Selasa, 04 November 2025

Enaknya Belajar di PKBM

 

PKBM? Mungkin klean belum paham tentang Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Tapi ini adalah istilah baru dari ‘kejar paket’. Jadi Saladin bukan belajar di SMP tapi di sebuah PKBM di Kabupaten Malang, alias ambil kejar paket B.



Lhoo kok paket B? Ya, karena dulu waktu Saladin SD, ijazahnya dari kejar paket A. Dulu di SD Alam (sekolahnya) kerja sama dengan sebuah PKBM jadi ijazahnya paket A. Pikirku, untuk SMP lanjut paket B saja lah, toh sama-sama resmi (diakui oleh pemerintah). Kalau mau lanjut ke SMA negeri atau swasta ya bisa juga.

Kelas Kecil

Jadi apa saja keunggulan belajar di PKBM? Yang paling daku suka adalah dia punya kelas kecil (maksimal 5 murid). Nahh dulu kan kami sempat survey ke PKBM lain, di sana maksimal 7 murid per kelas. Entah kalau di PKBM daerah lain bagaimana.



Tapi justru dengan kelas kecil ini bagus untuk Saladin karena dia bisa lebih fokus. FYI Saladin ini anak ADHD jadi memang agak berbeda dengan yang lain. Dengan teman sekelas hanya beberapa anak dia lebih happy, apalagi keadaan di sana juga tidak berisik.

Tidak Usah Pakai Seragam

Tidak ada seragam di PKBM-nya Saladin karena ini swasta. Jadi yang dia pakai tiap hari senin sampai kamis adalah celana panjang, sepatu, dan kemeja. Baju bebas tapi rapi gituu deh. Tanpa seragam malah enak karena bisa lebih bebas, tidak usah bingung cari sabuk, topi, dll.



Namun menurut keterangan seorang teman, kalau di PKBM negeri muridnya masih pakai seragam. Sebetulnya istilah ini juga kurang tepat. Karena menurut teman lain (yang orang tuanya mengelola PKBM), yang negeri namanya “sanggar belajar”, bukan PKBM.

Read: Pengalaman Mencari SMP untuk Saladin

SPP Terjangkau

Berapa biaya di PKBM? Karena yang mengelola yayasan swasta jadi tergantung kebijakan masing-masing. Kalau di tempat Saladin, SPP 300.000 rupiah per bulan, masih terjangkau untuk ukuran sekolah swasta. Untuk uang kegiatan juga masih masuk budget kami.

Guru-Guru yang Perhatian

Alhamdulillah Allah maha baik dan mempertemukan Saladin dengan PKBM yang punya guru-guru yang perhatian. Mereka sudah biasa meng-handle anak istimewa. Bahkan salah satu guru Saladin pernah mengajari murid lain yang autis, jadi memang beliau lebih sabar dan paham bagaimana cara mendidik anak ABK.

Visi dan Misi yang Sesuai dengan Kami

Memilih sekolah bukan hanya karena fasilitasnya, tapi juga karena punya visi dan misi yang sama. Kalau yang dipakai di PKBM kurikulum nasional. Tapi karena satu yayasan dengan SD Alam di Kota Malang (bukan sekolah Saladin dulu), ada pelajaran bercocok tanam juga.


Menurut salah satu terapis anak istimewa di IG, anak ADHD maupun ABK cocok sekali belajar di sekolah alam. Karena ada sesi grounding dan nature bisa jadi media belajar, sekaligus terapi alami.

Jam Belajar Hanya Setengah Hari 

Sekolahnya Saladin sampai jam berapa? Cuma sampai beduk alias jam 11.30 sudah pulang, dan hanya 4 hari saja. Enak yaa, bentar banget sekolahnya. Tapii tetap dong di rumah juga belajar (daku yang ajarin).



Untuk Saladin yang ADHD dan hipersensitif terhadap suara dan keramaian, sekolah setengah hari sangat menyenangkan. Karena memang dia belum kuat (secara mental) untuk belajar dari pagi sampai sore.

Belajar di PKBM memang asyik dan yang paling bikin lega adalah penerimaan dari para guru. Karena memang tidak semua sekolah dan pendidik paham bagaimana cara meng-handle anak istimewa. Semoga Saladin makin betah sekolahnya dan tidak ada drama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar