bakwan sayur yang enak buat sarapan.



4. Tumis Sayur-Telur

Alternatif lain dari olahan sisa sayur. Kalau sop atau capcay masih enak, buang kuahnya lalu panaskan di wajan. Pecahkan 1 butir telur lalu aduk rata, kalau mau tambah enak bisa ditambah sosis. Enak dimakan bersama saus tomat/sambal.

5. Martabak Daging

Di rumah ada sisa soto daging atau ayam yang sudah dipanaskan berkali-kali? Biar gak bosan, caranya begini: buang kuahnya lalu ambil daging, potong kecil-kecil. Masukkan ke dalam kulit lumpia atau pangsit, beri sedikit kocokan telur. Setelah digoreng, jadi martabak asin yang sedap.



6. Semur Ayam

Kalau ada sisa ayam goreng dan dipanaskan terus dengan cara digoreng kan teksturnya jadi keras. Biar empuk, caranya dijadikan semur saja. Bumbu super simple, hanya bawang merah, bawang putih, garam, merica, dan kecap. Beri air secukupnya.

Nah, gak jadi buang makanan kan? Kita bisa kreatif mengolah sisa makanan yang masih layak konsumsi jadi lauk lain yang sedap. Yuk dicoba.

Postingan ini untuk memeriahkan OWOP grup Blogger Kodew Malang.

 


Minggu, 27 Juni 2021

4 Kue Kering Lebaran Favoritnya Bunda Saladin

 Baru baca judulnya aja udah pengen bikin nastar, wkwkkw. Lebaran emang identik dengan kue-kue kering yang tersaji di meja. Kue mungil nan cantik manis itu bisa jadi rebutan para tamu, oleh karena itu biasanya ada jatah preman eh. Maksudnya jatah sendiri buat orang rumah.

Ngomongin soal kue lebaran, ini beberapa yang jadi favorit di rumah:

1. Nastar

Siapa tak suka kue ini? Nastar adalah kue istimewa yang berisi selai nanas. Masih lekat di ingatan saat makan nastar di rumah Mbah uti, berhias cengkeh dan cengkehnya ikut dimakan juga, wkkww. Eh sebenarnya itu cuma hiasan apa gimana ya? Kayaknya sekarang udah jarng yang jual nastar bercengkeh, tetapi nastarnya glowing atau dibentuk kayak nanas, stroberi, dll.



Dulu pernah sekali bikin nastar, waktu Saladin masih balita. Biar praktis, selainya beli aja. Kalau kata teman-teman yang jualan sih proses bikin selainya lumayan capek ya, bersihin nanas dulu, diblender, dimasak di wajan besar, kasih gula, dll.



Setelah itu bikin adonannya dan tiap kue harus sama besar dan beratnya, makanya sampai ditimbang dulu. Ribet? Iya, makanya kalau beli mahal. Tapi saya belum kapok sih, pengen bikin nastar lagi. Kalau mau bikin, search aja di Google: nastar NCC.

2. Putri Salju

Mengapa kue kering ini dinamai putri salju? Mungkin karena ia berbedak putih seperti salju. Apalagi kalau lapisan gulanya itu yang dingin (mungkin dikasih mint?) Jadi nyess waktu digigit. Saya belum pernah bikin sih, tetapi ada banyak variasi resep. Mulai dari yang biasa sampai ditambah dengan kacang  (dikit) atau kacang mede.



3. Kastengel

Beda dari nastar dan putri salju, kastengel rasanya asin. Jelas asin karena adonan dan toppingnya  pakai keju. Harga kastengel juga beragam, tergantung bahan-bahannya. Kalau pakai keju edam ya jelas mahal.



Eh tapi emang bener lho kalau beli kastengel atau kue kering lain, prinsipnya ada harga ada rupa. Kalau ada kue yang terlalu murah malah patut dipertanyakan, apakah pakai margarin kiloan yang curah? Dll.

4. Kue Kacang

Kurangtahu nih siapa yang bikin kue kacang, tetapi kue ini jelas enak banget! Kalau gak diingatkan, bisa-bisa habis setengah stoples. Kue kacang mungkin kurang populer seperti nastar dan kastengel, tetapi rasanya khas. Gurih kacang berpadu dengan margarin, yummy!



Bagaimana teman-teman, mana kue kering favoritmu? Apakah lebih suka makan kastengel atau malah lebih doyan makan choco chip cookies? Kasih tahu di kolom komentar ya.

Postingan ini untuk memeriahkan OWOP grup Blogger Kodew Malang.



 

 

Kamis, 24 Juni 2021

Waste Management yang Mudah dan Anti Pusing

 Apa sih sebenarnya waste management? Sesuai dengan kamus, maka waste management adalah sebuah usaha untuk mengelola sampah, agar tidak bercampur-baur dan kacau. Mengapa sampah harus diatur? Bisa untuk memudahkan kerja pak sampah dan pemulung, lalu jika ada pengelolan sampah, lebih ramah pada lingkungan karena tidak dibuang sembarangan.



Berikut ini cara-caranya:

1. Simpan Minyak Jelantah

Minyak jelantah jangan dibuang gitu aja ya, tetapi simpan di botol air mineral bekas. Biasanya bisa didaur ulang, tetapi kalau kawan-kawan belum bisa caranya, cari saja Bank sampah atau lembaga yang menerimanya. Lumayan lho, di Malang bisa dihargai 5.000 rupiah seliternya.

2. Pisahkan Sampah di Dapur

Ada berapa tempat sampah di dapur? Kalau bisa minimal dua ya, yang satu buat tempat sampah mudah terurai, sedangkan yang satunya untuk sampah yang sulit terurai. Misalnya untuk kulit kentang, daun pisang, di tempat sampah warna hijau. Sedangkan untuk kertas pembungkus tempe, plastik, dll masukkan di tempat sampah yang lain.

Untuk sampah yang mudah terurai bisa dijadikan kompos (silakan googling caranya) tetapi kalau susah ya sudahlah, buang saja.

3. Sampah Limbah

Sampah yang masuk dalam kategori ini adalah baterai bekas, catridge yang rusak, dll. Jadi pisahkan di dalam tempat sampah atau kresek yang lain ya, karena kalau dibuang sembarangan juga takutnya merusak lingkungan.



4. Sampah Beling/Kaca

Bagaimana jika tak sengaja menyenggol piring atau gelas? Jangan dibuang begitu saja, takut melukai orang lain. Caranya, bungkus dengan plastik atau kresek, kalau bisa 2 lapis ya. Lalu ambil lakban dan ditutup erat dan beri label bertuliskan ‘sampah kaca, berbahaya’.

Cara waste management cukup mudah kan, ya? Jangan pusing dulu, karena kalau biasa memilah sampah akan langsung plung-plung alias gercep memasukkan sampah ke tempat yang berbeda, sesuai dengan kategorinya.

Postingan ini untuk memeriahkan OWOP grup Blogger Kodew Malang.




 

Bagaimana Cara Home Decor untuk Rumah Mungil? Yuk Simak Tipsnya

 

Home decor adalah seni menghias rumah dan tidak harus rumah mewah ya,  friends. Walau rumah kita mungil, tetapi bisa banget dihias agar makin cantik dan ningkatin mood saat work from home. Nah kali ini saya mau bagi tips menghias rumah untuk hunian yang mungil. Maklum rumah yang dihuni sekarang kamarnya cuma ada 2 dan luas tanahnya +- 72 meter.

1. Sesuaikan dengan Selera

Sobat Bunda Saladin suka gaya apa? Klasik, elegan, simple, futuristik, atau yang lain? Sesuaikan saja tema home decor dengan kesukaan. Misalnya untuk gaya tradisional-klasik, bisa pilih meja dan kursi ruang tamu berbahan jati dan sarung bantalnya bisa bermotif batik atau wayang warna kecokelatan. Kalau senada gini kan keren dan gak tabrak warna.



2. Bikin Sendiri

Barang-barang untuk home decor gak harus mahal karena kita tuh bisa bikin sendiri, cari saja idenya di Pinterest atau Instagram. Blogger kenamaan di Malang- Mbak Ivone alias Mama Biru juga sering bikin sendiri, jadi kepoin aja akun media sosialnya. Malah kita bisa lebih cinta bumi karena mendaur-ulang barang bekas jadi home decor yang baru.



3. Jangan Paksakan

Kalau bapak suami atau anak-anak kurang suka dengan gaya home decor tertentu ya, sudahlah. Di kamar pribadi atau kamar anak-anak, jangan pakai style itu. Namun pakai saja warna tembok yang netral misalnya putih dengan penghias yang minimalis. Daripada berantem?

4. Sesuaikan dengan Ukuran Rumah

Jika rumahnya mungil maka ukuran home decor jangan yang besar-besar. nanti malah kontras dan terlihat aneh. Sesuaikan saja, misalnya pigura ukuran A5, bantal untuk sofa yang berukuran mini, dll.



5. Pakai Efek Pantulan Cermin

Jika ingin efek ruangan yang lebih besar maka pakai saja efek pantulan cermin untuk mengakalinya. Pasang cermin yang tinggi di salah satu sudut ruang tamu, dan bisa sekalian buat ngaca sebelum cuss OTW keluar rumah, kan?



Bagaimana, mudah bukan menata ruang dan menghiasnya dengan teknik home decor? Tak harus mahal, pakai saja barang-barang di rumah untuk didaur ulang. Misalnya botol air mineral bekas diisi biji kacang hijau dan kacang merah, lalu di tengahnya diberi setangkai bunga imitasi, dll. Yuk tata rumah, walau ukurannya mungil tetapi isinya indah.

Postingan ini untuk memeriahkan OWOP grup Blogger Kodew Malang.



Jumat, 04 Juni 2021

Berteman dengan Anak, Mengapa Tidak?

 Hai sobat Bunda Saladin bagaimana kabarnya? Semoga sehat-sehat saja ya. Nah kali ini saya mau bahas mengenai ‘berteman dengan anak’. Menjadi orang tua memang pekerjaan yang cukup menantang, karena kita tidak bisa seenaknya dalam mengasuh.



Dua Jenis Pola Asuh

Selama ini kita hanya kenal 2 pola asuh: saklek (strict) dan memanjakan. Pola asuh yang sangat keras, terlalu disiplin, penuh perhitungan, bahkan sedihnya ada yang main tangan juga, me. Namun hasilnya menyedihkan, karena anak selalu dituntut untuk jadi sempurna. Kemungkinannya ada 2: anak jadi pribadi yang keras dan pemberontak atau kebalikannya, ia jadi cengeng, bingung dalam memilih, dan over-sensitif karena selalu ditekan oleh orang tuanya.



Sedangkan pola asuh kedua sangat berkebalikan. Anak dilayani bagai raja/ratu dan sangat dimanjakan, karena semua keinginannya terpenuhi. Sounds familiar? Bisa jadi orang tua model ini sangat sayang sampai segitunya ke anak, karena dulu ia tidak bisa mendapatkan barang yang diinginkan. Akibatnya, sekarang saat punya banyak uang, anak minta apa saja ya dikasih.

Sebenarnya pola asuh anak yang terlalu memanjakan juga gak baik, karena anak jadi terlambat untuk mandiri. Ia tidak terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga yang sangat ringan, misalnya mencuci piring dan gelasnya sendiri. Bahkan ada lho yang menaruh piring bekas makannya di wastafel saja malas. Aduh!

Berteman dengan Anak

Nah, ada jalan tengahnya yaitu pola asuh yang demokratis. Anak tetap disayang, didengarkan pendapatnya, mendapatkan curahan perhatian, tetapi ia juga harus melakukan kewajiban seperti membantu ibu mencuci, merapikan kamar sendiri, dll. Inilah pola asuh terbaik, karena mendidik anak jadi disiplin tanpa kekerasan fisik dan verbal.



Pada pola asuh demokratis, anak diposisikan sebagai teman. Jadi ia akan percaya pada orang tuanya dan tanpa takut bercerita tentang apa saja. Mengapa harus jadi teman? Karena kita tahu sendiri pergaulan anak muda sekarang agak ngeri. Lengah sedikit saja sudah ada godaan narkoba, minuman keras, dan hal-hal negatif lainnya untuk anak.

Jika orang tua memposisikan diri sebagai teman, maka anak akan bahagia. Ia tidak akan melampiaskan kekesalannya di luar dengan cara balapan liar misalnya. Karena ia tahu bahwa sang mama dan papa bersikap demokratis dan mampu mengarahkan tanpa emosi dan marah-marah.

Sharing With Zata Ligouw

Nah beberapa hari lalu saya berkesempatan mengikuti Virtual Saturday Fest di Zoom dengan salah satu narasumber kece: Zata Ligouw. 



Mom selebgram ini menceritakan bagaimana hubungan beliau dengan anak-anaknya yang sudah remaja. Misalnya saat anak ngumpet di kamar, tidak boleh berteriak agar ia keluar, karena ia malah jadi malas. Namun ambil saja HP lalu kirim pesan WA. Biasanya anak akan mau menurut.



Zata berpesan untuk jadi orang tua gaul yang melek digital, karena anak sekarang lebih sering berinteraksi di dunia maya. Jadi mereka bisa diarahkan untuk menekuni bidangnya dan mencari hobi yang bermanfaat, dan semua bisa ditemukan dengan mudah via tutorial di internet.

Sesi Bersama Psikolog Alia Mufida

Selanjutnya ada pemaparan dari ibu Alia Mufida, seorang psikolog handal. Beliau menjelaskan tentang kesehatan mental. Jadi anak tak hanya diperhatikan fisiknya tetapi juga mentalnya. Jangan sampai anak terlihat tidak apa-apa ternyata menyimpan luka hati yang terdalam dan akhirnya trauma.

Berikut ini beberapa slide dari beliau:




Sesi Bersama Bapak Haidar Bagir

Next, ada penjelasan dari Bapak Haidar Bagir sebagai Ketua Yayasan SMA Lazuardi. Beliau berpesan bahwa every kid is special, jadi sudah tidak zamannya lagi anak harus berpikiran yang sama seperti zaman dulu. 



Justru sekarang mereka didorong untuk menunjukkan keunikan dan keistimewaan masing-masing. Tugas orang tua mengarahkan dan mencarikan sekolah yang tepat, agar mereka bisa jadi pribadi yang percaya diri dan tentu bahagia.

SMA Lazuardi

Pernah dengar nama SMA Lazurdi? Sekolah ini terkenal karena menerapkan sistem hybird, artinya murid tidak full berada di sekolah (karena masa pandemi) tetap pembelajarannya jarak jauh. Nah jangan khawatir, walau sekolah online tidak hanya berisi tugas, PR, dll. Namun tiap pengajar mentransfer ilmu dengan sepenuh hati, agar para murid makin cerdas.



Keunggulan dari SMA Lazuardi adalah murid bisa atur sendiri jadwalnya, karena kan sekolah online. Selain itu, kalau tidak sekota dengan sekolah ini, tetap bisa daftar karena belajarnya juga melalui sistem daring.

SMA Lazuardi mendorong murid agar berani dan memaksimalkan potensi terbaiknya. Jadi mereka tak hanya belajar secara akademik, tetapi juga belajar di ekstra kulikuler. Salah satu murid Lazuardi yang jadi pengisi acara adalah Segaf. Di usia muda ia sudah menang lomba story telling di Depok dan aksen British-nya bagus sekali.

Yuk, parents yang berminat bisa langsung cuss ke media sosial SMA Lazuardi di Instagram @smapintarlazuardi dan Facebook: SMA Lazuardi.