Rabu, 12 Mei 2021

Lebaran di Prancis, Apakah Semanis Kukis?

Hai sobat Bunda Saladin, selamat lebaran ya! Semoga ibadah kita di bulan puasa diterima oleh-Nya. Beneran, puasaan ini gak kerasa banget, tahu-tahu udah mau lebaran aja.

Khusus lebaran ini saya mau nulis tentang berlebaran di Prancis. Kemarin udah wawancara mbak Ismah, seorang WNI yang bermukim di sana selama 25 tahun.



Seperti apa sih lebaran di Prancis? Yuk kita simak wawancaranya.

Avi (A):  Kalau lebaran, salatnya di mana?

Ismah (I): Kalau lebaran saya dan anak-anak Sholat di masjid dekat rumah. Masjid kami besar dan megah. Nih ya saya lihatin foto mesjidnya. (keterangan: Mosquee de Tremblaay Umtref).



A: Seperti apa nuansa lebaran di Prancis?

I: Nuansa lebaran di Perancis: di jalanan banyak muslim/muslimah memakai pakaian muslim, lelaki biasa pakai baju putih panjang yang seperti di Mekkah.  Setelah Sholat Idul Fitri, ya sepi lagi.

A: Seperti apa halal-bihalal di KBRI?

I: Ada halal-bihalal di KBRi yakni di kediaman Pak Dubes (rumah besar). Saya sejak 1996 belum pernah ikut halal-bihalal, hihi, selalu ada halangan. Tapi kalau bukber saat Ramadhan (sebelum ada corona), saya dan anak-anak ikut bukber di KBRI Paris setiap Sabtu (bukber seminggu sekali).

A: Apakah Rani dan kakaknya mengenal tradisi baju lebaran?

I: Rani-Aïcha sama Abram nggak mengenal tradisi baju lebaran, kalau Rani yang namanya baju hampir tiap bulan beli,hihi. Abram nggak merhatiin baju, dia sibuk belajar terus.



Keterangan: Mbak Isma punya 2 anak di Prancis, yakni Rani-Aicha yang cantik dan kakaknya Abram yang gagah.



A: Apakah yg paling dirindukan dari lebaran di Indonesia?

I: Saya tidak begitu merindukan lebaran di Indonesia karena sudah terbiasa jauh dari keluarga. Sejak lulus SMP saya pindah dari rumah orang-tua untuk melanjutkan sekolah ke Yogyakarta. Jadi saya ini tidak terlalu akrab dengan suasana lebaran/ngumpul keluarga. Hihi.Kalaupun kangen, saya tuh kangen ama Nenek saya (dari fihak ibu), tapi beliau juga sudah meninggal ...

A: . Di perumahan mbak Ismah kan penghuninya beragam. Apakah mereka tahu bahwa ada lebaran?

I: Ya, mereka tahu kalau ada lebaran, khabarnya mereka akan bikin barbeque nanti. Ooh kalau soal pesta sih mereka selalu tahu.

Tambahan:  Nah, ini barusan rapat di perumahan buat Idul Fithri. Pestanya nanti hari Ahad

Directris ngasih € 250 buat makan-makan 14 keluarga. 1 € itu Rp 15.000,- lebih. Jadi kurang-lebih 4 juta Rupiah.

Alhamdulillah. Begitulah keadaan di Perancis. Tapi tidak semua perumahan seperti ini...

Keterangan: Mbak Ismah tinggal di perumahan, maksudnya 1 rumah besar yang terdiri dari banyak penghuni. Kamarnya layak dan mendapat ada aturan bagi penghuninya. Jadi di bayangan saya seperti asrama gitu.



A: Apa kendala berlebaran di Prancis?

I: Kendala lebaran di Perancis kalau kita sedang kerja. Ya jadinya nggak bisa ikut Sholat Id. Saya pernah nangis di bus pergi kerja ke restorant, di jalan orang-orang pergi ke mesjid, bahkan di bus itu ada penumpang pakai baju lebaran. Setelah tahun itu, saya nyiapin minta cuti sebelum hari lebaran.

Wah cerita lebaran di Prancis menarik sekali ya. Ternyata di sana ada juga komunitas muslim, karena Mbak Ismah cerita ikut pengajian. Semoga para sobat Bunda Saladin jadi nambah pengetahuannya akan dunia dan juga semoga kita bisa sama-sama traveling ke Prancis.

 

 

 


 

 

 

Sabtu, 08 Mei 2021

Bagaimana Memilih Sekolah di Masa Pandemi? Pilih yang Terbaik untuk Buah Hati

 Hai sobat Bunda Saladin, apa kabar? Tak terasa kita telah menjalani pandemi selama setahun. Dalam setahun ini, anak-anak menjalankan sekolah daring. Lantas kalau mau mendaftar ke SMA, apakah masih galau karena nanti sistemnya via online juga?

Sebenarnya sekolah online asyik saja sih, tetapi yang paling dikhawatirkan adalah minimnya interaksi. Untuk anak SMA sebenarnya sudah bisa belajar mandiri, tinggal mengarahkan saja agar ia mau tekun mengerjakan tugas. Namun ada sedikit kegalauan di hati para orang tua, semoga nanti SMA yang dipilih bisa menjalankan sistem belajar jarak jauh yang efektif dan benar-benar mencerdaskan tiap muridnya.

Solusi untuk Murid yang Butuh Interaksi di Sekolah

Memilih sekolah jangan sembarangan, karena akan berpengaruh bagi mood anak saat belajar. Saat keadaan sudah agak aman, maka mommy bisa memilih sekolah dengan sistem blended learning alias campuran antara pembelajaran daring dengan tatap muka. Namun saat belajar langsung di gedung sekolah, sudah aman karena menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Jangan khawatir mommy dan parents karena saat ini sudah ada SMA Pintar Lazuardi yang menawarkan sistem blended learning. Jadi anak bisa belajar dengan aman di rumah sekaligus berinteraksi dengan teman-teman dan gurunya di sekolah. Karena manusia adalah makhluk sosial, bukan?

Kelebihan SMA Pintar Lazuardi

Beruntung saya bisa berkesempatan mengikuti virtual open house SMA Lazuardi, dan ada Bapak Haidar Bagir sebagai pembina di sekolah tersebut. Pak Haidar yang juga seorang pemimpin di sebuah penerbitan besar memaparkan visi dan misi SMA Pintar Lazuardi.

Menurut Pak Haidar, SMA Lazuardi ini menawarkan ekstra kulikuler yang lebih beragam. Mulai dari ekskul musik, tari, pramuka, badminton, sampai catur.  Wah asyik sekali ya, karena para murid akan bisa menyalurkan bakat terpendamnya di bidang seni atau olahraga.

Pak Haidar menambahkan, tiap murid yang masuk ke SMA Pintar Lazuardi akan dianalisis, jadi akan bisa tahu apa sih bakat dan minatnya. Efeknya, saat lulus ia akan tahu passion-nya dan bisa mencapai cita-citanya lebih cepat. Selain itu, untuk mendukung pembelajaran, dalam sekelas dipegang oleh 2 guru.

Sistem Blended Learning di SMA Pintar Lazuardi

Kelebihan utama dari SMA Pintar Lazuardi adalah sistem blended learning, yakni campuran antara pembelajaran online dan tatap muka. Saat siswa belajar di rumah secara online, akan mengikuti sistem bernama LMS (Learning Management System) yang diberi nama PINTAR (pedagogycal intelligence artchitecture).

Sekolah online tak hanya memberi tugas yang membosankan seperti di tempat belajar lain yang konvensional. Namun, akan ada project based learning. Sehingga para murid akan lebih banyak melakukan praktik daripada teori. Anak-anak mommy dan parents akan distimulasi otaknya sehingga makin kreatif.

Selain itu, saat sekolah online juga ada interaksi yang positif dan intensif antara para murid dan guru. Tidak hanya ceramah 1 arah dari guru, tetapi ada ruang diskusi. Sehingga mereka akan merasa dihargai dan belajar untuk mengungkapkan pendapatnya.

Sesi Belajar Offline

Sementara untuk sekolah offline, diadakan seminggu sekali. Kegiatannya antara lain pengembangan karakter, keterampilan sosial, mentoring, coaching, dan bimbingan karir. Untuk bimbingan karir juga tak main-main, karena lengkap: fotografi, desain grafis, motion graphic, public speaking, music techno, sampai digital marketing.

Wah anak-anak akan diarahkan jadi penguasa teknologi dan mengembangkan minat dan bakatnya. Mereka akan diarahkan jadi techno-preneur. Apalagi saat ini memang kita dituntut untuk menguasai dunia digital dan memiliki setidaknya skill untuk mendesain di komputer.

Untuk belajar offline, dilaksanakan di SMA Pintar Lazuardi di kota/kabupaten Depok, Purwakarta, Solo, Lampung, Makassar, dan Tangerang Selatan. Wah cukup banyak juga ya sekolahnya.

Bagaimana mommy? Sudahkah memilih sekolah terbaik untuk buah hati? Di saat mereka menginjak masa remaja, maka sebaiknya pilihkan SMA terbaik, yang tak hanya berorientasi pada nilai. Namun juga menghargai hasil jerih payah para murid. Juga, murid diberi bekal berupa keterampilan di dunia maya, sehingga mereka tidak gaptek. Malah memanfaatkan teknologi untuk mencari uang.

SMA Pintar Lazuardi siap menerima anak-anak mommy and parents dan mereka diarahkan jadi murid yang tak hanya cerdas, tetapi berkepribadian positif. Sekolah islam modern ini akan membuat mereka betah karena sistem belajarnya yang menyenangkan dan dijamin tidak membuat stress.