Bagaimana jika kamu
adalah anak yang dibesarkan di panti asuhan tapi ternyata punya ayah kandung?
Begitulah yang dirasakan oleh Hetty Feather (14 tahun). Gadis yang hidup di
abad pertengahan ini berpetualang mencari ayahnya ke Monksbay yang terletak di tepi
pantai, di Inggris raya.
Emerald Star adalah
buku ketiga dari series Hetty Feather, yang ditulis oleh Jacquiline Wilson. Jadiii
kuceritakan sedikit awal ceritanya. Ada bayi berambut merah bernama Hetty yang
diserahkan oleh ibunya ke foundling
hospital (panti asuhan). Lalu dia melewatkan bertahun-tahun di panti yang
susternya sangat kejam. Kemudian Hetty lulus dan bekerja sebagai pelayan di
rumah Mr. Buchanan.
Akan tetapi Hetty keluar
dari pekerjaannya karena buku memoarnya dicuri oleh sang majikan. Dia lalu
diberi pesan oleh ibunya untuk mencari ayahnya. Iyaa, dulu orang tuanya tidak
menikah dan sang ibu terpaksa menitipkan bayi Hetty ke panti, karena di abad
pertengahan single mother tanpa suami
langsung dicerca.
Petualangan
Hetty di Pantai
Kita kembali ke cerita
Emerald Star. Dia naik kereta ke daerah tepi pantai, dan deg-degan karena
seumur hidup belum bertemu dengan sang ayah. Hetty yang kelelahan lalu
istirahat di losmen sederhana, yang pemiliknya sinis.
Hetty langsung semangat
mencari sang ayah lalu keliling desa, yang sepi sekali. Dia bertanya ke wanita
tua pemilik toko permen. Ternyata sang ayah adalah Bobbie dan dia tidak tahu kalau Evie, ibu Hetty, dulu
hamil. Karena sibuk bekerja di pelayaran.
Menjadi
Anak yang Tidak Diinginkan
Bobbie bersikeras Hetty
harus tidur di rumahnya. Dia berbagi kamar dengan Mina, saudara perempuan
seayahnya. Hetty merasa bersyukur karena sang ayah baik hati, meski keadaan
rumahnya alakadarnya.
Akan tetapi Katherine, istri
resmi Bobbie marah-marah. Dia tidak terima ada anak lain di rumahnya. Terlebih
Hetty lahir dari hubungan di luar pernikahan.
Hetty
yang Galau
Hetty makin galau
karena merasa tidak pas dengan kehidupan keras di desa di tepi pantai. Semua
gadis yang sudah lulus sekolah bekerja sebagai pembersih ikan. Sedangkan dia
benci bau amis.
Surat balasan dari Jem Cotton
(kakak asuhnya waktu kecil) menerbitkan harapan. Jem cerita kalau ayahnya
meninggal. Hetty langsung memutuskan untuk naik kereta api, untuk ke desa
tempatnya dibesarkan saat kecil dulu.
Kembali
ke Desa
Jadii dulu Hetty memang
hidup di panti asuhan tapi sejak bayi sampai usia 5 tahun ‘dititipkan’ ke
keluarga Cotton. Dia merasa senang karena masih dianggap bagian dari keluarga
ini. Walau sang ayah sedih karena berpisah lagi.
Akan tetapi keadaan di
rumah Mrs. Cotton tidak seindah yang Hetty harapkan. Kakak-kakak asuhnya judes
dan selalu mengingat kesalahannya waktu kecil. Yang ramah hanya Jem, putra
bungsu Mr. Cotton.
Apakah Hetty betah di
desa atau kembali lagi ke rumah ayahnya di tepi pantai? Baca yuuk, seru lho!
Kita bisa paham bagaimana kehidupan di abad pertengahan. Bagaimana manusia
bertahan tanpa listrik dan internet.
Kesanku
Setelah Baca Buku Emerald Star
Para wanita di abad
pertengahan dianggap aneh saat bekerja dan biasanya mereka jadi pelayan, tukang
masak, atau paling banter guru. Sedih banget, padahal bekerja adalah hak semua
manusia, bukan? Apalagi yang pekerjaannya ‘ajaib’ seperti bintang sirkus,
langsung digosipkan macam-macam.
Di buku ketiga dari
trilogy Hetty Feather sekali lagi pembaca diperlihatkan keberanian sang tokoh
utama. Dia masih berusia 14 tahun tapi berani memutuskan sendiri dan naik
kereta api, padahal jaraknya bermil-mil. Keberanian Hetty untuk mencari ayah
kandungnya juga patut dicontoh, dan manusia memang tidak boleh menyerah.
Buku Emerald Star
lagi-lagi berisi ilustrasi cantik dari Nick Sharrat. Jadii memang tak layak
untuuuk dilewatkan begitu saja. Baca Emerald Star, yuuk!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar