Jumat, 07 Juni 2024

Waspada Penipuan Social Engineering Bikin Uang Melayang

  “Barangnya dikirim via kurir saja ya, tunggu di rumah.”

Ucapan seorang kawan membuatku gembira. Dia baru merintis usaha teh herbal. Lantas aku akan dikirimi sample teh karena pernah curhat bahwa belakangan susah tidur. Semoga dengan mengkonsumsi teh herbal maka aku tak lagi kena insomnia.

Keesokan harinya, ada sebuah pesan masuk ke HP-ku. Rupanya abang kurir. Dia mengabarkan akan mengirim paket dan menyertakan nomor resinya. Namun anehnya, resi harus diklik dulu baru terlihat gambarnya.

Ternyata Penipuan

Sejenak aku berpikir. Ada yang aneh. Kawanku belum mengabari kalau sudah mengirimkan paket berisi teh herbal. Jika ada kurir maka ia biasanya langsung datang ke rumah, tidak mengabari atau mengirim nomor resi.

                                          Sumber foto: Pexels

Segera kubatalkan niat untuk memencet link yang dikirim oleh abang kurir. Aku lantas mengirim pesan ke kawanku yang baik budi. Benar dugaanku, paket belum sempat dikirim, sedangkan pengirim link resi tersebut palsu! Bukan abang kurir tapi sosok yang ingin menipuku.

Aku menarik napas. Hampir saja jadi korban social engineering. Penipuan model baru ini memang mengesalkan. Jika saja aku ceroboh dan mengeklik link resi palsu, maka hacker bisa beraksi dan menguras rekening tabunganku dalam sekejap.

Pengertian Social Engineering

Teman-teman pernah dengar istilah social engineering? Jadi, social engineering adalah penipuan yang membuat korban percaya tipuan hacker. Sang penipu memanipulasi secara psikologis sehingga akan dipercaya, lalu korban mengeklik link dan menangis karena isi rekeningnya langsung habis. Dicuri oleh hacker jahat itu.

                                         Sumber foto: Pexels

Social engineering adalah penipuan model baru dan korbannya adalah orang-orang yang suka mengeklik link sembarangan. Waspada jika ada pesan masuk berisi gambar tapi formatnya .apk karena bila diklik, HP akan otomatis men-download aplikasi pencuri data pribadi kita. Jangan sampai hacker memanfaatkan kesempatan dalam kebingungan.

Papaku Hampir Jadi Korban Social Engineering

Ternyata papaku juga hampir saja jadi korban social engineering. Ceritanya, beliau mendapatkan pesan singkat di HP. Ternyata sebuah undangan pernikahan. Namun link undangan harus diklik, baru terlihat siapa yang mengundang.

Untung saja saat itu adikku sedang di rumah. Papa bertanya lalu membatalkan niatnya untuk mengeklik undangan tersebut. Link yang dikirim bukan undangan, tetapi modus dari hacker untuk mengambil-alih data perbankan. Beliau selamat dari penipuan.

Jenis-Jenis Modus Penipuan Social Engineering

Ternyata ada banyak modus penipuan social engineering yang wajib diwaspadai, seperti ini:

1. Undangan Pernikahan

                          Sumber foto: Tribun Pontianak

Seperti yang dialami oleh papaku, penipu mengirim pesan singkat ke banyak nomor HP. Dia bilang ingin mengirim undangan pernikahan. Ternyata linknya palsu dan saat diklik maka rekening bisa terkuras.

2. Nomor Resi Palsu

                        Sumber foto: Yoursay

Teman-teman hobi belanja online? Wajib waspada ya. Jangan sampai ada penipu yang ngaku kurir dan mengirim nomor resi via chat. Kalau shopping via marketplace maka nomor resi tertera di aplikasi, bukan dikirim oleh kurir.

3. Surat Edaran Bank yang Palsu

                                                  Sumber foto: web Keminfo

Ada lagi modus social engineering yaitu surat edaran palsu. Logo Bank BRI memang benar tetapi isinya salah. Biasanya surat edaran berisi peringatan atau himbauan untuk mentransfer sejumlah uang, padahal pihak bank tidak pernah memintanya.

4. Akun Media Sosial Bank Abal-Abal

Aku pernah mengirim tweet ke akun X Bank BRI. Tak lama kemudian ada yang membalas melalui personal message. Namun aneh karena dia memanggilku ibuk bukan ibu. Ternyata akunnya palsu! Harus hati-hati karena ada banyak akun medsos bank yang palsu.

Cara agar Tidak Kena Social Engineering

Lalu bagaimana cara agar tidak tertipu dan terjebak social engineering?

1. Jangan Mengeklik Link Sembarangan

Kalau teman-teman sedang pegang HP, pastikan dalam keadaan sadar. Jangan pas masih mengantuk (baru bangun tidur) atau ketika suasana hati sedang galau. Penyebabnya karena penipu memanfaatkan mood jelek kita, sehingga bisa dimanipulasi, dan akhirnya mengeklik link yang dikirim via pesan singkat.

                                   Sumber foto: Pexels

Intinya jangan pernah klik link sembarangan karena tidak semua yang ada di internet itu aman. Teman-teman harus berani #BilangAjaGak saat dibujuk untuk mengeklik suatu link. Apalagi jika yang menyuruh adalah nomor tidak dikenal.

2. Tetap Tenang

Lantas bagaimana jika terlanjur mengeklik link? Tenang dulu. Segera cabut kartu SIM dari HP lalu pindahkan ke gadget lain. Kemudian, ganti semua password perbankan yang ada di ponsel. Ganti juga password email agar semuanya aman.

3. Bedakan Nomor untuk Mobile Banking dengan Nomor HP Umum

                                             Sumber foto: Pexels

Kalau bisa, miliki 2 HP dan bedakan nomornya. Jadi, nomor ponsel khusus perbankan tidak digunakan untuk nomor WA atau aplikasi pesan lain. Dengan menggunakan 2 nomor HP maka akan lebih aman.

4. Jangan Menyimpan Password Perbankan Secara Digital

Sekarang memang era teknologi informasi. Namun jangan simpan password perbankan dan password email secara digital. Takutnya saat tidak sengaja mengeklik link penipuan, maka isi rekening bisa digondol hacker. Jadi, catat semua password di buku khusus dan hafalkan baik-baik.

5. Periksa Nomor Pengirim Pesan

                                                  Sumber foto: Kompasiana

Jangan percaya jika ada yang mengirim pesan berisi surat edaran dari bank, kartu undangan, atau yang lain. Teman-teman bisa memeriksa nomor HP pengirim dengan aplikasi tertentu. Nanti aplikasi akan memperlihatkan identitas nomor, dan jika banyak orang menyimpan kontaknya dengan nama penipu maka jelas ia adalah hacker.

Komunitas Literasi Finansial BRI

Biar aman dalam transaksi perbankan dan terhindar dari penipuan, maka teman-teman bisa ikut Komunitas Literasi Finansial BRI. Nanti ada banyak benefit di antaranya ilmu tentang investasi dan mengatur keuangan pribadi. Dijamin kita bakal lebih cerdas finansial dan tidak kena social engineering.

                             Sumber foto: web Bank BRI

Bank BRI membuat Komunitas Literasi Finansial agar makin banyak orang yang sadar finansial dan terhindar dari penipuan. Dengan pengalaman selama 126 tahun maka Bank BRI memberi ilmu keuangan yang sangat berharga. Termasuk cara-cara agar tidak terjebak social engineering. Bank BRI, #MemberiMaknaIndonesia. 

26 komentar:

  1. Penipuan social engineering tuh semacam scam gitu kalik yah. Untungnya sekarang udah banyak informasi, jadi engga boleh main klik. Trims remindernya Mbak. Jangan sampai lengah deh...

    BalasHapus
  2. Social Engineering ini masih terus marak terjadi. Jadi kita harus terus hati-hati dan waspada. Jangan klik tautan yang belakangnya APK. terus jangan memberitahukan data pribadi kita, termasuk pin dan kode OTP.

    BalasHapus
  3. Bener dah. Kita nggak boleh sembarangan klik link. Apalagi kalau dari nomor yang nggak tersave di HP kita.

    Kalau pun ada undangan pernikahan dari teman pun modelan undangan bukan apk ya.

    Tapi tautan link website kayak biasanya.

    Beberapa hari terakhir nih aku tiap hari dapat pesan yang berisi link apk tak dikenal. Serem dah kalau pesannya diterima oleh orang yang belum dapat literasi mengenai sosial engineering begini

    BalasHapus
  4. Baru tau kalau penipuan begini itu namanya penipuam social engineering dan kita harus semakin waspada lagi karena penipuan juga semakin canggih caranya.

    BalasHapus
  5. Penipuan zaman sekarang semakin canggih dan kreatif ya. Cuma kasian bagi mereka yang minim literasi atau orang-orang tua yang tinggal di pedesaan, biasanya sering jadi korban social engineering. Adududuh, ngeri banget mana saya catat semua password dan data penting di hape. Oke noted !! Very nice infoooooo

    BalasHapus
  6. Edukasi tentang social engineering ini harus lebih disebarluaskan, terutama ke orang tua yang minim pengetahuan tentang hal ini. Saya selalu mewanti-wanti ibu dan ayah agar tidak sembarang mengklik link yang ada. Dan kebanyakan korban juga para orang tua. Dulu guru ku ada yang kena undangan pernikahan ini sampe akun WhatsApp nya ke hack. Ngeri banget.

    BalasHapus
  7. Wah iya bener banget nih pokoknya kudu harus cross check ya sebelum mengklik atau membuka suatu link karena itu bisa saja salah satu cara dari scam

    BalasHapus
  8. Sekarang banyak banget penipuan kaya gini. Malah lebih pinter pencurinya yang memanfaatkan kelengahan kita. Jangan sampai lengah pokoknya kalau ada link baru jangan buru-buru dibuka. Biasanya yang sering penipuan gini dari pihak yang mengaku BRI ya. Banyak banget kalau follow akun BRI aja langsung muncul DM yang nggak jelas mau nipu gitu.

    BalasHapus
  9. Hal spt ini lah yang harus disosialisasikan. Cuman bahasanya tuh bikin bingung. Korbannya apalagi org miskin yg notabene nggak ngerti social engineering.

    Smg BRI trs mengedukasi nasabahnya. Krn nasabah BRi tuh kbnykn UMKM yg nsh kecil. Tren utk penipuan jg bnyk dstu.

    BalasHapus
  10. Aku kemarin waktu belanja pake debit, aneh juga, masak di gesek beberapa kali, kan bisa digesek langsung. Auto takut dan curiga klo Dia hapalin nama dan nomor kartu.

    BalasHapus
  11. Penipuan Social Engineering dapat menimpa siapa saja. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan memahami cara-cara untuk melindungi diri dari kejahatan online.
    Bagikan informasi ini kepada orang-orang terdekat Anda untuk membantu mereka terhindar dari penipuan.
    Bersama kita ciptakan dunia digital yang lebih aman!

    BalasHapus
  12. Memang ada aja ya trik akal-akalan orang ini. Sehingga perlu kewaspadaan kitanya, serta sosialisasi kan juga ke keluarga biar lebih hati-hati juga

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah sampe sekarang belum pernah dapat kiriman link2 apk. Paling seringnya di grup2. Populer banget ya link2 apk itu. Apa gak bisa diberantas sama polisi or kominfo?

    BalasHapus
  14. Makin lama modus penipuan semakin canggih makanya harus waspada selalu dan gak pa-pa skeptis yang penting aman.

    BalasHapus
  15. Saya belum lama ini di X memention akun CS sebuah bank. Tahu-tahu yang merespon banyak banget dan semua mengaku CS bank tsb. Untung saya jeli, sudah tahu mana akun yang benar. Alhamdulillah selamat.

    BalasHapus
  16. Pernah mba aku juga tiba-tiba di wa orang ngaku kurir. Pas aku tanya paket apa malah kirim link. Normalnya kan kurir biasanya bakal foto paketnya. Jadi ngga aku klik, langsung aku blok aja

    BalasHapus
  17. Zaman sekarang modus penipuan makin menjadi-jadi, ya. Kita harus hati-hati dan harus melek literasi finansial agar tidak terjebak

    BalasHapus
  18. Era digital, penipuan digital makin merajalela
    Salah satunya ya social engineering ini
    Kudu waspada agar uang tidak melayang

    BalasHapus
  19. ah ternyata yang undangan pernikahan ada juga ya, saya baru tahu. kejahatan ini memang sudha menyebar ke dalam berbagai hal ya, jadi kita wajib banget untuk hati-hati

    BalasHapus
  20. Berarti penipu dengan sistem social engineering ini pintar ya sebenarnya. Karena dia mesti bisa membobol informasi pribadi target korban melalui link-link yang mereka sebar. Kalau target mengklik link yang mereka kirim. Sayang banget, ilmunya digunakan untuk hal-hal yang tidak baik.

    BalasHapus
  21. Paling ngeri tuh sama undangan pernikahan sih. Secara kan kadang, ada saja ya teman-teman yang memanfaatkan undangan digital untuk mengabarkan soal hari bahagianya. Nah, taunya kalau ternyata link penipuan, repot sudah. Makanya kadang aku mendingan di japri gambar undangannya langsung sih daripada diarahkan ke link tertentu untuk mengintip undangannya itu. Ngeri banget.

    BalasHapus
  22. Jalan pintas ingin kaya tetapi dengan mencelakai orang lain, tidak cukup dengan sebel saja untuk menghadapinya, dengan menambah pengetahuan untuk mengatasi soceng ini semoga tidak menambah deretan korban penipuan

    BalasHapus
  23. KAlau ada yang halal kenapa harus memilih langkahharam untuk mengais rezeki sih. Semoga pelaku soceng ini diberi hidayah dan sadar akan berbuatannya yang merugikan orang lain.

    BalasHapus
  24. harus hati hati banget nih kalao ketemu link link aneh yang di sebar di grup terutama grup keluarga dan lingkungan kayak RT rw gitu, sering banget beredar link penipuan kek gini

    BalasHapus
  25. Serem banget memang jaman digital sekarang. Kita kudu pinter² juga, kudu baca detail, bukan sembarang klik atau yg lainnya.

    BalasHapus
  26. Penipuan seperti ini lagi sering banget terjadi belakangan ini, banyak yang tertipu tapi banyak juga yang terhindar dari penipuan ini. Aku tuh orang yang paling malas klik link gak dikenal, jadinya bisa terhindar dari penipuan seperti ini.

    BalasHapus