Kamis, 28 Agustus 2025

Hasil dari Diet Gula dan Gluten-nya Saladin

 

Sekitar 4 bulan ini Saladin menjalani diet. Haah, anak SMP diet? Jangan kaget dulu karena yang dimaksud adalah mengatur pola makan sehingga hidup sehat dan lebih baik lagi. Diet gula dan gluten dijalani agar dia lebih bagus secara emosional.



Awalnya Saladin diajak untuk diet gula ketika daku (dan suami) konsultasi ke seorang psikolog. Bapak psikolog menyatakan bahwa gula sangat berpengaruh bagi emosi anak. Terutama bagi yang istimewa (bocahku ADHD).

Perjalanan Diet Dimulai

Akhirnya Saladin belajar untuk mengurangi konsumsi gula. Dia tuh suka minum manis tapi sekarang dikurangi, misalnya untuk teh hanya setengah sendok makan gula saja. Nanti lah beli stevia sebagai pengganti gula pasir.

Untuk susu ini yang bikin daku sangat-sangat shock karena merek susu yang biasa Saladin konsumsi (susu cair) mengandung 22 gram gula per botol kecil! Ini baru kuketahui saat riset susu di minimarket. Akhirnya ganti konsumsi susu merek lain, dan yang rasa vanilla atau plain yang kadar gulanya paling rendah.



Bagaimana dengan gluten? Ini lebih susah karena kalian tahu sendiri kan kalau daku suka bikin pizza, brownies, pie susu, cake, prol tape, dll. Jadi yang harus menahan diri untuk tidak baking adalah bundanya, dan anaknya ternyata tidak masalah kalau tidak ada cemilan homemade di sore hari.

Memang sih ada berbagai resep kue non gluten tapi daku belum beli bahan-bahannya. Jadi untuk sementara Saladin ganti ngemil pisang dan lain-lain. Namun sesekali dia boleh kok makan pasta, karena diet untuk anak-anak tidak boleh saklek. Takutnya kalau terlalu dilarang malah diam-diam makan di luar, tambah berabe!

Hasil dari Diet yang Mencengangkan

Setelah sekitar 4 bulan diet ternyata hasilnya membuatku terkejut. Saladin, yang sekarang sudah SMP, menunjukkan tingkah yang lebih ‘manis’. Beneran dia lebih kalem daripada pas SD atau TK dulu.

Read: Saladin kabur dari rumah

Saladin di rumah bisa cuek dan main lego atau puzzle selama lebih dari 1 jam. Dia juga mau dibacakan buku elektronik, atau baca-baca sendiri artikel berbahasa inggris di internet. FYI, mother language-nya English yaa.





Kemudian, Saladin juga bisa duduk diam setelah makan. Kalau dulu habis makan, minum, lalu dia muter-muter keliling rumah. Malah pas masih aktif-aktifnya dia sering manjat jendela, teralis, loncat pagar, pokoknya bikin pusing!

Jadi sekarang daku sangat bersyukur karena hasil dari diet gula dan gluten sangat bagus. Saladin bisa lebih fokus belajar dan bisa anteng di kelas. 



Beda jauh dengan pas masih SD dulu, karena dulu dia ogah masuk kelas.

Read: Perjalanan Saladin cari SMP

Untuk mendukung diet gula dan gluten, Saladin olahraga dulu tiap pagi alias berjalan ke sekolahan. Alhamdulillah lokasi PKBM dekat rumah, hanya sekitar 750 meter. Daku juga tiap senin sampai kamis siap antar ni bocah, jadi jalan berdua dan berjuang agar sama-sama sehat lahir batin.

Apakah Anak Istimewa Harus Diet Gula dan Gluten?

Dari hasil sharing beberapa orang tua dari anak istimewa (di sebuah grup WA) ternyata mereka enggak saklek anti gula / gluten. Makannya ada yang bebas, atau hanya dibatasi pada hidangan tertentu. Yaa, tiap orang tua beda peraturan.

Read: Saladin Diet Gula

Tapi daku tetap kekeuh mengurangi konsumsi gula dan gluten buat Saladin. Penyebabnya karena memang punya efek positif dan dia jadi lebih kalem dan tidak mudah tantrum seperti dulu. Sekalian lah daku diet juga biar kurusan, wkwkwk.



Nah, daku tuh sempat tanya ke dokter Dion saat beliau live IG (itu lho yang kontennya sering mengkritisi orang yang makan/minumnya ngawur atau pola hidupnya kacau, sambil react video dan bawa alat catok rambut). Daku tanya gini, “Dok, apa anak ADHD harus full diet gula dan gluten?”

Ternyata dokter Dion kaget dan berkata bahwa beliau bukan dokter spesialis anak. Namun beliau pernah baca bahwa gula itu bukan sesuatu yang esensial seperti protein. Jadi kalau tidak dikonsumsi ya tidak apa-apa.



Ini cerita Saladin setelah menjalankan diet gula dan gluten selama beberapa bulan. Ternyata tidak berat-berat amat dan dia tidak craving makanan atau minuman manis. Kalau kamu bagaimana, apa diet juga?

1 komentar: