Memasak atau melawak?
Di dapur kok malah tertawa? Kalian jangan bingung dulu karena daku akan
menceritakan beberapa hal konyol yang terjadi saat memasak. Kalau diingat-ingat
lucu juga dan jadi pelajaran ke depannya.
Selai
Mangga atau Nanas?
Ini kejadian beberapa
hari laluuu. Alhamdulillah di akhir tahun lagi musim mangga dan di dapur ada
beberapa mangga (pemberian tetangga). Tapii Saladin tidak mau makan buah, jadi
daku bikin selai saja, nanti dioles di atas pancake atau roti.
Di percobaan pertama
selainya manis, tapi di eksperimen kedua malah ngakak. Mangganya tidak semanis
yang kemarin jadi selainya asam. Padahal sudah ditambah gula pasir dan gula
merah, dan lucunya selai mangga berasa selai nanas saking kecutnya, wkwkwk.
Jadi Saladin makan roti (bikinan bundanya) dengan selai itu, ditambah sedikit
susu kental manis.
Gara-gara
Tewel
Agak sedih sih tapi ini
murni karena kesalahan penyimpanan. Ada orang yang ngasih tewel utuh (nangka
muda) ke suami, tapi daku baru sempat masak 2 hari kemudian. Begitu tewel
dibelah, dalamnya udah busuk, huhuhuu. Akhirnya daku cari tewel di 3 toko sayur
tapi tidak ada.
Padahal daku sudah
terlanjur beli kelapa parut (untuk dijadikan santan), ceker ayam (biar masakan
tewel lebih sedap), dan gula merah (karena mau bikin gudeg). Mana di rumah
tidak ada kulkas (dulu sempat punya tapi kukirim ke dapur mama setelah kulkas
dipanjatin Saladin saat masa pandemi). Lain kali kudu memastikan bahan-bahan
lengkap dan siap masak, baru beli bumbu dll.
Akhirnya kelapa
langsung dijadikan santan dan dibagi 2 bagian. Setengahnya untuk masak opor
(sudah beli ayam dan bumbu). Lantas tadi kan di toko sayur ketiga ditawari mbak
kasirnya sebungkus manisah (labu siam) yang sudah diiris. Ya sudahlah, cekernya
dimasak dengan manisah dan santan, lagian sudah lama banget enggak masak sayur
beginii. Anggap saja rezeki toko sayur ketigaa.
Apa yang terjadi ketika
sedang merebus ceker dan ayam (di 2 panci yang berbeda)? Terrnyataa gasnya
habis, saudara-saudara! Oalah, apa emang daku disuruh istirahat saja di hari
mingguu? Mau ganti gas tapi takut dan akhirnya menunggu ayahnya Saladin pulang
dari rapat RT.
Sambil menunggu,
goleran saja di ruang tamu ehh tiba-tiba ada tetangga yang mengetuk pintu. Beliau
memberi sup merah, ayam goreng, dan mie goreng jawa. Alhamdulillah, pas masakan
belum matang kok pas dikasih makanan, benar-benar rezekii.
Kue
yang Tak Kunjung Matang
Dapur lawak terjadi
lagi saat bikin prol tape. Saat mengecek seloyang prol tape (dikeluarkan dari
oven), ternyata masih kurang matang. Akhirnya kumasukkan lagi, tapi kok tidak
panas? Ternyata daku lupa kalau sebelumnya kabel oven dicabut sebentar, ya
tidak bisa panas dan matang, alamak!
Nasi
Goreng Bencana
Ini cerita mudik
lebaran 2 tahun laluu. Kala itu daku masih masak hidangan berbuka puasa.
Saladin minta dibuatkan nasi goreng dan daku ambilkan wajan. Dia ambil sebutir
telur dan ketika dipecahkan ternyata busuk! Padahal nasi sudah masuk ke
penggorengan. Nasi goreng bencanaa! Lain kali telur harus dikocok di mangkok
dulu untuk mencegah hal seperti ini.
Nugget
Homemade yang Keasinan
Kalau yang ini terjadi
saat Saladin masih balita dan kala itu daku eksperimen bikin nugget sendiri.
Jadi, setelah ayam dihaluskan, diberi telur kocok, bumbu, dan tepung, lalu
dibungkus di daun pisang (seperti bikin lontong). Setelah dikukus baru diiris
dan digoreng. Tapi keasinann!
Waduh, bagaimana ini??
Seharusnya ada tes rasa, jadi caranya adonan nugget digoreng dan diicipin,
kalau terlalu asin bisa dikasih gula pasir sedikit. Karena ini sudah terlanjur
matang, maka nugget dipotong kecil-kecil dan dimasak lagi dengan sedikit air
dan kecap manis.
Roti
Pisang Mbleber
Daku pernah semangat
bikin roti karena ada resep no knead
bread (jadi tidak capek menguleni). Apalagi ada bestie yang tiba-tiba memberi hampir 2 kg tepung terigu. Ditambah
lagi ada pisang ambon pemberian kakeknya Saladin (bapak mertuaku).
Jadilah rencana bikin
roti isi pisang. Pisangnya dihancurkan dan ditambah cokelat bubuk, tapi jadi mbleber dan susah dimasukkan ke adonan
roti. Waduhh, jadi yang bener itu pisang dipotong saja dan ditambah coklat
bubuk (atau meses).
Jangan
Mutung
Apa kesimpulannya?
Kalau ada kesalahan di dapur ya ketawain saja, anggap saja lagi melawak. Jangan
mutung dan berhenti gara-gara satu hal yang error. Dapurr benar-benar
mengajariku untuk pantang menyerah.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar