Sabtu, 30 Maret 2024

Anak SD Diberi Hadiah Mobil dan Fenomena Pemanjaan yang Berlebihan

  “Masih mending diberi sepeda motor, daku malah lihat sendiri anak SD dibelikan mobil oleh orang tuanya!”

WHAT?

Ketika daku cerita tentang fenomena anak masih kelas 6 SD sudah bisa naik motor, ada sohibku yang cerita kalau anak lain sudah dibelikan mobil. Apa gak shock berat mendengarnya? Anak masih di bawah umur dibelikan mobil, tanpa sopir? HAH? Orang tuanya waras?

Read: anak SD yang dibelikan motor

Gimana enggak kaget kalau ada cerita semacam ini. Orang tuanya benar-benar kelebihan uang (salah satu nasabah prioritas di bank swasta terkemuka) sampai bisa membelikan anaknya mobil seharga ratusan juta rupiah. Benar-benar mobil, bukan mainan atau boom-boom car.

Lu Punya Duit lu Punya Kuasa

Setelah mendengar cerita dari kawanku ini maka daku jadi ingat ungkapan lawas lu punya duit lu punya kuasa. Kalau punya uang maka manusia (nyaris) bisa melakukan apa saja. Termasuk membelikan benda mahal ke anaknya.

                                         Sumber: Pixabay

Masalahnya yang dibelikan ini mobil, heuu. Apalagi anaknya itu tergolong jangkung sehingga kakinya sudah bisa mencapai pedal gas dan rem sehingga ia diperbolehkan menyetir sendiri. Anak masih kelas 6 SD lho, alamak!

Pemanjaan yang Berlebihan

Fenomena pemanjaan yang berlebihan pada anak benar-benar mengerikan. Pertama, anak akan merasa mudah mendapatkan barang apa saja yang ia suka, termasuk mobil. Jika anak sudah punya mobil, bisa jadi ia minta benda lain. Misalnya velg mahal, kapal pribadi, pesawat jet pribadi, dll.

Kedua, ia tentu saja belum cukup umur untuk menyetir. Masih butuh beberapa tahun lagi baru bisa mendapatkan SIM A. itupun kalau ia lolos ujian.

Tidak Mau Disalahkan

Bagaimana jika si anak kena tilang? Maka jelas ia tidak mau disalahkan (karena lagi-lagi ia diajarkan oleh orang tuanya mengenai lu punya duit lu punya kuasa). Akhirnya pihak berwajib yang malah disalahkan.

Kok bisa siih? Padahal udah bener lho tuh anak kena tilang karena resikonya besar banget. Kalau mobilnya nabrak bagaimana? Kalau yang ditabrak jadi luka-luka, bahkan meninggoy bagaimana? Apa orang tuanya mau tanggung jawab?

Stabilitas Emosi Anak

Memang betul kalau anak di bawah umur tidak boleh menyetir karena emosinya belum stabil. Ketika mengendalikan mobil butuh kematangan dalam berpikir dan mengelola emosi. Namun sayang sekali hal ini tidak disadari oleh orang tua yang membelikan mobil tersebut.

Waktu yang Ditukar dengan Uang dan Hadiah

Kok bisa ada orang tua seperti itu? Yaa ternyata kesibukan kerja bisa menumpuk rasa bersalah mereka. Untuk menebus rasa negatif itu maka mereka memberikan berbagai hadiah ke anaknya. Termasuk mobil yang sayang belum waktunya didapat.

Jadii please deh! Jadi orang tua yang waras dikit. Mentang-mentang punya uang, jangan apa-apa dikasih ke anak. Pastikan anak memiliki benda yang sesuai dengan usianya. Jangan sampai gara-gara mobil jadi berurusan dengan pihak berwajib atau Rumah Sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar