Minggu, 23 Juli 2023

Grand Launching HokBen Lhokseumawe, Enak dan Halal

Siapa nih yang suka makan ebi furai atau beef teriyaki by HokBen?

Makan makanan bergaya Jepang seperti ebi furai emang enak banget ya. Udangnya besar, krispi, dan sedap. Apalagi di HokBen juga ada salad sayur yang kries-kries seger. Nasinya juga sangat pulen.



Alhamdulillah warga Aceh bisa menikmati menu-menu HokBen yang maknyus karena sudah ada HokBen di Lhokseumawe, tepatnya di Suzuya Mall lantai dasar. Alamatnya di Jalan Samudera Baru No.1, Simpang, Empat, Banda Sakti, Lhokseumawe. Restoran HokBen di Lhoksumawe adalah gerai ke-371 dari 80 kota di Indonesia.

Grand Launching HokBen yang Meriah

Tanggal 20 Juli 2023 diadakan grand launching HokBen dan ramai banget, lho. Masyarakat Lhokseumawe sangat antusias karena mereka ingin menikmati makanan  bergaya Jepang yang enak. Menu-menu di HokBen juga menyatukan rasa dalam satu meja.



Grand launching HokBen sangat semarak karena ada pertunjukan tari Ranup Lampuan. Para penari yang cantik-cantik memakai kostum warna merah dan kuning, dan membawa sirih. Tari Ranup Lampuan sangat istimewa lho karena untuk memuliakan dan menyambut para tamu.

Selain tarian, saat grand launching HokBen juga ada pembacaan ayat Al-Quran oleh karyawan HokBen Lhokseumawe. Jadi adem banget dan damai di hati.



Saat grand launching HokBen Lhokseumawe, ada pengguntingan pita yang dilakukan oleh Ibu Samsulniar, Satgas Halal Kemenag Lhoksuemawe, Bapak Dedi Davianto, Regional Manager Sumatra , Bapak Farukil Ulum, Senior Manager HCM, Bapak Herdianto Harefa (Regional Manager Building Aceh), dan Bapak Said Asmar (Store Manager).

HokBen Pertama di Aceh

Ketika ada gerai HokBen di Lhokseumawe maka masyarakat Aceh senang karena mereka tak perlu jauh-jauh datang ke Batam Namun bisa langsung datang ke Suzuya Mall, Lhokseumawe. Jangan khawatir karena ada 94 kursi di dalam restoran dan tempatnya dijamin luas dan bersih banget.



Pada saat grand launching HokBen Lhokswumawe, Bapak Dedi Davianto, Regional Manager Sumatera PT Eka Bogainti  (HokBen) mengaku sangat senang karena bisa hadir di Kota Lhokseumawe yang terkenal dengan keindahan pariwisatanya.

Keberadaan HokBen dapat turut meramaikan wisata kuliner di kota Lhokseumawe. Masyarakatnya bisa memiliki pengalaman dalam menyantap makanan khas Jepang yang lezat dan halal.



Bapak Dedi Davianto menambahkan, tiap orang memiliki selera yang berbeda, dan di HokBen ada banyak pilihan menu yang tergantung kesukaan masing-masing. Dengan ragam pilihan tersebut dapat menyatukan rasa dengan menikmati makanan bersama dalam satu meja di HokBen.



Jadi misalnya daku suka makan ebi furai sementara suamiku suka makan ekkado. Perbedaan ini tidak masalah karena di HokBen ada banyak pilihan menu yang sama-sama nikmat dan menyatukan rasa.

HokBen yang Dijamin Halal

HokBen sudah halal ya teman-teman dan tidak usah diragukan lagi statusnya. Restoran HokBen memiliki Sertifikat Halal no. 00160048830908 dari MUI dan Sertifikat Sistem Jaminan Halal No. HC182/LPPOMMUI-CVR/X/2021.

Dengan sertifikat itu maka dijamin semua menu di HokBen halal ya gaees dan kualitasnya nomor satu. Kualitas benar-benar dijaga mulai pemilihan bahan baku, proses produksi hingga siap dikonsumsi oleh pelanggan.

Apa Saja Menu di HokBen?

Bagi teman-teman yang masih bingung, bisa pilih salah satu menu dari berbagai hidangan khas Jepang yang disajikan di HokBen. Ekkado, Tori no Teba, Egg Chicken Roll, Ebi Furai, Kani Roll, Beef / Chicken Teriyaki dan Yakiniku. Kalau mau yang lengkap ada Set Menu HokBen seperti Bento Spesial, Paket ABCD, Simple Set Teriyaki.



Ada juga menu-menu lain di HokBen  seperti Ramen, HokBen Fried Chicken dan Tempura. Selain itu banyak juga pilihan salad, snack dan dessert. Teman-teman bisa milih, kalau pengen mie ya pesan Ramen. Kalau pesan dessert aja juga bisa.

Baca juga: Makan bebek Sinjay 

Banyak Hadiahnya

Banyak promo berhadiah di restoran HokBen Lhokseumawe, ini nih:

-Tanggal 21 Juli & 24 Juli 2023, hadiah Payung HokBen untuk 100 pembeli pertama khusus layanan Take Away dengan minimal transaksi Rp. 150.000,-

- Tanggal 22 & 25 Juli 2023, hadiah Bantal HokBen untuk 100 pembeli pertama. khusus layanan Take Away dengan minimal transaksi Rp. 100.000,-

- Tanggal 23 & 26 Juli 2023, hadiah Tumbler HokBen untuk 100 pembeli pertama khusus layanan Take Away dengan minimal transaksi Rp. 100.000,



-Tanggal 27 Juli 2023, hadiah Voucher Makan yang berlaku 1 tahun untuk 100 pembeli Dine In minimal transaksi Rp 200.000,-

- Tanggal 1 - 25 Agustus 2023, Lucky Dip Hadiah menarik khusus Dine in selama Weekdays atau hari kerja minimal transaksi Rp 100.000,

-Tanggal 21 Juli - 18 Agustus 2023, Special Price setiap pembelian HokBenFried Chicken 1 pcs + Nasi + Teh Botol Sosro/Aqua Rp 25.000,- dari harga normal Rp. 43.000,-

Delivery Order Juga Bisa

Take Away dan dapat dipesan melalui delivery Call Center HokBen 1-500-505 atau melalui aplikasi HokBen. Jadi teman-teman yang tidak sempat datang langsung bisa pesan dan menu-menu HokBen yang lezat diantar ke rumah.

Restoran HokBen yang Ramah Lingkungan

HokBen menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan mengelola sampah daur ulang menjadi produk bernilai bagi masyarakat. HokBen melakukan kolaborasi bersama pihak-pihak tertentu dalam mengolah sampah. HokBen bekerja sama dengan Rebricks mengolah sampah plastik mika bekas menjadi bahan bangunan roster, yang kemudian digunakan kembali untuk beberapa gerai HokBen di Indonesia.

Saat ini sudah ada 30 gerai HokBen yang menggunakan eco-roster dan HokBen sudah mengolah 20.380 plastik mika atau sekitar 300 kilogram sampah plastik mika.

HokBen juga berkolaborasi dengan Boolet untuk mengolah sampah sumpit sekali pakai yang menjadi barang rumah tangga yang ramah lingkungan dan berkualitas. Selama Januari hingga Maret 2023, HokBen berhasil mengumpulkan lebih dari 2.000 kilogram sumpit bekas sekali pakai dari gerai HokBen di area Jabodetabek.



Senangnya warga Lhokseumawe dan sekitarnya bisa makan langsung di restoran HokBen, dan semuanya dijamin enak. Kalau teman-teman saat makan di HokBen, suka pesan menu apa?

 

Jangan Sampai Frugal Living Bikin Anakmu Stunting

 

Frugal living?

Akhir-akhir ini frugal living lagi viral ya. Katanya sih orang yang menerapkan frugal living tuh hemat banget sampai bisa nabung buat beli mobil cash, bisa beli rumah, dll. Mereka bela-belain hemat dengan cara jarang ngopi, bawa bekal, jalan kaki, biar tabungannya segunung.


 

Daku tahu sebenarnya frugal living berfungsi bagus biar kita tidak boros. Tahu sendiri sekarang banyak banget godaan untuk kebawa gaya hidup mewah tapi sayangnya tidak sesuai kantong. 


 

Misalnya jadi member pusat kebugaran tapi jarang olahraga di sana, langganan aplikasi tapi gak pernah dipakai, beli tas branded hanya karena FOMO (fear of missing out), dll.

Frugal Living Tidak untuk Semua Orang

Akan tetapi frugal living tuh sebenarnya gak bisa dipraktekkan di semua keluarga lho. Tergantung juga dari jumlah anak dan lokasi rumahnya. Misalnya harga ayam di Malang masih Rp35.000, tapi di Surabaya (daku tahu karena temen cerita) udah Rp40.000 sekilo. Mana bisa hemat kalau emang harganya mencekik?


 

Contoh lain adalah ketika gaji suami 4 juta rupiah. Terlihat besar ya? Tapi ternyata malah pas-pasan karena anaknya ada yang ABK sehingga butuh biaya terapi, bayar guru shadow, dll. Biaya-biaya ini tidak bisa dihilangin gitu aja karena menyangkut masa depan anak.

Frugal Living yang Ekstrim Bikin Anak Stunting

Yang paling daku takutkan dari tren frugal living adalah penghematan yang keterlaluan dan jadinya pelit. Ampuun kalo udah ketemu orang pelit itu, umpamanya sengsara dunia akhirat.

Mentang-mentang praktekkan frugal living jadi pelit banget ke anak dan anggota keluarga lain. Misalnya nih, harga minyak goreng masih belum turun juga. Harga telur juga sama, tinggi tinggi sekali. Akhirnya sarapan yang biasanya pakai menu nasi goreng ceplok diganti dengan nasi bertabur garam. Itupun garam kotakan, bukan garam kemasan yang beryodium.


 

Karena menganut frugal living, biaya beli susu dihilangkan sama sekali. Memang sih kalsium juga ada di brokoli dan keju, tapi harganya juga lumayan (jika dipandang dari kacamata ibu yang masuk golongan menengah ke bawah).

Akibatnya apa? Anak jadi stunting dan kurang gizi karena kurang asupan protein, kalsium, dan nutrisi lain. Stunting itu bahaya banget, bukan hanya karena bikin tinggi badan anak jadi di bawah standar, tetapi juga karena berpengaruh bagi kecerdasan anak.


 

Memang kalau sudah punya anak rasanya pengeluaran berkali-kali lipat, terutama untuk pemenuhan gizinya. IMHO, masalah dapur tidak bisa difrugal livingkan sama sekali karena malah bikin sengsara ke depan.

Ayo, please deh, bagi yang berprinsip frugal living kudu lihat situasi dan jangan dimakan mentah-mentah teorinya. Klean mau punya kalung emas setumpuk yang dibeli dari hasil tabungan, tapi anaknya nangis karena badannya pendek (dan ia gagal masuk ke pekerjaan tertentu yang mensyaratkan minimal tinggi badan). Atau punya properti banyak tapi terancam stunting.


 

Ingat yaa, frugal living tidak untuk semua orang, terutama yang masih punya bayi dan balita. Jangan berkedok frugal living tapi emang aslinya pelit bin medit sampai bikin sengsara keluarga.

Daku gak bermaksud nakut-nakutin, tapi sudah banyak ketemu orang yang macam ini lah, dan kalau mau baca tentang bahaya stunting silakan cari sumber lain yang lebih capable (karena daku bukan tenaga kesehatan).

Kamis, 20 Juli 2023

A Day in My Life: Drama Arisan dan Jalan-Jalan

 

Akhirnya daku bikin konten a day in my life pertama di blog ini. Niatnya sih buat dokumentasi jadi ingat, ngapain aja sih selama ini? Well, sebenarnya hidupku agak monoton karena nggelibet di rumah saja, bahkan sebelum pandemi, karena memang sejak beberapa tahun work from home.

Namun walau jadi IRT plus freelancer ternyata ada aja kisahnya jadi kutulis aja seri a day in my life yang pertama. Ini catatan harian tanggal 19 Juli 2023. Pas tanggal merah nih.

Pagi hari daku agak panik karena bangun kesiangan, maklum semalam tidurnya larut karena menemani Saladin melekan. Ini anak betah melek, bahkan saat liburan bisa begadang sampai jam 1-2 pagi!



Setelah buru-buru mandi, daku melakukan rutinitas yakni belanja. Ini adalah pekerjaan ternikmat sebagai IRT wkwkw. Sejak pindah rumah ke Rajajowas, selama 4 tahun ini, kebiasaanku adalah belanja sekalian beli lauk untuk sarapan. Untungnya banyak banget penjual makanan matang.

Drama Arisan

Jadi nih daku ikut grup bernama Blogger Kodew, kumpulan blogger wanita di Malang, dan ada arisannya sebulan sekali. Namun daku gak ikut arisan dan Alhamdulillah diperbolehkan datang (peraturan yang asyik kan?).

Arisan diadakan di rumah mbak Anis Lotus di daerah Singosari. Daku sudah kasih link map ke suami, dan beliau berkenan mengantar. Pikirku tinggal ngikut map, pasti sampe lah.



Ternyata?

Sudah siap mau berangkat eh ada tamu, wkkkww. Akhirnya lepas sepatu, balik ke dapur buat bikin kopi. Setelah 10 menit ku-ehem-ehem lalu tamunya pulang. Yah gimana, bukannya ngusir, tapi kan udah mau keluar, mosok gak jadi gara-gara tamu?

Moral of this story: kalau mau bertamu sebaiknya telepon atau chat dulu biar tahu apakah seseorang itu bisa menerima tamu.

Motornya Ngambek

Lanjut ke keberangkatan. Kami bertiga melaju naik sepeda motor. Dari Rajajowas ke Singosari jaraknya sekitar 10 kilometer. Namun baru sampai di daerah Arjosari sudah dihadang kemacetan. Setelah macetnya selesai eh ban motor kempes!

Akhirnya daku dan Saladin turun dan duduk-duduk di trotoar, dekat kolong jembatan fly over  Sementara paksuami cari bengkel terdekat untuk nambal ban sekalian isi bensin.



Kami pasrah nunggu karena tadi buru-buru berangkat (karena takut pas datang acara udah selesai), dan ternyata, paksuami lupa bawa HP.

 Ya sudahlah. Untung Saladin anteng walau ndeprok di trotoar, sambil liatin bus antar kota yang melintas. Ada beberapa calo bus yang menawarkan tiket tapi tentu saja ditolak dengan halus.

Sekitar 15 menit kemudian, paksuami datang dan kami langsung berangkat. Perjalanan masih sekitar 5 kilometer lagi.

Drama Lagi

Sampai di daerah Singosari, motor belok kiri lalu daku buka aplikasi map lagi di HP. Tentu saja lalu kuserahkan ke paksuami, tapi kok rumah mbak Anis belum kelihatan? Malah ada persawahan?

Kami nyasar ke depan gedung SDN lalu ketika buka HP lagi, gadget tersebut hang! Oalah! Sabar, tenang, jangan panik. Setelah beberapa menit ponsel baru bisa kebuka lalu buka map lagi, ternyata malah kelewatan.



Kami pun berbalik arah dan baru menemukan letak klaster perumahannya. Ternyata map bilang ‘lokasi di sini’ tapi yang disebut adalah di sebrang persawahan alias sekitar 500 meter di sana, nyaris tak terlihat karena ada sungai kecil dan pohon-pohon pisang.

Arisan Yuk!

Akhirnya kami sampai juga di rumah mbak Anis, lega rasanya. Bagi orang extrovert sepertiku, ketemu banyak orang selalu menyenangkan. Arisan kali ini menyenangkan karena banyak yang hadir, seperti Mbak Ivone, Mbak Niken, Mbak Indah, Mbak Dyah, dll.



Kami sibuk ngobrol karena sudah lama tidak bertemu. Acara ngobrol makin asyik karena banyak makanan, wkkwkw. Ada mochi isi selai, kue ongol-ongol, makaroni goreng, dan hidangan utamanya serba seafood: sate udang dan cumi (bakar) dan ikan bakar.

Beneran yaa kalau cewek itu butuh 3 NG: ngemall, ngemil, ngomel, hihihi. Ada saja yang diobrolkan, sampai lupa acara utama yakni pengocokan nama arisan.



Setelah itu ada beauty class by Mbak Dyah (happy Dyah) dan beliau berkenan kasih ilmu gratis, horee! Materi siang itu adalah face massage. Tapi daku ga ikut, Cuma lihat-lihat aja. Ternyata cukup mudah, dan kalau mau hafal kudu rutin dipraktikkan dong!

Karena ada Mbak Dyah maka teman-teman sekalian minta saran gimana sih cara nutup pori-pori wajah biar riasan bagus? Gimana cara memulaskan pensil alis yang benar? Seruu jadinya.

Setelah puas ngobrol (sementara anak-anak di halaman rumah, mabar sambil dijagain para bapak), kami foto bareng. 



Satu-persatu tamu pamitan, dan daku serta Saladin pulang naik taksi online. Lain kali kalau datang ke daerah baru mending berangkatnya naik taksi online sajalah, biar pak supir yang mencarikan alamatnya.

Walau arisan kali ini ada dramanya, tetapi seruu. Apalagi daku dapat doorprize berupa lipstick matte, masih diminta buat bawa makanan dan minuman. Dalam perjalanan pulang rasanya puas!

Sampai rumah ngapain? Nggak bisa mandi sore terus rebahan karena sudah ditunggu pekerjaan, wkwkw. Beginilah kalau work from home, tanggal merah juga kerja. Tapi memang lebih baik lelah bekerja daripada lelah mencari kerja.

Sekian a day in my life hari ini. Gak kerasa panjang juga tulisannya, maaf kalau kepanjangan. Bagaimana harimu, kawan?

Minggu, 16 Juli 2023

Celetukan Anak yang Menyentil (Tapi Benar)

 

“Mengapa tas bunda banyak banget?”

Celetukan Saladin (10 tahun) tentu membuatku kaget. Dia sudah hafal berapa jumlah tas bundanya, mana tas ransel,  mana  tas belanja, tas yang dipakai kalau arisan/ pesta, dll. Bagiku tas-tas itu masih relatif sedikit karena tidak sampai selusin. Tapi bagi anak laki-laki itu tergolong banyak karena dia hanya punya 1 tas sekolah.


 

Sepertinya Saladin belum kuceritakan kalau dulu (waktu SMA- kuliah) bundanya lumayan suka mengkoleksi tas (walau bukan branded sih). Daku masih ingat ada tas yang unyu karena warnanya shocking pink dan bentuknya seperti tabung, ada tas putih yang bermotif huruf kanji Jepang, ada tas bergambar wajah monyet (you know lah mereknya apa). Tas-tas itu relatif murah dan harganya gak sampai 200.000 rupiah.


 

Dan kebiasaan ini berlanjut sampai menikah.

Namun celetukan Saladin membuatku tersentil, apakah benar tasku sebanyak itu? Buat apa punya banyak tas kalau tidak dipakai? Karena faktanya daku tuh jarang nerima undangan pesta dan arisan hanya ada sebulan sekali.

Akhirnya ada salah satu tasku yang dihibahkan ke orang lain.


 

Seharusnya daku berpikir seperti dia: punya tas secukupnya saja. Kalau ada tas yang baru maka 1 tas harus dikeluarkan dari lemari alias one in one out. Tasnya kalau tidak dijual ya dihibahkan.

Celetukan yang Lain

Di lain hari, Saladin nyeletuk lagi. Dia bilang begini: Bunda kan bisa sendiri mengapa minta tolong aku? Ucapan ini keluar karena saat itu daku minta tolong untuk mengambilkan jaket di kamar. Sementara aku lagi di ruang tengah.

Rupanya dia hanya meniru karena sering kunasehati: Saladin sudah besar, kelas 4 SD. Sudah bisa makan sendiri. Tidak boleh manja ke bunda dan dikit-dikit minta diambilkan air minum.

Memang anak seperti itu ya, bukan asal nyeletuk tapi berkata jujur karena dia mengamati keadaan di rumah dan melihat kebiasaan orang tuanya. Akan tetapi aku tidak marah ketika Saladin nyeletuk karena yang dia katakan itu benar.


 

Anak kecil memang paling jujur yaa dan ketika dia nyeletuk maka bisa jadi pengingat bahwa orang tua juga bisa salah. Orang tua wajib untuk walk the talk dan tidak hanya asal menasehati tetapi juga melakukan apa yang dikatakan.

Ada yang bilang kalau jadi orang tua itu artinya jadi pengajar seumur hidup tetapi faktanya anak-anak juga bisa jadi guru yang baik. Pernah dengar ungkapan anakku guruku? Karena memang anak-anak ada yang mengajari orang tuanya dengan kepolosannya, dengan kejujurannya, dan dengan tingkah lakunya.

Klean pernah gak nerima celetukan anak yang mengagetkan?