Udara Renon yang menyengat tak kupedulikan...Merahnya matahari akan
kutentang..Aku benar-benar ingin membuktikan pada mereka, bahwa aku bisa
menjadi sesosok manusia yang berharga..Lelah, sudah lelah aku dihina
selama 14 tahun..Apakah salah jika lemak bergelantungan di pipi? di
perut? di paha dan betis?
Langkah lariku semakin cepat,
nafasku memburu, keringat mengucur deras..Namun aku akan terus berlari
sampai depan rumah..Mungkin banyak orang yang menganggapku kurang waras
atau cari perhatian, karena berlari di siang bolong..Tapi aku tak terima
atas ejekan guru olahragaku..Aku ingin membuktikan bahwa manusia,
sejelek apapun rupanya, segemuk apapun dirinya, bisa berprestasi,
asalkan ia masih punya semangat yang menyala-nyala dalam hatinya..
Api
dendam membara dalam dadaku..Terbayang wajah manis Ratih, seperti
apakah senyumnya jika ia melihatku berbadan atletis? Aku tak peduli
desas-desus teman, yang mengatakan bahwa ia akan pindah ke Jakarta. Jika
hal itu benar, akan kuperlihatkan tubuhku yang semakin sehat, saat ia
masih sempat berduaan denganku di Denpasar..
Pasir pantai
Kuta yang indah terhampar di sana..Terbentang luas dan lembut, selembut
wajah Ratih. Jika aku mengingat senyumnya, langkah lariku
mengencang..Aku berlari sekencang kuda hitam, mengitari Denpasar yang
nyaman...