Kamis, 18 Desember 2025

Ulang Tahun Lagi?

 

Jumat malam tanggal 19 Desember, lahirlah bayi yang dinamai Avizena Elfazia Zen. Anak yang ditunggu-tunggu oleh semua orang karena dia adalah putri pertama, cucu pertama, sekaligus keponakan pertama. Jepara menjadi kota kelahirannya tapi dia dibesarkan di Malang, sehingga lebih bisa berbahasa jawa timuran daripada jawa tengahan (pesisiran).

                                            Photo by Joseph Menjivar on Unsplash    


Oh yeaaah, daku ulang tahun lagi! Kaget dong karena rasanya baru saja merayakan ultah ternyata sudah milad lagi. Lagian umur juga sudah segini, wkwkwk. Merayakan artinya makan enak berdua saja dengan Saladin, dan dia hafal kalau bundanya lahir bulan desember.

Refleksi di Hari Lahir

Apa yang sudah kulakukan selama lebih dari 30 tahun hidup? Rasanya dua tahun ini kebanting banget karena berubah kuadran, dari pegawai (WFH) menjadi penulis mandiri. Tapi tidak apa-apa, di kala satu pintu tertutup maka ada pintu lain terbuka, bukan?



Ulang tahun di usia 30+ bukan untuk dirayakan besar-besaran atau berharap kado yang mahal. Tapi justru kugunakan untuk refleksi diri. Sudahkah hidupku bermanfaat? Apakah hidup sudah berguna? Jangan lupa kalau usia manusia tidak ada yang tahu, jadi memang harus menambah amal perbuatan sebanyak-banyaknya.

Memaknai Ulang Tahun dengan Rasa Syukur

Justru di momen penambahan ehh pengurangan umur ini kupakai untuk memaknai dengan penuh rasa syukur. Alhamdulillah masih diberi hidup. Masih bisa merayakan ulang tahun dengan keluarga. Alhamdulillah masih waras dan sehat, sehingga bisa mencari peluang yang menghasilkan.



Dulu daku tuh kagak begini alias resah mencari di mana kurangnya? Mungkin karena dibesarkan oleh seorang ibu yang perfeksionis dan saklek. Tapi akhirnya jadi lelah sendiri, karena memang hidup tidak bisa sempurna. Dengan kesalahan dan kekurangan, justru jadi bahan untuk belajar menjadi lebih baik lagi,

Padahal pencapaian kecil itu juga merupakan sebuah prestasi lho! Ketika curhat ke salah satu AI, dijawab bahwa hidupku bisa lebih baik kalau merayakan sesuatu yang tampak sepele, misalnya merapikan kamar dalam waktu 1 menit. Jangan meremehkan hal yang kecil (yang positif) karena jika dikumpulkan akan berdampak besar.



Kemudian, daku juga terus menanamkan ke pikiran kalau kita tuh sudah hebat karena melewati berbagai momen ‘di tepi jurang’, misalnya krismon 1998 dan pandemi 2020. Jika hari ini masih ada nyawa maka Tuhan masih sayang. Maka gunakan untuk sebaik-baiknya, tambahkan rasa syukur, dan jangan mudah mengeluh.

Mengejar Cita-Cita

Apa yang harus kulakukan di usia segini? Di kala hidupku di-restart maka tak perlu galau atau silau melihat pencapaian orang lain. Rumput tetangga memang selalu lebih hijauu, gitu ya? Maka hijaukan saja tamanmu sendiri.

                                         Pexels

Hidup yang disetel dari nol lagi membuatku lebih fokus mengejar cita-cita. Tidak hanya berkutat di dunia blogging, tapi kembali lagi menulis novel dan flash fiction. Raut lagi pensilku karena lama sekali tidak menggambar. Belajar hal baru untuk menambah pengetahuan dan peluang.

Read: I don't want to remember my age

Daku sempat menulis tentang burnout ketika stuck dalam kehidupan ini. Ada satu komentar dari Kak Vicky Laurentina (di sana) yang sangat menancap. Kata beliau, “Definisi produktif itu adalah bisa menghasilkan energi. Jika menulis ribuan kata malah menghabiskan energi dan malah berubah jadi sakit, maka itu bukan produktif namanya.”

Selama ini kukira harus nulis ribuan kata (seperti dulu saat masih aktif jadi content writer) atau melakukan hal-hal yang spektakuler, baru bisa dibilang produktif. Tapi ternyata salah karena tidak menghasilkan energi positif.

                               Pexels

Sekarang memang ada target sehari mengerjakan apa saja, tapi tidak ngoyo sampai bikin burnout. Yang penting adalah kesehatan mental, dan jangan salahkan diri sendiri karena manusia tidak bisa mengubah takdir di masa lalu.

Ulang tahun menjadi momen berharga (meski tidak ada pesta dan kado) karena membuatku berpikir untuk terus memperbaiki diri. Tidak ada kata terlambat untuk belajar hal baru. Tidak usah malu jika hidup di-restart karena bisa jadi jalur yang kita lalui dulu itu salah. Ayo terus semangat dalam menjalani hidup, dan mensyukuri semua nikmat-Nya.

Rabu, 17 Desember 2025

2025, Berselancar di Tengah Gelombang Kehidupan

 

Alhamdulillah sudah bulan desember (enggak kerasa ya?) dan ini jadi bulan favoritku karena birthday (tebak tanggal berapa?) Tapii kali ini daku mau cerita tentang kehidupan tahun 2025 dan segala dinamikanya. Seperti kata sebuah lagu dangdut: “hidup penuh liku-liku, ada suka ada duka.”



Tahun 2025 datang dengan cepat dan Alhamdulillah di awal tahun daku masih melanjutkan proyek dari akhir tahun 2024. Karena ikut nulis di 3 blog maka fee lumayan banget, apalagi ada lebih dari 1 artikel per blog. Tapi kebahagiaan ini berlanjut, bagaikan naik roller coaster

Lamaran Pekerjaan yang Gagal

Gara-gara terlalu konsentrasi job blog maka daku lupa untuk mengirim berkas lamaran pekerjaan sebagai content writer. Sempat menyesal sih, apalagi fee yang dijanjikan lebih banyak daripada agenku yang lama. Tapi apa yang terjadi saudara-saudaraa?



Ternyata dapat bocoran dari sana-sini kalau di sana error alias sering terlambat kasih gaji pegawai. Oalah, memang tidak boleh menyesal karena ini sudah jadi jalan yang diberikan oleh Tuhan. Dijauhkan dari berbagai hal yang negatif.

Ditinggal Kakek untuk Selamanya

Desember kelabu mengharu-biru karena kakekku meninggal dunia. Beliau memang sudah tua, hampir 93 tahun usianya. Dengan 6 anak, 20 cucu, dan 6 cicit. Umur panjang dan semoga bahagia. Diampuni dan kemudian masuk firdaus.


Yang bikin sedih adalah daku tidak bisa ikut takziah karena rumah kakek beda provinsi (perjalanan darat 9 jam dari Malang) sedangkan Saladin masih sekolah. Akhirnya hanya mama, papa, adik-adikku, dan adik sepupu yang berangkat ke Jepara. Tapi ternyata ada yang membuat terharu.

Alhamdulillah kala hari ini berduka, ada penghiburan dari beberapa orang. Padahal mereka belum tahu kalau kakekku tiada. Tapi mereka berbaik hati mengirim berbagai makanan. Mulai dari nasi uduk, ayam goreng, pisang goreng, sayur asem, dll.

Sakit

Tahun 2025 daku beberapa kali sakit gondongan. Ternyata daya tahan tubuh yang turun bikin sakit dan emang bengkaknya tidak terlalu besar. Tapi telinga rasanya ditusuk pensil yang tajam, sampai susah tidur.



Daku sekeluarga juga pernah kena influenza tipe A, selama hampir 2 minggu. Ditambah Saladin juga diare. Tapi Alhamdulillah paksuami lebih cepat sembuh sehingga beliau bisa merawat kami dan membuatkan makanan serta minuman hangat.

Read: Pengalaman Kena Gondongan

Pertama Kali jadi Penanggungjawab Job

Walau ada hal yang kurang enak (sakit) tapi 2025 juga membawa tantangan baru berupa penanggung jawab job blogger (bersama seorang teman). Rasanya deg-degan karena tugasnya banyak: seleksi para blogger, membuat brief, jadwal, mengecek ulang artikel, dll. Pihak brand juga baik banget karena memberi fee dengan nominal yang lumayan.

Yuk baca juga cerita Mbak Lala tentang 2025 di sini:

2025 Lalakitc

Dapat Endorse Lagi

Beda tahun ini dan tahun lalu adalah daku lebih sering nongkrong di medsos Threads. Alhamdulillah dapat endorse berupa buku-buku, martabak telur, lasagna, dll. 



Walau kala itu follower belum sampai 1.000 tapi sudah dipercaya oleh banyak pebisnis UMKM untuk di-endorse.

Read: Review Martabak BARA

Olahraga Lagi

Salah satu kelemahan dari bekerja dari rumah (as a writer and blogger) adalah mager dan daku mulai merutinkan diri untuk jalan pagi. Masih dekat sih jaraknya, sekitar 1,5 kilometer. Sekalian antar Saladin ke sekolahnya. Badan segar, hati bahagia.

Mengapresiasi Diri Sendiri

Kesimpulan dari tahun 2025 adalah daku harus lebih banyak mengapresiasi diri sendiri. Alhamdulillah sudah bisa handle proyek bernilai jutaan rupiah. Sudah baca lebih dari 30 buku selama setahun (ada yang aktif di Goodreads juga?) Daku juga berhasil menulis lebih dari 120 artikel tahun 2025 ini dan teratur juga blogwalking.



Walau hidup belum seperti yang kubayangkan tapi tahun ini daku belajar untuk berselancar di tengah dinamika kehidupan. Jangan berlarut-larut menangis di tengah hujan badai. Tapi tetap tegak berdiri, cari peluang lain, dan berdoa serta berusaha.

Bagaimana dengan 2025-mu?

Selasa, 09 Desember 2025

Menikmati Kehangatan dalam Semangkuk Indomie Tori Miso Ramen

 

Indomie selerakuuuuu! Siapa yang masih suka makan Indomie? Nah kali ini daku bakal nge-review salah satu produk Indomie yaitu Tori Miso Ramen alias ramen instan. Dari kemasan saja sudah mencolok, merah merona! Tapi bagaimana rasanya?



Sebungkus Indomie Tori Miso Ramen harganya hanya 6.200 rupiah di minimarket dan porsinya pas buat sarapan. Apalagi di Malang lagi sering mendung dan hawanya bikin ingin makan yang hangat-hangat. Atau, kalau kalian bingung makan apa di sore hari hujan-hujan, makan ramen instan sajalah.

Nyeruput Cuy!

Dalam sebungkus Tori Miso Ramen ada mie (tentu saja), bumbu bubuk (yang ternyata tercampur dengan potongan nori kecil-keciiil), dan minyak. BTW minyaknya ini sudah tercampur dengan chilli ya. Tapi lebih banyak minyaknya….



Karena masuk kategori mie kuah maka yang pertama diicip adalah kuahnya. Nyeruput cuy! (sambil bergaya ala Nex Carlos, ada yang mamen juga?) Karena ada chilli oil maka rasanya sedikit pedas (tapi masih level satu). Kuahnya kental seperti memakai kaldu tulang asli, bukan kental creamy yang dikasih krim/susu/santan.

Rasa Ayam vs Seafood

Bagaimana dengan rasa mie-nya? Mienya kenyal dan masuk mulut dengan mudah. Tapi tapiii ini kan judulnya tori alias ayam. Karena ada potongan nori imut-imut maka ada sedikit sentuhan seafood. Rasa miso juga cukup light dan disesuaikan dengan lidah Indonesia.

Memang Asyik, Memang Enak

Biasanya sih daku makan Indomie Tori Miso Ramen dengan lauk telur rebus (setengah matang). Jadi ketika kuning telur yang masih agak encer bersatu dengan kuah, menambah rasa gurih sedap. Tapi untuk topping mah sesuai selera, ya. Bisa telur, ayam, sosis, dst.

Indomie Seleraku

Habis makan Indomie Tori Miso Ramen langsung berkeringat dan tubuh makin segar. Kemarin waktu agak meriang, makan siang dengan mie ini dan Alhamdulillah jadi enakan. Kalau daku sih biasanya makan Indomie Tori Miso Ramen seminggu sekali, biasanya sebelum mudik ke rumah mama wajib sarapan ini, biar lebih bertenaga.



Sudahkah kalian ingin makan Indomie Tori Miso Ramen? Indomie, selerakuu! Semangkuk ramen yang penuh dengan kehangatan, menjadikan perut kenyang dan hati berdendang. Siapa yang bisa menolak kelezatannya?

Sabtu, 06 Desember 2025

Review Film Jeanne du Barry dan Akting Johnny Depp yang Memukau

 Siapa suka baca sejarah dunia? Atau hafal sejarah Prancis? Dahulu kala, di Prancis diperintah oleh Raja Louis XV. Beliau sampai usia lanjut berkuasa, dan cucunya (Louis XVI) menikah dengan Marie Antoinette.

                                     Wikipedia

Tapi ini bukan cerita tentang Queen Marie Antoinette , melainkan Madame du Barry. Wanita yang berasal dari kelas bawah lalu menjadi kesayangan raja. Bagaimana cara seseorang bisa panjat sosial hingga masuk istana? Yuk baca dulu keterangan filmnya:

Judul               : Jeanne du Barry

Tahun             : 2023

Sutradara         : Maiwenn

Pemain            :  Maiwenn (sebagai Jeanne du Barry), Johnny Depp (sebagai Louis XV)

Jeanne adalah gadis yang lahir di luar pernikahan, dan ibunya adalah juru masak. Kemudian sang

Ibu bekerja di rumah seorang bangsawan. Monsieur bangsawan tersebut malah mengangkat

Jeanne sebagai anak asuh. Tapi sang ibu malah memasukkannya ke biara karena takut dia jadi

korban pencabulan.



Di biara Jeanne mendapatkan pendidikan tapi karena suatu kasus dia dikeluarkan, dan kembali

ke rumah bangsawan (bos ibunya). Tapi madame bangsawan cemburu karena Jeanne sudah

tumbuh jadi remaja cantik, dan menuduh dia dan ibunya mencuri, dan akhirnya mereka dipecat.

Petualangan Jeanne

Jeanne dan ibunya pindah dan dia menjadi model lukisan. Kemudian dia jadi pembaca buku

Madame bangsawan, sampai akhirnya dipecat karena bobok bareng dua putranya (yang sudah

dewasa). Kadung kecebur, Jeanne akhirnya jadi bxxtch, waduhh!



Jeanne akhirnya bertemu dengan bangsawan bernama Count Jean du Barry. Mereka pacaran dan Jeanne

dijadikan bintang pesta. Lantas Jeanne diperkenalkan ke Raja Louis XV (oleh salah satu teman Jean).

Jeanne du Barry Masuk Istana

Raja Louis XV sudah tua dan kesepian, dan dia tertarik dengan Jeanne yang baru berusia 26

tahun. Tapi masalahnya Jeanne bukan berasal dari keluarga bangsawan. Bagaimana cara agar dia

bisa jadi gundik?



Ternyata si Jean du Barry jahat banget, bukan hanya keras (secara fisik). Tapi dia mengatur agar

Jeanne menikah dengan saudara laki-lakinya, agar wanita itu mendapat gelar bangsawan.

Dengan masuknya Jeanne ke istana dan jadi kesayangan raja, Count du Barry akan mendapatkan

keuntungan (networking).  

Jeanne du Barry akhirnya jadi ibu negara tidak resmi (karena dia hanya gundik) dan menikmati kemewahan istana Versailles. Dia selalu memakai baju dan perhiasan mewah, bahkan diberi hadiah budak kecil dari India. Dia juga bersaing dengan princess Marie Antoinette yang berasal dari Austria.



Ending film ini sudah bisa ditebak tapi tidak diperlihatkan bagaimana penggambaran revolusi Prancis dan pemberontakan rakyatnya. Tidak ada juga adegan dengan guillitone. Tapi sayang sekali kurang ada dinamika di film, jadi tidak ada konflik yang menggigit.

Read: Review Film Marie Antoinette, Terpesona Kecantikan Kirsten Dunst

Sisi Lain Jeanne du Barry

Skor film ini di IMDB tidak begitu bagus tapi menurutku dia berhasil menampilkan sisi baik seorang Jeanne du Barrry. Meski statusnya hanya gundik, dia mau menemani sang raja yang sakit keras. Kala itu, penyakit cacar adalah hal yang buruk, karena belum ada obatnya apalagi vaksinnya.

Johnny Depp yang Memukau

Pas nonton sih biasa saja melihat Louis XV tapi pas lihat daftar nama pemainnya lhooo ternyata Johnny Depp. Bagus banget sih make up artist-nya sampai hampir enggak kelihatan aslinya. Akting Depp sebagai raja yang sudah tua (tapi playboy) juga bagus.



Jadii apakah kamu mau nonton film mengenai Madame du Barry? Atau malah sudah nonton film tentang Marie Antoinette? Habis nonton film ini daku jadi tergerak untuk mempelajari lagi sejarah Eropa kuno dan revolusi Prancis.

Jumat, 05 Desember 2025

Anak Kuat dan Suka Membaca – Outing Saladin Desember 2025

 “Ada outing ke taman dan perpustakaan hari kamis ini, mulai jam 8 pagi. Para orang tua boleh mendampingi.”

Begitulah pengumuman di WAG sekolah eh PKBM. Outing alias kegiatan di luar yang istimewa, karena pesertanya bukan hanya para murid regular, tapi juga yang homeschooling mandiri. Sebelumnya kami diminta mengisi daftar hadir via Google form.



Hari kamis, 4 desember 2025. Daku bangun jam 4 lebih lalu bersiap-siap. Saladin bangun lalu dia mandi, dan kami pun berangkat ke Taman Slamet. Di lokasi outing pertama, para murid tidak hanya jalan-jalan tapi juga berolahraga.

Keriaan di Taman Slamet

Taman Slamet terletak di tengah kota Malang dan sangat pas sebagai lokasi outing karena ada beberapa alat fitness (maaf kurang paham namanya) yang boleh dipakai gratis. 



Ketika teman-teman Saladin hanya berjalan kaki, eh ini bocah malah semangat berlari. Dia ADHD yaa, makanya cenderung tidak bisa diam.

Read: 13 Tahun jadi Orang Tua Anak ADHD

Saladin senang banget memakai alat-alat fitness, dan dia kufoto dan kurekam. Alhamdulillah mood-nya bagus pagi itu. Tapi kemudian dia bosan dan ingin jalan-jalan ke bagian lain taman, menjauh dari teman-temannya.



Kutanya, “Kamu lapar?”. Dia mengangguk. Sebenarnya Saladin sudah bawa bekal roti tapi tidak apa-apa, beli jajan, mumpung lagi keluar. Ada beberapa penjual di Taman Slamet mulai dari tukang sate, soto, tahu campur, siomay, tapi bocah memilih untuk beli crepes.



Harga crepes murah banget, hanya 3.500 rupiah. Tapi ternyata antri, pak penjual masih membuatkan untuk antrian nomor  5 sedangkan kami dapat nomor 10. Saladin memilih crepes dengan topping biskuit krim. Ternyata malah kami didahulukan oleh pak penjual, belum 5 menit sudah jadi, entah mengapa? Makasih, Pak!



Sembari menemani Saladin makan crepes dan bekal roti, daku mengamati sekitar. Selain berolahraga, banyak orang yang piknik di Taman Slamet, atau andok makan soto ramai-ramai. Ada juga yang sedang latihan line dance. Terpancar keriaan dari mereka yang berkumpul di pagi itu.

Perpustakaan Umum Kota Malang, Penuh Kenangan

Sekitar jam 9:30 pagi kami berangkat ke Perpustakaan Umum Kota Malang. Ini adalah perpustakaan kebanggaan warga Malang karena ada banyak sekali buku, majalah, dan bacaan yang diakses gratis. Cukup daftar pakai KTP atau KIA (bagi anak-anak).



Tapi sayang kami belum bisa masuk karena dapat giliran jam 10 pagi, karena ada rombongan dari sekolah lain yang masih ada di dalam. Jadi perpustakaan menerima kunjungan dari sekolah-sekolah ya, tentu saja harus izin dulu. Sambil menunggu, Saladin duduk dan minum air bekalnya.

Saladin excited karena ada mini playground dan dia ingin main di sana. Langsung kutunjukkan tulisan “khusus anak PAUD dan TK”. Hiaaah, dia masih saja merasa anak-anak padahal sudah remaja (kelas 7)


.

Jam 10 kami masuk dan dipersilahkan menitipkan tas dan sepatu di tempat yang disediakan. Para murid senang karena bisa baca berbagai buku di section perpustakaan anak. Yang di lantai 1 memang khusus anak-anak, dan di lantai 3 baru buku-buku jenis lain.



Daku senang karena ada banyak buku karya Roald Dahl, Enid Blyton, dan banyak penulis lain. Ada juga mainan balok, puzzle, dan bahkan pojok mewarna. Ruang khusus anak didesain dengan indah, dan temboknya ada lukisan mural bernuansa Malang.



Perpustakaan Umum Kota Malang benar-benar penuh kenangan karena di sanalah daku dan ayahnya Saladin pertama kali bertemu, sekitar tahun 2009. Romance in the library, wkwkwk. Intermezzo dulu yakkk.

Kejutan dari Saladin

Meski Saladin masih menunjukkan impulsivitas (naik tangga sambil lari dan ngejar kucing ke bagian belakang perpus, tapi lupa gak pakai sepatu lagi), ada yang kusyukuri. Dia menyuapiku bekalnya (waktu di taman), dan membuang sampah pada tempatnya. Bahkan membuangkan sampah botol minuman milik temannya.



Saladin juga merapikan krayon yang ada di pojok mewarnai (di ruang perpus khusus anak) padahal tidak kusuruh. Alhamdulillah, semoga apa yang kuajari benar-benar dia rasakan (dan praktekkan). Jangan sedih kalau punya anak ADHD tapi fokus ke kelebihannya, bukan kelemahannya.

  

Kamis, 04 Desember 2025

Review Mie Gaga Original, Nikmat dan Kenyal

 

Siapa bisa menolak kelezatan mie apalagi dengan aroma yang menggoda? Jam menunjukkan pukul 16:30. Di luar sedang hujan deras, maklum desember (bukan desember kelabu YGY). Lalu daku ingat kalau punya 2 bungkus mie Gaga goreng original di dapur, langsung cuss!



Saladin langsung senang saat kutawarkan mie juga. Kami berpindah dari ruang tengah ke dapur. Panci diisi air, ketika H2O sudah mendidih maka mie dimasukkan ke sana. Bungkus mie berwarna merah, sangat eye catching. Di dalamnya tentu saja ada mie, bumbu bubuk, kecap, minyak, sambal, dan tentu saja bawang goreng.



Salah satu yang daku suka adalah kemasan bawang gorengnya, bukan dari plastik tapi dari aluminium foil. Isinya bawang goreng yang cukup banyak, dan beneran bawang bukan tepung doang. Jadi mari ambil piring untuk menuang bumbu, bawang goreng, dll dan meletakkan mie yang sudah matang di sana.

Kelezatan Mie Gaga Original

Ketika mie sudah berpadu dengan bumbu, aromanya merasuk hidung. Garpu berputar, saatnya makan, eh berdoa dulu. Mie yang kenyal sudah masuk mulut. Bagaimana dengan rasanya?



Mie Gaga original berasa campuran ayam dan bawang. Dengan tingkat asin dan gurih yang pas, berasa makan mie dengan kaldu asli. Padahal saat itu daku hanya menambahkan sayur wortel dan kacang panjang rebus, tidak ada telur atau yang lain. Tapi tetap berasa nikmat.

Terbawa Kenangan Masa Lalu

Pernahkah klean makan sesuatu lalu teringat kenangan masa lalu? Mie Gaga original membuat memori kembali datang. Saat masih remaja, saat nenekku masih sehat dan menyambut semua cucu dengan gembira.

Daku dan nenek hanya bertemu setahun sekali saat lebaran. Beliau punya toko dan berjualan mie Gaga. Enaknya, kalau banyak cucu datang, boleh minta mie dan apa saja yang ada di toko.

                          Ada kelezatan ajaib di setiap rasanya    

Para sepupu girang, mereka menyetel televisi untuk melihat siaran sepakbola. Kalau bosan ya main game bareng. Sedangkan daku dan sepupu lain kebagian jatah jadi seksi konsumsi alias yang memasak mie Gaga. Setelah matang, kami makan beramai-ramai, lebaran pun makin menyenangkan.

Daku beli mie Gaga di minimarket dan saat itu sedang diskon, hanya 2.600 rupiah. Tapi walau tidak diskon juga harganya tidak membuat kantong bolong. Mau sarapan mie atau ngemil mie saat hujan? Makan mie Gaga original saja!

Rabu, 03 Desember 2025

Memotivasi Diri untuk Terus Menjadi Penulis

 

Apa enaknya jadi penulis?

Beneran daku tuh banyak nemu komentar di media sosial. Dibilang penulis tidak bisa kaya, susah nembus penerbit major, atau harus punya pekerjaan lain agar bisa survive. Kalaupun ada penulis kaya itu hanya sedikit.



Beneran gemes kalau ada komentar seperti itu. Apalagi banyak yang skeptis terhadap daya baca masyarakat Indonesia. Apakah sudah jarang ada yang bersemboyan “kalau ada yang nulis pasti ada yang baca”?

Akankah Terus Menulis?

Suatu hari daku berpikir ulang, akankah terus menulis? Kapan bisa kaya dari jalur menulis? Sebenarnya tidak terpengaruh oleh omongan orang-orang tentang penulis, tapi memang karena saat itu baru putus kontrak alias tidak ada pekerjaan lagi.



Padahal sebelumnya daku bekerja (WFH) sebagai penulis artikel dan opini. Seru banget karena sehari bisa nulis 3-4 opini dan saat dikejar-kejar deadline malah merasa tertantang. Mungkin ini yang dinamakan adrenaline rush.

Akan tetapi saat sudah tidak jadi penulis konten, ngapain lagi dong? Nulis di blog sudah, nulis apa lagi? OK, mari pindah ke ranah fiksi karena sebenarnya daku juga senang baca novel dan bikin flash fiction. Kalau daku sudah pernah nulis buku non fiksi pasti bisa juga nulis fiksi.

Menjadi Penulis Mandiri

Ternyata ada perbedaan besar antara menulis mandiri dengan menulis di bawah agen. Kalau punya boss, dapat gaji bulanan (yang nominalnya tergantung dari banyaknya artikel yang ditulis). Tapi kalau menulis mandiri, dapat uangnya dari mana?



Belum tentu ada sponsored post di blogku seminggu 1-2 kali. Alternatif lain adalah ikut lomba menulis, atau melakukan monetasi tulisan di blog sebelah. Ada juga beberapa web yang menerima tulisan dan mendapatkan fee, dengan nominal yang beragam. Seperti yang kusebut di atas, kalau nulis novel online juga bisa dapat uang karena pembaca beli koin.

Cara Memotivasi Diri Sendiri

Menjadi penulis mandiri berarti tekad dan niatnya harus 100 kali lebih kuat, karena tidak ada lagi gaji bulanan. Jadi inilah caraku untuk mengobarkan semangat pada diri sendiri:

1. Memahami Kembali Manfaat Menulis



Bukankah aktivitas menulis itu ada banyak manfaatnya? Misalnya untuk portofolio online. Kalau ada yang tanya daku nulis apa saja? Langsung saja kasih link blog dan beliau membaca apa saja yang pernah kutulis.

2. Menonton Film tentang Penulis

Kalau lagi stuck dan bingung nulis apa (padahal sudah banyak membaca buku) maka daku nonton film tentang penulis. Misalnya film Little Women (yang versi Winona Ryder sebagai Jo).

Dikisahkan Jo March adalah wanita muda yang ingin jadi penulis (karena didikan orang tuanya yang mewajibkan anak-anaknya untuk membaca). Si Jo ini agak tomboy dan lebih suka baca buku dan nulis daripada ke pesta dansa. Jo akhirnya bisa menerbitkan novelnya sendiri.



Bayangkan, ini si Jo hidup lebih dari 100 tahun lalu, di mana belum ada listrik apalagi internet. Tapi tekun menulis dengan tangan. Kita yang nulis tinggal ngetik di gadget tidak boleh malas.

Read: Review Film Little Women 1994

3. Membaca Buku Tentang Penulis

Cara lain untuk memantik semangat menulis adalah dengan membaca buku tentang penulis. Daku suka baca karya-karya almarhumah Bu NH Dini, yang serial kenangan. 



Beliau dengan runtut menulis tentang kisah hidupnya, sejak masa pra kemerdekaan sampai era internet.

Read: Review Buku Gunung Ungaran, Karya Terakhir NH Dini

Bu Dini sampai usia 80-an masih tekun menulis setiap hari. Menjadi penulis adalah pekerjaan seumur hidup.

4. Membaca Komentar di Blog

Salah satu motivasi untuk ngeblog adalah dengan membaca komentar dari para bloggers dan Alhamdulillah ada beberapa yang ‘ngena banget’. Seorang kakak blogger pernah komentar kalau beliau menunggu kisah Saladin yang seru. Ada blogger lain yang bilang kalau tulisanku bagus, jadi makin semangat deh.

Jadi, menulis yang dibayar atau tidak dibayar juga tak ada ruginya. Penyebabnya karena ada banyak manfaat dari menulis, misalnya mencegah pikun dan mengisi waktu luang. Kamu sudah menulis apa hari ini?

 

 

 

Selasa, 02 Desember 2025

Cerita Saladin UAS Online, Berjuta Rasanya

 

Sejak tanggal 24 November 2025, Saladin UAS (ujian akhir semester) dan jujurrr daku yang deg-degan. Karena apaa? Karena ini pertama kali dia UAS di sekolah ehh PKBM baru (dia kelas 7). Beneran, Saladin yang selow sementara bundanya yang agak panik. Berasa daku yang sekolah, wkwkkw.

Mau cerita lagi kalau Saladin tidak belajar di sekolah umum tapi di PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat), jadi ini sekolah non formal. Nanti ijazahnya kejar paket. Cerita tentang PKBM ada di postingan-postingan lain di blog ini yaa.



Kembali ke topik ujian. Seminggu sebelum UAS, Saladin sudah kudampingi untuk belajar dengan cara membaca buku dan menonton video edukasi. Dia memang tipe yang suka ditemenin gitu, jadi belajarnya bareng bundanya (kalau matematika les privat). Beuhh, materi SMP mulai sulit dan cukup padat.

Ujian Online

Ternyata ujian tidak diselenggarakan di PKBM tapi secara online. Karena Saladin belum punya HP sendiri, link ujian dikirim ke nomorku. Lantas dia mengerjakan sampai selesai.



Ujian online bukan via zoom tapi mengisi google form. Ada beberapa mata pelajaran yang diujikan. Saladin tentu saja kuajari cara mengisi google form (dan pakai emailku karena dia belum cukup umur untuk punya email sendiri).

Enak juga ya ujian online, bisa hemat kertas (karena langsung mengisi formulir di g-form). Waktu ujian per mata pelajaran juga tidak sebentar (2 jam lebih). Bahkan para murid di PKBM bebas mau memilih mengerjakan ujian pelajaran yang mana dulu, yang penting maksimal dikerjakan tanggal 28 November 2025.

Permasalahan Ketika UAS Online

Tapi ada beberapa beberapa problema saat ujian online. Pertama adalah keributan di luar alias para tetangga yang suka nongkrong (plus bergosip), di atas jam 8 pagi. Saladin akhirnya kusuruh memakai earphone dan mendengarkan musik sambil mengerjakan soal, daripada dia emosi karena kebribenan.



Kalau ujiannya matematika maka harus menyiapkan buku dan kertas, untuk menghitung. Saat kulihat soal-soalnya ternyata cukup rumit dan mengasah logika, sempat bingung dia. Beneran habis ini Saladin kudu banyak latihan lagi, terutama saat ada soal cerita.

Pusing Banget

Apa yang terjadi setelah mengerjakan ujian online? Saladin mengeluh pusing, eh ternyata itu tanda-tanda lapar, wkwkwk. Jadi di minggu ujian ini memang harus menyetok cemilan sehat, jeruk nipis (untuk vitamin C), dan susu. Apalagi lagi musim hujan gini, kudu jaga kesehatan.



Ini cerita Saladin yang mengerjakan UAS secara online. Jadi di PKBM ini ada murid yang full homeschooling tapi ada juga yang belajarnya di gedung PKBM. Ujian online untuk murid kelas regular dibarengkan dengan yang homeschooling, gitu. Semoga setelah ini Saladin makin semangat belajar.