Sabtu, 24 Desember 2016

Inner Child dan Memaafkan Masa Lalu #KisahFotoInstagramku

Kriet !

Pelan-pelan kubuka pintu kamar. Tugasku pagi ini sudah selesai, tiga pan pizza sudah masuk oven. Tapi, astaga! Ya Tuhan! Tembok kamar sudah penuh dengan coretan. Ada tulisan angka 1-5, gambar abstrak, dan juga tulisan blue dan red. Hasil karya Saladin yang baru berusia empat tahun. 


Tetes air mata tak terbendung lagi. Oh anakku, mama sedang membuatkan pesanan Tante Evi. Tapi kamu malah mencoret tembok kamar Om Foresta. Mungkin ini salahku karena kubiarkan ia menonton video animasi di pc, yang terletak di kamar adik bungsuku. Aku terlalu asyik menata topping dan menaburkan keju, sehingga tidak meluangkan waktu untuk melongok sebentar dan melihat aktivitasnya. Mungkin ia bosan sehingga mengambil kuas dan cat akrilik, lalu menghias kamar.

Tangan ini ingin menjewer telinganya. Tapi kewarasan membawaku untuk menekan tombol di hp, memotret “lukisan” karyanya, dan mengupload di akun instagramku, @bundasaladin.  Hal itu terjadi tanggal 2 desember 2016. Ada 14 follower yang menyukainya. Bahkan ada yang berkomentar “awesome”. Haah?

Hati ini rasanya campur aduk, sedih karena mengabaikan anak, demi mendapat keuntungan 60.000. Aku panik karena ini adalah kamar adikku, jadi coretannya harus segera dihapus sebelum dia pulang sekolah. Tapi juga merasa bersalah karena membiarkan Saladin bermain di dalam kamar selama satu jam tanpa pengawasan. Di sisi lain aku juga senang karena ia bisa menulis, dengan cara meniru video animasi, padahal ia tak pernah kuajari secara khusus. Buktinya, ada yang berkomentar “awesome” pada postingan foto itu. Standarnya, anak diajari calistung saat ia sudah tujuh tahun. Jadi jika ada anak berusia empat tahun bisa calistung (baca-tulis-hitung), kemungkinan IQ nya di atas rata-rata.

Kejadian ini “menjewerku”, walau Saladin sudah berusia empat tahun ia masih butuh perhatian dan pengawasan yang ketat. Aku percaya tak ada anak yang nakal, hanya saja mereka butuh cinta dan kasih sayang. Dan sekarang anakku berteriak minta diperhatikan, memanggilku lewat coretannya di dinding.

Mungkin ini yang ibu rasakan ketika aku bertingkah nakal, saat beliau mengajar di kampus. Saat SD aku pernah keluar rumah lewat jendela, kabur karena tidak mau disuruh tidur siang. Semua ini kulakukan karena aku merasa tak diperhatikan ibu, dan pengasuhku galak sekali. Ia pernah hampir mencekikku karena aku mogok makan.

Aku tak bisa curhat mengenai isi hatiku, cita citaku. Karena beliau hampir tak ada waktu senggang. Ibu adalah tipe wanita workaholic, yang suka membawa sisa pekerjaan ke rumah. Rasanya beliau tak pernah sayang padaku, lalu aku menentang semua perintahnya. Padahal beliau selama ini bekerja keras demi menghidupi keempat anaknya, karena ayahku telah pensiun. 

Kualat? Iya. Mungkin dulu Ibu merasa sedih karena saat tekun mengajar, anaknya malah tidak taat pada peraturan. Sekarang saat aku membuat pesanan pizza, anakku berkreasi tidak pada tempatnya. Ibu, maafkan aku.

Dulu aku bertingkah seperti itu karena merasa tak mendapat kebebasan. Mungkin karena jadi anak perempuan satu-satunya. Saat ingin ikut lomba desain di Surabaya, beliau tak memberi izin. Padahal jaraknya hanya 2 jam perjalanan dari Malang. Oleh karena itu, saat melihat ada boneka terkurung di dalam lampu, aku langsung memotretnya dan mengupload di instagram, tanggal 3 september 2016.


Ini adalah hiasan lampu plastik buatan ibu mertua. Entah mengapa beliau memasukkan boneka  di dalamnya. Dulu aku merasa seperti boneka itu, dikurung di dalam rumah, kesepian dan kurang perhatian. 

Semua pengalaman ini membuatku punya inner child yang rapuh dan cengeng. Apa itu inner child? Menurut Amalia Sinta (dari materi grup WA), inner child adalah sosok anak kecil yang ada di dalam diri kita. Inner child yang bermasalah menyimpan memori negatif. Coba pejamkan mata, dan lihat apakah ada sosok anak kecil yang menangis atau mengeluarkan umpatan. Jika iya, maka inner child kita harus diperbaiki.

Lihatlah gambar yang kubuat tanggal 28 februari 2016. Saat aku sedih, langsung corat coret buku, dan fotonya langsung ku-upload di instagram. Rupanya inner child negatifku kambuh sehingga aku merasa hampir depresi. 


Penyebabnya karena dari kecil aku terlalu dilindungi dan pernah dibully karena tidak bisa berbahasa jawa. Aku tumbuh menjadi anak yang cengeng dan emosional. Saat aku sudah dewasa, saat ditipu partner bisnis hingga puluhan juta, inner child-ku muncul lagi dan menarikku untuk menangis dan terus menangis, stress, dan hampir putus asa.

Padahal ada banyak teman yang mengulurkan bantuan, memberi buku motivasi sampai nasihat yang makjleb. Tapi motivator terbesar adalah diri sendiri, jadi hanya aku yang bisa menyembuhkan trauma inner child-ku. Karena jika terus kambuh, akan sangat sulit bagi Saladin. ia bisa meniru tingkah ibunya yang cengeng, padahal sebagai anak laki-laki, aku sangat berharap ia jadi tegar dan pemberani.

Obat dari inner child negatif adalah memaafkan. Masa lalu yang buruk harus dibuang jauh-jauh, dan aku berusaha untuk percaya bahwa ibu menyayangiku, dengan caranya sendiri. Setelah aku ikhlas, hubungan kami menjadi lebih baik, walau butuh waktu. Yang penting ibu mendukung bisnis pizza-ku.

Back to Saladin..

Setelah Saladin mencoret tembok, aku berusaha sabar dan memaafkan kelakuannya. Toh temboknya bisa dibersihkan. Seharusnya aku mengapresiasi karyanya. Walau ia tidak bersekolah di PAUD, tapi bisa bisa menulis angka dan mengayunkan kuas. Dia juga hafal nama warna dalam bahasa inggris. Hanya dengan menonton dan meniru video animasi berbahasa inggris.  

Jadi saat memasak, aku menengoknya sepuluh menit sekali, atau memberinya aktivitas seperti menggambar atau membaca buku, dan mendudukannya di tempat yang dekat dengan dapur. Yang penting ia merasa diperhatikan. Jika dulu aku merasa tidak diperhatikan ibu, jangan sampai anakku merasa diabaikan saat aku memasak.

Jika ada pesanan pizza lagi, strateginya begini:  dari satu kilogram terigu, bisa jadi 8 loyang pizza medium tanpa topping. Bisa dipanggang setengah matang, setelah dingin, baru diisimpan di freezer. Kalau ada orderan tinggal didiamkan dalam suhu ruang, diberi topping, dipanggang, lalu diantar kurir. Menghemat waktu dan tenaga. Aku bisa lebih banyak bermain dengan Saladin. 

Coretan di tembok itu membuatku untuk lebih sabar, dan memaafkan masa laluku.

Inilah #KisahFotoInstagramku, apa kisahmu?







Jumat, 16 Desember 2016

Komitmen Pertamina Sebagai Perusahaan Berbasis Lingkungan Dalam HUT ke 59


Kampung Atas Air, kelurahan Margasari, Balikpapan ini lokasinya bersebelahan dengan kilang Pertamina refinery unit 5. Bahkan jarak antara area Pertamina dan Kampung Atas Air cuma berbataskan mangrove seluas 200 meter saja. Karena Kampung Atas Air ini menjadi model masyarakat yang berdampingan dengan kilang tanpa ada benturan dengan perusahaan, maka tempat ini terpilih sebagai lokasi program Pemberdayaan Pesisir dan Pembersihan Pantai Kampung Nelayan yang bertepatan dengan hari jadi PT Pertamina (Persero) ke 59 tanggal 10 Desember 2016 kemarin. 


 
 Taman baca di Kampung Atas Air Margasari 

              


Momen di Taman Baca Kampung Atas Air Margasari, Balikpapan.

Selain diadakan di Kampung Atas Air, program ini juga diadakan di lima lokasi secara serentak. Kelima lokasi tersebut yakni Pantai Kampung Bugis Tanjung Uban di Kepulauan Riau, Pantai Mutiara Hijau Karangsong, Balongan di Jawa Barat, Pantai Teluk Penyu di Cilacap di Jawa Tengah, juga Pantai Grand Watu Dodol di Banyuwangi di Jawa Timur. Menurut Direktur Pengolahan Pertamina Toharso, beliau menyatakan bahwa garis pantai sepanjang 90.000 kilometer dimiliki Indonesia, hanya saja penataan kawasan ini belum optimal betul. Parahnya, sebagian wilayah pesisir malah kotor akibat pengelolaan sampah yang sangat buruk. Karena itu, pantai Indonesia masuk ke dalam 10 pantai paling kotor di dunia. Maka karena itulah Pertamina pun menginisiasi pembersihan pantai kampung nelayan dalam momentum hari ulang tahun ke-59.



Setidaknya sebanyak 400 orang peserta yang terdiri dari berbagai kalangan yakni pekerja Pertamina, SKPD, nelayan, petani, dan juga relawan bersuka cita mengikuti kegiatan di Kampung Atas Air, Kelurahan Margasari dan juga Kampung Baru Tengah, Balikpapan ini. Sebab selain membersihkan sampah, di kegiatan ini juga dilakukan penanaman ribuan bibit mangrove di sekitar Kampung Atas Air. Mangrove itu kelak akan menjadi benteng paling aman untuk daerah pesisir, mengamankan ombak ganas serta mengamankan erosi pantai yang bisa merugikan pesisir. 









Program Pemberdayaan Pesisir dan Pembersihan Pantai, momentum HUT Pertamina









Turut hadir dalam acara ini antara lain Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, General Manager Refinery Unit (GMRU) V Pertamina Yulian Dekri, Direktur Pengolahan Pertamina  Toharso, serta hadir pula Direktur Pengendalian Kerusakan Pesisir dan Pantai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Heru Waluyo, tak lupa jajaran Pemkot Balikpapan yang berwenang.

Mie dari selada yang dibuat oleh adik-adik binaan CSR Pertamina

Kegiatan ini memiliki tujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat supaya peduli dengan kelestarian lingkungan di pesisir pantai, terutama kesadaran untuk menjaga kebersihannya. Sebab lingkungan pesisir dan kampung nelayan yang bersih akan memberikan dampak positif yang baik sekali untuk masyarakat. Program pemerintah untuk memasyarakatkan “Gemar Makan Ikan” pun lebih mudah untuk dilaksanakan sebab biota laut meningkat kualitas dan kuantitasnya. Kampanye ini juga dijadikan poin penting dalam program pemberdayaan pesisir ini, selain membersihkan lingkungan sekitar pesisir dari sampah dan berbagai limbah rumah tangga, diberikan bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Hal itu adalah bukti komitmen Pertamina dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan, melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR) maupun juga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), apalagi kegiatan ini bertepatan dengan momentum HUT perusahaan, memberikan kebanggaan tersendiri bagi Pertamina.


Kamis, 15 Desember 2016

6 Hal yang Wajib Ditanyakan Pada Calon Suami Sebelum Menikah

Anda mau menikah? Selamat ya. Tapi kadang ada rasa takut, ada yang sudah menikah tapi bertengkar tiap hari. Ada yang umur pernikahannya tidak bertahan lama, dll.
Salah satu penyebab pertengkaran adalah miskomunikasi. Nah, mari kita kurangi miskomunikasi dengan menanyakan 6 hal ini.

1. Tinggal di mana setelah menikah?

Ini pertanyaan yang sangat sangat penting. Pengantin baru mau tinggal di mana? Mengontrak rumah,sewa apartemen, beli rumah dengan kpr, atau hidup di pondok mertua indah?
Kalau misalnya hidup bersama mertua, calon suami harus diingatkan, maksimal berapa lama tinggal di sana. Jadi sudah ada rencana menabung sekian bulan, untuk uang muka rumah  atau biaya sewa rumah. Paling asyik memang tinggal di rumah sendiri.

 Tapi, kalau memang harus serumah dengan mertua karena beliau sudah sakit sakitan atau sangat tua, butuh keikhlasan dari calon istri. Dan calon suami juga harus bisa membuat pasangannya senyaman mungkin.

2. Boleh kerja atau tidak?

Sebagian wanita ada yang melepaskan karirnya setelah menikah, karena ingin fokus mengurus keluarga. Tapi ada yang masih ingin bekerja di kantor. Kalau suami melarang istri bekerja, bagaimana dong?

Makanya, sebelum menikah, calon suami ditanya dulu. Apa boleh melanjutkan karir? Kalau perlu, bikin pernyataan di atas materai bahwa istri boleh bekerja, atau minimal direkam lah (lidah tak bertulang lho). Jika tidak boleh, berarti suami sudah siap menyediakan keamanan finansial.

gambar pinjam dari sini

3. Apa dia mengorok?

Hal ini terlihat sepele, tapi juga penting. Saat terlelap tidur, eh istri tiba-tiba terbangun, karena dengkuran suami yang luar biasa. Tanyakan juga, apa ia sering mengigau, atau berjalan dalam tidur.

Jika calon suami mengorok, batal nikah? Ya enggak segitunya lah. Cari solusi, misalnya mengunjungi dokter. Jadi kebiasaan ngoroknya bisa berhenti.

4. Apa pernah menikah sebelumnya?

Pertanyaan ini juga sangat penting. Jika menikah dengan duda, tentu harus mengenal anak-anaknya. apa mereka akan tinggal bersama ibu kandung, atau ayah?

Teliti juga surat duda-nya. Pastikan bahwa itu asli.

5. Siapa yang memegang keuangan keluarga?

Masalah uang memang sensitif, tapi harus dibicarakan. Agar tidak terjadi salah faham. Jika suami lebih hemat, lebih baik ia yang memegang keuangan keluarga. Istri tinggal minta jatah. Tapi apstikan jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Bagaimana jika istri dan suami sama sama bekerja? Tentukan kesepakatan, misalnya gaji istri untuk bayar tagihan listrik, air. Sementara gaji suami untuk bayar KPR, cicilan motor, spp anak, dll. Setelah emnikah, susah senang ditanggung bersama. Tak ada istilah "uang istri" atau "uang suami". Karena Tuhan memberi rejeki bisa lewat suami atau istri. 

6. Apa punya hutang / cicilan?

Last but not least, ini juga penting. KArena jika suami emninggal, bisa jadi istri yang membayar hutang-hutangnya. 

Jika suami punya cicilan motor, maka istri bisa mengatur, berapa persen dari gaji untuk cicilan, lalu sisanya untuk keperluan lain, dll.

Bagaimana, siap menanyai calon suami? Semoga pernikahannya lancar ya.
Ada pertanyaan lain?


Selasa, 13 Desember 2016

Tips Menghadapi Suami Pelit

Suatu malam..
"Pa, tas mama sudah rusak nih. Talinya lepas, kulitnya terkelupas", sambil menyodorkan tas.
Lalu suami mengambil uang di dompet, berapa hayo?


"Papaa ! Itu kan gak cukup buat beli tas baru? Cuma ceban"
Sang suami dengan santai berkata, "ya ma, itu buat servis."

Pernahkah menghadapi situasi seperti itu? Atau malah gak dikasih uang, sekedar untuk servis tas rusak? Punya suami pelit memang menyebalkan. Saat harga bahan makanan naik, eh uang belanja cuma 15.000 rupiah per hari. Daripada bete, lebih baik baca tips di bawah ini.

1. Masak Monoton

Tiap pagi masak nasi goreng (tanpa tambahan lauk). Siang goreng tempe, malam bikin sambal tempe. Kalau suami protes, berikan brosur supermarket yang isinya harga daging sapi dan ayam. Biar beliau tahu, harganya berapa. Jadi kalau uang belanja minim ya gak bisa makan enak.

2. Beli kosmetik+ skincare saat belanja mingguan/bulanan

Ada lho suami yang ga mau tau , gak kasih anggaran khusus untuk beli skincare. Tapi ingin punya pasangan yang cakep dan kinclong bagai artis korea. Eaaa. Jadi, kalau belanja bulanan atau mingguan, sekalian aja beli facial wash, krim malam, dll. Toh dia yang bayarin di kasir.

3. Menyindir

Suatu malam, suami curhat "mah, powerbank ku ketinggalan di kantor. Besoknya pas aku cari dengan teliti, kok gak ada ya?". Istri sudah memasang wajah simpati dan berkata "Lain kali hati-hati ya pa. Makanya, jangan medit ama istri. Uang untuk beli powerbank baru kan mending buat beliin tas mama ". XD

4. Menanam Cabe/tomat dan bumbu dapur lain

Suami suka makan pedas, sementara harga cabe naik terus? Daripada nggrundel karena uang belanja gak dinaikkan, lebih baik ambil pot atau bungkus minyak goreng. Plastik pembungkusnya kan bisa buat media tanam cabe dan tomat, atau bumbu lain (jahe, kunyit, dll).Cara menanamnya bisa googling sendiri ya. Jadi ga usah panik kalau mau bikin sambal.

5. Garage Sale

Saat buka IG, waah ada gamis kece. Lalu banyak friendlist yang upload jadwal midnight sale di mall. Tapi saat ngajuin proposal ke suami, dia malah bilang , "garage sale aja ma. Koleksi baju dan tas lama dijual dulu, baru beli lagi".

Apa???

Senyumin aja, lalu bisikin telinganya, "OK, tapi koleksi figurin dan sepatu boots Papa aku foto ya, buat tambahan barang di garage sale. Lumayan buat nambah ongkos taksi".
Skor 1-1. Hehehehe.

6. Berdoa

Sifat pelit bin medit adalah bukti cinta dunia yang berlebihan. Daripada dongkol dalam hati, lebih baik berdoa dengan khusyuk. Semoga Tuhan mengubah sifat jeleknya.
Ada yang punya tips lain?

Senin, 28 November 2016

7 Resiko jadi Selebgram

Suka nongkrong di instagram? Sosial media yang satu ini memang asyik banget, jadi ajang narsis dan majang foto foto kita. Bahkan ada beberapa orang yang mendadak jadi selebgram  alias selebriti instagram, seperti dijah yellow dll. Jadi selebgram memang enak, punya ribuan follower, dipuji puji, fotonya di regram oleh banyak orang, bahkan diendorse oleh merk tertentu. Eits, jangan mikir enaknya aja! Ada juga resiko ketika kamu jadi selebgram.

1. Dibully haters

Tak semua follower adalah penggemar selebgram. Kadang mereka follow suatu akun instagram, hanya untuk stalking dan kepoin aksinya. Jika suatu selebgram melakukan kesalahan sedikit saja, haters bisa bertubi tubi mengejek, bahkan mengeluarkan kosakata kebun binatang.

Jadi selebgram memang harus tebal kuping. Jika ada yang membully, biarkan saja. Kadang mereka gak mikir saat berkomentar. Tenang saja, hater sebenarnya sangat mencintai selebgram. Buktinya, mereka selalu mengawasi setiap gerak gerik dan aktifitas sang seleb. Bisa dibilang, haters adalah lovers yang tertunda, hehhehehe.

pic pinjam dari sini 


2. Jadi Saksi Pertengkaran Hater Lover

Jika ada hater berulah, lover pasti langsung pasang badan membela selebgram idolanya. Tapi tak jarang tingkah mereka memetik api pertengkaran di kolom komen instagram. penggemar lain ajdi gerah, kokisinya betengkar melulu?

3. Jadi sasaran rasisme
Padahal ada yang setia membela negara, tapi malah dimaki-maki. Bukankah kita berprinsip bhinneka tunggal ika? Sedih deh kalau lihat aksi rasisme di dunia maya.

4. Dibilang sombong karena memprotect akun ig
Seoragn selebgram ingin memprotect ignya, dan menyeleksi siapa saja yang boleh menjadi followernya. Ya, mungkin cara ini efektif untuk mengurangi hater. Tapi nyinyinyers malah mengcapnya sombng karena dianggap pilih pilih follower, nah lho!

5. Ditanya hal pribadi
kapan nikah?
ini anaknya? blabla bla..Capek deh..


6. Diiklanin oleh os tak tau malu

Pernah mampir di akun selebgram tapi shock saat baca komen2nya? Lebih dari setengah komentator bukannya mengomentari foto, malah asyik promosi toko onlinenya. Karena di sana dianggap sebagai tempat ramai, jadi stategis untuk beriklan.


Kalau ada yang ngiklan, yasudahlah, gak usah balik di komen atau dihapus komentarnya. Doakan saja biar dagangan mereka laris, dan mereka dapat cara yang lebih elegan untuk beriklan.

7. Dicuri fotonya oleh orang tak bertanggungjawab

Masih ingat dengan kasus akun penjualan bayi? Beberapa selebgram marah karena foto anaknya dicomot tanpa izin. Foto para selebgram memang terlihat menarik dan jadi objek pencurian dan plagiasi. Solusinya, beri watermark pada setiap foto.

Masih mau jadi selebgram? Selamat, anda beranai menanggung resiko :D. Pro dan kontra itu biasa, jadi komentar negatif abaikan saja.

Jumat, 18 November 2016

Memberi Nilai Plus Pada Bisnis

"Selamat Pagi!". Tadi pagi saya ternganga ketika ada door man, eh door woman yang membukakan pintu di sebuah bank swasta. Saya menyebutnya "door woman" karena dia adalah mbak cantik, yang kemudian bertanya, "ada yang bisa dibantu?

Tak hanya membukakan pintu, ia juga sigap membantu nasabah yang ingin menarik kursi (saat akan duduk di depan CS). Lalu menunjukkan letak kamar mandi (pada nasabah lain).

Saya jadi termenung dan teringat akan dua kata, yaitu nilai plus. Bank itu menawarkan beberapa jasa plus plus (bukan pijat plus plus lho ya :p ), seperti ketersediaan atm yang sangat banyak, menabung langsung di atm, dan juga layanan penuh senyum dari petugas cantik pembuka pintu. Karena inti dari sebuah perusahaan jasa adalah LAYANAN.

Tapi bagaimana kalau bisnis saya tidak bergerak di bidang jasa? Layanan juga berperan penting, lho. Misalnya, jika anda membuka rumah makan, beri tag "gratis nasi". InsyaAllah laris. Rugi dong, beras satu kilogram harganya berapa? Bukan rugi, tapi pakai trik subsidi silang, jadi ada beberapa menu yang harganya sedikit dinaikkan, dan keuntungannya untuk beli beras. Ada juga tempat lain yang menawarkan free flow tea atau cola.

Ada juga salah satu owner bisnis yang memberi layanan berupa mesin EDC. Jadi saat dia mengantar pesanan, customer yang tidak ada cash / kurang cash, bisa menggesek kartu di mesin itu.

Bagaimana menurut anda?


Minggu, 23 Oktober 2016

Mental Gratisan

"Kasihkan aku saja!"
Ha?? Saya hanya bisa menatap layar hp dengan gondok. Kemarin saya upload foto motor klasik punya suami yang akan dijual. Tapi dua komentator malah bilang "minta". Minta motor? wakakakakakakakkaka.

Komentar itu bikin saya ignin nulis tentang "mental gratisan". Sudah bukan rahasia lagi, kalau ada yang jalan-jalan, pasti banyak yang minta oleh oleh. Sampai ada anjuran, jangan lagi minta oleh-oleh kalau ada teman yang travelling, apalagi ke luar negeri. Bisa jadi barang barang di sana lebih mahal. Bisa menguras kantong dan juga nambah bagasi. Pulang liburan bukannya fresh, malah kusut, karena tekor.

Seorang penulis pernah curhat di fb, karena ada saja temannya yang minta bukunya. Kadang mereka gak mikir, kalau menulis buku itu butuh proses, bahkan sampai dua tahun. Coba kalau dibalik, saat mereka kerja, lalu hasil kerjanya diminta, apa mau?

Bukannya medit ya, tapi apakah kita bisa memberantas mental peminta minta? Mental gratisan? Teman ulang tahun, minta traktir. Ada yang dapat hadiah, minta bagian. Mau ini, minta itu (seperti di ost Doraemon). Hemmm....

Adakah yang punya pengalaman serupa?

Minggu, 07 Agustus 2016

Tips Aman Berkendara Motor Saat Pakai Gamis

Krak!
Saya meraba gamis bagian bawah. Sementara pengendara motor di sebelah kanan menghentikan lajunya. Ia memberi kode pada ayah untuk berhenti dan menepikan motor. Bisikan berhembus ke telinga pengendara, "Ayah, gamisku tersangkut jeruji ban motor". 

Dengan muka merah menahan malu, saya turun dari sepeda motor. Ya Tuhan! Hampir separuh gamisku sudah tertelan oleh jeruji. Ayah mencoba memundurkan sepeda motornya, namun terlambat. Gamis itu sudah tercengkram, tak bisa keluar begitu saja. Seorang bapak tua berhenti dan mencoba membantu kami untuk menarik gamis, tapi sia-sia. Lalu ia berinisiatif untuk meminjam pisau dari warung yang berada di dekat lokasi kejadian, dan, "breet!". Gamis warna hijau itu terpotong, hanya tersisa 5 cm di bawah lutut.

Ayah hanya bisa mengomel karena saya tidak menuruti nasihat Mama untuk duduk di boncengan menghadap ke depan. Saat itu, kami terburu-buru berangkat, hendak membeli sate ayam untuk makan malam. Saya hanya mengenakan legging selutut, jadi malu untuk duduk menghadap ke depan, karena betis saya bisa terekspos. Tapi sekarang lebih malu lagi, karena harus berjalan menuju warung sate dengan baju compang camping berlumur oli.

Matahari mulai meremang, sudah hampir maghrib. Saya bersyukur pada Tuhan karena hari sudah menggelap, tak banyak orang yang menyaksikan kejadian naas itu. Setelah membeli sate, kami segera pulang. Sampai di rumah, saya segera masuk kamar untuk mengganti baju. Sambil setengah menyesal, gamis sebagus ini berakhir dengan tragis, padahal saya baru membelinya sebulan yang lalu.

Teman-teman, hati-hati ya kalau pakai gamis dan naik sepeda motor. Jadi pengendara maupun pembonceng bergamis memang harus super waspada, agar baju tidak terjepit jeruji. Biar aman, lakukan tips-tips di bawah ini:

1. Saat dibonceng, duduk menghadap ke depan, bukan ke samping.  Jika duduk menghadap samping, resiko gamis tertelan jeruji akan lebih besar. Walaupun sudah menghadap depan, angkat sedikit gamis, agar lebih aman.

2. Gunakan legging yang panjangnya se-mata kaki atau celana panjang berwarna gelap sebelum  memakai gamis. Jadi kalau dibonceng menghadap kedepan, tetap menutup aurat, walau posisi gamis terangkat. 

3. Angkat sedikit gamis saat berada di atas sepeda motor. Walaupun kamu jadi pengendara, tetap saja ada resiko ujung gamis tertelan jeruji roda. Jadi harus super hati-hati.

4. Bacalah doa sebelum berangkat. Semoga Tuhan selalu melindungi saat berkendara.

5. Pilih-pilih koleksi baju gamis modern saat akan bersepeda motor. Sebaiknya pakai gamis klok atau model gamis yang lurus, bukan model umbrella yang melebar ke bawah. Mengapa? Karena gamis payung alias umbrella memiliki bagian bawah yang lebih lebar dan berpotensi masuk jeruji.

Bingung cari gamis di mana? Di Matahari Mall ada banyak pilihan koleksi baju gamis modern. Tak cuma gamis panjang se-mata kaki, ada gamis yang panjangnya 3/4 . Tersedia koleksi baju gamis modern yang berwarna warni, dan bisa sekalian beli legging lho. 

Gamis yang ini cakep kan? Terbuat dari kain katun yang menyerap keringat, jadi gak gerah. Warnanya juga kalem dan feminin, kamu bisa tampil cantik seperti putri.


 
 Atau lihat yang ini, terbuat dari bahan jeans. Bikin kamu terlihat modern dan gaya.



Ini juga keren, berwarna hitam, jadi terkesan melangsingkan tampilan. Warnanya membuatmu terlihat classy dan molek. 

Bulan depan kita merayakan hari raya Idul Adha. Sudah punya baju gamis untuk dipakai saat shalat ied? Borong yuuk. Tersedia dalam berbagai ukuran, dan harganya terjangkau. Ada diskon 20 -30 % pada beberapa produk baju dan bisa juga dicicil dengan bunga 0 %.

Jangan khawatir dengan ongkos kirim. Ada produk yang berlabel free ongkir lho. Nyampainya juga cepat, hanya 3-8 hari kerja.

Pilih koleksi baju gamis modern yang cocok untuk dipakai ketika bersepeda motor. Teman-teman bisa berkendara dengan aman, nyaman, dan tetap stylish.

Rabu, 03 Agustus 2016

Saat Anakku Gagal ASI Eksklusif

Tangisan bayi adalah lagu yang paling indah bagi orang tua. Saat ia menangis, pasti ibu memberinya ASI, karena ASI adalah cairan emas dan makanan terbaik untuk bayi. ASI diberikan secara eksklusif selama 6 bulan, jadi bayi hanya mendapat ASI, tanpa tambahan air putih, tajin, atau susu formula. Hal ini sesuai dengan anjuran dari WHO dan UNICEF. Anak yang mendapatkan ASI eksklusif akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. Kajian global "The Lancet Breastfeeding Series 2016" telah membuktikan, menyusui eksklusif menurunkan angka kematian karena infeksi sebanyak 88%.

Memberi ASI adalah cita-cita saya, setelah melahirkan Saladin. Tapi sayangnya, ia gagal mendapat ASI eksklusif karena keteledoran saya. Ini cerita lengkapnya..

Jam berdentang empat kali, matahari mulai meremang, keringat bercucuran. Saya hanya tergolek lemah di ranjang Rumah Sakit. Hari itu tanggal 8 november 2012, saya melahirkan jam 8:15 pagi, tapi belum juga bertemu dengan bayi. Lima menit kemudian, seorang perawat masuk ruangan, menggendong bayi laki-laki tampan. Aih! Ini dia anakku, segera kugendong lalu ia tergolek di pangkuan, mulutnya membuka dan mencari ASI. Dibantu Mama mertua, saya belajar menyusui. Tarikan dan hisapan kuat dari mulut mungilnya membuatku geli, kata orang, bayi laki laki memang lebih banyak menyusu daripada bayi perempuan.


Lalu perawat bertanya, "nanti bayi tidur di sini atau ruang bayi?". Karena ingin tertidur lelap, akhirnya bayi itu berpindah ke gendongan perawat agar nantinya diletakkan di ruang bayi. Keesokan harinya, saya membuka hp untuk browsing tentang ASI. Saat itu saya baru sadar, dan akhirnya harus menerima kenyataan bahwa bayiku GAGAL mendapat ASI eksklusif, oh tidak!!

Bayi ini sudah terlanjur meminum susu formula setelah dilahirkan. Saya tak tahu apakah ini standar dari Rumah Sakit, atau instruksi dokter yang salah. Dari artikel yang saya baca, bayi yang baru lahir biasanya langsung didekatkan ke dada ibu untuk mendapatkan inisiasi menyusui dini (IMD). Tapi saya baru bisa menyusui 7 jam setelah melahirkan. Anakku Saladin diberi susu formula tanpa sepengetahuan saya.

Padahal menurut WHO, salah satu standar emas pemberian makan pada bayi dan anak adalah mulai segera menyusui 1 jam setelah lahir. Jika ada kesalahan seperti ini, kemana saya harus mengadu? Aih, saya juga salah karena pasrah menyerahkan bayi pada perawat dan akhirnya ia tidur di ruang bayi. Pasti semalam ia minum susu formula lagi. Seharusnya saya bertanya terlebih dahulu kepada teman-teman yang sudah pernah melahirkan.

Saya sempat khawatir, akankah Saladin mendapat kolostrum? Karena ia terlalu lama menunggu untuk menyusui. Kolostrum adalah cairan pertama yang diproduksi payudara saat produksi ASI dimulai. Cairan kolostrum berbentuk encer, manis, dan mudah dicerna. Syukurlah, menurut artikel yang saya baca, kolostrum keluar dari payudara sejak ibu melahirkan sampai bayi berusia 4-7 hari. Mengapa kolostrum sampai sepenting itu? Karena kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh 10-17 kali lebih banyak dibandingkan susu matang ( susu formula) yang berfungsi melindungi bayi dari diare dan infeksi.

Jadi, agar bayi mendapat ASI eksklusif, sebaiknya melakukan hal-hal berikut ini:

1. Sebelum melahirkan, survei Rumah Sakit dulu, mana yang pro ASI, mana yang tidak. Kadang ibu hamil sudah gampang lelah, jadi delegasikan tugas ini pada suami atau saudara. Survei juga bisa dilakukan melalui internet, cek website rumah sakitnya, atau bertanya pada teman lain di media sosial.

2. Pastikan bayi tidur satu ruangan dengan ibu, di rumah sakit. Jika bayi terpaksa tidur di ruang bayi, komunikasikan dengan suster, bayi jangan diberi susu botol. Jika perlu, buat surat perjanjian yang isinya "suster dilarang memberi susu formula" dan beri materai dan tanda tangan. Perahlah ASI untuk stok minum bayi, jadi sebelum melahirkan, sudah mempersiapkan peralatan seperti: pompa ASI, botol steril,  panci penghangat, dan cooler box.

3. Yakinkan diri bahwa ASI akan keluar dengan lancar. Anak akan sehat dengan ASI ekslusif, jadi tidak usah ditambah dengan susu formula. Penambahan susu formula hanya akan mengganggu jadwal keluarnya ASI. Jika bayi minum ASI 2 jam sekali, dan diganti susu formula, maka ASI akan keluar 2 jam setelahnya. Jeda keluarnya ASI berubah dari 2 jam menjadi 4 jam sekali.  Jika jedanya semakin banyak, lama lama ASI akan jarang keluar, lalu seret, kering, tak keluar sama sekali.

4. Makan makanan bergizi agar ASI lancar. Selain daun katuk, daun pepaya dan daun singkong juga bagus untuk menambah produksi ASI. Sekarang sudah banyak tablet dan suplemen lancar ASI, jadi lebih praktis. Rata-rata ibu menyusui mengeluarkan 500 kalori per hari, jadi gampang lapar dan ingin ngemil. Sebaiknya makan camilan bergizi ya, misalnya buah segar dan bubur kacang hijau. 

5.Banyak banyak membaca buku, artikel majalah dan berbagai referensi tentang ASI. Jika kurang membaca, bisa bisa termakan mitos seperti "ASI sudah basi dan harus dibuang", padahal mengandung kolostrum. 

Alhamdulillah walau Saladin gagal mendapat ASI eksklusif, namun saya bisa menyusuinya hingga 2 tahun ++. Ternyata benar, anak ASI lebih sehat dan jarang sakit. Saladin tak pernah opname di rumah sakit, jika sakit paling hanya demam-batuk-pilek, atau diare ringan. Perkembangan fisiknya juga sangat bagus, di usia 1,5 bulan ia bisa tengkurap, dan bisa berjalan pada usia 13 bulan. Sekarang ia berusia 3 tahun 8 bulan, dan hobi memanjat pohon mangga :D. 

Jika anak sudah mendapat ASI eksklusif, sebaiknya ia juga disusui sampai ia berusia 24 bulan. Hal ini sesuai dengan standar WHO, bahkan di dalam Al Qur'an juga ada anjuran untuk menyusui anak sampai usianya 2 tahun. Sesuai juga dengan tema pekan ASI dunia tahun ini, "Ibu menyusui sampai 2 tahun lebih hemat, anak sehat dan cerdas, dalam rangka mewujudkan keluarga sejahtera". 



Menyusui memang butuh banyak pengorbanan, puting digigit bayi, harus makan banyak sayur, daster jadi bau ASI. Tapi yakinlah, di balik kerepotan itu, akan terbentuk anak yang sehat dan cerdas karena ASI yang bergizi tinggi. Rayakan pekan ASI dunia, tanggal 1-7 agustus ini dengan menyusui atau menyokong para ibu menyusui. Mari teriakkan slogannya, "Ayo dukung ibu menyusui!".



Sumber: 

gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2016/07/Pedoman_PAS_2016.pdf

https://bundanyaarzachel.wordpress.com/2013/02/06/7/


Sabtu, 30 Juli 2016

Cinta Dalam Sepanci Opor

"Kriing!"

Suara telepon memekik di pagi buta. Aku menggosok-gosok mata lalu menguap, masih setengah mengantuk. Tapi dering telepon memaksaku untuk bangun dari tempat tidur. Kuangkat telepon itu, apa dari Mama?

"Assalamualaikum"
"Waalaikum Salam. Mbak"
Lho, bukan suara Mama?
"Ini Bu Anto. Mbak, opornya sudah matang. Silahkan diambil ke rumah, mumpung saya belum berangkat shalat Ied"
Hah?? O....por?
"Bu, maaf, saya kan tidak pesan"
"Iya Mbak, Mama yang pesan, dan sudah dibayar"
"Baik bu, saya ambil sekarang. Assalamualaikum"
Lalu telepon terputus.

Kusambar kerudung, lalu bergegas ke luar rumah, menuju warung Bu Anto. Udara dingin yang menusuk tulang tak memperlambat langkahku. Bu Anto memberikan kresek merah, berisi opor, sambal goreng kentang ati, dan beberapa buah lontong. Aku mengucapkan terimakasih, lalu bergegas pulang. Hendak mandi dan siap-siap shalat Ied.

 Air mata merembes di sudut pipi. Ya Allah, alhamdulillah. Mungkin Mama khawatir aku tak sempat memasak opor lebaran, karena sibuk menjaga anakku Saladin yang hobi memanjat lemari. Sehingga beliau memesankan opor dan sambal goreng untukku.


                                                      

Aku menangis karena di saat berjauhan, beliau masih memikirkanku. Sudah lima lebaran ini aku tak sungkem pada Mama, karena beliau berlebaran di Jepara. Sedangkan aku merayakan hari raya di rumah mertua, di Polowijen - Kota Malang. 

Bukannya aku tak mau mudik ke tempat Kakekku di Jepara, tapi  kekhawatiranku akan Saladin membuatku tertahan di Malang. Kalau mudik, kami harus melewati jalur pantura yang panas dan macet, takutnya Saladin kegerahan dan bosan di jalan. Lebih aman lebaran di Malang, karena rumah mertua hanya berbeda kecamatan dengan rumahku. Jika naik sepeda motor, hanya butuh 30 menit perjalanan. Lagipula, berlebaran di Malang membuatku bebas dari omelan Mama. 

Dulu aku menganggap Mama lebih sayang pada adik laki-lakiku. Kini ia sudah bekerja di sebuah perusahaan BUMN di Jakarta. Sedangkan aku memilih untuk jadi ibu rumah tangga.  Berkali-kali beliau menawariku, apa mau kuliah S2 lalu berkarir jadi dosen. Tapi semua rayuannya tak membuatku tertarik, aku hanya ingin mengurus keluarga kecilku. Jadi hubungan kami memanas, seperti tikus dan kucing.

Aku tebak, beliau lebih bangga dan sayang pada anak keduanya daripada aku yang cuma mengurus suami dan bocah kecil di rumah. Tapi tengah gema takbir lebaran, semua prasangka jadi hilang. Terbakar oleh cinta di dalam sepanci opor. Mama juga menyayangiku, meskipun beliau jarang mengatakannya di depanku. Ya, mungkin beliau bisa menelepon atau aku wa, dengan android #4GinAja.

Usai shalat Ied, kupotong lontong, kuguyur kuah opor di atasnya. Sambil makan, aku mendengar lagu "Kasih Ibu" yang terekam dalam ingatanku

Kasih Ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya, menyinari dunia

Ibu hanya berniat memberi cinta, walau dalam bentuk yang tidak dimengerti oleh anaknya. Lebaran ini berasa segurih opor, karena semua pikiran jelekku tentang Mama luluh, oleh perhatian dan kejutan dari Mama.

Tiba-tiba aku teringat almarhumah Nenek, beliau meninggal april lalu. Jadi tahun ini adalah lebaran pertama Mama tanpa ibunya. Akankah aku bisa berlebaran dengan Mama tahun depan? Ah, aku takut tak ada lagi kesempatan untuk berbakti padanya. 


                                                        Mama (kerudung biru) dan Nenek (alm)

Mulai hari itu, 1 Syawal 1437 Hijriah, aku bertekad untuk lebih menyayangi Mama. Mungkin aku belum bisa membelikan gelang emas. Tapi aku akan berusaha untuk berkata "ya" pada setiap perintahnya, dan tidak membantah. Alhamdulillah, lebaran tahun ini benar-benar penuh hikmah.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Lebaran Seru