Sabtu, 22 April 2023

Review Melbourne Wedding Marathon, Apa Segitu Susahnya Jadi Alpha Female?

 

Penulis: Almira Bastari

Tebal: 224 halaman

Tahun: 2017

Siapa yang alpha female?

Kayak daku wkwkkkw.

Dalam novel Melbourne Wedding Marathon dikisahkan seorang alpha female yang tinggal di Melbourne, Australia. Dialah Sydney, yang masih berstatus mahasiswa dan usianya 24 tahun. Dia orang Indonesia yang kuliah S2 di Australia.

Komentar pertama, lucu yak kok namanya Sydney? Ternyata penulisnya pernah kuliah di Australia jadi wajar kalau di novel ini dia pakai nama Sydney dan setting-nya Australia.

Review Melbourne wedding marathon

 

Kembali ke novel Melbourne Wedding Marathon. Ceritanya nih si Sydney gelisah karena di usianya yang ke-24, enggak ada pacar apalagi calon suami!

Dia tinggal bertiga di apartemen bareng 2 sohibnya. Detira yang orang Malaysia (dan kaya-raya) serta Rafka. Walau Rafka cowok tapi mereka tetap dalam batas aman, kok.

Gara-Gara Piano

Nah, one day Sydney dapat tawaran kerja yang enggak biasa, yakni jadi tukang masak di apartemen. Bossnya misterius banget. Sydney mau nolak (karena belum pernah kerja ‘kasar’) tapi gak jadi karena di tempat kerjanya yang baru ada piano impiannya.

Lama-lama boss-nya muncul dan DIA GANTENG BANGET, single and success.

Boss-nya bernama Anantha, baru aja putus dari mantannya (Danisha). Anantha adalah cowok tampan yang usianya 7 tahun lebih tua dari Sydney dan berprofesi sebagai pengusaha.

Melbourne wedding marathon

 

Namun anehnya Sydney biasa aja, apa karena capek ya berhadapan dengan cowok-cowok di sekitarnya yang ngeselin. Misalnya nih, coba baca ini:

Bukannya cowok yang ribet? Mau cewek pintar tapi nggak lebih pintar dari dia, mau cewek cantik bening tapi gak mau cewek salon, mau cewek yang independen tapi masih butuh laki-laki. (halaman 8)

 

Itu Sydney yang bilang ketika menimpali ‘serangan’ Rafka dan jujur ngeselin buangeeet. Ketika Sydney ber-IQ  lebih dari 130, cantik, dan ambisius, kenapa cowok-cowok jadi minder lalu malah nyalahin dia? Halooo?

Anantha yang Cool

Kembali ke Anantha dan Sydney. Anantha keki karena dapat banyak undangan kawinan padahal baru putus ama Danisha, cewek sosialita yang cantik banget. Dia akhirnya ngerayu Sydney untuk jadi kekasih sewaan.

TAPI INI GAK KAYAK FILM-NYA JULIA ROBERTS YANG ITU YAA!

Sydney mau tapi dengan banyak syarat. Misalnya enggak ada kontak fisik. Lalu gantian Anantha juga diajak kalau Sydney ada undangan nikahan.

Resensi melbourne wedding marathon

                                        Suasana di Melbourne

Awalnya acting Sydney berhasil tapi lama-lama dia keki karena baru tahu kalau circle Anantha high class banget. Di bagian ini daku baru paham kalau barang branded juga ada kastanya.

Misalnya Sydney pakai tas merek T tetapi di-bully karena kalah mahal dari tas merek H. Lagian yang dia pakai adalah keluaran 2 tahun lalu.

Selanjutnya Gimana?

Hubungan Sydney dan Anantha makin complicated karena Anantha diam-diam naksir Sydney. Namun cewek itu menjauh. Pertama, dia ogah di-bully Danisha dan teman-temannya.

Danisha tuh ngeselin juga. Udah putus dari Anantha, udah nikah juga, tapi malah pengen balikan! Alasannya karena sang suami infertile.

Kedua, Sydney pusing dengan Rafka. Dia ngaku pernah naksir Rafka tapi gagal karena cowok itu malah pacaran ama Clara. Padahal Clara adalah adiknya Danisha.

Almira bastari

 

Ruwet? Iyoo. Dunia ini sempit!

Mau lanjut baca review Melbourne Wedding Marathon? Yuuk!

Tapi kalau mau tahu ending-nya baca sendiri yaa, wkwkkwk.

Kesanku Setelah Baca Melbourne Wedding Marathon

Walau ada yang bilang kalau novel ini agak cheesy atau kayak cerita Cinderella tapi daku tetap suka kok. Pesannya dapat banget.

Buat kalian para wanita terutama yang alpha female, jangan pernah mau sama seorang cowok hanya gara-gara takut dibilang ‘gak laku’. Tetaplah bekerja keras dan ambisius dan abaikan para pria yang minder di luar sana. Laki-laki yang tepat dan mau menerima apa adanya akan datang kemudian.

Ada lagi quote yang aku suka:

Everyone thinks that I’m a difficult person (185)

Ini ucapan Sydney dan ia merasa minder karena masih single aja sementara banyak temannya udah nikah. Lalu menyalahkan dirinya sendiri. Tapi sebenarnya pemikirannya datang karena ‘serangan’ dari para pria toxic di sekitarnya.

See? Novel ini berhasil banget memotret kegelisahan alpha female. Apa salahnya jadi ambisius? Jadi pintar dan ingin menyelesaikan kuliah tepat waktu?

Melbourne Wedding Marathon terbukti keren banget dan daku berhasil baca semuanya hanya dalam waktu 2,5 jam (pas liburan jadi bisa baca dengan fokus).

Nah, kamu mau baca juga? Bisa dibaca juga di Ipusnas.

Sebenarnya kamu setuju gak dengan label alpha female?

28 komentar:

  1. ceritanya ringan seperti metropop gitu ya mbak, kalau dibikin film beneran complicated nih cerita cinta dibalik tokoh-tokohnya
    aku sendiri baru tau istilah alpha female dan langsung googling mbak

    BalasHapus
  2. Aku sukaaa bulu2 nya Almira 😍. Tapi blm baca yg judul ini, Krn sedang baca buku lain mba. Udah aku masukin list sih. Langsung tertarik. Aku penasaran Ama endingnya 😄.

    Hahahahah iyaa, brg branded itu memang ada kasta2nya. Makanya aku ga tertarik utk ngabisin duit di situ, Krn ga akan ada habisnya. Udh beli yg termahal, ntr muncul lagi serie yg lain 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku baru baca ini Kak Fanny ama Resign! yang lain beloom. Masih hunting lagi bukunya.

      Hapus
  3. Kisah percintaan Sydney Anantha ribet yak. Tapi itu yang bikin seru sampai jadi wedding marathon. Intrik dan kisahnya jadi banyak peluang mengaduk aduk perasaan pembacanya. Ini yang membuat kisahnya menjadi menarik untuk dibaca dan dinikmati

    BalasHapus
  4. Alamak, jahat banget si Danisha, ninggalin suamiknya gegara infertile.Aku baca bagian itu langsung keselek gorengan wkwkwk

    Paling suka sih novel percintaan yang ga kepanjangan begini. Lumayan, bisa killing time pas lagi liburan dengan sedikit menjauhkan diri dari gadget, hehehe.
    Ciri khasnya novel yang ga tebel, biasanya antar tokoh pasti ada complicate dan relasinya, dan serba kebetulan juga. Gapapa, kalo ga gitu mah ya hambar atuh ceritanya yaaa

    BalasHapus
  5. Udah lama gak baca novel dengan setting negeri Kangguru. Kayaknya terakhir baca Alabaster yang settingnya di Adelaide dan itu seru. Nah Melbourne Wedding Marathon ini walaupun kayaknya simple tapi bikin penasaran. Lumayan kan bisa jalan-jalan ke Melbourne dari baca ini ^^

    BalasHapus
  6. Wah 24 tahun Sydney udah pusing karena nggak ada pacar apalagi calon suami. Dia kan tinggal di Australia ya, seenggaknya latar dalam novel ini di Australia. Nah, apa memang usia 24 itu keresahan wanita-wanita di sana juga, atau sebetulnya Sydney itu orang Indonesia dan membawa keresahannya ke dunianya tempat ia tinggal?

    BalasHapus
  7. wah beneran menarik novelnya. Aku jarang banget mendengar dan membaca tentang alpha female. Apa mungkin akunya aja yang kurang familiar. Penasaran juga akutuh

    BalasHapus
  8. Emang bikin maraton perasaan ini kisah nya. Udah punya pasangan, semudah itu berpaling. Padahal tidak bisa memberikan keturunan bukan sebuah pilihan kan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Kalau saling mencintai dengan tulus ya gak masalah.

      Hapus
  9. Suka tulisannnya mbak, duh serasa membaca aslinya. Kayaknya kudu baca aslinya buat menuntaskan hubungan Anantha dan Disney.hehe

    BalasHapus
  10. Aku baru separuh baca Melbourne Wedding Marathon.
    Suka sama penulisnya karena sebelumnya baca karya "Resign!"

    Kalo ditarik benang merahnya, sama-sama menceritakan kisah percintaan di dunia kerja dengan latar kehidupan metropolis. Keren siih..

    BalasHapus
  11. Mantap nih baca 2,5 jam langsung kelar. Bentar-bentar, aku malah kepikiran, "what happen with Danisha?" sih? Nerbener ya, dia kan udah melepas Anantha demi lelaki lain dan menikah, eterus pas tahu suaminya infertil, dia malah pengen balikan sama Anantha. Sungguh "apa banget sih" cewek begini tuh. Ckckck.

    BalasHapus
  12. Baca reviewnya seru banget dengan kejuwetan dunia percintaan Sydney, apalagi dibumbui dengan intrik ala-ala kelas sosialita di circle nya anantha, ya

    BalasHapus
  13. Wah, jadi alpha female emang banyak tantangannya kalau di Indonesia
    Ceritanya menarik, jadi pengen baca bukunya

    BalasHapus
  14. hmm jadi penasaran pengen baca langsung novelnya. menarik juga nih kisahnya ngebahas aplha female

    BalasHapus
  15. Ambisius dalam mengejar cita², apalagi menamatkan pendidikan mah gak masalah. Karena kalau terlalu santai yang ada malah kelamaan raih gelarnya kan.
    Semangat selalu buat alpha female, ada bacaan asik buat disimak

    BalasHapus
  16. Banyak banget sih temenku yang alfa female kayak gini. Aku saranin sih ga masalah ga nikah duluan. Toh semua ada takdirnya. Ga bs dipercepat/pun diperlambat. Dan ga ada istilah ga laku. Biarin aja sih kata org gmn. Toh hidup pun kita yg jalanin.

    BalasHapus
  17. Kenyataannya emang sering dipandang sebelah mata jadi kalo ditanya apakah sesusah itu? Iyaaaa.. gitu susah banget hahaha

    BalasHapus
  18. Secara gak langsung buku ini bisa memotivasi banget ya bun, khususnya untuk perempuan intinya tetaplah melakukan hal-hal terbaik dan positif terutama untuk diri sendiri ❣️

    BalasHapus
  19. Dulu pernah nemu cowok yang minder sama saya hanya gara2 pendidikan. Nggak banget, auto bye. Aku ga peduli waktu itu banyak orang bilang ngga usah sekolah tinggi2. Nikah telat nggak apa2, yang penting kebutuhan untuk me time udah puas di masa muda wkwkwk

    BalasHapus
  20. Ceritanya mumet di Clara dan Rafka, oh sempitnya dunia. Btw, kepo pengen baca, ini enggak tebal kayaknya.

    BalasHapus
  21. Alpha female sering dengar istilahnya tapi nggak pernah tau arti sesungguhnya apa itu perempuan yang sangat mandiri yaa

    BalasHapus
  22. Baca review singkatnya ini bikin tertarik juga, soalnya terbayang di real life rasanya sebagai cowok suka minder dg cewek aplha

    BalasHapus
  23. Bener banget, setiap orang punya jodohnya kok dan akan datang di saat yang tepat. Jadi abaikan saja kalau ada yang bilang takut gak laku.

    BalasHapus
  24. Ceritanya menarik dan kisahnya penuh liku yaa mba. Tapi unik banget nama karakter utamanya Sydney. Ini bagus kalau diangkat jadi FTV deh

    BalasHapus