Selasa, 11 November 2025

Ketika Saladin Sudah Remaja dan Suka K-POP

 

 “Bun, lihat deh, videonya bagus!”

Saladin menunjukkan sebuah gambar bergerak di ponsel. Di sana ada tiga cewek (animasi) yang sedang menyanyikan lagu berjudul Golden. Ternyata lagu dari girl band Huntrix ini juga viral karena selalu ada di TikTok maupun medsos lain.



Lagu Golden emang bagus sih dan kalian sudah dengerin, belum? Banyak artis yang akhirnya meng-cover, termasuk idolaku (Nayl Author). Lagu ini banyak memakai nada tinggii-tinggiii sekalii.

Tapi ini bukan cerita tentang Golden ya melainkan Saladin yang sudah remaja (hampir 13 tahun) dan mulai suka K-POP. Tahu dari mana? Dari video-video yang dia tonton di YT.

BT21



Sebelumnya, Saladin suka nonton BT21 dan emang imuut banget. Karakternya cocok buat anak-anak. ternyata BT21 ini BTS tapi dalam versi cute. Sepertinya ini marketing gaya baru, ya?

Huntrix dan Saja Boys



Nahh setelah suka BT21, Saladin juga suka Huntrix plus Saja Boys. Apalagi videonya emang cakep, pakai animasi dan dikonsep dengan profesional. Daku lama-lama juga suka lagu-lagunya, wkwkk.

Menerima Bahwa Anak sudah Besar

Setelah Saladin suka beberapa grup K-POP maka daku sadar bahwa dia sudah remaja, sudah besar, dan bukan balita lagi. Dia bukan bocil yang suka lagu anak-anak atau video CocoMelon. Tapi selera musiknya sudah berubah jadi lagu-lagu Korea (dan lagu western juga).



Saladin sudah remaja, badannya tinggi (hampir 160 cm), dan ukuran sepatunya 40. Sudah gedee dia dan wajar banget kalau mulai suka K-POP. Selamat tinggal lagu dakocan, susan, dan lagu-lagu jadul yang dulu suka kunyanyikan kalau lagi bermain dengannya.

Bundanya Makin Tua

Apa yang terjadi ketika anak sudah ABG dan suka K-POP? Maka bundanya menyadari bahwa dia sudah tuaa (30+) wkwkw. Biar deh, yang penting berjiwa muda. Dengan usia dan kekuatan tubuh yang segini semoga bisa terus mengasuh dan menyayangi Saladin.

Bolehkah Anak Punya Idola?

Saat anak suka K-POP maka daku sempat bertanya-tanya, apa boleh anak punya idola? Sebenarnya boleh-boleh saja, asal dalam konteks yang positif. Misalnya mendengarkan lagu korea biar lebih semangat di rumah (dan tak lagi tantrum seperti dulu).



Jadi ingat dulu pas SMP-SMA, daku juga punya idola (Sheila on 7) sampai beli kaset, pasang poster, dan nonton konsernya. Waktu berlalu begituuu cepat. Sekarang Saladin yang suka lagu tapi lagu dari negeri ginseng, bukan lagu Indonesia.

Jika anak punya idola baik itu grup K-POP atau grup yang lain maka biarkan saja dan ajarkan bahwa ngefans juga harus punya batasan. Jangan kenalan asal dengan sesama fans dan membocorkan data pribadi, atau mengkoleksi merchandise sampai kehabisan uang saku. Bagaimana, apa anak-anak juga suka K-POP?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar