Kamis, 24 Juni 2021

Waste Management yang Mudah dan Anti Pusing

 Apa sih sebenarnya waste management? Sesuai dengan kamus, maka waste management adalah sebuah usaha untuk mengelola sampah, agar tidak bercampur-baur dan kacau. Mengapa sampah harus diatur? Bisa untuk memudahkan kerja pak sampah dan pemulung, lalu jika ada pengelolan sampah, lebih ramah pada lingkungan karena tidak dibuang sembarangan.



Berikut ini cara-caranya:

1. Simpan Minyak Jelantah

Minyak jelantah jangan dibuang gitu aja ya, tetapi simpan di botol air mineral bekas. Biasanya bisa didaur ulang, tetapi kalau kawan-kawan belum bisa caranya, cari saja Bank sampah atau lembaga yang menerimanya. Lumayan lho, di Malang bisa dihargai 5.000 rupiah seliternya.

2. Pisahkan Sampah di Dapur

Ada berapa tempat sampah di dapur? Kalau bisa minimal dua ya, yang satu buat tempat sampah mudah terurai, sedangkan yang satunya untuk sampah yang sulit terurai. Misalnya untuk kulit kentang, daun pisang, di tempat sampah warna hijau. Sedangkan untuk kertas pembungkus tempe, plastik, dll masukkan di tempat sampah yang lain.

Untuk sampah yang mudah terurai bisa dijadikan kompos (silakan googling caranya) tetapi kalau susah ya sudahlah, buang saja.

3. Sampah Limbah

Sampah yang masuk dalam kategori ini adalah baterai bekas, catridge yang rusak, dll. Jadi pisahkan di dalam tempat sampah atau kresek yang lain ya, karena kalau dibuang sembarangan juga takutnya merusak lingkungan.



4. Sampah Beling/Kaca

Bagaimana jika tak sengaja menyenggol piring atau gelas? Jangan dibuang begitu saja, takut melukai orang lain. Caranya, bungkus dengan plastik atau kresek, kalau bisa 2 lapis ya. Lalu ambil lakban dan ditutup erat dan beri label bertuliskan ‘sampah kaca, berbahaya’.

Cara waste management cukup mudah kan, ya? Jangan pusing dulu, karena kalau biasa memilah sampah akan langsung plung-plung alias gercep memasukkan sampah ke tempat yang berbeda, sesuai dengan kategorinya.

Postingan ini untuk memeriahkan OWOP grup Blogger Kodew Malang.




 

9 komentar:

  1. 3 poin terakhir sudah aku lakukan. Jadi memilah sampah itu penting walau kadang sayangnya sama si abang petugas kebersihan ujung-ujungnya digabungin lagi jadi satu -_-

    Untuk minyak jelantah, iya juga ya. Baru ngeh selama ini sama ibu dikemanain. Jangan-jangan dibuang begitu aja. Kayaknya perlu diinformasikan beliaunya.

    BalasHapus
  2. aku masih bingung nih..bgmn sebaiknya membuang baterai bekas. Dikumpulin sampai banyaaak nih karena blm nemu cara buang terbaiknya..

    BalasHapus
  3. bapakku suka banget ni memisahkan antara sampah basah dengan sampah plastik. Sampah basah kemudian sama bapak diolah menjadi pupuk cair yang berguna untuk tanaman.

    BalasHapus
  4. Kalau di RT saya diakomodir untuk membuang minyak jelantah nanti akhir bulan dikumpulkan ke Ketua RT lalu kalau mencapai liter tertentu dibayar

    BalasHapus
  5. serius ada pembuangan sampah khusus yang nampung minyak jelantah ka? waduhh rasanya saya jadi pengen tinggal di malang, di kota saya jarang banget yang menerapkan waste manajemen seperti inii

    BalasHapus
  6. Penting memang memisahkan sampah yang ada di rumah tangga, paling nggak ya dimulai dari rumah sendiri dulu. Semampunya. Kalau misal belum bisa olah sampah organik jadi kompos yaaa nggak masalah.

    BalasHapus
  7. Aku sudah mulai memisahkan sampah-sampah ini...tapi memang belum sanggup mendaur ulangnya sendiri. Masih beberapa kali menggunakan plastik dan minyak jelantah, rutin aku kumpulin di botol mineral bekas. Biasanya suka ada pemulung yang ambil kalau aku gantung di pagar.

    BalasHapus
  8. Aku termasuk yang belum rajin memisahkan sampah sesuai jenisnya. Huhuhu.. Padahal manfaatnya besar banget. Semoga setelah ini jadi rajin memilah sampah lagi, demi bumi yang lebih sehat

    BalasHapus
  9. Mbak aku kebiasaan membuang minyak jelantah. Karena kupikir tidak akan digunakan lagi. Hihu .. ternyata bisa ya jadi waste management. Tapi nih mbak kalau di sekitar kita nggak ada bank sampah, solusinya gimana ya? Sementara kita nggak bisa mengolah

    BalasHapus