Kamis, 10 Juli 2025

Saladin Membuat Jelly Sendiri dan Cara Mengajari Anak Mandiri

 Dengan penuh percaya diri Saladin (12 tahun) membuka bungkus jelly, menuangkan gula dan memberi air keran. Cetak! |Diaa menyalakan kompor. Daku yang ada di ruang lain langsung berlari ke dapur.

“Kamu bikin apa, Din?”

Saladin hanya cengengesan sambil menunjuk panci. Oalah! Rupanya dia gemas karena bundanya sudah beberapa hari lalu menyimpan sebungkus jelly bubuk instan di dapur. Tapi tidak segera dibikin.



“Gulanya seberapa?” tanyaku.

Ternyata Saladin hanya menambahkan satu sendok makan gula, saudara-saudara! Kubilang kalau bikin jelly harus baca instruksinya. Dia pun melirik bungkus dan menambah takaran gula. Tapi persediaan gula di dapur tinggal sedikit. Tidak apa-apa, malah bagus karena sebenarnya Saladin masih diet gula dan gluten.

Begitu daku di dapur eh Saladin ngacir ke ruang tamu. Langsung kutegur karena saat memasak jelly, panci tidak bisa ditinggal. Kutunjukkan bagaimana cara mengaduk adonan jelly. Harus sabar dan jangan terlalu besar apinya, karena takut meluap. Jika sudah selesai maka tinggal ditambah bubuk asam yang tersedia (nempel) di bungkus jelly.

                                             Saladin

Saladin langsung kusuruh ambil dua mangkuk lalu kubantu menuang adonan jelly yang panas. Dia ambil satu gelas karena ternyata adonan masih ada yang belum dicetak. Lalu kami pun pergi.

Pergi?

Iyaa karena itu hari minggu malam dan ada lomba bulu tangkis RW (dalam rangka perayaan tujuhbelasan) di lapangan depan masjid. Kami ke sana karena para atlet lokal alias warga RT 04 (RT kami) bertanding lawan RT sebelah. Saladin Alhamdulillah mau diajak nonton sambil menunggu jelly-nya jadi.

Tapi ternyata agak kecewa karena para atlet kalah. Kecewanya double karena ayahnya Saladin tidak jadi turun ke lapangan. Pertama karena beliau hanya atlet cadangan, lalu masih recovery (habis sakit).

Hasilnya Adalah

Saladin minta izin untuk pulang duluan karena dia penasaran dengan hasil jelly-nya. Sekitar 30 menit kemudian pertandingan bulu tangkis selesai dan daku pulang. Penasaran juga dengan jelly kreasi Saladin.

Ternyata jelly sudah jadi dan ketika kucicipi agak keras, wkwkw. Rupanya Saladin kurang menambahkan air. Jelly juga kurang manis karena memang hanya pakai sedikit gula.

                                               Saladin

Baiklaaaah! Tidak apa-apa karena yang penting Saladin sudah berani dan inisiatif membuat jelly sendiri. Dia juga belajar kalau bikin kue / jelly harus sesuai dengan resep / isntruksi.

Cara Membuat Anak Mandiri

Bunda masih bingung bagaimana cara membuat anak mandiri dan punya inisiatif? Begini caranya:

1. Beri Kepercayaan

Saladin bisa punya rasa percaya diri di dapur karena sejak balita kuberi kepercayaan. Pertama dengan melihat adegan bundanya menggoreng tempe. Kemudian dia belajar mematikan kompor, baru menyalakannya (yang ngajarin ayahnya). 



Jangan takut anak memberantakkan dapur, karena kalau enggak kotor, enggak belajar, kan?

2. Mau Makan? Usaha Dulu

Saladin juga bisa mengupas apel dan kentang dengan peeler karena daku percaya dia bisa. Karena saat dia ingin makan kentang goreng syaratnya harus mau kupas kentang dulu. 



Dia pun belajar bagaimana proses memasak, tidak ujug-ujug jadi.

Read: Review MOIAA Silky Pudding

3. Latihan Tiap Hari

Kalau mau anak mandiri ya harus dilatih tiap hari. 



Misalnya makan dan mandi sendiri, lalu sedikit-sedikit diajari cara mencuci gelas (pakai plastik biar aman).

4. Jangan Terlalu Sering Dibantu

Jadi orang tua kudu sedikit ‘tega’ biar anak tidak manja alias jangan terlalu sering dibantu. Anak-anak yang belajar makan sendiri memang nasinya berantakan, tapi lama-lama dia belajar mengendalikan tangan dan makan dengan rapi. 



Kalau anak sering dibantu maka dia akan tergantung pada orang tua / susternya.

Jadiii, apakah Saladin boleh masak atau bikin kue lagi? Boleh sajaa. Di SD alam dulu ada cooking class 3 minggu sekali. Karena sekarang dia sudah SMP maka harus lebih mandiri dan salah satu caranya dengan belajar masak sendiri. Anak-anak apa suka belajar masak?

 

 

Rabu, 09 Juli 2025

Review Buku Gojek, For Every Need: Buku yang Menceritakan Inovasi Nadiem Makarim

  

Judul: Gojek, For Every Need

Penulis: Dony Wijayanto

Tahun: 2019

Tebal: 196 halaman

Penerbit: Metagraf

 

Siapa tak pernah naik Gojek? Ojek online ini sudah sangat familiar di masyarakat. Belum banyak yang tahu kalau pada awalnya, Nadiem Makarim mendirikan Gojek untuk menolong para tukang ojek pengkolan. Mereka sudah bekerja dari pagi sampai malam tapi hasilnya jauh di bawah UMR.

 

Akhirnya Nadiem sadar apa kelemahan ojek konvensional, yakni terlalu lama menunggu calon penumpang. Buang waktu. Ia jadi membuat perusahaan Gojek yang awalnya melayani pesanan melalui telepon.

 


Nadiem mencari tukang ojek yang mau bergabung dengan Gojek. Banyak dari mereka yang menolak, namun alhamdulillah ada yang mau. Seiring dengan perkembangan Gojek, akhirnya muncul aplikasinya dan banyak pula pelanggannya.

 

Gojek melebarkan sayap dengan layanan gofood, goclean, dst. Seperti bisnis palugada, apa yang lu mau gue ada. Masalah sistem pembayaran juga jadi perhatian, sehingga muncul gopay sebagai solusi.

Untuk menyempurnakan aplikasi, Nadiem merekrut tim IT dan membuat kantor cabang di Jogja. Namun ketika Gojek dimasuki investor dan punya kantor di Bangalore, India, kantor Jogja ditutup.

 

Nadiem membuat kantor pusat gojek dengan beragam fasiltas, bahkan ada kamar khusus untuk tidur siang. Ada fasilitas makan gratis untuk para karyawan. Saat membaca bagian ini, saya langsung terpesona dan membayangkan betapa asyiknya jika bekerja di sana. Konon kantor Google juga seperti itu. Apa Nadiem menirunya? Entahlah.

 

Lucunya, ada salah satu sahabat Nadiem yang ikut membesarkan Gojek. Ia lulusan terbaik kampus luar negeri dan pulang ke Indonesia, dengan target agar jadi menteri pendidikan kelak. Namun yang pernah jadi menteri bukan dia, tapi Nadiem.

 

Buku ini cukup menarik karena tak hanya menceritakan jatuh bangunnya Nadiem saat membesarkan Gojek. Namun memberi pelajaran tentang bisnis. Gojek berani bersaing dengan perusahaan transportasi online lain dengan memberi diskon dan program-program lain. Sementara ojek online lokal banyak yang muncul namun akhirnya tumbang, karena tak mampu ‘membakar uang’ dengan promosi gila-gilaan.

 

Saya beri bintang 4 dari 5.

Senin, 07 Juli 2025

Review Coco, Sanggupkah Anak Kecil Jadi Musisi?

 Siapa suka mendengarkan musik? Miguel adalah anak di Mexico yang suka banget menyanyi dan bermain gitar. Sayangnya di keluarga musik itu diharamkan.



Haah, kok bisaaaa? Iyaa, karena dahulu kala, ayah dari nenek buyut Miguel meninggalkan keluarganya begitu saja. karena dia adalah musisi maka keluarganya langsung trauma pada musik. Saat ada pengamen langsung mereka marah dan menutup jendela.

BTW ini data-data film Coco:

Sutradara         : Lee Unkrich

Produsen         : Pixar Studio

Pengisi suara   : Anthony Gonzales, Gael Bernal

Tahun              : 2017

Tapi Miguel tidak menyerah. Dia belajar menyanyi dan main gitar secara otididak. Idolanya adalah mendiang Ernesto De La Cruz, seorang penyanyi yang sangat terkenal. Miguel ingin ikut festival musik dalam rangka Dia de Los Muoertos Tapi sayang sang nenek menghancurkan gitarnya.

                                         Miguel

Saat itu Miguel tidak menyesal karena mengaku bahwa dia ingin jadi musisi. Dia langsung lari ke makam Ernesto  De La Cruz. Saat itu pemakaman sedang ramai karena ada festival Dia de Los Muertos (hari orang mati).

Miguel nekat ke makam De La Cruz karena mengira bahwa dia adalah ayah dari nenek buyutnya. Jadi dia nyolong gitar (yang dipajang di dalam makam) dengan alasan pinjam ke saudara sendiri. Makamnya cukup besar, kayak rumah mini gituu.

Kutukan Dimulai

Akan tetapi para pengunjung makam sadar kalau gitar De La Cruz hilang. Mereka masuk ke makam dan Miguel panik. Tapi dia shock berat karena lolos dari tangkapan orang-orang, tubuhnya nembus manusia?



Miguel kecemplung secara tidak sengaja ke dalam lubang makam dan dia ditolong oleh seorang wanita. Dia kaget lagi karena yang menolong bukan manusia alias tengkorak! Jadi dia udah isdet?

Di hari Dia de Los Muertos ternyata para arwah bisa kembali ke bumi untuk bertemu dengan keluarga mereka. Miguel bertemu lagi dengan paman, bibi, dan saudaranya yang sudah meninggal. Tapi dia belum isdet karena kena kutukan: mencuri barang milik mayat.

Petualangan di Alam Baka

Para arwah (saudara Miguel) berusaha menolong agar bocah itu bisa kembali ke kehidupan nyata. Tapi mereka harus kembali ke alam baka, ke kantor adminsitrasi. Beneran di scene itu daku jadi ingat adegan di drakor Heavenly Ever After karena temanya mirip (life and death).

Read: Review Heavenly Ever After

Kembali ke Miguel. Di alam baka dia malah mengurus arwah Mama Imelda, ibu dari nenek buyutnya yang gusar karena tidak bisa datang ke alam nyata di hari dia. Penyebabnya karena fotonya tidak dipajang di ofrenda. Iyaa, karena pigura tidak sengaja pecah dan fotonya dibawa Miguel.

                        Foto Mama Imelda yang terbawa oleh Miguel           

Keterangan: ofrenda adalah altar tempat menyimpan foto keluarga yang telah meninggal. Biasanya dihias dengan cantik dan ada bunga marigold yang dipercaya sebagai bunga kematian. Jadi di hari Dia de Los Muertos, orang Mexico selalu memastikan foto-foto kakek, nenek, bibi, buyut dll terpajang di ofrenda sehingga mereka bisa ‘pulang’ ke alam nyata.

Mama Imelda mau memberi restu ke Miguel agar dia bisa kembali ke kehidupan nyata dengan syarat dia tidak boleh lagi bermusik. Tapi ni bocah ngotot mau nyanyi dan main gitar. Lalu dia ingin mencari arwah De La Cruz.

                         Miguel dan Hector

Miguel dibantu oleh Hector, arwah yang juga tidak bisa kembali ke dunia nyata. Karena fotonya tidak dipajang oleh keluarganya. Berhasilkah Miguel bertemu dengan arwah De La Cruz? Ternyata plot twist-nya adalah….apa tebak?

Festival Dia de Los Muertos

Apa itu festival dia de Los Muertos? Jadi menurut kepercayaan orang Mexico, para arwah bisa kembali selama sehari di hari itu. Syaratnya foto harus dipajang oleh keluarganya. Mereka juga bisa menerima kiriman dari keluarga yang masih hidup, misalnya makanan dan barang-barang lain.





Jadi, penting bagi keluarga yang masih hidup untuk memajang foto anggota keluarga lain yang sudah meninggal. Karena akan bertemu setahun sekali. Yaa meski keluarga yang hidup tidak bisa melihat arwah mereka.

Kesanku Setelah Nonton Coco

Jadi pengen belajar bahasa Spanyol! Beneran dehhh, kedengerannya sexy banget kalau bisa Spanish. Coco adalah film berbahasa inggris tapi karena settingnya di amerika latin, ada beberapa kata Spanyol yang muncul. Lalu habis nonton Coco daku langsung nonton video-videonya Carlos Santana.

Salah satu quote favorit di film ini adalah: jika kau ingin sesuatu, kau harus berusaha. Miguel ingin mengejar cita-citanya jadi musisi dan penyanyi. Dia berusaha ikut festival meski dimarahi neneknya dan dimusuhi keluarganya.



Keluarga adalah segalanya? Memang. Bahkan di masa terburuk. Walau keluarga Miguel anti musik tapi sebenarnya mereka melakukannya karena sayang. Juga trauma akibat leluhur Miguel yang tidak bertanggung jawab, memilih jadi musisi dan meninggalkan keluarganya begitu saja.

Jadii memang ada trauma keluarga yang bisa diwariskan ya. Misalnya trauma kemiskinan. Oleh karena itu sebaiknya seseorang yang mau menikah harus konsultasi ke psikolog dulu untuk mengetahui apa ada trauma? Jadi bisa disembuhkan dan tidak mengulangi trauma ke anak dan cucunya.

                                   Mama Imelda    

Adegan favoritku adalah ketika Mama Imelda, ibu dari nenek buyut Miguel, menyanyi di atas panggung. Mama Imelda tak sengaja naik panggung karena dia berusaha merebut foto dari tangan De La Cruz, lalu menyanyi dengan penuh pesona.

Jadii walau di alam baka tetap ada festival seni yaa seperti di dunia nyata. Para penontonnya adalah penghuni dunia itu alias orang-orang yang sudah isdet. Mereka kagum pada Mama Imelda yang beraksi, padahal sedang lari dari kejaran para pengawal. Sampai pura-pura dansa dan duet dengan De La Cruz.

                                  Coco, nenek buyut Miguel

Nahh, teman-teman sudah nonton Coco? Meski ini film tahun 2017 tapi masih asyik buat ditonton. Habis itu jadi pengen nyanyiii terus dan lagu-lagu di film ini sangat memorable.

Rabu, 02 Juli 2025

Review Buku Follow @MerryRiana, Bisakah Kita Sukses Tapi Mengabaikan Keluarga?

 

Siapa yang tak kenal Merry Riana? Wait, buku ini novel tentang kehidupan Miss Merry, tapi tentang Bella yang ngefans dengan motivator cantik tersebut. Merry Riana berhasil memotivasinya untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

Penulis             : Debbie Widjaja

Tahun              : 2013

Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Tebal               : 360 halaman

Bella dikelilingi oleh lingkungan yang positif, rekan kerja yang baik di divisi perekrutan, sahabat-sahabat baik, keluarga yang hangat, dan yang paling penting: pacar pilot yang ganteng! Akan tetapi semua berubah saat ada peraturan baru di kantor. Ada program bernama NEXT yang menjadi tangga kesuksesan dan menjaminnya punya jabatan tinggi plus gaji naik.

Awalnya Bella sangat berambisi masuk ke program NEXT dan menjadi peserta terbaik. Gadis muda ini belajar keras sampai rela ngekos dekat kantor. Dia juga berusaha mengikuti outbond walau fisiknya kelelahan sekali.



Akhirnya Bella rela kerja lembur tiap hari, sampai off dari kegiatan yang dia suka, yaitu paduan suara dan menari. Dia juga akhirnya jarang bertemu dengan sang kekasih. Yang paling menyedihkan, sang ibu didiagnosis kena penyakit dan harus dioperasi. Padahal dia sedang on site dan langsung cari tiket pesawat sesegera mungkin.

Inspirasi dari Merry Riana

Bella pusing berat, haruskah kehidupannya rusak karena ambisinya menjadi lulusan NEXT terbaik? Dia terus mendapatkan motivasi dari Merry Riana, yang awalnya dikenal dari buku, lalu seminar, dan juga ketemu langsung. Miss Merry menjelaskan kalau kegiatan tidak bisa dibagi sama rata. Tapi carilah passion yang paling utama alias harus memilih prioritas.

Bangkit dan Bertahan

Dengan suntikan motivasi dari Merry Riana, Bella berusaha bangkit lagi. Dia memperbaiki hubungan dengan ibu dan keluarganya. Sahabatnya perlahan mendekat lagi. Tapi sang kekasih minta putus!

                               Merry Riana   

Apakah Bella memutuskan resign atau meneruskan ambisinya untuk jadi yang terbaik di kantor? Baca sendiri aaaah, tahu kan daku paling ogah kasih spoiler.

Seberapa Penting Dorongan dari Seorang Motivator?

Dulu tahun 2005-2010 profesi motivator sangat booming. Salah satunya Merry Riana. Beliau membuktikan bahwa sukses adalah hasil dari keuletan dan kerja keras. Semua omongan Miss Merry bukan hanya pepesan kosong, karena beliau memang sudah berhasil. Di antaranya punya penghasilan 1 juta dollar di usia muda (sebelum 30 tahun) dan punya berbagai bisnis.



Kalau kita lagi lemah, lesu, lunglai, jangan malah mendengarkan lagu-lagu galau. Sudahi sedihmu, bangkit dan baca buku motivasi. Tontonlah film Merry Riana. Follow para orang sukses dan rasakan vibrasi positif mereka.

Bella di buku ini adalah tokoh fiksi. Tapi dia memaparkan bahwa kinerja belum bisa membawa seseorang ke tangga kesuksesan. Dibutuhkan passion, keuletan, dan niat yang kuat untuk terus bekerja keras, dan jangan pernah menyerah. Setelah gelap pasti ada cahaya fajar.