Rabu, 10 Januari 2024

Review Novel Gadis Kretek, Cewek kok Merokok?

  

Haissh dari judulnya udh provokatif. Sorry ya, perlu klean tau kalo daku tuh biasa aja ama smoker. Suamiku juga merokok. Tapi gara-gara seriesnya hits maka daku jadi baca bukunya lalu nulis review novel Gadis Kretek.

 

Ini data bukunya:

Penulis: Ratih Kumala

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun: 2012

 

Dikisahkan Pak Raya (Soeraja) sedang sakit keras karena stroke dan kanker. Dia ingin agar putra bungsunya, Lebas, mencari Jeng Yah. Lebas bingung karena petunjuknya hanya foto dan surat yang sudah tua.

 

Lebas memenuhi permintaan sang ayah. Di tengah perjalanan ia ditemani oleh sang kakak. Mereka juga bingung, siapa Jeng Yah? Mengapa sang ibu cemburu  ketika nama itu disebut?

 


Dengan uang dan fasilitas sang ayah, Lebas berusaha mencari Jeng Yah tanpa pusing mikirin biaya bensin dll. Raya adalah orang kaya yang old money berkat bisnis rokoknya.

 

Alur yang Maju-Mundur Cantik

 

Dalam review novel Gadis Kretek maka daku bisa bilang kalau alurnya maju - mundur. Tiba-tiba pembaca terlempar ke masa lalu, saat Indonesia masih dijajah Jepang. Ada Idroes Moeria yang membuat bisnis rokok setelah bossnya berhenti (karena penjajahan).



 

Namun Idroes mendapatkan pesaing yakni Soejagad, mantan rekan kerjanya. Mereka tak hanya berusaha memasarkan rokok produksi masing-masing. Namun juga berebut perhatian dari Roemaisa (Roem) sang gadis desa.

 

Beruntung Idroes diterima saat melamar Roem. Pertama karena ia bisa baca-tulis (dan Jagad tidak). Kedua, sang mertua tertarik dengan bisnis rokoknya.

 

Pembaca kembali ke masa depan dengan Lebas yang kebingungan. Apakah Jeng Yah mantan pacar ayahnya? Ia pergi ke Magelang dan Kudus untuk mencari petunjuk, karena perusahaan rokok ayahnya berakar dari 2 tempat itu.

 

Kemunculan Dasiyah

 

Setting kembali ke masa lalu ketika Idroes dan Roem bersatu kembalik setelah ia diculik oleh penjajah. Roem sangat bahagia, apalagi setelah itu ia hamil dan melahirkan seorang putri cantik bernama Dasiyah. Kemudian lahirlah Rukayah.

 


Dasiyah tumbuh menjadi gadis yang mencintai kretek dan aroma tembakau. Ia dipercaya sang ayah untuk membantu mengelola usahanya. Bahkan Dasiyah punya merek rokok sendiri bernama ‘Gadis Kretek’ dengan formula saus yang dia buat sendiri.

 

Saat Dasiyah memasarkan rokok mereknya, ia bertemu dengan Soeraja (dibaca Suraya). Raya akhirnya bekerja di pabrik rokok milik Idroes dan berhasil mencuri hati Dasiyah. Namun mereka gagal menikah dan Dasiyah memukul kepala Raya dengan lampu kerosene!



 

Mengapa Dasiyah begitu marah? Apakah ia cemburu berat atau ada sebab yang lain? Berhasilkah Lebas menemukan Dasiyah? Baca sendiri yuk.

 

Apakah Novel Ini Mendukung Penyebaran Rokok?

 

Mungkin banyak pembaca yang bingung, mengapa sih judulnya Gadis Kretek? Bukannya regulasinya makin ketat dan harganya dinaikkan tiap tahun? Kok malah Ratih Kumala bikin cerita tentang rokok?

                     Ratih Kumala

 

Jangan marah dulu gaeees. Pertama, ini cerita fiksi sejarah dan sejarah industri rokok di Indonesia tuh udah lamaa, bahkan sejak era penjajahan (atau era kerajaan) sudah ada rokok tingwe (linting dewe). Rokok kretek dinamai kretek karena saat dibakar berbunyi ‘kretek-kretek’.

 

Kedua, daku bikin review Novel Gadis Kretek dan baru paham maksud dari penulisnya. Ada sindiran-sindiran halus tentang rokok. Ketika Dasiyah masih bayi, sang ibu marah-marah karena para tetangga datang (dengan alasan ingin menjaga plasenta Dasiyah yang dikubur-biasanya di dekat rumahnya). Roem marah karena mereka menjaga sambil merokok dan takut bayinya akan keracunan asap rokok.

 

Perjuangan Dasiyah demi Cita-Citanya

 

Yang dititikberatkan dari Gadis Kretek adalah perjuangan Dasiyah. Sebagai gadis muda yang kaya, ia punya privilege dan dipercaya oleh sang ayah. Namun ia tetap bekerja keras demi kemajuan bisnis keluarganya, dan bereksperimen membuat saus rokok yang enak.


 

Nah, gimana, klean masih pengen baca atau nonton seriesnya setelah baca review novel Gadis Kretek? Buku ini sangat worth it untuk dimiliki dan dibaca karena ada percikan semangat perjuangan Dasiyah. Atau klean udah baca novelnya sejak lama?

24 komentar:

  1. Novel Gadis Kretek ini sangat menarik menurutku secara pribadi. Penulis sangat bagus menciptkan alur maju-mundur, penokohan, serta ceritanya.
    Beneran sangat worth untuk dibaca berulang dan dimiliki novelnya.
    Akan tetapi aku memang belum kesampean nonton seriesnya, padahal pemain nya oke semua ya.

    BalasHapus
  2. Oh aku baru tau kalau ada bukunya. Aku suka film ini krn mamaku suka sama Aldebaran. Halah. Kidding. Aku suka ntn dgn alur yg sebentar2 masa lampau lalu kembali ke masa di depan. Kdg kita suka missed kl alurnya mulai dr masa lampau ke depan. Mau cari ah bukunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha Lebas di sini emang cakep tapi tengil banget

      Hapus
    2. Aku malah tahu dari anakku kalau dia baca novelnya duluan. Trus ngebut deh nonton di Netflix. Aku belum baca maupun nonton...hihi. Tapi baca review sana-sini jadi seolah udah baca.
      Ternyata ada pesan tersirat ttg bahaya rokok yah...
      Audiens malah bahas kebaya Janggan-nya mbak Yah...wkwkwk

      Hapus
  3. Menarik sekali kan gadis kretek ini, daku juga review tapi dari versi filmnya. Tak sabar membaca bukunya juga.

    BalasHapus
  4. Aku belum baca bukunya, tpi uda nonton seriesnya. Hal menarik dari seriesnya yg aku ambil adalah, dasiyah juga mati karena infeksi paru, jg soeraja juga mati karena penyakit kanker paru kalo gak salah. Aku gatau apakah di novel juga sama. Bagiku itu pesan mendalam, efek dari rokok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di novel, Dasiyah meninggal karena habis melahirkan....

      Hapus
    2. Perbedaan yang sungguh mencolok sekali.
      Rasanya dibuat perbedaan agar lebih menarik dari sisi "pesan" yang ingin disampaikan ke penonton, mungkin yaa..

      Hapus
  5. Belum baca yang versi novel. Ini memang ada akar sejarahnya di dunia nyata

    BalasHapus
  6. Penggambaran di novelnya lebih detail daripada di seriesnya ya Mbak. Ada beberapa scene yang beda juga antara novel dan seriesnya. Aku lebih seneng baca novel biasanya dibandingkan kalau udah jadi film atau series, biasanya banyak yang nggak sesuai bayangan pas mbaca.

    BalasHapus
  7. Aku baru buka beberapa halaman pertama dari Novel Gadis Kretek.
    Menarik dan aku mendukung banget kalau sineas Indonesia mengangkat kisah seperti ini. Selain sejarah yang dibalut fiksi, kita semua jadi dipaksa belajar kondisi negara saat itu serta latar belakang perilaku seseorang karena keadaan dan lingkungan.

    BalasHapus
  8. daku belum baca novelnya maupun menonton seriesnya.
    sepertinya kalau memilih bakal daku dahulukan baca novelnya dulu, soalnya pernah baca review antara novel dan seriesnya ada bedanya gitu

    BalasHapus
  9. aku sudah nonton seriesnya nih mba, menarik yaa, penuh filosofi juga. banyak makna bagus yang bisa kita teladani, tentunya bukan kebiasaan rokoknya yaa, BTS dari pembuatan rokok itu termasuk butuh citarasa tinggi juga ya tenyata. Terkesan dengan bahasa sausnya, hehe.

    BalasHapus
  10. Saya belum pernah membaca novelnya, Mbak. Dan sangat penasaran dengan seriesnya. Apalagi yang main Dian Sastro Gadis Sampul 1996 favorit saya hehehe. Masuk list saya tahun 2024 ini.

    BalasHapus
  11. Menurutku kalau novelnya sih aman ya karena yang lebih diangkat menurutku sejarah kretek. Nah yang dipermasalahkan orang-orang kenapa rating versi serial Gadis Kretek ditujukan untuk anak 13 tahun ke atas

    BalasHapus
  12. aku udah kelar ntn seriesnya tapi belom kelar baca bukunya haha. seru sih ceritanya. cocok banget yang main Dian Sastro

    BalasHapus
  13. Aku sudah nonton seriesnya sih mbak
    Tapi penasaran juga sama bukunya
    Uda donwload di gramdig juga, tapi ya itu bacanya blm sempat

    BalasHapus
  14. Jujurly aku blm nonton dan belum baca... wkk... biasanya nunggu liburan agak panjang dulu baru ngebut nonton sampe habis...

    BalasHapus
  15. Iih sumpah jadi penasaran pengen baca setelah kamu review mbak. Bagusan mana sih novel sama filmnya. Aku lom liat keduanya. Huhuhuhu....

    BalasHapus
  16. Belum nonton seriesnga , bukunya juga belum saya baca tapi baca ulasan ini jadi penasaran mau baca juga. Kira2 ceritanya sama dengan yang di seriesnya atau gak ya? Kudu nonton juga nih biar bisa membedakan sendiri

    BalasHapus
  17. udah nonton seriesnya, tapi belum baca novelnya. tapi kalau lihat dari film sih seru yaa, alur ceritanya juga enak banget ditonton. apalagi setelah nonton podcast dian sastro yang nyeritain betapa beratnya jadi peran Jeng Yah, harus nahan marah 😂

    BalasHapus