Selasa, 23 Januari 2024

Punya Anak Pintar Malah Bikin Pusing?

 Siapa yang tak bangga punya anak pintar? Saladin (sekarang 11 tahun) berbakat di bidang bahasa. Sejak TK dia sudah lancar berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris. Dia juga suka belajar huruf dari negara lain seperti Rusia, Jepang, dll. 


 

Sekarang Saladin belajar coding dengan bermodal tutorial yang ada di internet. Dia juga suka pelajaran matematika bahkan membuatku ternganga karena minta dibuatkan soal matematika dengan angka arab. Selain itu dia juga hobi menggambar dan mendesain (mungkin bakat ini menurun dari sang ayah yang jadi desainer grafis).


 

Dengan anak yang punya banyak minat dan kecerdasan (terutama kecerdasan fisik karena dia hobi memanjat pohoh dan berlari), apakah aku merasa bangga? Iya, senang rasanya, apalagi waktu balita dia sering di-bully dan dibilang “nakal”. Sekarang dengan kepintarannya maka mereka yang mengejek Saladin malah berbalik memujinya.

Sensasi Punya Anak Pintar

Tapii ada pusingnya juga punya anak pintar. Ini nih daku share pengalamanku mengasuh Saladin selama 11 tahun ini:

1. Wajib Berbahasa Inggris

Jadi, dulu Saladin pernah kena speech delay. Ternyata salah satu penyebabnya adalah bingung bahasa. Cerita lengkapnya di sini:

Penyebab Speech Delay

Baru ketahuan kalau Saladin punya bahasa ibu bahasa Inggris. Jadi daku kudu ngomong English setiap hari. Mendongeng pun wajib pakai English. Pernah ada buku yang baru diterima (pemberian temanku) lalu Saladin minta dibacakan dalam 3 versi: bahasa Indonesia, Inggris, dan Jawa. Sampe bundanya kriting buat bacain plus translate.


 

Lucunya Saladin tuh pernah protes, “Mommy, why tamunya tidak speaking English?” haiyah! Langsung kujelaskan bahwa tidak semua orang bisa berbahasa Inggris.

2. Ditanya Terus

Salah satu tanda anak cerdas adalah suka bertanya. Namun Saladin bertanya apa saja, termasuk aksara yang tidak daku ketahui. 


 

Kalau enggak bisa jawab eh dia mecucu. Lah, bundamu bukan mbah Google, nak! Kalau sudah begini maka kami akan cari jawabannya bareng-bareng.

3. Inisiatif yang Kebablasan

Karena jarang daku larang (kecuali untuk hal yang berbahaya) dan selalu daku support untuk maju dan percaya diri, maka Saladin sudah punya inisiatif. Namun ada saja yang bikin lucu. 


 

Misalnya Saladin mengambil pakaian yang jatuh (dari jemuran) lalu dilipat (karena habis diajari cara melipat baju di sekolahnya). Setelah itu bajunya dijemur lagi dalam keadaan masih terlipat. Ada juga tragedi lele gara-gara inisiatifnya.

Read: Tragedi Lele Raksasa

4. Anak vs Gadget

Siapa yang anaknya suka megang gadget? Yaa gimana, kalau mau screen time kudu disiplin. Namun anak seperti Saladin ada aja alasannya. Kalau dibilang udahan megang laptop malah dia menyanggah, “Aku lagi belajar!” 


 

Dia memang belajar via gadget meski juga kuajak untuk terus membaca buku dan majalah anak-anak.

5. Membantah Orang Lain

Ini nih yang dipusingin. Saladin kadang membantah dengan alasan, “Aku sudah tahu!” pelan-pelan kuajari bahwa nasehat dan teguran orang lain bukan berarti memarahi. Dia tidak akan jadi stpd kalau dibenarkan oleh orang lain. Justru dia akan belajar dari kesalahan-kesalahannya.


 

Inilah kebahagiaan dan tantangan memiliki anak cerdas. Memang kudu sabarrr seluas samudera dan juga punya uang yang cukup untuk membelikannya gadget, kuota, ensiklopedi, majalah anak-anak, mainan edukasi, dll. Anak wajib diajari untuk mengutamakan attitude alias adab dan tidak boleh menyombongkan kepintarannya.

 

 

 

26 komentar:

  1. Memang setiap anak itu unik ya mba.. dan ternyata punya anak pintar juga merupakan tantangan tersendiri.. Terima kasih sharing pengalamannya mba ..salam sayang utk Saladin..

    BalasHapus
  2. Wooow Saladiiin! So proud of you!
    Aku juga punya anak yang waktu kecil bikin aku kadang harus elus dada karena bertanyaaaa terus, dan mengulang buku yang sama.

    Waktu SD anakku Dio dibully teman dan guru karena bertingkah di bawah usianya, terkesan lambat dalam berpikir dan sering menurut ketika disuruh dengan nada tinggi, untunglah aku dan papanya Dio protektif karena mengenal Dio dengan sangat baik.

    Sekarang, baru tahu setelah anakku usia SMA, dia melesat jauh melebihi teman-temannya. Dia menulis (menang di beberapa lomba penulisan dan punya buku novel 3 sejak lulus SMP), main gitar - cipta lagu, menggambar (juara 3 waktu ada event di Japan Foundation), menjadi ketua di sini dan di sana, menjadi anggota kehormatan senat, dan aktif dalam berorganisasi.

    Semangat yaa Saladin, you can do it, boy!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Semoga ananda Dio makin pintar dan sehat.

      Hapus
  3. Selain pintar, Saladin juga tampaaan :) soal kemampuan bahasa Inggris jadi inget Aam anaknya uni Dian, yang seingatku gak diajarkan khusus tapi bahasa Inggrisnya ngerocos. Bahkan dulu pas ketemu sama Aam jg jago banget bahasanya sampe-sampe akunya yang minder hahaha.

    Sehat-sehat terus Saladin, dan semoga makin pinter. Itu, ngerjain soal matematika pake angka biasa aja aku mumet apalagi angka dalam bahasa arab hahaha.

    BalasHapus
  4. Saladin benar benar unik dan smart, mudah juga memahami ilmu yang baru didapatkan
    Walau mungkin orang tua jadi harus siap siap jika ditanya dengan pertanyaan random darinya, hehehhe
    Jadi selama ini saladin komunikasinya pakai bahasa inggris atau mix, mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih mix dan sejak masuk SD udh bisa berbahasa indonesia, alhamdulillah.

      Hapus
  5. Mba, aku jadi makin salut dan hormat sama dirimu. Keren banget lho bisa membesarkan Saladin yang ternyata bahasa Ibu nya Bahasa Inggris, Saladin juga jenius dan cerdas banget.

    Bangga deh sama Saladin, yang udah pinter sedari kecil. Semoga ia menjadi anak yang bahagia, bisa menggapai impian dan cita-citanya. Kapan-kapan ajakin Saladin ikutan lomba lari di Jakarta 🤩. Aku fans beratnya nih, salan buat Saladin ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huaaaa makasih, jadi terharu baca komennya. Iyaa nih Saladin hobi lari sejak usia 1 tahun. Bundanya kalah.

      Hapus
  6. Entah kenapa aku tuh seneng banget sama anak badung hahahaha karena buatku itu awal dia menganalisa dan membentuk kreatifitas, sehat2 yaa nak dan siapa tahu bisa jadi team dikemudian hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa, seringnya anak yg kreatif dan berbeda malah dipandang sebelah mata dan dicap nakal

      Hapus
  7. Bagaimanapun punya anak pasti ada tantangan dan kebahagiaannya... punya anak yang introvert juga ada enaknya, tapi seringkali bingung "ini anak maunya apa ya, pasif sekali". Nikmati saja,hihihi... anak itu cerminan orang tuanya, kalau menyebalkan ya musti cek ke diri sendiri juga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa jadi binggguuung, dia introvert aku extrovert.

      Hapus
  8. Ahahaha, saladin mengingatkanku sama masa kecilku. Tapi bedanyaaku ga seganteng saladin, huehehehe.
    Punya anak pinter tuh seru sebenarnya, cuma yaa namanya kita manusia, pasti wajar kalo ada capeknya. Apalagi umur segitu lagi banyak-banyaknya bertanya segala macem. Harus ekstra sabar untuk ngeladenin dan mencari jawaban yang pas.

    BalasHapus
  9. Masya Allah.. Semoga sampai besar jadi anak pintar yang sholeh yaa. Punya anak cerdas pasti ada orang tuanya yang sabar ngajarin dan mendukung semua inisiatif anak yang positif nih..

    BalasHapus
  10. Masya Allah, keren banget si adek Bun. Untuk beberapa hal seperti "ditanya terus" kudu ekstra sabar dan pengertian ya Bun. Kadang kalau kita salah penyampaian atau jawaban kurang srek malah jadi diskusi panjang.

    BalasHapus
  11. Wah keren Saladin pinter. Pernah ikut personality tes gak bun, biar tau kepribadiannya apa. Untuk mengarahkan cara belajarnya dsb. Meskipun bisa berubah² hasil tesnya tp lumayan ngebantu ortu sih untuk lebih paham dan tau cara mendukung si anak

    BalasHapus
  12. Maa syaa Allaah senangnya punya anak cerdas, ada saja tingkahnya yang bikin pusing ya dan itu jadi tantangan tersendiri buat orang tuanya. Harus kudu sabar menghadapi pertanyaan-pertanyaan anak yang kadang kita pun gak tahu jawabannya pun memfasilitasinya dengan berbagai perlatanan canggih maupun buku-buku biar minat dan bakatnya makin terasah

    BalasHapus
  13. Senang sekalii..
    MashaAllaa~

    Saladin kebanggan Mommy dan Daddy.

    Semoga kedua orangtua serta support systemnya bisa sama-sama memahami dan memberikan ruang yang dibutuhkan Saladin untuk selalu bertumbuh.

    BalasHapus