Jumat, 13 Januari 2023

Parenting Tidak Hanya untuk Orang Kaya

 

“Bagi aku gak penting karena teori parenting hanya untuk orang kaya!”

Spontan daku pengen nyembur tu orang, sayangnya yang ngomong gitu ada di dunia maya dan lupa juga di sosmed mana. Bagaimana bisa dia bilang parenting hanya untuk orang kaya hah?

Sabar, slow down....

Pertama, bisa jadi dia memang lagi gak ada duit atau mengira ilmu parenting hanya bisa didapatkan dari seminar (yang berbayar) dan dari buku (yang juga kudu beli). Padahal saat ini ada seminar parenting  yang sengaja digratiskan. Mau pinjam buku parenting di perpustakaan atau aplikasi juga bisa dan enggak ada biaya juga.

Mengapa Sampai Ada yang Menganggap Parenting Hanya untuk yang Kaya?

Kemudian daku mikir (ciee gegara namanya kayak filsuf – Ibnu Sina—sekarang jadi hobi mikir, eeh). Mengapa sih ada yang beranggapan parenting hanya untuk kaum berduit?



Pertama, dari istilahnya aja pakai bahasa inggris dan dia mikir bahasa ini identik dengan orang kaya. Kedua, ya itu, kalau mau nambah ilmu parenting kudu bayar. Ketiga, bisa jadi dia menganggap urusan momong anak alias mengasuh itu gampang karena tinggal menduplikasi teori dari orang tuanya dan neneknya.

Padahal zaman sudah berubah drastis, bukan?

Pentingnya Ilmu Parenting

Sebenarnya ada banyak lho manfaat dari ilmu parenting dan sekali lagi daku bilang ini ilmunya tak hanya untuk orang kaya ygy. Misalnya seperti ini:

1. Tahu Bagaimana Cara Meng-handle Anak

Ketika anak berulah, susah diatur, suka lari-lari, ibunya ngapain? Ada yang marah, ada yang nangis, ada yang cuek, bla bla bla. Parahnya lagi ada yang malah main tangan alias nabok or jewer. Biar anaknya anteng, nurut, dll. Baginya main tangan itu perlu karena waktu kecil dia juga digitukan.

Sedih ya....

Padahal daku yakin enggak ada anak yang nakal kalau dia punya lingkungan dan didikan yang bagus. Anak manjat? Ditanya sebabnya, ooh pengen ambil jajan di atas lemari (yang disembunyikan ibunya).



Kalau ‘buta’ parenting bisa-bisa menganggap anak kelainan karena suka manjat dan lari-larian. Padahal yang namanya anak kalau aktif ya wajar. Kalau gak mau repot gendong anak yang aktif ya udah gendong boneka saja! (eh sorry ngegas lagi).

2. Memahami Perasaan Anak

Salah satu penyebab anak marah adalah karena dia belum bisa mengkomunikasikan keinginannya. Saat anak sudah bisa dipahami perasaannya dan merasa didengarkan, dia bisa kok ngomong baik-baik tanpa amarah. Oleh karena itu bonding antara orang tua dan anak penting banget untuk belajar memahami perasaan ananda.

3. Mendidik Anak dengan Ikhlas, Sabar, dan Senang

Setelah bertahun-tahun membantu mengasuh 3 adikku (karena mama sibuk ngajar), sempat jadi pengajar di playgroup plus sorenya kerja di daycare, rasanya tidak sebanding dengan mengasuh anak sendiri. Ya memang lebih besar tantangannya. Mendidik anak sendiri jauh jauh lebih menantang alias menguji kesabaran dan keikhlasan.



Dengan ilmu parenting yang dipelajari dari buku, seminar, plus kadang learning by doing, jadi paham. Mengapa sih anakku tidak bisa diam? (bahkan dia pernah hobi manjat pohon). Penjelasannya karena dia bukan hiperaktif tetapi super aktif.

Hal ini daku dapatkan setelah konsul ke psikolog anak yaa. Jadi fix ilmu parenting itu penting banget supaya kita-kita bisa mengasuh dengan sabar, ikhlas, dan senang juga dong. Kalau masih merasa terbebani yaa sekalian cari psikolog atau konslor keluarga, siapa tahu ada inner child yang belum sembuh.

Jadi gimana gaees? Parenting itu untuk semua kalangan ya, gak hanya orang kaya. Belajarnya bisa dari mana saja. Yang penting niat untuk mengasuh dengan sabar dan merekatkan bonding dengan anak. Selamat momong!

21 komentar:

  1. Biasanya klo habis marahi anak itu ada penyesalan ya Bun. " Eh ngapain tadi tak marahin."
    "Bener gak ya sikapku."
    klo gak ada ilmunya hanya kira-kira saja.

    betul tidak hanya untuk orang kaya saja. eh kadang orang kaya malah kurang sadar dengan ilmu parenting kok.

    BalasHapus
  2. setuju ini kak, nomor satu kelola komunikasi kita ke anak,

    "Salah satu penyebab anak marah adalah karena dia belum bisa mengkomunikasikan keinginannya. Saat anak sudah bisa dipahami perasaannya dan merasa didengarkan, dia bisa kok ngomong baik-baik tanpa amarah. Oleh karena itu bonding antara orang tua dan anak penting banget untuk belajar memahami perasaan ananda."

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak bonding itu perlu banget, bisa dengan baca buku bareng, berpelukan, dll.

      Hapus
  3. Kaget juga ada orang yang ngomong ilmu parenting hanya untuk orang kaya. Pantas dia tidak kaya-kaya. Setidaknya meskipun tidak kaya harta, paling tidak kaya ilmu.

    Sumbernya banyak kok, bisa dari YouTube, Instagram, atau blog ini juga, hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa Kak sumbernya banyak, kalau dia mau belajar, yang penting niatnya.

      Hapus
    2. aku jadi merenung... bener juga yaaa
      banyak orang yang mengkotak-kotakkan dirinya sendiri, memberikan batasan untuk dunianya sendiri

      subhanallaah tulisan ini bagus, komen-komennya juga inspiring

      Hapus
  4. Setuju bhw ilmu parenting itu penting, bahkan utk org yg blm / tdk berkeluarga. Karena, pemahaman itu dpt diterapkan tdk hanya dlm pola pengasuhan anak kandung saja, bukan? Terimakasih sharing nya ya mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2. Iya kak bisa untuk ngasuh keponakan bahkan anak didik juga

      Hapus
  5. Setuju, parenting itu untuk semua kalangan karena bersifat universal. Ilmu parenting juga berguna untuk membangun dan menghasilkan anak didik yang berkualitas.

    BalasHapus
  6. Saya sepakat dengan mba nya mungkin salah seorang netizen yg menyebutkan bahwa parenting itu hanya utk orang kaya karena dia ga paham. Padahal sebetulnya ilmu psrenting penting utk diketahui oleh semua orgtua dan calon orgtua dan hal tsb bisa diperoleh dari mana saja bahkan scr gratis seperti dari sosmed, buku bacaan dsb

    BalasHapus
  7. Menjadi orangtua itu susah ternyata. Baru aku sadari ketika anak-anakku sudah mulai besar. Salut sama single mom yang berdedikasi untuk bisa jadi orangtua yang mendidik anaknya hingga dewasa. Jadi inget kasus Tiko dan bu Eny. Pasti dulu parentingnya bu Eny bagus banget sampai anaknya (si Tiko) bisa seperti itu.

    BalasHapus
  8. ilmu parenting itu penting banget buat dipelajari mau itu kaya atau tidak. menghadapi anak-anak dalam tiap fase kehidupannya pasti membuat kita bingung. walaupun mungkin ada yang namanya insting atau naluri akan lebih bagus jika kita mengetahui cara yang efektif dalam menghadapi kelakuan anak kita

    BalasHapus
  9. Sepakat parenting itu untuk semua orang di muka bumi ini tanpa mengenal status sosial si kaya dan sederhana, semua orangtua wajib paham mengenai parenting agar anak-anak tumbuh kembang dengan baik sesuai dengan yang seharusnya

    BalasHapus
  10. Menohok banget itu mbak di bagian tinggal menduplikasi apa yang telah orangtua ajarkan, sehingga tidak perlu ilmu parenting lagi.

    Padahal buat aku yang belum punya anak, parenting bisa berguna banget saat berinteraksi dengan anak anak kecil, atau ponakan loh

    Justru dengan ilmu parenting yang perlu orangtua pahami bisa bedampak baik untuk tumbuh kembang anak kan?

    BalasHapus
  11. menurut saya, parenting untuk semua orang. semua yang udah jadi orang tua, atau yang masih berencana menjadi orang tua haruslah belajar ilmu parenting dan itu dilakukan seumur hidup

    BalasHapus
  12. Aneh juga kalau ada yang bilang parenting untuk orang kaya aja. Istilah aslinya mengasuh dan mendidik anak, ya dari jaman kuno dan pelosok desa semua orangtua juga nerapin parenting sendiri2. Cuma namanya aja keren 'parenting'.

    BalasHapus
  13. Aneh banget ya sama komentar itu orang soal ilmu parenting = orang kaya, dia kan punya gadget dan internet, seharusnya gadget bisa dimanfaatkan untuk mencari ilmu soal parenting juga

    ada pula yang namanya youtube, bisa diakses secara gratis, dan disana banyak banget ilmu2 yang bisa didapat, terkhusus soal parenting

    BalasHapus