Rabu, 16 Juli 2025

Review Sapphire Battersea, Kisah Pelayan Kecil yang Cerdas

 

Bagaimana jika kamu baru berusia 14 tahun tapi disuruh bekerja sebagai pelayan? Di rumah besar, tempat baru, dan jauh dari ibumu? Itulah yang dirasakan oleh Hetty Feather, sang tokoh utama di novel Sapphire Battersea.

Para pembaca dibawa terbang ke abad pertengahan, di mana bayi terlantar dan yatim-piatu diasuh negara di Foundling Hospital. Hetty sudah tinggal dan sekolah di sana sampai usia 14 dan dia dinyatakan lulus. Kemudian dia mendapatkan pekerjaan di rumah Mr. Buchanan.



Awalnya Hetty merasa ganjil dan ketakutan karena di sana sudah ada 2 pekerja lain: Mrs. Briskett sang koki dan Ms. Sarah sang pelayan hidang. Dia takut di-bully, tapi ternyata mereka menganggap gadis kecil itu sebagai keponakan sendiri. Hetty makin senang karena Mr. Buchanan adalah seorang penulis dan berharap bisa mencuri waktu untuk meminjam buku-bukunya.

Bertie yang Lucu

Hetty mulai beradaptasi dengan pekerjaannya sebagai asisten pelayan hidang dan tukang bersih-bersih. Di saat kehidupannya mulai stabil, dia berkenalan dengan Bertie, cowok berusia 15 tahun yang lucu. Dia bekerja di toko daging.

                                      Hetty

Bertie dan Hetty pacaran tapi baru sekadar cinta monyet. Di minggu siang mereka berkencan dan jalan-jalan. Akan tetapi Hetty jadi kangen Jem, kakak angkatnya di desa, yang diceritakan di buku sebelumnya (Hetty Feather).

Read: Review Buku Hetty Feather

Masalah Terjadi

Akan tetapi Hetty mulai ketiban masalah walau itu bukan kesalahannya. Dia, yang membantu Mr. Buchanan menyalin naskah, mengamuk karena buku memoarnya disita. Memang sebelumnya Hetty menunjukkan memoarnya karena Mr. Buchanan mengaku susah mendapatkan inspirasi untuk buku baru. Lalu si penulis sotoy itu mencontek cerita Hetty!



Setelah Hetty marah-marah tentu dia langsung dipecat tanpa surat referensi. Hetty sih cuek saja karena sebenarnya dia tidak ingin jadi pelayan di rumah manapun. Dia hanya ingin jadi penulis dan berharap suatu saat memoarnya bisa diterbitkan.

Kisah Hetty di Tepi Pantai

Ketika Hetty galau, dia mendapatkan isnpirasi untuk pergi mengunjungi ibunya di daerah tepi pantai. Yaa, dia memang alumni rumah yatim piatu tapi sebenarnya sang ibu masih hidup dan menyerahkannya waktu bayi. Untuk cerita lengkapnya ada di buku Hetty Feather ya.

Di sana Hetty berkenalan dengan keluarga baik hati yang sedang liburan. Hetty menolak tawaran keluarga itu untuk menjadi anak asuh karena tidak mau merepotkan. Lagipula dia ingin stay di daerah sana untuk menemani sang ibu.



Long short story, ibu Hetty meninggal karena pneumonia. Hetty melanjutkan hidup walau patah hati. Dia bekerja di semacam sirkus dan menjadi bintang (berperan sebagai putri duyung). Apakah Hetty bertahan di sana, atau pulang kampung ke ex keluarga asuhnya? Baca yuuk!

Keberanian si Gadis Cilik

Di buku Sapphire Battersea diperlihatkan masa remaja Hetty yang dinamis. Di saat gadis seumurannya malu-malu, dia begitu berani. Langsung memutuskan sesuatu dengan cepat dan tangkas, tanpa takut dan overthinking bagaimana nasibnya di kemudian hari.

Kalau anak lain lulusan panti asuhan pasrah menjadi pelayan atau perawat, Hetty beda sendiri. Dia tetap tekun menulis memoar dan ingin jadi penulis. Pembaca belajar bagaimana cara berani dan mendobrak, serta memandang dunia dari sudut pandang yang berbeda.

Nasib Wanita di Abad Pertengahan

Akan tetapi di buku ini diperlihatkan juga nasib wanita di masa itu yang bisa dikatakan cukup malang. Ada Freda, teman Hetty di sirkus, yang sejak kecil dijual ayahnya ke pemilik sirkus. Bagaimana bisa seorang ayah melakukan hal kejam seperti itu?

                                     Jacquiline Wilson

Para wanita di abad pertengahan juga bekerja meski jadi pegawai kasar, pelayan, perawat, dll. Sayang sekali mereka yang sudah lelah bekerja malah dipandang negatif (seolah-olah kismin?). Aneh banget…

Jacquiline Wilson berhasil memotret suasana abad pertengahan dan dinamika remaja di sana. Dengan ilustrasi indah dari Nick Sharrat, buku ini sangat layak dibaca. Tapi biar ‘nyambung’ ceritanya, lebih baik klean baca buku Hetty Feather dulu yaaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar