Hai kawan-kawan, pernah gak sih lihat baju shibori alias tie dye? Beberapa tahun ini shibori mulai viral lagi dan rata-rata yang dijual adalah piyama dan baju-baju santai seperti daster. Kalian pasti punya, kan?
Beberapa
hari lalu daku berkesempatan untuk belajar teknik shibori bersama Kak Fiko,
owner Hamparanrintik. Mini class diselenggarakan
di Tom’s Pavillion Cafe, di Jl. Anggrek Vanda nomor 22, Kota Malang. Disebut mini class karena pesertanya baru 3
orang, daku, Mbak Laily Fitri (blogger sekaligus dosen di sebuah PTN) dan Mbak
Laily Octavia (blogger juga). Walau mereka namanya sama tapi bukan kembar.
Belajar Teknik Shibori Ternyata Cukup Mudah
Awalnya daku grogi berat karena enggak pernah bikin-bikin keterampilan macam shibori, tetapi alhamdulillah Kak Fiko mengarahkan dengan cukup sabar. Sebelum kelas dimulai sudah diingatkan untuk bawa kaos, seprai, tas, atau kain untuk dicelup dan dijadikan shibori. Yang penting kainnya katun jadi mudah menyerap.
Daku cuma bawa 1 kaos warna putih, kaos jadul hasil menang giveaway blog beberapa tahun lalu wkwwkwkwk. Kak Fiko memberi contoh bagaimana sih mendaur ulang kaos dengan tenik shibori sehingga terlihat bagus dan keren, seperti baru. Bahkan beliau juga pakai setelan dengan motif shibori, menjiwai sekali.
Kaos
putih bisa dilipit-lipit seperti kipas lalu diikat dengan karet gelang. Ngikatnya
harus kencang supaya hasilnya bagus. Nanti motifnya bisa bergaris-garis. Sedangkan
jika ingin motif bulat-bulat, maka tinggal ambil sejumput kaos lalu diikat juga
dengan karet. Biar lebih kencang ikatannya maka karet bisa diputus, dan diikat
lagi agar lebih mantap.
Sesi Pencelupan
Setelah
pengikatan maka saatnya sesi pencelupan. Dicelup ke apa? Saatnya mengenal
berbagai bahan kimia. Pertama, kaos dikasih cairan warna kuning dari botol yang
lalu dituang ke baskom kotak. Isinya adalah campuran Naptol AS + soda as + soda
kostik+ air panas (perbandingan 5gr : 2gr : 2gr : 1L). Sengaja dicampur di
rumah lalu dibawa di botol, biar praktis saat kelas berlangsung.
Pas
awal dikasih tahu ada mini class katanya
yang disediain pewarna ungu tapi kok cairannya kuning? Tenang saudara-saudara
karena prosesnya belum selesai. Setelah dikasih cairan campuran Naptol maka diberi
lagi cairan, campuran antara garam diazo biru +air dingin (perbandingan 15gr :
1 Liter).
Ketika
jadi maka baru kelihatan kaosnya berubah jadi ungu! Wah, keren banget! Tinggal dijemur
hingga kering, dan Kak Fiko ngasih pesan kalau dicucinya harus terpisah dari
baju lain. Baju shibori yang baru jadi akan kena air lalu pewarnanya bisa
menyerap ke baju lain, jadi mending dipisah aja.
Dengan
teknik shibori maka kaosku yang lama jadi baru lagi. Memang ini keuntungannya,
karena hemaat, guys! Sekaligus belajar
recycle dan peduli lingkungan.
Apa sih Shibori Itu?
Shibori
itu bahasa Jepang yang artinya pewarnaan tekstil dengan mengikat kain. Kalau dalam
bahasa Inggris disebut dengan teknik tie
dye. Sedangkan bahasa Indonesianya adalah jumputan.
Dengan
teknik shibori maka hasilnya berbeda-beda tiap baju. Misalnya nih kalau daku
pengen beli selusin kaos putih lalu dicelup, maka hasilnya beda satu sama lain.
Meski mirip-mirip tetapi gak 100% sama karena posisi motif kain juga enggak
sama. Justru di sinilah uniknya karena motifnya beda, jadi enggak pasaran.
Kelebihan
dari pewarnaan dengan Naptol dan campuran garam (yang daku sebut di atas)
adalah warnanya bisa bertahan 5 hingga 10 tahun. Kalau wenter mah cuma sebentar
sudah luntur. Mewarnainya memang pakai pewarna sintetis karena kalau pewarna
alami lebih ribet, kalau prosesnya salah (misalnya kurang kering) malah bisa
jamuran!
Kak
Fiko bilang kalau lebih mudah untuk mewarnai kain daripada baju yang sudah jadi,
karena kaos atau baju jadi memiliki jahitan sehingga bisa agak susah dilipit
atau dibentuk bulatan-bulatan. Malah waktu kelas kemarin diajari cara
menghitung harga kain, jadi bisa banget dibisnisin. Coba kalau daku bisa jahit
sendiri ya?
Kelas Bersama Hamparanrintik
Teman-teman
mau ikut kelas bersama Hamparanrintik? Menghias baju dengan teknik shibori seru
banget lho. Misalnya mau arisan RT, arisan blogger, reuni, bisa banget diisi
dengan belajar bikin shibori sendiri. Lebih bermanfaat dan menambah skill kita.
Selain itu ikut kelas juga bisa untuk refreshing.
Selain
kelas shibori ada juga kelas eco print
dan kelas-kelas lainnya. Lihat aja di IG: @Hamparanrintik lalu tanya via DM. Aku
udah ikut kelasnya, kamu kapan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar