Sabtu, 23 Maret 2024

Masa Kehamilan dan Momen Melahirkan yang Penuh dengan Keajaiban

 Siapa yang percaya akan keajaiban? Sejauh ini aku percaya akan keajaiban, selama yang terjadi adalah pemberian dari-Nya. Bagaimanapun kita adalah hamba yang wajib untuk menaatinya dan bergantung hanya pada-Nya.

                                                Sumber gambar: koleksi pribadi

Termasuk saat hamil, kurasakan ada banyak keajaiban yang terjadi dan membuatku jadi sadar. Betapa banyak anugerah yang diberikan oleh-Nya. Rasa syukur wajib dipanjatkan setiap hari, karena ada saja rezeki yang datang. Sampai aku punya motto baru: every single day is my lucky day.

Kehamilan Pertama yang Ditunggu

Setelah menikah selama beberapa bulan maka menanti hasil test pack adalah ritualku tiap pagi. Masih kuingat kala itu, awal Januari 2012 akhirnya ada 2 garis di lembaran test pack. Tentu suamiku senang, apalagi mama dan papaku. Maklum ini adalah calon cucu pertama mereka.

                                               Sumber gambar: PNG Tree

Namun malang tak dapat ditolak, di akhir Januari aku keguguran. Saat itu aku nekat ikut suami mengantarkan pesanan (kami dulu berbisnis percetakan). Ketika pulang, lewat jalan tembusan yang banyak polisi tidurnya. Mungkin kombinasi kelelahan berhari-hari karena merintis usaha baru membuatku kelelahan lalu keguguran.

                                  Sumber gambar: Pixabay

Aku yakin bahwa Allah akan memberi waktu terbaik untuk hamil. Setelah keguguran pun aku merasa hikmahnya: bahwa ternyata ada myoma yang baru terlihat saat USG di RS kedua. Entah mengapa di RS pertama (saat awal periksa hamil) kok tidak terlihat. Rupanya penyakit itu yang menjadi penyebab keguguran.

Kehamilan Kedua yang Mengejutkan

Aku berusaha menguatkan diri pasca keguguran sambil tetap meminum susu hamil (emang dasarnya doyan susu). Tak disangka bulan berikutnya langsung hamil lagi. Alhamdulillah benar-benar keajaiban karena adanya myoma tidak berpengaruh negatif terhadap kesuburanku.

Enggak Kuat Puasaaa

Namun saat hamil kedua rasanya benar-benar lemah. Bagaimana tidak, capek sedikit saja maka terjadi pendarahan, lalu suami bergegas mengajak ke RS. Dokter akhirnya memberi obat penguat kandungan dan berpesan agar bed rest selama minimal 3 bulan.

                                     Sumber gambar: Pixabay

Saking lemahnya, untuk melakukan puasa Ramadan pun tidak dianjurkan oleh dokter. Ya memang ada rukhsah (keringanan) bagi ibu hamil. Sebagai gantinya maka suami wajib membayarkan fidyah.

Rezeki Datang Berturut-turut

Walau merasa sangat bosan selama bed rest tetapi aku tetap merasa bersyukur karena dokter dan fasilitas di RS kedua jauh lebih baik daripada RS pertama. Nah kalau USG pasti nebus vitamin dan obat penguat, dan butuh biaya yang lumayan banyak.

                                         Sumber gambar: Pixabay

Padahal kala itu suami masih merintis bisnis sehingga pendapatannya belum setara UMR. Memang sih kami masih serumah dengan orang tuaku. Akan tetapi kan butuh uang juga untuk USG, persiapan beli baju bayi, diapers, biaya melahirkan, dll.

Selanjutnya apa yang terjadi? Semakin besar kandunganku, semakin banyak klien yang datang. Mereka memesan stiker, undangan pernikahan, dll. Alhamdulillah, Allah benar-benar memberi rezeki tepat pada waktunya.

Placenta Previa yang Mengerikan

Namun ada satu lagi ujian ketika hamil: placenta previa alias plasenta yang menutupi jalan lahir. Jika memang sampai trimester ketiga tidak bergeser maka tidak ada cara lain kecuali operasi Caesar. Jadwal USG juga makin dipersering jadi seminggu sekali, sambil mengontrol letak plasenta.

                                 Sumber gambar: Pixabay

Sebenarnya yang kutakutkan adalah aku belum pernah operasi sama sekali. Selama 25 tahun (kala itu) aku pun belum pernah opname di RS. Akan tetapi suami menguatkan, dan bilang bahwa bayi bisa lahir lewat cara apapun, termasuk via Caesar.

Keajaiban Saat Melahirkan

Ketika USG maka aku selalu berdoa agar plasenta bisa bergeser. Namun tetap saja letaknya menutupi jalan lahir. Bagaimana ini?

Beberapa kerabat memberi solusi. Ada yang menyarankan untuk periksa ke dokter kandungan lain, yang bisa meresepkan obat agar plasentanya bergeser. Ternyata setelah ku-cross check, obat itu untuk membesarkan rahim sehingga diharap plasentanya bisa bergeser sendiri. Untung saja aku tidak tergoda untuk ganti dokter.

Ada pula yang memberi saran untuk pijat ke dukun bayi di sebuah desa. Haah, mana mungkin saat hamil malah dipijat? Sudahlah, aku pasrah saja sambil terus berdoa dan istiqamah melakukan ibadah wajib dan sunnah, sambil menanti keajaiban itu tiba.

Malam itu tanggal 7 November 2012 adalah jadwal USG terakhirku. Aku dan suami sudah bersiap dengan hasilnya, tetapi dokter memberi berita yang mengejutkan. Plasenta sudah bergeser sehingga aku bisa melahirkan normal. Alhamdulillah, keajaiban benar-benar terjadi.

                                          Sumber gambar: koleksi pribadi

Tanggal 8 November 2012 jam 08:15 pagi akhirnya putraku lahir. M. Saladin Al-Ayyubi, anak yang kuat karena mampu bertahan walau bundanya selalu tepar saat hamil. Saladin yang tetap survive walau ada ancaman dari myoma yang bisa menyedot nutrisi, yang seharusnya menjadi haknya.

Tetaplah percaya akan pertolongan dari-Nya karena keajaiban benar-benar ada. Saat kita sudah pasrah, ikhlas, sabar, dan tetap berusaha, maka pasti ada solusinya. Tentu saja dengan menambah dosis doa dan ibadah-ibadah lainnya.

 

5 komentar:

  1. Masya Allah tabarakallah, kuasanya sang pencipta amat luar biasa. Kerem banget mba, hamil hingga lahiran penuh keajaiban dan pertolongan dariNya 😇.
    Sehat-sehat buat Saladin dan Bunda nya yaah..semangat terus dan yakini keajaiban selalu ada dan keberuntungan menyertai.

    BalasHapus
  2. Mbaaaaaa😭😭😭 ya Allah aku meweeekkk bacanya.
    Allah Maha Besar yah.
    Tak ada yang mustahil bagi-NYA
    ketika manusia berpasrah , di situlah keajaiban Yang Maha Kuasa muncul yahhh

    BalasHapus
  3. Kalau sudah jalan langit yang memberi Kuasa. Maka tak ada satupun di muka bumi yang bisa menghalangi. SUngguh pertolongan Nya memang luar biasa dan akhirnya semua dapat berjalan dengan baik dan lancar

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah ya mba.. apalagi Saladin sekarang jadi anak pinter begitu. Jago bahasa. Rezeki dan pertolongan Allah memang selalu ga diduga.

    Aku sendiri juga percaya Ama keajaiban begini. Selalu yakin Allah pasti menolong di saat yg tepat. Bbrp kali kok mengalami saat butuh bantuan, lalu khusyuk berdoa, dan bisaaa selamat di saat yg tepat. Solusinya tiba2 ada. Krn itu, aku yakin pertolongan Allah itu ada.

    BalasHapus
  5. MashaAllaa~
    Allah sungguh memberi kemudahan di balik setiap ujian yang datang yaa, ka Avi..

    Sekarang ananda Saladin sudah besar dan jika mengingat kembali masa-masa itu, jadi percaya bahwa pertolongan Allah amat dekat.

    Barakallahu fiik~

    BalasHapus