Rabu, 27 Januari 2016

Resensi Buku: Oke, Kita Bersaing !

This book was published 14 years ago..maaf telat banget resensinya mbak Leyla

Oke, Kita Bersaing !
Leyla Imtichanah
2002
ISBN: 979-561-918-7
Tebal buku: 267  halaman
Penerbit: Gema Insani Press
Juara 2 sayembara novel islami Gema Insani
Label: FikRi (Fiksi Remaja Islami)

Lisa menatap Lila, nanar. Lila Hanifa, teman SMA-nya yang terlihat cupu dan nilainya selalu pas pasan. Mengapa Lila terlihat begitu bahagia? Padahal Lisa jauh lebih pintar, disayang para guru, dan berbadan langsing. Lisa heran, mengapa Lila dikelilingi cinta dari sahabat-sahabatnya? (Aya, Cici, dan Mimi)

Kedengkian Lisa berawal dari kesepakatan mereka, untuk merebut hati Kak Rian, senior di ekskul voli. Tapi ternyata Rian sudah punya pacar.
Gantian mereka mengejar Aldi, cowok pindahan dari kelas lain. Sosoknya cool dan ramah, tetapi keramahannya ditafsirkan berbeda oleh teman-teman ceweknya.

gambar nyulik dari sini, foto punya saya tenggelam di efbe..

Hingga Lila tahu bahwa Aldi berprinsip bahwa pacaran itu haram. Tapi sayang, Aldi tak menjelaskan alasannya.
Lalu, Lila mendapatkan jawabannya dari kajian islami di sekolah. Ia datang atas undangan Aldi. Saat itu, ia bertanya, mengapa pacaran itu haram? Pak Ustad menjelaskan, pacaran itu haram karena menjurus ke zina.

Saat Lila melontarkan pertanyaan itu, semua mata tertuju pada Risma. Ia adalah anak rohis (kerohanian islam) tapi memiliki pacar, yaitu Rio, kapten tim basket sekolah.
Di luar dugaan, Lila ditarik masuk geng CCO (cantik centil oke), ekskul cheerleaders, karena ia bisa split (stretching). Maklum, ia pernah les balet.
Sementara itu, Lisa semakin dekat dengan Aldi. Karena mereka mengikuti diklat calon anggota OSIS bersama sama. Namun ketika outbond, Lisa pingsan, tipesnya kambuh.

Di sisi lain, Lila merasa tidak nyaman dengan geng CCO, dan sahabat sahabatnya (Cici, Mimi, Aya) menganggapnya sombong. Geng CCO terlalu menyepelekan pelajaran, dan lebih mementingkan latihan tari. Apalagi, mereka berprinsip bahwa cowok hanya mainan. Jadi, ketika Emi merebut Bobbi dari Reva, mereka tidak membela Reva. Ia mengurung diri di kamar, dan hanya Lila yang menengoknya.

Ketika Reva mendengarkan nasehat Lila, dan kembali latihan, ia malah diejek sebagai cewek lemah. Sontak ia bunuh diri. Kejadian ini mengguncangkan geng CCO, dan Lila semakin ingin keluar dari sana. Lagipula nilainya semakin merosot. Tapi Lila harus menyelesaikan satu lagi lomba cheers, sebelum resign.

Tanpa diduga, saat lomba basket, tim sekolah Lila kalah. Karena Rio tidak konsentrasi, pasca diputuskan cintanya oleh Risma. Tepat sebelum pertandingan basket.
Lila tak tahu hasil lomba basket karena ia ngacir duluan ka kajian. Ia memakai baju muslim pemberian adik Aldi. Lalu Lisa cemburu..

Tak diduga, ternyata Lisa sekarang sudah punya pacar, tapi putus tepat di tanggal 14 februari. Lila malah mendapat surat dari pengagum rahasia. siapa dia? Ternyata Rio, mantan pacar Risma. Olala..Kakak kelas yang tinggi dan tampan. Tapi setelah sebulan berpacaran, Lila merasa tidak nyaman. Karena Rio posesif.

Aldi emrasa kecewa mendengar Lila pacaran, lalu memperingatkan Lila. Tak sengaja ia mendengar rencana jahat Rio di kantin. Tapi Lila tidak emmperdulikan Aldi. Sabtu malam, Lila ditelepon, katanya Rio masuk Rumah Sakit. Ia bergegas ke sana diantar supir. Untung Allah masih emlindungi Lila, karena ia mendengar bisik bisik teman Rio, mereka berkomplot! Rio pura pura sakit, agar bisa mencium Lila. Sedangkan Aldi sudah tersungkur setelah dipukuli Rio.

Lila langsung berlari, keluar dari rumah sakit, dan memerintah pak supir untuk pergi ke sekolah. Untung Aldi diselamatkan oleh Lila, dan dirawat di Rumah Sakit. Ia menyesal telah mencueki Aldi. Lalu bertekad untuk putus dengan Rio.

Daan, happy ending! Lila, Lisa, dan Aldi, diterima di PTN impian mereka. Surprise, Lila memakai jilbab untuk pertama kalinya ! Lisa dan Lila akhirnya berbaikan, dan mereka semua berbahagia. Persaingan (selama dalam hal positif) mendorong mereka untuk berprestasi.

Saya pertama kali kenal Mbak Leyla dari buku ini. Buku yang sudah dibaca berkali-kali, tapi tak bosan jua. Gaya bahasa khas remaja. Novel islami, tapi tak membosankan. Ada juga kutipan lirik lagu nasyid, atau hadis, yang bikin makjleb dan termewek mewek.

Fully recommended ! Saat membaca buku ini, rasa senang, sedih, haru, bercampur jadi satu. Seperti es buah, segaar. Berasa kembali ke masa SMA yang menyenangkan. Saya membacanya hanya dalam waktu 2 jam, saat Saladin tidur siang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar