Selasa, 26 September 2023

Review Film Matilda, Kisah Anak yang Memiliki Kekuatan Telekinesis

 

Siapa pernah nonton Film Matilda? Ini filmnya udah lama banget, dulu daku pertama kali nonton waktu libur lebaran, di awal tahun 2000-an. Sampai kemarin akhirnya re-watch dan berkata, “Ooh ada bagian yang terlewat dan baru daku pahami!”

Ini sedikit data film Matilda:

Judul               : Matilda

Genre              : Comedy, fantasy (anak-anak)

Sutradara         : Danny de Vito

Tahun              : 1996

Pemain            : Mara Wilson (sebagai Matilda), Danny de Vito (sebagai Harry, ayah Matilda), Rhea Pearlman (sebagai ibu Matilda), Embeth Davidtz (sebagai Miss Honey), Pam Ferris (sebagai Ms. Trunchbull)

Pencerita Asli: Roald Dahl

Suatu hari ada keluarga yang unik dan mereka memiliki anak bungsu bernama Matilda. Harry, sang ayah, adalah pengusaha mobil bekas. Sedangkan ibunya adalah IRT. Matilda punya kakak laki-laki yang usil banget.


 

Keluarga Matilda kelihatan sedikit normal tetapi ternyata aneh bin ajaib. Salah satu kebiasaan mereka adalah nonton TV sambil makan malam (dan di sini terlihat pendapat pribadi Roald Dahl sebagai pencerita asli yang kurang suka akan TV, dia lebih suka anak-anak tekun membaca buku).

Matilda yang Mandiri Sejak Kecil

Matilda tentu saja menyingkir saat ayah, ibu, dan kakaknya asyik nonton TV. Sebagai gantinya ia tekun membaca buku di kamar.

Di film digambarkan Matilda bisa mengurus dirinya sendiri sejak usia 2 tahun. Ketika ia meminta dibelikan buku ke sang ayah, malah dimarahi. Akhirnya Matilda cari buku telepon lalu meminta alamat perpustakaan kota, dan mendatanginya.


 

Walau belum resmi bersekolah, Matilda semangat berjalan sampai 5 blok tiap pagi, agar bisa baca buku di perpustakaan. Kalau dipikir-pikir ajaib juga, bagaimana bisa Matilda belajar sendiri cara membaca, alphabet, dll? Aah sudahlah namanya juga film yang menghibur, jangan terlalu dipikirkan.

Anak yang Diabaikan

Namun Matilda sedih karena merasa diabaikan. Sang ibu sibuk main bingo ketika sang ayah bekerja dan kakak Matilda sekolah. Ia ditinggal sendirian di rumah dan hanya diberi sup kalengan (yang harus dipanaskan sendiri).

Matilda membuang kaleng sup itu dan dia bikin sarapan sendiri (pancake). Saking mandirinya (dan tidak ada ‘suara’nya di rumah), orang tua Matilda selalu mengira dia masih berusia 4 tahun. Sedangkan dia sudah berusia 6 tahun.


 

Matilda merengek-rengek minta disekolahkan. Namun ia baru masuk sekolah beberapa minggu kemudian.

Kebahagiaan di Sekolah

Ketika Matilda mulai bersekolah dia baru menemukan kebahagiaan: teman-teman yang supportive dan guru yang baik sekali. Miss Honey, guru kelasnya, sayang Matilda seperti ke anaknya sendiri (padahal dia belum menikah). Cara belajar di kelas juga menyenangkan dan kelasnya dihias sebagus mungkin.

Ms. Trunchbull yang Menyeramkan

Namun di sekolah ada kepala sekolah (kepsek) yang menyeramkan bernama Ms. Trunchbull. Dia wanita setengah tua yang kuat (sampai bisa mengangkat mobilnya sendiri) dan tidak suka anak-anak.


 

Bagaimana bisa kepsek di SD malah tidak suka anak-anak? Daku sibuk mempertanyakan, sampai ada adegan ketika Miss Honey membela anak-anak di hadapan Ms. Trunchbull. Ternyata Agatha Trunchbull adalah tantenya Miss Honey! (saudara tiri mendiang ibunya)

Kekuatan Telekinesis Matilda

Matilda ternyata punya kekuatan telekinesis (bisa memindahkan barang-barang dengan pikiran). Miss Honey kaget dan ia tidak mempermasalahkannya. Malah memotivasi dan melatih Matilda.

Kekuatan telekinesis Matilda keren banget lho karena bisa menerbangkan garpu, lukisan, sampai temannya sendiri! Dikau mau kah punya kekuatan seperti ini?

Bisnis Ayahnya Mulai Bermasalah

Saat Matilda semangat sekolah, sang ayah ketar-ketir. Dia ternyata curang. Menjual mobil rusak

dengan harga yang terlalu tinggi. Mobilnya diakalin dengan dimundurkan angka kilometernya, dll.


 

Ada agen rahasia yang memata-matai Harry. Lucunya pemeran agen rahasia tersebut adalah

Reuben. Masih ingat dia main di film apa?

Happy Ending

Di review ini maaf ya daku spoiler karena memang sebagus ini endingnya. Agatha Trunchbull

ditakut-takuti Matilda sampai pergi dari rumah. Ternyata dia (secara sepihak) mengusir Miss

Honey (dari rumah ayahnya) waktu masih kecil, dan ditempati sendiri. 


 

Kala itu ibu dan ayah Miss Honey meninggal dan selisihnya hanya beberapa tahun. Sebenarnya

Miss Honey curiga kalau sang ayah dibunuh diam-diam oleh Agatha Trunchbull.

Saat bisnis ayah Matilda ketahuan curang, ayah, ibu, dan kakaknya langsung OTW pergi ke Guam.

Namun Matilda menolak untuk ikut. Akhirnya ia meminta Miss Honey mengadopsinya. Ehh apa

benar kalo syarat adopsi di sana cukup dengan menandatangani surat pernyataan? Entahlah.

Yang jelas seneng banget karena film ini happy ending. Kamu udah nonton apa belum?

 

 

 

                         

22 komentar:

  1. Bukunya yg aku punya Mbaa 😄😄 selalu sukaaa buku2 Roald dahl . Aku koleksi dari zaman masih SD. Kebanyakan masih di rumah papa di Medan. Tapi di JKT ada Bbrp bukunya yg aku beli lagi, Trutama kisah Mathilda 😄😄.

    Aku tuh, kalo udh baca bukunya, jadi agak males nonton film, Krn biasanya ga akan sama dengan buku, diperpendek atau dimodif ntah jadi apa 🤣🤣. Makanya lebih suka baca bukunya 😄

    BalasHapus
  2. Wah menarik dan belum oernah nonton ini

    BalasHapus
  3. Aku pertama kali baca Matilda itu saat SMP. Dan langsung jatuh cinta sama kisahnya. (sampai sekarang masih aku baca ulang). Kalau film ini aku tonton di OTT beberapa waktu lalu. Walaupun spesial efeknya masih sederhana, tapi mengena. Kisahnya setia sama bukunya. Dan gambaran si kepala sekolah dapeeet banget hwhwhw

    BalasHapus
  4. Berasa mudah banget ya kayaknya proses adopsi di film itu. Mungkin maksudnya lebih ke menitipkan anak kali ya.

    BalasHapus
  5. Sudah sempat nonton ini film gara2 FYP di tiktok. Menarik sih memang meskipun konsep filmnya adalah drama musikal. Banyak banget pelajaran yang bisa diambil.

    BalasHapus
  6. Saya dulu membaca bukunya, Mbak. Dan ternyata filmnya ya. wah harus saya tonton nih.
    Dan memang kalau cerita realis, harus ada logikanya juga ya, Mbak. Misalnya bagaimana Matilda bisa membaca. bisa saja karena Matilda rajin ke perpustakaan, maka petugas perpustakaan simpatik padanya, dan mengajari Matilda membaca.

    BalasHapus
  7. Pesan filmnya dalem bgt nih. Kita diminta utk senang membaca buku di tengah masifnya siaran televisi bahkan gencarnya sosmed dan berita2 sepotong serta blm tentu benar yg setiap hari menghinggapi kita.

    Aku kira Matilda bakal ngebantu usaha ayahnya dgb kekuatan telekinesis itu ya. Ini kok agak bingung sih endingnya gmn. Tp bikin penasaran deh kalo blm nonton sendiri.

    BalasHapus
  8. Saya belum nonton, Mbak. Tahun 1996 kayaknya masih zaman susah yang TV pun gak punya hehehe

    BalasHapus
  9. Wah, ini dulu pernah diperan ulang sama anak-anak Messaied International School. Sumpah, konyol bin kocak...hehe...

    BalasHapus
  10. Aku nggak nonton filmnya tapi baca novelnya. Dan yak, aku pun nggak habis pikir dengan kepseknya. Bener-bener nggak nanggung Roald Dahl bikin karakter kepsek yang menyeramkan.

    BalasHapus
  11. Woah, aku pernah nonton nih, zadul banhet memang, tapi ceritanya asli bagus. Dan endingnya pun happy banhet, karena Matilda jadi bisa bahagia tinggal bareng miss honey yg baik hatinya.

    BalasHapus
  12. Saya dari kecil bermimpi mempunya kemampuan ini hehhe bahkan sampai hari ini masih juga bermimpi memiliki kemampuan telekinesis, kayaknya seru aja gitu mba, sebenarnya hal ini bisa idlatih juga ya

    BalasHapus
  13. Waduh, karena kurang pedulinya kepada Matilda yang diam sampai tidak sadar jika anak sudah 6 tahun.

    Dan Matilda yang serba mandiri pun memiliki kekuatan yang tidak dimiliki anak pada umumnya.

    Wow, banget, ya!

    BalasHapus
  14. Pernah nonton dan punya bukunya
    Seri Inggris dan Indonesia
    Semuanya disukai anak anakku
    Katanya Matilda cerdas banget

    BalasHapus
  15. film matilda udah berulang aku tonton dan gak pernah bosan, selalu terharu dengan kisah matilda dan bondingnya dengan sang guru. keknya film matilda ada remake juga deh, lupa tapi release tahun berapa

    BalasHapus
  16. Zaman dulu ya.. distraksinya barruu tipi.
    Tapi memang semenarik itu, si layar kotak berwarna ini.

    Dan Film Matilda sukses memberikan gambaran do's and don't's dalam parenting.

    BalasHapus
  17. Dulu karena aku masih kecil banget nggak ngerti alur film ini kek mana. Cuma bisa lihat gambarnya doang ahaha. Jadi pengen nonton sendiri lagi deh

    BalasHapus
  18. Aku baca novelnya malahan mbk. belum nonton filmnya, mweheheh, jadi pengen nonton deh

    BalasHapus
  19. film masa kecil niiiih, eh sekarang ada remakenya juga deh kalo ga salah. seru banget jalan ceritanyaaaa, ikut gemez sama bu guru jahatnyaaa.. huhu

    BalasHapus
  20. Waduhh film ini kayaknya inget deh hihi..
    ada telekinesisnyaa ini yang bikin inget wakakaka. Seruu emang ceritanya ya mbaa

    BalasHapus
  21. Wah banyak adegan yang janggal ya. Tapi bisa jadi udah diriset mbak, Jadi sah sah aja dalam film meskipun kalau kita lihat sendiri rada aneh ya. Anak kecil bisa bikin pancake sendiri, bisa baca tanpa diajari dll. Wow banget kalau beneran ada di dunia nyata. Menarik kayaknya nih film. Aku lom nonton. Jadi pengen nonton nih

    BalasHapus