Jumat, 23 Mei 2025

Anak ABK juga Berhak Hidup!

Beberapa hari lalu lagi viral di sebuah medsos, di mana ada cowok yang pro ke sekolah inklusi (sekolah untuk anak berkebutuhan khusus –ABK). Akan tetapi ada satu komentar yang mengagetkan dan membuat semuanya sakit hati. Dia (cewek) bilang kalau anak ABK ‘dibuang’ saja, tidak perlu hidup. Seumpama burung akan membunuh anaknya yang cacat.

MAKSUDNYA APA?

Daku saja berusaha menghaluskan istilah anak ABK, bukan cacat. Yang ini malah ngata-ngatain dan melegalkan killing the difable children. Spontan dia dihujat banyak orang. Tapi terus dia ketakutan dan tutup akun.



Tapi netizen Indonesia memang luarr biasaaa. Ada satu orang yang bisa menemukan akun suami cewek itu. Langsung akun tersebut dihujat massal, dan yang paling ngeri adalah didoakan yang jelek-jelek. Soalnya mereka baru saja nikah. Seram banget kalau si cewek didoakan punya anak ABK gara-gara mulut dan jarinya yang ‘lemes’ alias suka ngenyek.

Anak ABK yang Dipandang Sebelah Mata

Betapa sedihnya ketika ada saja yang menghina dan memandang anak ABK dengan sebelah mata. Mereka masih kecil tapi sudah di-bully, bahkan dianggap tidak berhak untuk hidup. Yang bilang begitu sangat keterlaluan, memangnya Tuhan?



Bahkan ABK itu punya hati yang sangat tulus dan penyayang. Mereka tidak minta dilahirkan seperti itu. Janganlah dianggap negatif karena mereka bukan penjahat, dan tidak merugikan.

ABK juga Manusia

Anak ABK juga manusia. Bagaimana bisa ada orang yang tega menyamakannya dengan binatang seperti burung? Lalu jika mereka difable dianggap tidak berharga?

Manusia tidak ada yang sempurna. Begitupun anak-anak, baik yang biasa maupun yang ‘luar biasa’ alias ABK. Jangan memandang remeh anak yang difable karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.



Justru anak ABK bisa diarahkan dan berprestasi. Misalnya yang tunanetra punya keunggulan lain yakni pendengaran yang kuat, dan dilatih jadi musisi atau penyanyi. Anak ADHD bisa dilatih berenang atau cabang olahraga lain, dan jadi atlet di masa depan.

Perundungan di Media Sosial

Alangkah sedihnya ketika ada cyber bullying di media sosial. Dengan anggapan ‘hanya’ dunia maya maka netizen yang usil dan nyinyir bisa berkata seenaknya, bahkan menghina. Padahal perundungan seperti ini bisa masuk ke UU ITE, bukan?

Jarimu Harimaumu

Jadi ingat yaa, jika dulu ada ungkapan ‘mulutmu harimaumu’ maka saat ini berganti jadi ‘jarimu harimaumu’. Jangan sampai kita pergunakan media sosial untuk cyber bullying dan hal-hal negatif lain. Buat apa hate speech? Malah merugikan karena kita jadi punya negative branding.



Pikir dulu sebelum bertindak, daripada terlambat dan jadi tempat buruan netizen yang kesal karena pernyataanmu yang negatif dan kontroversial. Anak-anak adalah makhluk suci dan polos. Anak ABK juga berhak hidup, dilindungi, dan dicintai dengan sepenuh hati, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar