Jumat, 17 Maret 2023

Januari Gagal? Tak Apa-apa, Masih Ada Februari dan Selanjutnya

 

Awal tahun 2023 kuawali dengan kegelapan karena di new year’s eve listrik di perumahanku (dan sekitarnya) mati total. Saladin merengek-rengek sementara ayahnya sedang di luar kota. Akhirnya kami naik taksi online ke rumah mama untuk mengungsi, lebih tepatnya menginap sambil cari makan gratis eeeh.

Yaa kalau di rumah ortu sendiri kan bagai gadis kembali karena balik dimanja.

Kembali ke kegelapan. Doaku di tahun 2023 adalah menjadi lebih baik, jadi lebih terang. Gelap hanya di awal waktu, pasti ada cahaya yang menyusul. Sayangnya ada masalah besar yang membuatku pusing tujuh keliling. Syukurlah sudah bisa diselesaikan walau menunggu sampai nyaris 3 minggu kemudian.

Januari makin campur-aduk rasanya dan aku tetap berusaha konsisten mengisi blog. Syukurlah masih sesuai target yaitu minimal 4 blogpost dalam sebulan. Aku mencatat rekor dengan menulis 9 blospost di blog utama.


                                        sumber gambar: koleksi pribadi

Namun….

Aku gagal menyeimbangkan antara ngeblog dengan pekerjaan utama, juga dengan mengurus keluarga. Akhirnya dengan berat hati aku berhenti di 2 challenge yang diselenggarakan oleh kakak-kakak blogger yang baik hati.

Gagal Boleh Tapi Harus Bangkit

Perasaan sempat berkecamuk. Mengapa sih sampai gagal ikut challenge? Ternyata emang gak boleh memaksa.Walau aku suka mencoba nulis hal baru tapi nyatanya kurang cocok dengan niche traveling (karena memang jarang sekali melancong). 


                                    Sumber gambar: koleksi pribadi

BTW salah satu topic di blog challenge adalah traveling sementara satunya adalah parenting. Untuk yang parenting ini udah ada banyak draft di laptop, tapi belum diteruskan karena keteteran dengan pekerjaan utamaku (di media online).

AKU GAGAL!

Tapi seorang kakak blogger membesarkan hatiku. Walau sekarang blio sedang di Korsel tetap tetap memberi motivasi. Gagal boleh tapi wajib bangkit lagi. Lupa quote dari siapa, isinya: 9 kali jatuh 10 kali bangkit (tolong kasih tau jika dikau tau siapa yang membuat quote ini yaaa).

Retail Therapy

Akhirnya aku mencoba cara lain untuk memotivasi diri sendiri dengan retail therapy alias belanjaaa. Setelah meng-install sebuah aplikasi belanja online aku check out banyak barang. Mulai dari sunscreen, masker, charger HP, dll. 

                                   Sumber foto: Unsplash
 

Dan aku sadar bahwa perasaan setelah belanja hanya SENANG bukan BAHAGIA.

OK, STOP! Hapus aplikasinya (tapi nanti di-install kalau butuh lagi). Soalnya kalau gak dihapus ada notifikasi tiap hari dan membuat tergoda untuk shopping lagi.

Kebangkitan di Bulan Maret

Maret mulai ada rasa semangat, sampai kapan harus begini? Kuakui, DA blog turun 2 poin, dan enggak masalah karena bisa dinaikkan lagi. Performa blog bisa diperbaiki.

Yang paling penting adalah perbaikan mindset.

JIKA AKU PERNAH GAGAL MAKA PASTI BISA BERHASIL.

Bukankah keberhasilan adalah buah dari kerja keras? Jika aku gagal dari 2 challenge maka carilah challenge selanjutnya.

Bagi alpha woman sepertiku, memang butuh challenge sebagai pemantik ‘api’. Api semangat untuk terus menulis dan berkarya.

Bagaimana dengan awal tahunmu, kawan?

15 komentar:

  1. Awal tahun saya cukup sibuk juga mbak. Ngurus komunitas dan memutuskan mengeliminasi tanggungjawab demi urus anak dkk. Eh tapi malah buat blog baru bulan berikutnya, hahaha. Kita lihat saja kelanjutannya. Semangat ya Mbak!

    BalasHapus
  2. Subhanallah, aku suka kalimatmu mbak
    "Gelap hanya di awal waktu, pasti ada cahaya yang menyusul."

    aku sempat ngalamin ini - kena alergi selama lebih dari 6 -7 bulan dan itu ke dokter pun ga ngaruh apa apa, malah sampe capek minum obat ini itu
    Akhirnya aku pasrah - ikhlas - nanti pasti Allah yang sembuhkan, dan ... tring! seketika reda semua itu gatalnya, aneh

    memang ya, saat kita terkena musibah, di saat itu kita akan makiiin kontemplasi

    BalasHapus
  3. Mbak Avi, di sini mengakui gagal menyeimbangkan antara ngeblog dengan pekerjaan utama, juga dengan mengurus keluarga.

    Gagal menyeimbangkan gak apa mbak, nanti bangkit lagi dan mencoba untuk tidak gagal. Namun...

    Kalau aku pribadi, yang penting tidak gagal mengurus keluarga.

    BalasHapus
  4. DA turun juga masalah aku nihhhh padahal tiap minggu aku nulis artikel organik.. trs udah apusin broken link juga... udah gak naik naik malah turun hikssss.. tapi aku gak peduli sik yang penting blog update dan bermanfaat buat pembacanya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa Kak DA dan DR pada turun massal awal tahun ini, entah kenapa

      Hapus
  5. I feel you, mbak! Saya sempet maksain ikutan challenge dan berasa keteteran di ranah urusan keluarga (beneran sampai diprotes sama suami).

    Saya sadar kalau misalnya sulit menyeimbangkan, setidaknya saya perlu membuat skala prioritas yang betul-betul saya patuhi. Tidak mudah memang, kadang merasa saya jadi tidak punya waktu untuk diri sendiri. Tapi melihat orang-orang di sekitar saya bahagia, ternyata saya juga ikut merasa bahagia. Mungkin kita perlu merasa bahagia dari hal-hal kecil di sekitar kita supaya tidak terlalu sedih saat gagal pada hal yang lebih besar.

    Semangaat mbaak! 🤗

    BalasHapus
  6. Ya ampun, :'( memang betul sih, jika kita gagal di bulan ini, masih ada Bulan April, Mei, Juni, dan seterusnya untuk dapat melakukan perbaikan diri
    Tapi jujur mood banget sih terapi untuk lihat lihat marketplace, walau hanya cuci mata , atau beneran beli, yakin bisa menambah mood kembali terisi

    BalasHapus
  7. Semangat, Kak! Saya juga sering gagal dalam nge-blog, sering gak mencapai target yang udah kubuat sendiri, tapi walau begitu saya berusaha untuk tetap melakukan yang terbaik

    Yuk kita sama-sama semangat agar performa blog kita semakin baik dari hari ke hari

    BalasHapus
  8. aku juga berpikir sama mbak, jadi misal bulan ini pengen nulis A,B,C tapi gagal mulu, atau lagi sibuk sibuknya, jadi bulan depannya aku usahain ditebus, kadang ya masih lewat dari target juga
    yang penting diusahain nulis

    BalasHapus
  9. Memang jangan dipaksa mba. Aku sendiri ga mau ikutan challange yang aku tau bukan bidangku. Memang sih bisa jadi itu malah bikin kita termotivasi utk mencoba. Tapi terkadang aku udah feeling mana kegiatan yg rasanya ga akan berhasil, mana yg mungkin bisa menarik minat pada akhirnya.

    Menulis sesuatu yg bukan Niche ku termasuk yg aku ga mau lakuin 😄.

    Skr mau ngejar target lagi utk bisa nulis seminggu sekali 🤣. Ini gara2 kemarin lama traveling jadi blog keteter banget

    BalasHapus
  10. Saya udah jarang ikut challenge, biasanya ikut challenge diri sendiri aja, hahaha. Atau kalau lagi iseng.
    Apalagi challenge tulisan pakai tema khusus, udah males rasanya.

    Menyelaraskan urusan rumah dan kerjaan dari rumah itu sulit, jadi bukan hal yang salah kalau ada yang masih sulit melakukan hal itu say, semangat :)

    BalasHapus
  11. Saya juga baru berusaha untuk aktif mengisi blog lagi. Blog utama terisi namun blog lain terbengkalai. Memang sulit juga membagi waktu antara kerjaan, ngurusin rumah dan ngeblog. Tapi harus berusaha dan tetap semangat.

    BalasHapus